Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, KB
2.1.1 Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
(Evayanti, 2015).
11
12
2. Proses Kehamilan
a. Spermatozoa
terjadilah spermatogenesis.
5) Spermatozoon (sperma).
(Walyani, 2015:46).
b. Konsepsi
dengan sel telur dituba uterine. Hanya satu sperma yang dapat
pronuklei yang disebut zigot yang terdiri atas acuan genetic dari
2) Kontraksi tuba.
blastula.
Gambar 2.1
Proses terjadinya kehamilan
Sumber : Depertement of Health. 2009.
Keterangan gambar :
1 : Ovarium 6 : Tua faloppi
2 : Morula 7 : Morulla
3 : Blastula 8 : Blastula
4 : Proses ovulasi 9 : Proses Nidasi
5 : Ovum 10 : Uterus
Mukosa rahim pada wanita yang tidak hamil terdiri atas stratum
oblitersi.
rahim lainnya.
e. Perkembangan janin
a) Minggu 0
Perkembangan janin
(Walyani, 2015:48).
Gambar 2.2
Zigot
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan.
16
b) Minggu ke 4
Perkembangan janin
(Walyani, 2015:48-49)
Gambar 2.3
Janin 4 minggu
Sumber: https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan.
c) Minggu 8-10
Perkembangan janin
tubuh.
tubuh.
rawan / kartilago.
didalam perut.
Gambar 2.4 :
Janin 10 minggu
Sumber : https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-
dan-perkembangan-janin-dalam-kandungan.
d) Minggu 12
Perkembangan janin
Gambar 2.5
Janin 12 minggu
Sumber : Sulistyawati. A (2009:15).
e) Minggu 16
Perkembangan janin
(Walyani, 2015:50)
Gambar 2.6
Janin 16 minggu
Sumber: https://www,kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan.
19
f) Minggu ke 16-20
Perkembangan janin
panjang badan
dengan sempurna
terhadap tubuh
minggu ke-20
(Romauli, 2011:61).
20
Gambar 2.7
Janin umur 20 minggu
Sumber : https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan.
g) Minggu 21 – 24
Perkembangan janin
lemak subkutan.
meningkat.
Gambar 2.8
Janin umur 24 minggu
Sumber : https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan.
h) Minggu 24 – 28
Perkembangan janin
dengan baik.
Gambar 2.9
Janin umur 28 minggu
Sumber : Sulistyawati, A. (2009: 15).
i) Minggu 28 – 32
Perkembangan janin
(Walyani, 2015:51).
23
Gambar 2.10
Janin umur 32 minggu
Sumber : https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan.
j) Minggu 32 -36
Perkembangan janin
minggu ke-36.
pelvic.
Gambar 2.11
Janin umur 36 minggu
Sumber : Sulistyawati, A. (2009: 15).
k) Minggu ke 40
Perkembangan janin
Gambar 2.12
Janin umur 40 minggu
Sumber : https://www.kebidanan.org/pertumbuhan-dan-
perkembangan-janin-dalam-kandungan.
25
1) Vagina
(Sunarti, 2013:50).
2) Serviks
(Kumalasari, 2015:4)
3) Uterus
a) Ukuran
cc.
b) Berat
Tabel 2.1
Bentuk uterus menurut usia kehamilan
d) Posisi Rahim
atau retrofleksi.
rongga pelvis.
e) Vaskularisasai
Tabel 2.2
Tinggi Fundus Uteri (TFU) menurut
Penambahan per tiga jari
Gambar 2.13
Tinggi Fundus Uteri sesuai dengan usia kehamilan
Sumber : Marmi, 2014: 72.
4) Ovarium
2011:91).
(Kumalasari, 2015:5).
31
membesar).
e. Sistem Endokrin
tubuh
kehamilan.
2) Kelenjar tiroid
1%kehamilan
3) Kelenjar paratiroid
terganggu.
4) Pankreas
5) Kelenjar Pituitari
(a) Payudara
(b) Pigmentasi
susu (areola).
rasa gatal.
(Kumalasari, 2015:7)
kehamilan.
progesterone.
krongkongan.
a. Trimester I
(Kumalasari, 2015:7).
b. Trimester II
c. Trimester III
(Kumalasari, 2015:8).
hamil. Tanda tidak pasti ini terdiri atas hal-hal berikut ini:
2011:73).
4) Syncope (pingsan)
5) Kelelahan
6) Payudara tegang
7) Sering miksi
(Walyani, 2015:71).
9) Pigmentasi kulit
grisea/nigra).
10) Epulis
dkk, 2011:74)
1) Pembesaran Perut
ke empat kehamilan.
2) Tanda Hegar
isthmus uteri
43
3) Tanda Goodel
4) Tanda Chadwicks
5) Tanda Piscaseck
7) Teraba Ballothement
3) Bagian-bagian Janin
menggunakan USG.
4) Kerangka Janin
USG.
a. Oksigen
perlu melakukan :
46
b. Nutrisi
1) Kalori
2) Protein
2014:286).
3) Mineral
4) Zat besi
c. Personal hygine
1) Perawatan gigi
2) Pakaian
3) Seksual
b) Perdarahan pervaginan
117).
4) Senam Hamil
2010 : 132).
a. Perdarahan pervaginam
sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
c. Masalah penglihatan
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini
659).
paling sedikit 3 kali dalam priode jam, gerakan janin akan lebih
mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama
g. Demam
8. Post Date
a. Pengertian
2008).
b. Etiologi
post date belum jelas. Beberapa teori diajukan antara lain sebagai
berikut :
1) Saraf Uterus
tidak ada tekanan pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak,
2) Teori Oksitosin
3) Heriditer
2008).
4) Pengaruh Progesteron
(Prawirohardjo, 2010).
6) Insufisiensi plasenta
c. Patofisiologi
2007).
d. Faktor Predisposisi
e. Manesfetasi Klinis
per 30 menit.
mengelupas.
mekonium(kehijaun) dikulit.
berikut :
dengan Doppler
pertama kali.
58
f. Diagnosis
g. Prognosis
antara lain :
ketiban berkurang
janin.
bahaya
59
h. Pemeriksaan Penunjang
matoritas plasenta.
oksitosin.
perdarahan postpartum
j. Penatalaksanaan
rahim.
karena infertilitas.
tanda persalinan.
1. Pengertian persalinan
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
2012:1)
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
(Kumalasari, 2015:97)
62
2. Tahapan Persalinan
a. KALA I (Pembukaan)
lengkap). Proses ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase laten (8
dimana serviks membuka dari 3-10 cm. Kontraksi lebih kuat dan
(Sulistyawati, 2010)
63
50-100 detik.
gravid 30 menit.
a) Metode schulze
2016:257).
Schultze Ducan
Gambar 2.14
Mekanisme Pelepasan Plasenta
Sumber : Daniel E, 2016. Pengeluaran dan pelepasan plasenta
Schultze dan Ducan
Marmi (2016:258-259).
uterus.
d. KALA IV (Observasi)
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala
pernafasan.
c) Kontraksi uterus.
(Sulistyawati, 2010).
dominan:
a. Estrogen
b. Progesteron
batas tertentu.
5) Teori Oksitosin
2011:5)
persalinan.
.
71
7) Teori Prostaglandin
baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu hamil
8) Induksi Persalinan
berikut.
fleksus frankenhauser.
a. Power
diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama yang baik
dan sempurna.
(Sulistyawati, 2010:24).
Tabel 2.3
Perbedaan antara His palsu dan His sejati
b. Passage
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang
(Prawirohardjo, 2011:289).
(Rohani, 2011:23).
Bidang-bidang Panggul
sebagai berikut:
1) Bidang Hodge I
2) Bidang Hodge II
2011:23).
4) Bidang Hodge IV
c. Pasanger
1) Janin
2) Plasenta
3) Air ketuban
d. Posisi
e. Penolong persalinan
nernagai informasi.
77
f. Pendamping persalinan
g. Psikologi ibu
(Walyani, 2014:76-77).
5. Mekanisme Persalinan
(engagement).
presentasi dahi.
1) Penurunana kepala
dari pasien.
Gambar 2.15
Asinklitismus Anterior
Sumber : Wiknjosastro, Gulardi H, dkk. 2009:311.
2) Penguncian (engagement)
Gambar 2.16
Asinklitimus anteroposterior
Sumber : Wiknjosastro, Gulardi H, dkk, 2009:310.
3) Fleksi
Gambar 2.17
Asinklitismus Posterior
Sumber : Wiknjosastro, Gulardi H, dkk. 2009:311.
80
umunya rotasi penuh dari kepala ini akan terjadi ketika kepala
Gambar 2.18
Kepala janin ekstensi
Sumber : Manuaba, dkk. 2010:185.
6) Restitusi
Gambar 2.19
Ekspulsi kepala janin
Sumber : Manuaba, dkk. 2010:185.
A, 2010:109-111).
Gambar 2.20
Rotasi eksternal
Sumber : Manuaba, dkk. 2010:185.
a. Kebutuhan fisiologis
a) Oksigen
c) Istirahat
(Nugraheny, 2010:43)
g) Akses intravena
kegawatdaruratan obstetric.
b. Perubahan serviks
dkk, 2013:24).
c. Persalinan palsu
d. Ketuban pecah
e. Blood show
f. Lonjakan energy
dan minggu merasa letih secara fisik dan lelah secara hamil,
c. Pencegahan Infeksi
meliputi:
1) Cuci tangan.
sterilisasi).
(Marmi, 2011).
a) Dekontaminasi
cairan tubuh.
larutan konsentrat
Jumlah bagian air = -1
larutan yang diinginkan
89
kering
b) Desinfeksi
desifektan kimia.
e) Sterilisasi
atau instrumen.
penyakit.
msih terkontaminasi.
d. Pencatatan (Dokumentasi)
e. Rujukan
(APN, 2008:1-38).
(BAKSOKUDA)
1) Bidan
rujukan.
2) Alat
fasilitas rujukan.
3) Keluarga
dan bayi dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan
93
rujukan tersebut.
4) Surat
5) Obat
fasilitas rujukan.
6) Kendaraan
7) Uang
difasilitas rujukan.
8) Darah
9. Partograf
(Manuaba, 2010:157).
U : selaput utuh
0 : Sutura terpisah
k) Nadi, dicatat setiap 30-60 menit pada fase aktif serta ditandai
panah
m) Suhu badan, dicatat setiap 4 jam pada fase laten, dan 2 jam pada
fase aktif
Gawat janin adalah denyut jantung janin kurang dari 120 kali
per menit atau lebih dari 160 kali per menit (Nugroho, 2012).
kronik dalam jangka waktu yang lama atau akut. Disebut gawat
janin bila ditemukan denyut jantung janin diatas 160 kali per
menit atau dibawah 120 kali per menit. Denyut jantung tidak
(Dewi, 2010).
berikut :
3) Ada perdarahan
4) Infeksi
5) Insufisiensi plasenta
6) Kehamilan postterm
7) Preeklamsia
97
kompleks.
2) Umur maternal
3) Merokok
6) Kondisi plasenta
7) Kondisi fetal
1) Cara pemantauan
disediakan
98
sirkulasi plasenta
selama 20 menit
a. Pengertian
2007:88).
2010:634).
b. Indikasi
sectio caesarea akan lebih aman bagi ibu, anak atau pun
yang abnormal.
keinginannya.
adalah :
2) Panggul sempit.
5) Partus lama.
7) Distosia serviks.
9) Malpresentasi janin :
a) Letak lintang
b) Letak bokong
adalah :
d. Komplikasi
berat)
mendatang
3) Diet
4) Nyeri
5) Mobilisasi
6) Perawatan rutin
1. Pengertian Nifas
(Ambarwati, 2010).
masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan dua puluh empat
jam pertama. Periode early postpartum mulai dari dua puluh empat
jam sampai satu minggu dan periode late postpartum mulai satu
Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat
dan tidak dapat diraba lagi. Jadi, secara alamiah rahimm akan
Selama hamil darah ibu relatif encer, karea ccairan darah ibu
Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke-15 pasca
persalinan.
107
(Saleha,2009:2-4).
(Saleha, 2009:5).
penjelasan berikut:
1) Puerperium Dini
b) Puerperium intermedial
c) Romote Puerperium
1) Uterus
Tabel 2.4
Perubahan Uterus Masa Nifas
2) Lochea
lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina
tahapan :
111
Tabel 2.5
Perbedaan masing-masing lokia
3) Cervik
2010:79).
2010:79)
untuk gigi pada kehamilan dan masa nifas, dimana pada masa
114
ibu dalam masa laktasi. Mual dan muntah terjadi akibat produksi
juga terjadi pada ibu nifas. Pada ibu nifas terutama yang partus
wujudkan hanya bila tidak ada tanda dan gejala infeksi saluran
urine yang keluar dapat melebihi 3.000 ml per harinya. Hal ini
D. Sistem Muskulosketetal
E. Sistem Endokrin
1) Oksitosin
(Saleha, 2009:60).
2) Prolaktin
sebagai berikut :
1) Suhu
2) Nadi
3) Tekanan Darah
G. Sistem Kardiovaskuler
lebih lanjut setelah kala III ketika besarnya volume darah dari
a. Taking in period
Masa ini terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan, ibu masih pasif
dialami ibu pada fase ini seperti mules, nyeri pada jahitan,
ibu dapat melewati fase ini dengan baik. Ibu hanya ingin
c. Letting go period
sebagai berikut :
(Saleha, 2009:71).
a) BAK
b) BAB
usus maka akan semakin sulit baginya untuk buang air besar
buang air besar tidak akan menambah parah luka jalan lahir.
123
(Sulistyawati, 2009:101)
d. Kebersihan Diri
dan disetrika.
124
(Saleha, 2009)
hal:
memperbanyak perdarahan.
(Saifuddin, 2012).
125
f. Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
g. Pemberian ASI/LAKTASI
telah disusukan.
(ASI Eksklusif).
(Suherni, 2009:118).
dan senam nifas. Untuk itu beri penjelasan pada ibu tentang
sangat membantu.
(Saleha, 2009:76).
kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir
Tabel 2.6
Kunjungan Masa Nifas
a. Infeksi Nifas
(Marliandiani, 2015:101).
1) Perdarahan pervaginam
2010:126).
(Ambarwati, 2010:126).
a. Kebersihan diri
anus.
b. Istirahat
c. Gizi (Nutrisi)
vitamin.
132
d. Senggama
e. Keluarga Berencana
a. Periode transisi
Pada saat lahir, bayi baru lahir akan mengalami masa yang
periode yang dimulai ketika bayi keluar dari tubuh ibu harus
dkk, 2015:28-30).
a. Sistem Pernafasan
Tabel 2.7
Perkembangan Sistem Pulmonal
(stimulasi mekanik).
kimiawi).
b. Peredaran Darah
paru pada hari pertama kehidupan adalah 4-5 liter per menit/
c. Suhu Tubuh
1) Konduksi
memeriksa BBL.
2) Konveksi
3) Radiasi
4) Evaporasi
(Muslihatun, 2010:12-13).
138
d. Metabolisme
karena :
(Dewi, 2011:15).
139
f. Imunoglobin
Bayi baru lahir tidak memiliki sel pasma dan sumsum tulang
(Muslihatun, 2010:15).
g. Traktus Digestivus
h. Hati
2011:15)
a. Asfiksia
(Prawirohardjo, 2007).
141
b. Infeksi
bayi terpapar dengan kuman yang juga berasal dari orang lain
dan terhadap kuman dari orang lain, dalam hal ini bayi tidak
mempunyai imunitas.
Penanganannya :
c. Ikterus
Prawirohardjo:2009):
1) Ikterus fisiologis
2) Ikterus patologis
Gambar: 2.21
Daerah kulit bayi yang berwarna kuning untuk penerapan
rumus Kamer
Sumber : Saifuddin, 2009:382.
143
Tabel 2.8
Rumus Kramer
Contoh 1 : Kulit bayi kuning di kepala, leher dan badan bagian atas,
Contoh 2: Kulit bayi kuning seluruh badan sampai kaki dan tanngan,
d. Kejang
inspirasi
c. Suhu terlalu panas lebih dari 380C atau terlalu dingin atau
banyak muntah)
berdarah
hijau/berlendir/darah.
pernafasan sulit.
145
j. Menangis terus-menerus.
(Muslihatun, 2010:46-47).
cukup.
sempurna.
i. Genetalia
sudah ada.
baik.
146
(Kumalasari, 2015:210).
Tabel 2.9
APGAR SKOR
Interpretasi :
(Dewi, 2011:3).
147
3) Cegah infeksi.
2) Lakukan :
(Walyani, 2014:48).
148
a. Nutrisi
(Marmi, 2012:379).
Tabel 2.10
Kebutuhan dasar cairan dan kalori pada neonates
b. Eliminasi
Bayi baru lahir tidur 16-18 jam sehari, paling sering blog
d. Personal hygiene
e. Aktifitas
2007:104).
f. Psikososial
2009:27).
151
1. Pengertian
(sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
sel telur yang matang dengan sel sperma. (Kumalasari, 2015: 277).
2. Jenis-jenis kontrasepsi
1) Pengertian
2015:278).
152
Gambar 2.22
KB Implan
Sumber : Affandi, 2009: 89.
2) Macam-macam KB implant
i. Norplant
ii. Implanon
(Kumalasari, 2015:279).
2006).
153
4) Indikasi
a) Usia reproduksi.
c) Ibu menyusui.
d) Pasca keguguran/abortus.
(vasektomi/tubektomi).
(Kumalasari2015:280).
5) Kontraindikasi
a) Hamil/diduga hamil.
yang terjadi.
154
e) Diabetes melitus.
6) Keuntungan
7) Kerugian
tidak teratur.
a) Cara Pemasangan
akan dilakukan.
bersih.
implant.
bebas.
(Sulistyawati, 2011).
b) Cara Pencabutan
antiseptis.
apa saja.
/pencabutan norplant.
Cara pop-out :
Cara standard:
Cara ―u‖
159
1) Pengertian
2) Cara Kerja
3) Keuntungan
pasca persalinan).
b) Segera efektif.
(Hidayati R, 2012:7).
(Hidayati R, 2012:8).
1) Pengertian
(Handayani, 2010).
162
Gambar 2.23
KB IUD
Sumber: Wash et all, 2012: 128.
2) Jenis-jenis IUD/AKDR
(1) Coppe-T
tembaga halus.
(2) Copper-7
memudahkan pemasangan.
tuba fallopi.
uteri.
4) Efektifitas
5) Indikasi
a) Usia reproduksi.
b) Keadaan nulipara.
164
panjang.
menggunakan kontrasepsi.
infeksi.
senggama.
k) Perokok.
6) Kontraindikasi
hamil).
(vaginitis,servisitis).
165
menderita abortus.
2013).
7) Keuntungan
8) Kerugian
senggama.
b) Komplikasi
a) Konseling Awal
(25) Inspekuloid
f) Tindakan Pemasangan
Tanukulum)
(60) Dokumentasi
menggunakan sabun.
bersih.
b) Tindakan Pencabutan
2 sampai 3 kali.
dekontaminasi.
sudah disediakan.
klien pulang.
d. Kontrasepsi Pil
1) Pengertian
Gambar 2.24
KB PIL
Sumber : Hartanto, 2010: 104
172
2) Cara Kerja
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
di buahi.
untuk penetrasi.
3) Kerugian
konsisten.
batu ginjal.
(Hidayati, 2012).
4) Keuntungan
5) Indikasi
c) Pasca keguguran.
174
6) Kontraindikasi
a) kehamilan/diduga hamil.
d) Miom uterus.
7) Cara pemakaian
pasca keguguran.
akhir bulan.
e. Suntik progestin
1) Pengertian
Gambar 2.25
KB Suntik 3 bulan
Sumber : Mulyani, 2013: 93.
2) Cara kerja
(Mulyani, 2013:93).
176
3) Keuntungan
pembekuan darah.
panggul.
(Affandi, 2011:44).
4) Keterbatasan
(spotting).
suntikan berikutnya.
5) Indikasi
e) Perokok.
(Saifuddin, 2005:346).
6) Kontraindikasi
terutama amenorea.
payudara.
2011:45).
f. Kondom
1) Pengertian
Gambar 2.26
KB Kondom
Sumber : Affandi, 2009:18.
2) Tipe kondom
a) Kondom biasa.
c) Kondom beraroma.
(Saifuddin, 2013:17).
3) Cara kerja
4) Keterbatasan
kontrasepsi.
180
sentuhan langsung).
5) Indikasi
6) Kontraindikasi
2013:19).
181
1) Pengertian
(Saifuddin, 2013:15).
2) Cara kerja
3) Manfaat
lainnya
(Saifuddin, 2013:15).
4) Keterbatasan
2015:58).
182
5) Efektifitas
6) Indikasi
berencana.
segera.
teratur.
(Saifuddin, 2013:16).
7) Kontraindikasi
h. Kontrasepsi mantap
(1) Pengertian
Gambar 2.27
Tubektomi
Sumber: Wash et all, 2012:165-166.
(3) Keuntungan
dokter umum.
100%.
murah.
e) Keterbatasan
f) Indikasi
(Wiknjosastro, 2006:241).
g) Kontraindikasi
(1) Hamil
masa depan.
(Sulistyawati, 2009:432).
186
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Umur
c) Pendidikan
d) Pekerjaan
e) Penghasilan
f) Alamat
2) Keluhan utama
a) Nokturia
cava inferior.
b) Varises
vulva.
189
c) Hemoroid
hemoroid.
d) Edema Dependen
e) Kram tungkai
f) Sesak nafas
3) Riwayat Kesehatan
a) Penyakit jantung
(Manuaba, 2010:333)
b) Anemia
(Manuaba, 2010:240)
c) Sifilis
d) Asma
e) TORCH
f) HIV/AIDS
2011:933)
(Romauli, 2011:167).
193
5) Riwayat Kebidanan
a) Menstruasi
(Manuaba, 2010:201)
e) Kehamilan sekarang
6) Riwayat Kontrasepsi
a) Nutrisi
(1) Kalori
12 kg selama hamil.
(2) Protein
dan oedema.
(3) Kalsium
ibu.
b) Eliminasi
2011:154).
d) Aktivitas
e) Personal Hygiene
201:138).
(Marmi, 2011:128).
f) Riwayat seksual
2011:201).
g) Riwayat ketergantungan
(1) Merokok
(Marmi, 2011:112).
(3) Alkohol
170).
2011:95-96).
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
202
(1) Baik
(2) Lemah
(Sulistyawati A, 2011:174-175).
(3) Kesadaran
b) Tanda-tanda Vital
(2) Nadi
(3) Suhu
(Varney, 2007:217).
204
(4) Pernafasan
c) Antropometri
Tabel 2.11
Rekomendasi Penambahan Berat Badan Berdasarkan
Indeks Masa Tubuh
2) Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Muka
c. Mata
d. Mulut
e. Leher
f. Payudara
g. Abdomen
h. Genetalia
i. Anus
dibagian 4 yaitu:
2010:94).
j. Ekstermitas
3) Pemeriksaan khusus
a) Palpasi
(1) Leopold I
lipatan paha.
209
Gambar 2.28
Tinggi Fundus Uteri sesuai dengan usia kehamilan
Sumber : Marmi, 2014:72.
Tabel 2.12
TFU berdasarkan Leopold pada Trimester III
fundus
(2) Leopold II
lainnya.
goyangkan
panggul (PAP).
(4) Leopold IV
pemeriksaan Leopold IV :
kaki penderita.
Tabel 2.13
Perkiraan usia kehamilan dalam minggu dan TFU dalam cm
Tinggi Fundus
Usia
Kehamilan Dalam cm Menggunakan petunjuk-petunjuk badan
12 minggu - Teraba diatas simfisis publis
16 minggu - Di tengah, antara simfisis pubis dan umblikus
20 minggu 20 cm (±2 Pada umbilicus
cm)
22-27 Usia
minggu Kehamilan -
dalam minggu
= cm (±2cm)
28 minggu 28cm Di tengah, antara umlikus dan prosessus
(±2cm) sifoideus
29-35 Usia
minggu kehamilan
dalam
minggu = -
cm(±2cm)
36 minggu 36 cm Pada prosessus sifoideus
(±2cm)
Sumber. Saifuddin,2014, halaman 93
(Jannah, 2012:85).
Tabel 2.14
Tafsiran berat janin berdasarkan usia kehamilan
d) Auskultasi
menit atau lebih dari 160 per menit atau tidak teratur,
(Manuaba, 2010:116).
7 Umbilikus
8
Gambar2.29
Letak Puctum Maksimum
Sumber : Wheeler, 2007:145.
Keterangan :
panggul.
2011:186).
5) Pemeriksaan panggul
90 cm (Marmi, 2014).
216
900.
6) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan darah
(1) Hemoglobin
Tabel 2.15
Hasil pemeriksaan kadar haemoglobin
Kadar Hb Kriteria
b) Pemeriksaan urin
a) Pemeriksaan USG
berapa usia kehamilan saat ini, apakah janin hidup, apakah janin
218
(Manuaba, 2010:278).
3. Intervesi
Tujuan adalah:
Kriteria adalah:
1) Kesejahteraan ibu
b. Nadi : 68-90x/menit
c. Suhu : 36,5-37,50C
d. Pernafasan : 16-20x/menit
g. Pemeriksaan laboratorium
1) Hb ≥ 11 gr
keadaan darurat.
terjadinya komplikasi.
a. Masalah 1: Nokturia
Kriteria :
Intervensi:
softdrink.
berkemih.
kencing dahulu.
peningkatan progesterone.
222
teratur.
pembekuan feses.
perut kosong.
BAB.
secara teratur.
Intervensi :
ketika berbaring.
ditinggikan.
edema.
terlalu lama.
panggul.
ketat.
224
ekstremitas bawah.
atau korset.
2014:540).
tungkai.
Kriteria :
dengan massage.
berkurang.
Kriteria :
membesarnya uterus.
R/Merelaksasi otot-otot.
diatas kepala.
nafas.
f. Masalah 6 : Varises
bertambah parah.
vena.
duduk.
korset.
Kriteria :
1) Pusing berkurang
2) Kesadaran composmentis
perubahan hemodinamis.
istirahat.
menyebabkan pusing.
terlentang.
4. Implementasi
spritual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien.
sesuai.
5. Evaluasi
/keluarga.
6. Dokumentasi
Kebidanan
rujukan.
kebidanan pada bayi baru lahir, dan asuhan kebidanan pada keluarga
berencana.
1. Pengkajian
a.Data Subyektif
1) Biodata
a) Nama
b) Usia/tanggal lahir
c) Agama
d) Pendidikan terkahir
melahirkan bayi.
(e) Pekerjaan
(f) Alamat
2) Keluhan utama
2010).
233
frankenhauser.
3) Riwayat menstruasi
kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga.
5) Riwayat persalinan
b) Tempat melahirkan
7) Riwayat KB
kategori ini:
a) Hipertensi
(Varney, 2007:279-280).
b) Asma
c) Anemia
adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100 mililiter (12
(Varney, 2007:231).
d) Diabetes mellitus
2009: 338).
9) Riwayat seksual
c) Lama pernikahan
(sulistyawati, 2010).
a) Pola makan
berikut :
(Rohani, 2011).
b) Pola minum
c) Eliminasi
(Winkjosastro, 2005:192).
e) Personal Hygiene
b. Data obyektif
1) Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
2010)
3. Tanda-tanda vital
2007:686).
(2) Nadi
(3) Suhu
(4) Pernafasan
4. Antropometri
2014:101).
241
Tabel 2.16
Kategori berat badan
2011:162).
2) Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
(1) Kepala
(Romauli, 2011:174).
(2) Muka
2007).
(3) Mata
(Romauli, 2011:174).
(5) Leher
2010:340).
(6) Dada
(7) Payudara
(8) Abdomen
(Varney, 2007:687).
(9) Genetalia
Tabel 2.17
Derajat laserasi
(10)Anus
(Winkjosastro, 2008:46).
(11)Ekstermitas
b. Palpasi
Tabel 2.18
Perkiraan Usia Kehamilan dalam Minggu dan TFU
dalam Cm
Tabel 2.19
TBJ Normal Untuk Usia Kehamilan Trimester III
Tabel 2.20
Penurunan Kepala Janin Menurut Sistem Perliman
kepala belum
masuk panggul
kepala belum
sudah masuk
= 2/5 panggul
= 1/5 panggul
H IV Di perineum
= 0/5
Sumber : Saifuddin,2013:10.
250
c. Auskultasi
DJJ yang kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali per
adalah :
7 Umbilikus
8
Gambar : 2.30
Letak Puctum Maksimum
Sumber : Wheeler, 2007: 145.
2. His:
His kala II, His semakin kuat dengan interval 2-3 menit,
berikut :
252
(1) Kala I
terdiri atas dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif
(Wiknjosastro, 2008:79).
(2) Kala II
(4) Kala IV
2008:82).
3. Pemeriksaan penunjang
serviks.
(4) Stations
tinggi.
lengkap.
2011).
yaitu :
255
informasi dasar.
pembekuan darah.
(Prawirohardjo:2009).
2. Diagnosa Kebidanan
(1) Letih
(2) Infeksi
3) P≥1 Kala III persalinan, KU ibu dan bayi baik, prognosa baik
3. Intervensi
situs bujur, habitus fleksi, puka/puki, preskep, HI, II, III, IV,
kepala sudah masuk PAP keadaan jalan lahir normal, KU ibu dan
sehat.
Kriteria :
TD : 100/60-130/90 mmHg.
S : 36,5-37,50C.
N : 80-100x/menit.
R : 16-24x/menit.
detik.
7 jam.
multigravida ≤ 1 jam.
multigravida ≤ 15 menit.
kelahiran bayi.
nanti.
kiri.
kepala janin.
5) Observasi TTV
(d) Pembukaan serviks tiap 4 jam atau jika ada tanda gejala
jam.
kepala, selain itu juga akan menambah rasa nyeri pada perut
persalinan.
(2008:87-97)
cepat.
lahir.
persalinan.
suntik).
ibu.
lakukan amniotomi.
pecah.
263
(120-160) x /menit.
264
normal.
yang ada.
secara benar.
bersalin.
efektif.
sesuai.
(primigravida).
motivasi.
Kelahiran Kepala.
(b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali
tersebut.
terjadi perdarahan.
spontan.
Lahirnya Bahu
bahu belakang.
kepala bayi.
Gambar 2.31
Melahirkan bahu depan kemudian bahu belakang
Sumber : Prawirohardjo, 2014:314.
atas.
lahir.
pertanyaan yaitu :
tanpa kesulitan?
lahir).
270
Gambar 2.32
Sangga susur pada proses melahirkan bayi
Sumber : Qumariyah, 2012.
menyuntikkan oksitosin).
tersebut.
(33) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
(34) Slimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang
pusat bayi.
pengeluaran plasenta.
dari vulva.
(36) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi
Mengeluarkan Plasenta
melahirkan plasenta.
kemih penuh.
berikutnya.
tertinggal.
menyebabkan perdarahan.
berlebihan.
Menilai perdarahan
perdarahan pervaginam.
persalinan.
persalinan.
uteri.
menilai kotraksi.
postpartum.
(360-37,50C).
dan bilas.
yang sesuai.
0,5%.
Dokumentasi
(JNPK-KR, 2012).
278
diberlakukan
diberlakukan.
Kriteria :
ibu.
1. Kekurangan cairan
Kriteria :
280
kecukupan minum.
baru lahir.
2. Infeksi
Kriteria :
b) Suhu 36-37,50C
c) KU baik
281
NS 125ml/jam.
dehidrasi.
gram/oral.
obstetri.
3. Kram kaki
peredaan nyeri.
Kriteria :
kebidanan:
relative hangat.
1. Retensio Plasenta
Intervensi
penanganan lanjut.
kegawatdaruratan obstetric.
kesehatan rujukan.
Intervensi
periksa plasenta.
Kriteria :
2) Perdarahan ≤ 500 cc
Intervensi
20 unit oksitosin.
rujukan.
Teratasi.
Kriteria :
Intervensi
penjahitan.
serviks.
keluar.
4.Implementasi
spiritual-kultural.
d. Melibatkan klien/pasien.
sesuai.
5. Evaluasi
keluarga.
6. Dokumentasi
yaitu:
S : Subjektif
melalui anamnesa.
O : Objektif
dan kolaborasi.
P : Plan
I. Pengkajian data
1. Data subjektif
1) Identitas
a) Nama
2010 : 131).
b) Umur
c) Agama
d) Pendidikan
e) Suku Bangsa
f) Pekerjaan
g) Alamat
(Marmi, 2011:124).
2) Keluhan Utama
a) After Pain
b) Keringat Berlebih
c) Pembesaran Payudara
statis limfatik dan vena. Hal ini terjadi saat pasokan air susu
e) Konstipasi
f) Hemoroid
3) Alasan kunjungan
4) Riwayat kebidanan
a) Riwayat menstruasi
(Manuaba, 2010:133).
Masa nifas yang lalu tidak ada penyakit seperti perdarahan post
partum dan infeksi nifas. Maka diharapkan nifas saat ini juga
2012:134).
c) Riwayat KB
saat dikehendaki.
5) Riwayat kesehatan
a) Sifilis
(Manuaba, 2010:118).
b) Penyakit TBC
2009).
c) Anemia
d) Penyakit asma
e) Penyakit jantung
a) Nutrisi
b) Eliminasi
per oral atau per rectal atau lakukan klisma bilamana erlu
(Marmi, 2014:39).
297
c) Personal hygiene
d) Istirahat
e) Aktivitas
f) Seksual
2.Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
dengan kriteria :
(1) Baik
(2) Lemah
b) Kesadaran
c) Tanda-tanda vital
(2) Nadi
336).
(3) Suhu
(4) Pernafasan
2) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
b) Wajah
c) Mata
d) Hidung
tidak.
e) Mulut
f) Telinga
123).
g) Leher
h) Payudara
i) Abdomen
kandung kemih.
diastasis
sebagai berikut:
berikut:
relaksasi.
(1) Lochea
episiotomi/robekan, heagting.
k) Ekstermitas
2012:57).
3) Pemeriksaan penunjang
2010:339).
(a) Pil zat besi 40 tablet harus diminum untuk menambah zat
ibu baik/ tidak baik (Marmi, 2012: 183). PAPIAH, post partum hari ke
III. Intervensi
Tujuan: Masa nifas berjalan normal tanpa komplikasi bagi ibu dan
bayi.
Kriteria:
c. Tanda-tanda vital:
TD : 110/70-130/90 mmHg
N : 60-80 x/menit
S : 36-37,5⁰C
R : 16-24 x/menit
d. Laktasi normal
meningkat.
dipanaskan.
Tabel 2.21
Involusi Uterus Normal pada Ibu Nifas
f. Lochea normal :
KU bayi baik
R : 30-60x/menit
309
S : 36,5-37,5⁰C
N : 60-100 x/menit.
Intervensi
35).
Kemungkinan masalah:
R/: Pasien tidak akan menahan diri untuk BAB maupun BAK
urine.
air.
tidak terganggu
infeksi.
311
perlu.
payudara teratasi
sekali.
payudara.
312
tegang.
payudara.
secara manual.
Kriteria : Rasa nyeri pada ibu berkurang serta aktivitas ibu tidak
Terganggu
dibawah perul.
nyeri.
IV. Implementasi
memulihkantenagannya.
susu lecet oleskan kolustrum atau ASI yang keluar pada sekitar
lauk pauk dan sayur-sayuran agar produksi air susu tetap banyak.
V. Evaluasi
VI. Dokumentasi
pada ibu bersalin, asuhan kebidanan pada masa nifas, asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir, dan asuhan kebidanan pada keluarga berencanan.
I. Pengkajian data
a. Data subyektif
(Manuaba, 2012:205).
2) Keluhan utama
3) Riwayat antenatal
4) Riwayat natal
lama, demam pada ibu, dan cairan amnion yang berbau adalah
(Walsh, 2012:368).
vital, medikasi yang diberikan pada bayi baru lahir dan hasil
a) Nutrisi
kkal/kgBB/hari(Marmi, 2012:379).
b) Eliminasi
jam.
c) Pola tidur
Tabel 2.22
Perubahan Pola Tidur Bayi
d) Aktivitas
e) Personal hygiene
7) Riwayat psikososial
2011:207).
b. Data Obyektif
1) Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
a) Nadi
b) Suhu
(Varney, 2007:882).
321
c) Pernafasan
d) APGAR SCORE
Tabel 2.23
Penilaian APGAR Score
Gejala 0 1 2
Denyut Tidak ada ≤100 ≥ 100
jantung denyut/menit denyut/menit
janin
Pernafasan Tidak ada Lemah, Baik, menagis
menangis kuat
lemah
Otot Lemas Reflek Gerak aktif,
lemah refleks baik
Reaksi Tidak ada Meringis Menangis
terhadap
rangsangan
322
3) Antropometri
a) Panjang badan
baru lahir paling akurat dikaji jika kepala bayi baru lahir
satuan sentimeter.
b) Berat badan
(Marmi, 2014:214).
c) Ukuran kepala
b. Diameter oksipito-frontalis : 11 cm
323
cm
Gambar : 2.33
Ubun-ubun sutura dan diameter kepala bayi yang
cukup bulan
Sumber : Manuaba: 2010:103.
324
Gambar : 2.34
Ukuran-ukuran kepala bayi
Sumber : Manuaba, 2010: 103.
4) Pemeriksaan fisik
a)Kepala
(Marmi, 2014:221).
b) Wajah
(Marmi, 2014:221).
c) Mata
d) Hidung
(Marmi, 2014:224).
e) Mulut
f) Telinga
g) Leher
(Marmi, 2014:224).
h) Dada
i) Aksila
2007:335).
j) Abdomen
2014:226).
k) Punggung
l) Genetalia
(1) Perempuan
(2) Laki-laki
(Marmi, 2014:226).
m) Anus
n) Ekstremitas
5) Pemeriksaan penunjang
2014:246).
331
(Wiknjosastro, 2008:134).
2014:246).
bayi menyusu.
i) Refleks babinsky
(Marmi, 2014:247).
k) Refleks ekstruksi
II Diagnosa Kebidanan
2014:211).
334
III Intervensi
normal, umur, jam, bayi baru lahir tanggal, dengan normal, tangisan
kuat, warna kulit merah, tonus otot baik, BB (2500-400 gram), PB (48-
52 cm).
a. Kriteria :
b. Intervensi :
silang.
335
kekeliruan.
infeksi.
7) Ukur suhu tubuh bayi denyut jantung dan respirasi setiap jam
c. Potensi Masalah
Kriteria :
2009:97-100).
Kriteria :
(1) Kaji bayi baru lahir dan catat setiap factor resiko.
pada seluruh bayi baru lahir dalm 1-2 jam setelah kelahiran.
hingga stabil.
(4) Berikan ASI lebih awal atau glukosa 5-10% bagi bayi yang
beresiko hipoglikemia.
338
optimal.
Kriteria :
lahir
kuningan.
Gambar : 2.35
Daerah bayi kuning untuk rumus krammer
Sumber : Saifuddin, 2009:382.
339
Tabel 2.24
Rumus Kramer
(kerniterus).
makanan.
diekskresikan.
4) Masalah 4 : Sebhorrea
Kriteria :
a) Cuaca dingin
berbusa.
341
2%.
IV. Implementasi
ibu.
banyak muntah.
d) Sering merintih.
h) Demam
V. Evaluasi
VI. Dokumentasi
SOAP.
kebidanan.
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, dan asuhan kebidanan pada
keluarga berencana.
344
I.Pengkajian
1. Data subyektif
a. Identitas
1) Nama
2) Umur
3) Agama
4) Pendidikan
5) Pekerjaan
2011:194).
b. Keluhan utama
c. Alasan kujungan
2010: 49-51).
d. Riwayat kesehatan
2012:66).
e. Riwayat kebidanan
1) Riwayat menstruasi
b) Siklus haid
hari.
(Rukiyah, 2009:116-117).
i. Riwayat KB
2015:71).
1) Nutrisi
2) Eliminasi
2015:78).
349
3) Kebersihan diri
4) Seksual
2006:78-79).
5) Istirahat
(Ambarwati, 2010:157).
6) Aktivitas
k. Keadaan psikologis
(Manuaba, 2010:375).
351
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
1) Tanda-tanda vital
b. Pemeriksaan antropometri
1) Berat badan
c. Pemeriksaan fisik
1) Muka
2) Mata
(Romauli, 2011:168).
3) Payudara
4) Abdomen
Marmi, 2011:176).
5) Genetalia
2012:75).
6) Ektermitas
PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun, calon peserta
pervaginam.Prognosa baik.
III. Intervensi
Diagnosa : PAPIAH usia 15-49 tahun, anak terkecil usia ...... tahun, calon
peserta KB, belum ada pilihan, tanpa kontraindikasi, keadaan umum baik.
Prognosa baik.
Tujuan :
bertambah.
kondisinya.
Kriteria:
diberikan petugas.
355
kontraindikasi.
pilihannya.
penggunaan kontrasepsi.
356
Kemungkinan Masalah :
1 Masalah 1 : Amenorhea
a) Tujuan :
komplikasilebih lanjut.
b) Kriteria :
(2) Pastikan ibu tidak hamil dan jelaskan bahwa darah haid
1. Tujuan :
keadaannya
357
2. Kriteria :
memerlukan pengobatan.
kontrasepsi lainnya.
a) Tujuan :
penggunaan KB
b) Kriteria :
kondisinya.
kehamilan ektopik
358
penggunaan AKDR.
4. Masalah 4 : Pusing
a) Tujuan :
b) Kriteria :
hormonal.
nyeri.
IV. Implementasi
j) Kefektifitas kontrasepsi
k) Keuntungan kontrasepsi
l) Kerugian kontrasepsi
n) Jadwal kontrasepsi
V. Evaluasi
kndisi klien.
keluarga.
VI. Dokumentasi
pada bersalin, asuhan kebidanan pada masa nifas, asuhan kebidanan pada