HIDU
DASAR
SAR (BHD) PADA PASIE
PASIENN KEGAWATAN
KECELAKAAN LALU LINT
LINTAS DI RSUD DR. SOEHADI
PRIJONEGORO SRAGEN
SKRIPSI
“Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan”
Oleh :
Ayu Wulandari
NIM S11007
PROGRAM
ROGRAM STUDI S-1
1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
Ayu Wulandari
NIM. S11007
ii
SURAT PERNYATAAN
Materai Rp 6.000
Ayu Wulandari
NIM S11007
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta,
2. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi S-1
3. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Pembimbing Utama yang
iv
4. Maria Wisnu Kanita S.Kep., Ns, selaku Pembimbing Pendamping yang juga
5. Rufaida Nur Fitriana S.Kep., Ns, selaku Pembimbing Pendamping yang juga
6. Direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang telah memberikan izin
terlaksananyapenelitian ini.
7. Perawat IGD yang telah membantu peneliti dan bersedia menjadi responden
8. Bapak dan Ibu Dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
9. Ayahanda serta Ibundaku tercinta, terima kasih atas do’a dan dukungan yang
dalam mendidik dan membesarkanku selama ini, aku sadar tugas itu
sangatlah berat bagimu, tapi dengan segala rasa kasih sayang dan
selama ini.
10. Semua keluarga besar saya, dan adikku tersayang lisa yang selalu mendukung
v
11. Seseorang yang berada di sana yang saya sayangi dan saya cintai yang
menyelesaikanskripsi ini.
14. Semua pihak, yang tanpa mengurangi rasa terima kasih tidak dapat
Akhir kata penulis berharap semoga dengan do’a, motivasi, nasehat, dan
dukungan yang telah diberikan kepada penulis, dapat bermanfaat bagi penulis
untuk menjadi orang yang lebih baik, dan semoga dengan disusunnya karya
ilmiah ini, dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya, dan pembaca
pada umumnya.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GRAFIK DAN BAGAN ............................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
ABSTRAK .................................................................................................... xi
ABSTRACT .................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................... 7
BABII TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ..................................................................... 8
2.2 Perawat ................................................................................. 15
2.3 Kerangka Berfikir................................................................. 32
2.4 Fokus Penelitian ................................................................... 33
2.5 Keaslian Penelitian .............................................................. 33
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................... 35
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................ 35
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 37
3.4 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ...................... 38
3.5 Analisa Data ........................................................................ 41
3.6 Keabsahan Data ................................................................... 42
3.7 Etika Penelitian .................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Karakteristik Informan ........................................................ 47
4.2. Hasil Penelitian .................................................................... 48
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Definisi Bantuan Hidup Dasar ............................................. 59
5.2. Tujuan Bantuan Hidup Dasar ............................................... 59
5.3. Tindakan Perawat untuk Mengontrol Jalan Nafas Pasien .... 60
5.4. Tindakan Perawat dalam Pemberian Bantuan Pernafasan ... 61
5.5. Tindakan Perawat dalam Menghentikan Perdarahan ........... 62
5.6. Tindakan Perawat dalam Merangsang Kesadaran Pasien .... 63
5.7. Tindakan Perawat dalam Pemeriksaan Kondisi Pasien ....... 64
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan ......................................................................... 66
6.2. Saran..................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Lampiran
7. Pedoman Wawancara
8. Lembar Opponent
9. Lembar Audience
x
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Ayu Wulandari
Abstrak
xi
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015
Ayu Wulandari
ABSTRACT
Traffic accident is one of the biggest causes of death in the world, about
1.3 million people die every year due to the traffic accident. Therefore, all nurses
must have the knowledge of Basic Life Support (BLS). It is because the delay or
error in the application of the BLS can cause fatal effect on the patients. The
objective of this research is to investigate the nurses’ knowledge of the BLS of the
traffic accident emergency patients.
This research used the qualitative method with phenomenological
approach. The samples of research were 4 nurses of Emergency Installation of
Dr.Soehadi Prijonegoro Local General Hospital of Sragen and were taken by
using the sampling purposive technique. The data of research were collected
through interview, observation, and document analysis and were analyzed by
using the Collaizi’s method.
The result of this research shows that there were 7 themes; knowledge
about the definition of the BLS, objective of the BLS, airway control measure,
respiratory assistance, cessation of bleeding, awareness stimulation, and patients’
body condition control.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
pertolongan tepat, cepat, cermat dan akurat. Bila tidak bisa mengakibatkan
korban yang tidak tepat dalam melakukan prinsip pertolongan, hal ini di
lalulintas.
terbesar di dunia. Secara global menurut WHO (2007) sekitar 1,3 juta orang
ini kemungkinan akan terus bertambah menjadi 1,9 juta pada tahun 2020.
1
2
Tanpa adanya tindakan yang nyata tahun 2020 kecelakaan lalu lintas akan
lakalantas ini pada 14 April 2004 lalu dengan judul World Report on Road
Traffic Injury Prevention. Menurut WHO, setiap hari setidaknya 3.000 juta
orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah itu setidaknya 85
Kecelakaan lalu lintas juga menjadi penyebab 90 persen cacat seumur hidup
Sunyoto juga lebih lanjut menjelaskan bahwa satu jam pertama adalah
kecelakaan lalu lintas yaitu dapat menekan sampai 90% angka kematian.
terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya konkrit untuk
mengatasinya.
serta kesalahan dalam BHD dapat menimbulkan efek yang sangat fatal
kepada pasien. Maka dari itu, untuk perawat keterampilan BHD menjadi
oksigenasi darurat secara efektif pada organ vital seperti otak dan jantung
melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan jantung dapat
lainnya(Frame, 2003).
4
yang ditujukan kepada pasien gawat darurat yaitu pasien yang tiba-tiba
berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam
luas terhadap kondisi klinis pada berbagai keadaan yang bersifat mendadak
yang baik juga berpengaruh pada pemberian BHD yang benar. Selain itu
lintas setiap tahunnya. Pada tahun 2013 angka kejadian kecelakaan 532
dengan angka kematian 6,3% dan terjadi peningkatan di tahun 2014 yaitu
612 kejadian kecelakaan lalu lintas dan angka kematian menjadi 10,9%. Jadi
terdapat peningkatan angka kejadian kecelakaan lalu lintas dari tahun 2013
kegawatdaruratan (Musliha,2010).
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengetahuan
tingkatan, yaitu:
1. Tahu (know)
8
9
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
baru.
6. Evaluasi (evaluation)
seseorang, yaitu:
1. Pendidikan
seseorang.
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
adalah benar.
memperoleh pengetahuan.
2.2 Perawat
pelayanan kesehatan.
pendidikan kesehatan.
17
4. Sebagai koordinator
kebutuhan klien.
5. Sebagai kolabolator
6. Sebagai konsultan
keperawatan.
7. Sebagai pembaharu
Finder)
pengumpulan data.
1. Fungsi independen
manusia.
2. Fungsi dependen
3. Fungsi interdependen
19
lainnya.
sebagai berikut:
keperawatan.
kesehatan.
21
menyeluruh.
sebagai berikut:
kesehatan (ASKES
berlaku.
dasar prikemanusiaan.
meningkatkan profesionalisme.
24
Dasar (BHD)
1. Henti Jantung
nonshockable yaitu:
2. Henti Nafas
kondisi pasien.
26
perdarahan)
Kontrol)
a. Eksposure
b. Environment control
(Kartikawati, 2011).
32
Kecelakaan lalu
Bantuan Hidup Dasar
lintas di IGD Pengetahuan: (BHD):
• Tahu • Circulation,bleeding
• Memahami • Airway
• Aplikasi • Breathing
Tindakan • Analisis • Disability
perawat • Sintesis • Expose, environment
• Evaluasi
AHA, 2010
Notoatmodjo,
2003
Peran perawat:
• Pemberi asuhan
keperawatan Diberikan (1 jam
• Advokat klien Faktor-faktor pertama): 85%
• Edukator (pendidik) yang selamat.
• Koordinator mempengaruhi
• Kolaborator pengetahuan:
• Konsultan
• Pendidikan Tidak diberikan
• Pembaharu
• Pengalaman peningkatan resiko
• Pengidentifikasi
• Usia kematian.
masalah kesehatan
(Case Finder). • Media masa Sunyoto, 2010
Konsorsium ilmu atau informasi
kesehatan, 1989 di • Sosial budaya
dalam Widyawati, dan ekonomi
2012 • Lingkungan
Erfandi, 2009
Keterangan :
Metode yang
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
digunakan
Dede Kharisma Gambaran Penelitian Hasil penelitian
Yanti Bala, Abdul Pengetahuan Dan kuantitatif menunjukan bahwa dari
Rakhmat dan Pelaksanaan Bantuan deskriptif 23 responden memiliki
Junaidi. Hidup Dasar tingkat pengetahuan
Perawat Gawat tentang Bantuan Hidup
Darurat Di Instalasi Dasar baik yaitu (100
Gawat Darurat %), Dan pelaksanaan
(IGD) RSUD tindakan BHD
Labuang Baji baikyaitu (100 %).
Makassar
METODE PENELITIAN
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
“social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu:
secara sinergis (Spradley di dalam Sugiyono, 2012). Pada situasi sosial atau
35
36
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
tanggapan pada apa yang ditanyakan peneliti, tetapi informan bisa lebih
(Sutopo, 2006).
misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita
tahun.
dan paham terhadap penanganan BHD pada pasien kecelakaan lalu lintas.
kelengkapan informasi atau data yang sudah diperlukan, atau dengan kata
lain telah tercapai kejenuhan (saturated) pada data yang diperlukan atau
lebih memilih meneliti di IGD RSUD Soehadi Prijonegoro karena RSUD ini
merupakan Rumah Sakit yang menjadi tujuan utama dalam area kegawatan
satu Rumah Sakit yang menjadi rujukan utama untuk daerah Sragen dan
dianggap sebagai salah satu runah sakit besar untuk daerah Sragen dengan
pengumpulan data. Dan waktu untuk melakukan penelitian ini adalah pada
tidak.
1. Wawancara
Rachmawati, 2014).
40
2. Observasi
(Fathoni, 2006).
3. Analisis dokumen
wawancara.
penelitian.
penelitian.
Afiyanti, 2014):
3. Dependability (Ketergantungan)
yang sama dapat diulang atau direplikasi pada saat saat yang
4. Confirmability
lembar persetujuan.
3. Confidentially (kerahasiaan)
HASIL PENELITIAN
berlokasi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang didirikan pada tahun 1958
dengan klasifikasi type D tetapi pada saat ini telah menjadi rumah sakit type B.
RSUD DR. Soehadi Prijonegoro Sragen menjadi rumah sakit pilihan dan
telah memiliki pasien dari berbagai daerah di sekitar Kabupaten Sragen seperti
harapan pasien, RSUD DR. Soehadi Projonegoro Sragen (RSSP Sragen) terus
kecelakaan lalu lintas di RSUD DR. Soehadi Prijonegoro Sragen. Hasil penelitian
4.1.1. Informan 1
4.1.2. Informan 2
4.1.3. Informan 3
4.1.3. Informan 4
dalam penelitian ini yaitu : 1) definisi bantuan hidup dasar, 2) tujuan bantuan
tanpa alat yaitu dimana pada saat di lapangan dan tidak ada alat
pasien.
4.2.4.3. Menghitung RR
“...Kalo untuk sirkulasi dan bleeding maka dicek dulu ada detak
jantungnya ndak...” (I.1)
dimiringkan.
“...pada tahap dissability itu yang kita lihat GCS, jadi tingkat
kesadaran pasien...” (I.3)
terjadi hipotermi.
“...kita lihat dari kepala dulu, ada hematom nya ndak, ada
robekannya ndak nah terus turun kebawah biasanya
keperdarahan telinga, mulut atau hidung ndak, trauma thorak
dada ndak, kondisi pasien...” (I.2)
pasien hal ini karena bahwa setelah pakaian dibuka, penting agar
penderita terjaga.
BAB V
PEMBAHASAN
yang mengalami kecelakaan lalu lintas diperoleh kategori yaitu bantuan yang
diberikan pada pasien dan bantuan tanpa alat. Hal tersebut sesuai dengan
penyataan dari Goiten (2008) tentang definisi dari Bantuan hidup dasar
Dasar (BHD) merupakan bagian dari pengelolaan gawat darurat medik yang
bantu.
59
60
sesuai dengan pernyataan dari Latief (2009) bahwa tujuan bantuan hidup
dasar ialah untuk oksigenasi darurat secara efektif pada organ vital seperti
otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru
yang penting dalam tubuh korban, sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga
tema tindakan perawat untuk mengontrol jalan nafas pasien dengan kategori
bahwa pada tahap airway adalah membuka jalan napas. Tindakan tersebut
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sumbatan jalan napas oleh benda
asing. Sumbatan berupa cairan dapat dibersihkan dengan jari telunjuk atau
61
jari tentah yang dilapisi sepasang kain, sedangkan sumbatan oleh benda keras
Fathoni (2014) menyatkan bahwa dalam tahap airway, pada orang yang
tidak sadar, tindakan pembukaan jalan nafas harus dilakukan. Pada tahap
airway juga harus melihat adanya sumbatan benda asing, dan jika terdapat
benda asing maka harus dikeluarkan dengan usapan jari. Bila terdapat
sumbatan jalan napas karena benda cair yang ditandai dengan terdengar suara
pertukaran udara, perfusi, atau sebagai akibat dari kondisi serius pada status
penggunaan otot bantu pernapasan dan gerakan naik turunnya dinding dada
62
secara simetris saat respirasi dan juga lakukan auskultasi suara pernapasan
kategori bahwa pasien diberikan oksigen. Hal ini sesuai dengan pernyataan
dari Kusnanto (2004) bahwa tindakan yang dilakukan pada tahap breathing
cek detak jantung. Hasil ini sesuai dengan pernyataan dari Frame (2003)
bahwa pada tahap circulation dan bleeding maka penolong dapat memulai
bantuan dari tim medis atau tim ahli untuk memberikan obat-obatan dalam
agar lebih tinggi dari bagian tubuh yang lain, karena jika perdarahan tidak
segera dihentikan atau ditangani maka sirkulasi korban akan menurun secara
posisi pasien. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Frame (2003) bahwa
dalam posisi lateral atau yang biasa disebut dengan posisi miring.
mengkaji GCS.
Darwis (2005) bahwa GCS adalah sistem skoring yang sederhana dan dapat
pupil pada pasien berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya perubahan pada
64
pupil. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan dari Kartikawati (2011) bahwa
beberapa kategori yaitu mengkaji kondisi fisik pasien, menjaga suhu tubuh
kategori mengkaji kondisi fisik pasien, hal ini sesuai dengan pernyataan dari
Kartikawati (2011) bahwa pada tahap expose maka kegiatan yang perlu
dilakukan oleh perawat adalah lepas semua pakaian secara cepat untuk
kondisi pasien secara umum, catat kondisi tubuh, atau adanya bau zat kimia
kategori menjaga suhu tubuh pasien, hal ini sesuai dengan pernyataan dari
pernyataan dari Frame (2003) bahwa pada tahap expose maka perawat
jejas, luka ataupun trauma yang dialami korban. Pelepasan pakaian korban
bukan semata-mata untuk melihat apakah ada trauma, tetapi juga untuk
BAB VI
PENUTUP
6.1.Kesimpulan
definisi BHD, tujuan BHD, tindakan kontrol jalan nafas, pemberian bantuan
jalan nafas. Pada tahap breathing diperoleh tema tindakan perawat dalam
diberikan oksigen.
posisi pasien. Tahap disability yang dilakukan oleh perawat dalam pemberian
66
67
kategori yaitu mengkaji kondisi fisik pasien, menjaga suhu tubuh pasien dan
6.2.Saran
dengan benar sesuai dengan teori saat melakukan Bantuan Hidup Dasar
sakit.
tindakan BHD yang dilakukan oleh perawat di IGD pada pasien dengan
Alkatiri, JBS. (2007). Resusitasi Jantung Paru. Dalam: Sudoyo, Aru S., dkk.
(editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV.
Brunner & Suddarth. (1996). Textbook of medical surgical nursing. (8th ed).
(dr. H.Y. Kuncara et al.penerjemah). philadelphia: Lippincot.
Dephub RI. (2012). 72 persen kecelakaan jalan raya melibatkan sepeda motor.
Juni 21, 2012. http://www.dephub.go.id/read/berita/direktorat-jenderal-
perhubungan-darat/13119
Fathoni, AN. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Basic Life
Support (BLS) dengan Perilaku Perawat dalam Pelaksanaan Primary
Survey di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Kabupaten Wonogiri.
Skripsi. Program Studi S-1 Keperawatan. Surakarta : STIKES Kusuma
Husada.
Frame, Scottn B. (2003). PHTLS: basic and advanced prehospital trauma life
support. (5th ed). Missouri; Mosby.
Hutapea, EL. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan Polisi Lalu Lintas Tentang
Bantuan Hidup Dasar di Kota Depok. Skripsi. Jakarta : Fakultas
Keperawatan Universitas Indonesia.
Itha. (2008). Kinerja pelayanan perawat UGD dalam Menghadapi pasien gawat
Darurat. http://eprints.undip.ac.id. Diakses pada tanggal 22 bulan
November tahun 2012.
Wawan, A & Dewi, M. (2011). Teori & Pengukuran pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta.