Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAAN YOUTUBE

SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLINGUISTIK


BAHASA INGGRIS
FX. Ouda Teda Ena
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Sanata Dharma
Alamat korespondensi: Kampus II Jl. Affandi, Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta
Email: ouda@usd.ac.id

ABSTRACT

Meeting the learning needs of the internet generation is challenging. One of the prominent
characters of the Internet generation is their passion and eagerness to learn new things in a short
span of time. They learn differently from the previous generations. This is caused by their different
life experiences, especially experiences in the use of technology (Barnes, Mareteo, Ferris, 2007).
Using learning technology that has become part of their daily life will cater their needs and
enhance their interest in learning.
One of the technologies that have become common in students’ life is the Internet. The use of
the Internet has increased students’ learning motivation. For the teachers, it opens up many
possibilities of integration of technology in the classroom to boost students’ motivation which in
turns will improve their engagement. With its development, the Internet is no longer the basic
archetypical media but it enables users to generate content. It has become a new learning ecology
(Duffy) that allows desirable learning practices such as collaborative projects, peer assessments,
and other innovative uses.One of the Internet resources that enables innovative learning activities
is YouTube. YouTube is a popular video sharing website where users can upload, view, and share
video clips. The features available on YouTube could support innovative teaching.
The aim of this study is to observe to what extent YouTube can be used as a medium as well
as resources of learning in Sociolinguistics class. The study also examines students’ perceptions of
the use of YouTube an internet-based learning media.
The result of the study shows that the videos on YouTube can be classified into two categories
based on their usefulness to the students of sociolinguistics class. First, the videos on YouTube that
are in the form of lectures can be used as learning resources. There are many lectures series of
linguistics from well-known linguists such as, Chomsky, Pinker, and Tannen on YouTube. Second,
other videos on YouTube can be used as sources of learning data on dialects, accents, different
sentence patterns, politeness, and so on. The study also examines students’ perceptions on the use
of YouTube in sociolinguistics class. Twenty six students or 92 % agree that YouTube videos increase
their interests in learning sociolinguistics. In addition 96.3 % of the students state that the use of
YouTube is interesting. Most of the students (88.9 %) also state that the videos from YouTube help
them understand the learning materials better.
Keywords: content based, YouTube, sociolinguistics, learning.

1. PENDAHULUAN yang sudah menjadi bagian hidup pembelajar sehari-


hari akan meningkatkan minat belajar mereka. Internet
Tantangan dunia pendidikan dalam memenuhi sendiri membuka banyak kemungkinan pengintegrasian
kebutuhan generasi internet cukup besar. Salah satu teknologi dalam pembelajaran di kelas. Youtube adalah
karakter yang penting dari generasi internet adalah salah satu media dan sumber belajar berbasis internet
kemauan mereka yang tinggi untuk belajar. Namun yang bisa diintegrasikan dalam pembelajaran mata
demikian mereka belajar secara berbeda dari generasi kuliah konten yang kadang dianggap sulit oleh
sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pengalaman mahasiswa karena saratnya beban bacaan.
hidup mereka yang berbeda khususnya pengalaman Salah satu matakuliah yang dianggap sulit oleh
dalam mempergunakan teknologi (Barnes, Mareteo, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dan Sastra
Feris, 2007). Menggunakan teknologi pembelajaran Inggris di Universitas Sanata Dharma adalah

23
Jurnal Penelitian. Volume 19, No. 1, November 2015, hlm. 23-28

sosiolinguistik. Sosiolinguistik sebagai cabang linguistik diri mereka.Mereka juga aktif dan menginginkan
sering dipersepsikan sebagai mata kuliah yang sulit model pembelajaran yang variatif dan cenderung cepat
karena cakupan materi cukup luas dan bahan bacaan bosan dengan model pembelajaran konvensional yang
yang cukup sulit. Penelitian ini menelaah sejauh mana sumber dan modelnya terbatas (Barnes, Marateo, &
persepsi mahasiswa berubah dengan penggunaan Ferris, 2011).
media belajar yang tidak konvensional yang akrab Melayani pembelajar dengan ciri-ciri demikian
dengan kehidupan keseharian mereka. menuntut pengajar menciptakan kelas yang memenuhi
Penelitian ini berdasarkan pembelajaran tuntutan mereka. Kemajuan teknologi khususnya
matakuliah sosiolinguistik Bahasa Inggris di Program internet telah sejalan dengan tuntutan generasi
Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Program Studi internet ini sehingga pengintegrasiannya akan sesuai
Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. dengan cara belajar sehingga proses dan hasil
Penelitian ini mempelajari sejauh mana Youtube pembelajaran akan optimal.
bisa dipakai sebagai media pembelajaran sekaligus Video telah lama dipakai sebagai media
sebagai sumber belajar. Video-video yang ada di pembelajaran. Keuntungan pembelajaran dengan video
Youtube bisa digolongkan menjadi dua berdasarkan adalah menghadirkan representasi gambar dan suara
kegunaannya untuk kelas sosiolinguistik. Pertama, dari sebuah gagasan atau peristiwa kepada pembelajar
video di Youtube yang berupa kuliah sosiolinguistik di kelas. Youtube adalah salah satu layanan berbagi
bahasa Inggris yang bisa dipakai sebagai sumber video di internet yang paling populer saat ini (Snelson,
belajar. Kedua, video-video yang lain dapat dipakai 2011). YouTube bisa dimanfaatkan sebagai media
sebagai sumber data pembelajaran misalnya mengenai pembelajaran yang menghadirkan representasi gambar
pokok bahasan aksen, perbedaan pola kalimat, dan suara dari berbagai gagasan atau peristiwa ke
kesopanan, dan sebagainya. Selain itu, penelitian ini dalam kelas. Menonton video bisa menjadi cara
juga menelaah persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran yang lain selain ceramah dan membaca
pembelajaran berbasis internet. Hasil penelitian ini buku. Hal ini diharapkan bisa memenuhi harapan
diharapkan bisa menjadi acuan pembelajaran berbasis generasi internet yang cender ung menuntut
internet, khususnya untuk mata kuliah sosiolinguistik pembelajaran yang variatif.
bahasa Inggris dan mata kuliah yang lain pada Mata kuliah yang kadang tidak disukai oleh
umumnya. generasi internet adalah mata kuliah yang sarat
dengan muatan teori. Mata kuliah ini akan menjadi
membosankan jika disampaikan dengan model-
2. TINJAUAN PUSTAKA model pembelajaran konvensional. Salah satu mata
kuliah konten di Jurusan Bahasa Inggris adalah
2.1 Generasi Internet sosiolinguistik. Sosiolinguistik adalah salah satu cabang
Mahasiswa atau pembelajar yang ada di ilmu linguistik yang mempelajari bahasa dalam konteks
universitas saat ini adalah termasuk generasi internet. sosial (Trudgil, 1983; Wardhaugh, 1992; Hudson,
Mereka adalah generasi yang lahir pada era digital 1985; Holmes, 2001).Mata kuliah ini pada umumnya
sehingga mereka mempunyai gaya belajar yang dipersepsikan sebagai mata kuliah yang sulit oleh para
berbeda dari generasi sebelumnya. Gap antar generasi mahasiswa karena bidang cakupannya luas sehingga
pembelajar dan generasi pengajar ini sering mahasiswa har us membaca banyak sumber
menimbulkan kesalahpahaman. Generasi internet belajar.Bidang kajian sosiolinguistik bahasa Inggris di
sering disalahpahami sebagai generasi dangkal dan jurusan Sastra Inggris, Universitas Sanata Dharmapun
cepat bosan yang malas belajar. Berbagai penelitian cukup luas sehingga mahasiswa dituntut untuk
menunjukkan bahwa generasi internet justr u membaca banyak sumber untuk memahami konsep
mempunyai orientasi dan semangat belajar yang dasarnya.
tinggi, hanya cara mereka memperoleh informasi saja
yang berbeda (Barnes, Marateo, & Ferris, 2011). 2.2 YouTube dan Pembelajaran
Ciri-ciri pembelajar generasi internet di Internet telah mengalami perkembangan dan
antaranya adalah independen dan otonom. Mereka kemajuan sejak pertama kali diperkenalkan. Saat ini
adalah pencari informasi yang gigih dan secara sadar teknologi internet lazim disebut sebagai teknologi ‘web
menentukan pilihan model belajar yang sesuai dengan 2.0’ (Duffi). Sekarang internet tidak lagi hanya sebagai

24
FX. Ouda Teda Ena, Penggunaan YouTube sebagai Sumber Belajar Sosiolinguistik ....

fasilitas read only seperti pada tahap perkembangan layanan khusus untuk pendidikan (www.youtube.com/
awalnya tetapi sudah menjadi read write web. edu) pada tahun 2009. Layanan ini langsung mendapat
Beberapa keunggulan internet saat ini adalah ber- sambutan positif dari pengguna. Pada tahun pertama
platform jaringan di mana pemakai bisa sepenuhnya sesudah diluncurkan lebih dari 300 kolese dan
memakai berbagai aplikasi dengan internet browser; universitas bergabung dan ada lebih dari 65.000 video
pengguna adalah pemilik konten dan mempunyai kuliah, kegiatan kampus, dan berita kampus.
kontrol penuh; mendorong pemakai untuk berkreasi; YouTube bisa menjadi sumber belajar dan
interaktif dan mudah dipakai; dan mempunyai fungsi media pembelajaran yang bisa memenuhi tuntutan
jejaring social (Duffi). Singkatnya teknologi internet kebutuhan generasi digital. YouT ube bisa
saat ini berpusat pada pengguna. Kalau kita hubungkan meningkatkan minat dan mendukung gaya belajar
dengan pembelajaran maka teknologi internet saat ini generasi digital. YouT ube juga menawarkan
selaras dengan pendekatan pembelajaran learner pengalaman pembelajaran dengan teknologi yang
centered di mana pembelajar menjadi pusat dan aktor baru yang akan berguna saat mereka lulus (Burke,
utama kegiatan pembelajaran. Snyder, & Rager, 2009). Selain itu YouTube juga
Pembelajar generasi internet dengan ciri-ciri menyediakan ratusan ribu video dengan berbagai
otonom, independen, multitask, menyukai input yang ragam topic yang bisa diintegrasikan dalam
multidimensional, dan cepat bosan karena mempunyai pembelajaran di kelas. YouTube juga akan menjadi
attention span yang pendek tersebut membutuhkan perpustakaan video gratis yang sangat luas bagi
suasana belajar yang memfasilitasi hal-hal tersebut. pembelajar yang akan mendorong mereka menjadi
Kemajuan internet yang memungkinkan kegiatan read- pembelajar yang mandiri.
write berbasis jaringan dapat memfasilitasi kebutuhan
generasi digital ini. Pengalaman hidup sehari-hari
generasi internet tentu akan mempengaruhi pola 3. METODOLOGI
berpikir dan cara berkomunikasi mereka. Sebuah
penelitian di Amerika menunjukkan bahwa seorang Penelitian ini berdasarkan kegiatan pembelajaran
anak yang memasuki perguruan tinggi rata-rata telah Sosiolinguistik Bahasa Inggris di program studi
menulis 200.000 email, menonton TV selama 20.000 Sastra Inggris, Universitas Sanata Dharmadengan
jam, bermain video games selama 10.000 jam, memanfaatkan YouTube. Ada 27 mahasiswa semester
memakai telepon genggam selama 10.000 jam, tetapi 6 angkatan 2012 yang semuanya adalah generasi
hanya membaca kurang dari 5.000 jam (Bonamici dkk., internet. Penelitian berlangsung selama 14 minggu
2005 dalam Barnes, K., R. Marateo, and S. Ferris. 2007.) selama masa perkuliahan pada semester gasal
Salah satu situs yang bisa diberdayakan untuk 2013/2014.
memfasilitasi pembelajaran generasi digital yang Pada akhir semester mahasiswa diminta
membutuhkan input simultan adalah YouTube. mengisi kuisioner untuk memberikan tanggapan
YouTube adalah situs berbagai video yang paling terhadap proses pembelajaran dan YouTube sebagai
popular saat ini. Tentu saja video tidak dengan materi pembelajaran. Ada tiga belas pertanyaan
sendirinya menjadi bahan pembelajaran yang siap dengan lima pilihan jawaban dengan memakai skala
pakai. Perencanaan yang matang sesuai dengan tujuan Likert yang meliputi “sangat tidak setuju” sampai
pembelajaran dan pengintegrasian video-video yang dengan “sangat setuju”. Ada tiga bagian utama pada
tersedia di YouTube sebagai sarana pendukung akan kuisioner tersebut. Ada satu pertanyaan terbuka yang
mengoptimalkan capaian pembelajaran karena sesuai memberi tempat mahasiswa untuk menyatakan
dengan gaya belajar dan minat generasi digital. pendapatan mereka secara bebas tentang
Menurut sebuah survey, sekitar 100.000 video pengintegrasian YouTube di kelas.
ditonton setiap harinya di YouTube. Setiap 24 jam ada
65.000 video baru diunggah ke YouTube. Setiap
bulannya YouTube dikunjungi oleh 20 juta penonton 4. HASIL PENELITIAN
dengan mayoritas kisaran usia antara 12 sampai 17
tahun (Burke, Snyder, & Rager, 2009). YouTube Penelitian ini menunjukkan bahwa video di
memang bukan situs berbagi video pendidikan, namun YouTube bisa digolongkan menjadi dua jenis.Pertama,
pada perkembangannya YouTube meluncurkan video-video yang berupa ceramah atau kuliah bisa

25
Jurnal Penelitian. Volume 19, No. 1, November 2015, hlm. 23-28

digunakan sebagai sumber belajar sosiolinguistik. Beberapa video lainnya dipakai sebagai sumber
Selain itu video-video berbahasa Inggris yang lain data penelaahan fenomena sosiolinguistik. Video
seperti video wawancara bisa dipergunakan sebagai tersebut misalnya adalah video tentang perbedaan
sumber data variasi bahasa. Penelitian ini juga aksen Bahasa Inggris di Amerika dan di Inggris
menunjukkan bahwa mahasiswa mempunyai persepsi (https://www.youtube.com/watch?v=LIZ78RwhSPc).
yang positif tentang penggunaan YouTube di kelas Video-video lain misalnya adalah wawancara para
sosiolinguistik Bahasa Inggris. pebola Inggris yang berasal dari daerah berbeda-beda
di Inggris. Semua video ini tersedia secara gratis
4.1 YouTube sebagai Sumber Belajar dengan kualitas gambar dan suara yang baik.
Kelas sosiolinguistik mempelajari salah satu Pada awal semester mahasiswa mendapatkan
cabang ilmu linguistik yang berfokus pada bahasa silabus lengkap dengan buku referensi wajib dan
dalam konteks sosial (Trudgil, 1983; Wardhaugh, tambahan. Video dari YouTube yang ditonton di kelas
1992; Hudson, 1985; Holmes, 2001). Pokok-pokok disesuaikan dengan pokok bahasan yang sudah
bahasan dalam sosiolinguistik antara lain adalah direncanakan. Mahasiswa ditugaskan membaca buku
komunitas multibahasa; variasi bahasa dalam referensi wajib dan video YouTube diputar di kelas
hubungannya dengan geografi, etnisitas, kebangsaan, sebagai tambahan informasi, contoh kasus, dan
usia, jenis kelamin, status sosial; perubahan bahasa; sumber data. Video diputar dari laptop dosen dan
fungsi ujaran; dan berbagai aspek lain dari bahasa yang dipancarkan dengan proyektor viewer ke layar yang
berhubungan langsung dengan faktor-faktor sosial tersedia di depan kelas dan suara diperdengarkan dari
(Holmes, 2001; Trudgil, 1983; Wardaugh, 1992). speaker ruang kelas.
Ada sembilan topik yang dibahas di kelas Video yang berdurasi pendek atau di bawah 10
sosiolinguistik di program studi Sastra Inggris, menit diputar langsung dan bar u kemudian
Universitas Sanata Dharma. Topik-topik tersebut didiskusikan.Video yang berdurasi panjang dibagi
adalah Language and social class; Language and menjadi beberapa tayangan dan diselingi dengan
ethnic group; Language and sex; Language and context; diskusi.
Language and social interaction; Language and
nation; Language and Geography; Language and 4.2 Persepsi Mahasiswa tentang
contact; dan Language and humanity. Topik-topik Penggunaan YouTube sebagai
bahasan ini diambil dari buku tulisan Peter Trudgil Sumber Belajar
yang cetakan pertamanya terbit pada tahun 1983. Survei untuk mengetahui persepsi mahasiswa
Buku ini dipilih sebagai bahan acuan utama karena dilakukan pada akhir semester. Ada tiga belas
bahasanya yang sederhana sehingga cocok untuk pertanyaan dengan lima pilihan jawaban dengan
mahasiswa S1. memakai skala Likert yang meliputi “sangat tidak
Untuk memperkaya materi, selain dari buku- setuju” sampai dengan “sangat setuju”. Tiga belas
buku, video-video dari YouTube dipergunakan sebagai pertanyaantersebut terbagi menjadi tiga bagian utama.
sumber pembelajaran dan juga sebagai sumber data. Selain pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban
Ada tigavideo yang berupa kuliah dari ahli bahasa dari yang sudah disediakan ada satu pertanyaan terbuka
Youtube dipakai sebagai sumber belajar. Video yang memberi tempat mahasiswa untuk menyatakan
pertama adalah kuliah dari Prof. Steven Pinker tentang pendapatan mereka tentang pengintegrasian YouTube
linguisti dan khususnya tentang otak dan Bahasa di kelas.
(https://www.youtube.com/watch?v=Q-B_ONJIEcE). Bagian pertama meliputi tiga pertanyaan yang
Video yang kedua adalah dari Prof. Deborah Tannen mencakup sejauh mana persepsi mahasiswa tentang
tentang perbedaan Bahasa yang disebabkan oleh pemakaian YouTube di kelas. Secara umum mahasiswa
perbedaan gender (https://www.youtube.com/ mempunyai persepsi yang positif tentang pemakaian
watch?v=tUxnBZxsfoU). Video yang ketiga adalah juga YouTube di kelas. Dua puluh mahasiswa atau 74%
dari Prof. Deborah Tannen yang berisi kuliah tentang menyatakan setuju dan enam mahasiswa atau 22,2%
status dan hubungan (https://www.youtube.com/ menyatakan sangat setuju bahwa video YouTube
watch?v=mzQK0JigAf8). meningkatkan minat mereka pada pembelajaran

26
FX. Ouda Teda Ena, Penggunaan YouTube sebagai Sumber Belajar Sosiolinguistik ....

sosiolinguistik. Selain itu 96,3% mahasiswa persepsi mereka bahwa video dari internet bisa
menyatakan bahwa pemakaian YouTube menarik. mengatasi rasa bosan. Selain itu mereka juga
Sebagian besar mahasiswa, yaitu 88,9% juga menyatakan bahwa pemakaian video dari YouTube
menyatakan bahwa video dari Youtube membantu telah meningkatkan minat belajar mereka. Mahasiswa
mereka memahami materi dengan lebih baik. juga menyatakan bahwa penggunaan video dari
Bagian kedua terdiri dari delapan pertanyaan Youtube lebih menarik daripada hanya membaca
tentang video yang dipakai di kelas. Bagian ini dibagi sumber belajar dari buku atau mendengarkan ceramah
menjadi dua bagian yaitu pertanyaan yang menyangkut saja. Beberapa mahasiswa juga mengungkapkan
video yang berisi kuliah dari ahli tentang topik tertentu pentingnya memilih video yang mempunyai kualitas
dan pertanyaan tentang video-video yang merupakan suara dan gambar yang bagus.
contoh atau sumber data untuk telaah sosiolinguistik.
Secara umum persepsi mahasiswa (88,8%) adalah
positif terhadap video-video yang berisi kuliah tentang 5. KESIMPULAN
topik tertentu. Kebanyakan mahasiswa (85,2%) juga
mempunyai persepsi yang positif tentang video-video Penelitian ini diharapkan memberikan
yang dipakai sebagai contoh atau sumber data telaah sumbangan nyata terhadap para pengajardi kelas,
sosiolinguistik. khususnya pengajar kelas linguistik yang berminat
Bagian ketiga meliputi dua pertanyaan tentang untuk mengintegrasikan internet sebagai sarana dan
kemandirian belajar mereka di luar kelas. Mahasiswa sumber pembelajaran. Pemakaian YouTube di kelas
yang selalu menonton video yang ditugaskan hanya sosiolinguistik ini sangat membantu pengayaan materi
11,1%. Sepuluh orang mahaiswa (37%) menyatakan bagi pembelajar. Input yang tidak hanya berasal dari
sering menonton video yang ditugaskan dan dua belas buku membantu generasi internet yang terbiasa
mahasiswa (44,4%) kadang-kadang menonton dan dua dengan berbagai sumber informasi digital memahami
mahasiswa (7,4%) jarang menonton video yang materi pembelajaran dengan lebih baik.
ditugaskan. Ada dua orang mahasiswa (7,4%) yang Penelitian ini juga diharapkan memberikan
tidak pernah menonton lagi video yang sudah ditonton gambaran tentang cara mengintegrasikan teknologi
di kelas. Namun ada dua orang mahasiswa (7,4%) yang khususnya video yang berbasis internet di kelas
selalu menonton lagi di luar kelas. Sebagian besar pembelajaran mata kuliah teori yang sering
mahasiswa (51,8%) kadang-kadang menonton lagi dipersepsikan sebagai mata kuliah sulit oleh
video yang sudah dibahas di kelas. mahasiswa. Persepsi mahasiswa terhadap
Ada 27 mahasiswa yang mengisi kuisioner pengintegrasian teknologi di kelas, khususnya
tetapi hanya ada 26 orang yang menyatakan pendapat teknologi video yang berbasis internetadalah positif.
mereka tentang pengintegrasian video YouTube di Pengintegrasian YouTube di kelas sosiolinguistik
kelas sosiolinguistik. Semua mahasiswa mempunyai Bahasa Inggris berhasil menambah minat dan
persepsi yang positif tentang pemakaian YouTube. ketertarikan mahasiswa sehingga mata kuliah ini tidak
Ungkapan yang paling banyak muncul adalah kata lagi dianggap sebagai mata kuliah yang sulit dan
“menarik”. Beberapa mahasiswa mengungkapkan membosankan.

DAFTAR PUSTAKA Research Association (AERA) 2008 Annual


Meeting, New York, NY.
Barnes, K., R. Marateo, and S. Ferris. 2007. “Teaching Burke, S.C., Snyder, S., Rager, R.C. 2009. “An
and Learning with the Net Generation”. Assessment of Faculty Usage of YouTube
Innovate 3 (4). http://www.innovateonline. as a Teaching Resource”. The Internet
info/index.php?view=ar ticle&id=382 Journal of Allied Health Sciences and
(accessed April 24, 2015). Practice. Vol. 7 No. 1, available online at http:/
Bonk, C. J. 2008. “YouTube Anchors and Enders: /ijahsp.nova.edu.
The use of Shared Online Video Content as a Cochrane, T.D. 2010. “Exploring Mobile Learning
Macrocontext for Lear ning”. Paper Su c c e s s Fa c t o r. A LT- J , R e s e a r c h i n
presented at the American Educational Learning Technology. Vol. 18, No. 2, July

27
Jurnal Penelitian. Volume 19, No. 1, November 2015, hlm. 23-28

2010, 133–148, Available Online at http:// Radford, A., M. Atkinson, D. Britain, H. Clahsen, A.
www.informaworld.com. Spencer. 1999. Linguistics: An Introduction.
Duf fy, P. “Engaging the YouTube Google-Eyed Cambridge: Cambridge University Press.
Generation: Strategies for Using Web 2.0 in Segal, B. (1995). “A Shor t Histor y of Internet
Teaching and Learning.” TheElectronic Protocols at CERN”. Professional webpage.
Journal of e-Learning Volume 6 Issue 2, pp April. http://ben. home. cern. ch/ben/
119 - 130, available online at www.ejel.org. TCPHIST. html.
Fromkin, V. and R. Rodman. 1988. An Introduction Sherer, P. & Shea, T. 2011. “Using Online Video to
to Language. New York: Holt, Rinehart, and Support Student Learning and Engagement”.
Winston, Inc. COLLEGE TEACHING, 59: 56–59.
Holmes, J. 2001. An Introduction to Sociolinguistics. Snelson, C. 2011. “YouTube Across the Disciplines:
2nd ed. London: Longman. A Review of Literature”. MERLOT Journal
Moran, M., Seaman, J., and Tinti-Kane, H. of Online Learning and Teaching Vol. 7, No.
2011.Teaching, Learning, and Sharing: How 1, March 2011.
Today’s Higher Education Faculty Use Social Trudgill, P. 2000. Sociolinguistics: An introduction
Media. Boston: Pearson Learning Solutions. to Language and Society. London: Penguin
O’grady, W., M, Dobrovolsky, F. Katamba. 1996. Books Ltd.
Contemporary Linguistics: An Introduction. Wa r d h a u g h , R . 2 0 0 2 . A n I n t r o d u c t i o n t o
London: Longman. Sociolinguistics. Malden, Massachusetts:
Blackwell Publishers Inc.

28

Anda mungkin juga menyukai