LAPORAN PENDAHULUAN
1. DEFINISI
2. ETIOLOGI
3. PATHOGENESIS
Stadium 1
Pada stadium ini, benjolan kanker tidak melebihi dari 2 cm dan tidak
menyebar keluar dari payudara. Perawatan sistematis akan diberikan
pada kanker stadium ini, tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat
menyebar dan tidak berlanjutan. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh
total untuk pasien adalah sebanyak 70%.
Stadium 2
Stadium 3B
Stadium 4
4. TANDA GEJALA
5. PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila hingga otot
pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat
namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
b. Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan
otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan
lapisan otot dinding dada tidak diangkat.
c. Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak
turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan
payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.
d. Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
e. Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan
otot pectoralis mayor.
2. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak
jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping:
kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi
pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar
dalam pedoman darah. Efek samping: lelah, mual, muntah,
hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang
penyakit.
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang
sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral
oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin
lainnya.
6. PATOFISIOLOGI
1. Pengkajian
yang dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan fisik, data tersebut kemudian
1) Identitas Klien
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, agama, status
2) Riwayat Kesehatan
mempunyai resiko dua kali lipat biasanya mengalami kanker payudara, wanita
dengan hyperplasia tipikal mempunyai resiko empat kali lipat untuk mengalami
penyakit ini
dalam waktu yang lama (lebih dari 10-15 tahun)seperti estrogen suplemen.
e. Riwayat perokok, konsumsi alkohol dan tinggi lemak, dan makanan yang
f. Biasanya klien mempunyai riwayat menarche atau menstruasi pertama pada usia
yang relative mudah dan menopause pada usia yang relative lebih tua
infertilitas, dan melahirkan anak pertama pada usia yang relative lebih tua(lebih
a. Biasanya klien mengatakan timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba
dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak
beraturan.
b. Klien mengatakan terasa nyeri pada payudara saat benjolan mulai membesar.
c. Klien mengeluh keluar nanah, darah atau cairan encer dari puting susu pada
d. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk akibat neoplasma menyekat drainase
e. Biasanya klien mengatakan tubuh terasa lemah, tidak nafsu makan , mual,
muntah, ansietas.
f. Terdapat edema ( bengkak) pada lengan atau kelainan kulit, ruam kulit, dan
ulserasi.
perempuan serta saudara perempuan. Risikonya meningkat dua kali jika ibunya
terkena kanker pada usia kurang dari 60 tahun. Risiko meningkat 4-6 kali jika
b. Tiga atau lebih keluarga dari sisi keluarga yang sama terkena kanker payudara
atau ovarium.
c. Dua atau lebih keluarga dari sisi yang sama terkena kanker payudara atau
d. Adanya keluarga dari sisi yang sama yang terkena kanker payudara atau
ovarium.
5) Pemeriksaan Fisik
b. Kepala
1) Rambut
Biasanya kulit kepala dan rambut klien akan rontok atau alopesia karna pengaruh
2) Wajah
3) Mata
Biasanya mata simetris kiri dan kanan Konjungtiva anemis disebabkan oleh
4) Hidung
Biasanya hidung kurang bersih, tampak sekret, adanya pernafasan cuping hidung
yang disebabkan klien sesak nafas terutama pada pasien yang kankernya sudah
bermetastase ke paru-paru.
4) Bibir
5) Gigi
Biasanya gusi klien mudah terjadi pendarahan akibat rapuhnya pembuluh darah
6) Lidah
Lidah biasanya tampak pucat, dan lidah klien kurang bersih.
c. Leher
a) Inspeksi
Pada stadium 1
biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh
Pada stadium 2
biasanya bentuk dada klien tidak simetris kiri dan kanan yang juga disebabkan
Pada stadium 3A
biasanya dada klien juga tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh
pembengkakan tumor yang sudah meluas dalam payudara besar tumor 5-10 cm.
Pada stadium 3B
bentuk dada juga tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh
Pada stadium 4
Bentuk dada tidak simetris kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan
b) Palpasi
Pada stadium 1
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum
Pada stadium 2
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum
Pada stadium 3A
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum
Pada stadium 3B
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan kanan karena kanker belum
bermetastase keorgan lain seperti tulang rusuk, dinding dada dan otot dada .
Pada stadium 4
biasanya tidak fremitus kiri dan kanan yang juga disebabkan oleh karena kanker
fungsinya.
c) Perkusi
Pada stadium 1
Pada stadium 2
biasanya akan terdengar sonor pada lapangan paru-paru klien karena kanker
Pada stadium 3A
Masih akan terdengar sonor pada lapangan paru karena kanker belum metastase.
Pada stadium 3B
biasanya terdengar bunyi redup yang dapat di temukan pada infiltrate paru dimana
parenkim paru lebih padat / mengadung sedikit udara dan bunyi pekak pada paru-
paru paien yang disebabkan pada paru-paru pasien didapatkan berisi cairan
disebut dengan efusi pleura jika kanker telah bermetastase pada organ paru.
Pada stadium 4
biasanya akan terdengar pekak pada paru-paru pasien yang disebabkan pada paru-
paru pasien didapatkanberisi cairan yang disebut dengan efusi pleura akibat
metastase dari kanker mammae yang berlanjut,dan nafas akan terasa sesak.
d) Auskultasi
Pada stadium 1
biasanya akan terdengar vesikuler (bunyi hampir terdengar seluruh lapangan pare
dan inspirasi lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi. suara
nafas tambahan tidak ada, seprti ronchi (-) dan wheezing (-)
Pada stadium 2
biasanya bunyi nafas terdengar vesikuler (bunyi hampir seluruh lapangan paru
clan inspirasi lebih panjang lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi.
Biasanya buni nafas klien juga dapat terdengar bronkovesikuler dengan bronchial.
Suara nafas tambahan tidak ada, seperti ronchi (-) dan wheezing (-)
Pada stadium 3 A
Biasanya bunyi nafas berbunyi vesikuler (bunyi hampir seluruh lapangan paru
dan inspirasi yang lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi dari ekspirasi,
element vaskuler dengan bronchial. Suara nafas tambahan tidak ada, seperti :
Pada stadium 3 B
biasanya nafas klien bisa terdengar bronchial yaitu ekspirasi lebih panjang, lebih
keras nadanya lebih tinggi dari pada inspirasi dan terdengar dan terdapat suara
nafas tambahan seperti: Ronchi dan Wheezing ini disebabkan oleh kanker sudah
rusuk, dan otot dada sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan ekspansi paru
Pada stadium 4
biasanya bunyi nafas pasien bisa terdengar bronchial yaitu ekspirasi lebih
panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi, dari pada inspirasi dan terdengar. Dan
terdapat
suara tambahan seperti : Ronchi dan wheezing. Ini disebabkan oleh kanker
paru dan compressive atelektasis sehingga terjadi penumpukan secret pada daerah
lobus paru.
e. Jantung (Kardiovaskuler)
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
Batas jantung normal, (batas jantung kanan RIC II, linea staralis dektra, batas
f. Auskultasi
g. Mammae (payudara)
1. Inspeksi
Biasanya ada benjolan yang menekan payudara.adanya ulkus dan berwarna merah
2. Palpasi
Teraba benjolan payudara yang mengeras dan teraba pembengkakan dan teraba
pembesaran kelenjar getah bening diketiak atau timbul benjolan kecil di bawah
ketiak.
h. Perut
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
Tympani
i. Genitourinaria
j. Ekstremitas
k. Sistem intergument
Biasanya terjadi perubahan pada kelembaban kulit klien dan turgor kulit klien
tidak elastis
a. Nutrisi
1) Makan
2) Minum
Sehat: biasanya minum 6-8 gelas sehari
b. Eliminasi
1) Miksi
2) Defekasi
Sakit : pada saat sakit 1 kali dalam 3 hari karateristik warna kehitaman atau
Sehat: biasanya jam tidur siang 2 jam dan malam 9 jam sehari
Sakit : biasanya saat sakit susah tidur karena rasa nyeri yang dirasakan di bagian
payudara
d. Kebersihan Diri
Sakit : biasanya pada sakit mandi 1 kali sehari,menggosok gigi 1 kali sehari,cuci
keluarga dan perubahan yang dialami sejak klien sakit, penangguang jawab biaya
perawatan klien selama sakit dan masalah keuangan yang dialami saat ini.
8) Data psikologi
Biasanya keadaan psikologi saat sakit lemas dan takut di rawat di rumah sakit,
diobati,dukungan dari keluarga baik dalam perubahan terhadap konsep diri tidak
seperti biasanya.
9) Data spritual
Biasanya pelaksaanaan ibadah klien selama sakit tertinggal dan agak terganggu di
bandingkan dengan sehat rutin dan rajin beribadah, pandangan klien terhadap
trombosit meningkat.
d. Respon Hormone
progesteron.
e. Pemeriksaan Biopsi Jarum Halus
Pemeriksaan ini di lakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologi di curigai
ganas. Biopsi jarum halus dilakukan dengan menusuk tumor dengan jarum halus
oleh ahli patologi anatomi untuk mengetahui apakah jaringan tersebut ganas
f. Penanda tumor(zat yang di hasilkan dan di sekresi oleh sel tumor dan di
a) Elektrolit(natrium,kalium,kalsium)
h. Sinar X dada
2. Diagnosa Keperawatan
adalah:
1. Gangguan rasa nyaman :nyeri berhubungan dengan penyakit(kompressi atau
E.Doenges, 2000)
E.Doenges, 2000)
ancaman pada perubahan status kesehatan, fungsi peran, pola interaksi, ancaman
radioterapi misal kehilangan rambut, mual dan muntah, penurunan berat badan,
Tujuan dan
Diagnosa
No Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Hasil
nyeri berhubungan nyeri teratasi a. Tentukan riwayat nyeri,a. Informasi data dasar
untuk mengevaluasi
dengan proses penyakit Kriteria hasil: lokasi nyeri, frekuensi
kebutuhan atau
(kompressi ataua. klien durasi dan intensitas (skala
keefektifan intervensi
dekstruksi, jaringan menyatakan nyeri 0-10), dan tindakan
c. Berikan tindakan
reposisi gosokan
buku.
d. Dorong penggunaan
keterampilan manajement
relaksasi, visualisasi,
bimbingan imajinasi)
tertawa, musik,dan
menjadi partisipasin
di rumah
meskipun respon
individual berbeda.saat
pengobatan
pemberian akan di
perlukan
nafas berhubungan pola nafasa. Atur posisi kliena. Isi rongga abdomen
dengan efek dari desakan kembali efektif senyaman mungkin terdorong kebawah
paru oleh difragma Kriteria hasil : dengan meninggikan sehingga tidak mendesak
mengurangi kekentalan
ukuran lumen
trakeobroncial
meningkat indikasi
b. klien tidak
b. Ukur tinggi, berat
bebas dari
c. Dorong klien makan khususnya bila berat
e. Control faktor
d. Keefektifan penilaian
pedas
Kolaborasi:
a. tinjau ulang
pemeriksaan laboratorium
transferin serum,dan
albumin
mengidentifikasi derajat
ketidakseimbangan
dan mempengaruhi
energy (status
a. Melaporkan
b. Buat tujuan aktivitas menghemat energi
aktivitas,perubahan pada
TD atau frekuensi
jantung/pernafasan.
Kolaborasi :
a. Berikan 02 suplemen
d. Toleransi sangat
penyakit.
a. Adanya anemia/
hipoksemia menurunkan
ketersediaan 02 untuk
memperberat keletihan.
memungkinkan individu
penerimaan individu.
f. Proses kehilangan
penerimaan, sehingga
depannya.
4. Implementasi
payudara dengan cara identifikasi/ melihat sejauh mana tujuan dari implementasi
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby
Year-Book
Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi
4. Jakarta. EGC
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC :
Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.
Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,
NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd