Anda di halaman 1dari 21

TUGAS AMDAL

PEMBUATAN JALAN TOL

OLEH

1. Ni Kadek Sri Mudiani /NIM 18120706067

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DHYANA PURA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang

telah melimpahkan segala anugerah-Nya sehingga penyusunan Makalah Ekonomi

Kesehatan dengan judul “Interaksi dengan Dunia Internasional” dapat

terselesaikan dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan ini kami menyadari tersusunnya Makalah Ekonomi

Kesehatan ini karena adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

yang terhormat:

1. Putu Ayu Indrayati, SE,.MPH Sebagai pengampu mata kuliah Ekonomi

Kesehatan

2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan doa dan dukungan

Kami menyadari terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada

sehingga dalam penyusunan Makalah Ekonomi Kesehatan ini jauh dari sempurna.

Kami berharap semoga Makalah Ekonomi Kesehatan ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca.

Badung, Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 1
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3


A. Pentingnya Kerjasama Ekonomi Internasional ............................... 3
B. Teori-Teori Perdagangan Internasional ........................................... 3
C. Neraca Pembayaran (Balance of Payment) ..................................... 7
D. Pasar Valuta Asing dan Penentuan Nilai Tukar Mata
Uang….......11

BAB III PENUTUP...............................................................................................16


A. Kesimpulan….................................................................................16
B. Saran…...........................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial dan serba terbatas, manusia tidak mungkin


hidup sendiri. Kita membutuhkan sahabat untuk saling melengkapi
kekurangan. Itulah sebabnya manusia melakukan pertukaran dan spesialisasi.
Dalam konteks Internasional (global), sikap saling membutuhkan tersebut
diekspresikan dalam hubungan antarnegara. Dari sudut pandang ilmu ekonomi,
motivasi hubungan antarnegara dianggap sebagai proses alokasi sumber daya
ekonomi antarnegara dalam rangka meningkatkan derajat (utilitas) hidup
bersama. Setiap negara yang melakukan kerja sama internasional pasti
mengharapkan hasil yang lebih baik dibanding jika hidup sendirian. Bahkan
dewasa ini terjadi perkembangan menarik, dimana idelogi tidak lagi menjadi
pertimbangan satu-satunya untuk memilih mitra kerja sama. Itulah sebabnya
pengusaha-pengusaha kapitalis pada era 1990an menginvestasikan ratusan
miliar US$ di Negara-negara komunis seperti China, Vietnam, dan Negara-
negara Eropa Timur. Fenomena tersebut menunjukkan pentingnya pemahaman
tentang kerja sama ekonomi dalam konteks global.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya kerjasama ekonomi internasional?

2. Apa saja teori-teori perdagangan internasional?

3. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran (balance of payment)?

4. Bagaimana pasar valuta asing dan penentuan nilai tukar mata uang?

4
C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pentingnya kerjasama ekonomi internasional.

2. Untuk mengetahui teori-teori perdagangan internasional.

3. Untuk mengetahui neraca pembayaran (balance of payment).

4. Untuk mengetahui pasar valuta asing dan penentuan nilai tukar mata
uang.

D. Manfaat makalah

Makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di dalam


bidang ekonomi mengenai interaksi dengan dunia internasional seperti
pentingnya kerjasama ekonomi internasional, teori-teori perdagangan
internasional, neraca pembayaran (balance of payment), dan pasar valuta
asing dan penentuan nilai tukar mata uang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Kerjasama Ekonomi Internasional


Cakupan kerjasama ekonomi Internasional luas sekali. Ada yang langsung
memberikan manfaat dan ada juga yang baru memberikan manfaat dalam
jangka panjang. Kerjasama ekonomi yang dapat langsung memberikan
manfaat terutama adalah perdagangan Internasional. Sebab Negara yang
melakukamnya akan segera mengalami peningkatan penggunaan barang jasa
maupun faktor produksi. Misalnya dengan mengimpor mobil dari Korea
Selatan, masyarakat Indonesia dapat menikmati mobil dengan jumlah yang
lebih banyak dan mungkin jugaharga yang lebih murah.
Sementara itu kerjasama yang memberikan manfaat dalam jangka panjang
misalnya adalah penanaman modal langsung. Pengusaha Amerika Serikat
yang menanamkan modalnya dalam bidang industri di Indonesia,
membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat berproduksi.
Setiap negara tidak dapat berdiri sendiri, mereka harus melakukan
kerjasama dengan negara lain. Istilah kerjasama ekonomi internasional tidak
sama dengan perdagangan Internasional. Kerjasama ekonomi internasional
mempunyai cakupan yang lebih luas daripada perdagangan internasional.
Dengan demikian, Kerjasama Ekonomi Internasional merupakan hubungan
antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui
kesepakatan-kesepakatan tertentu dan memegang prinsip keadilan dan saling
menguntungkan.

B. Teori-Teori Perdagangan Internasional


1. Merkantilisme (Merchantilism)
Merkantilisme adalah ajaran atau paradigma yang berkeyakinan bahwa
perekonomian suatu negara makin makmur bila mampu memaksimalkan
surplus perdagangan. Konsekuensinya adalah memaksimalkan ekspor
sekaligus meminimumkan impor. Dengan demikian surplus perdagangan
akan maksimal.

6
Jadi, menurut teori merkantilisme interaksi ekonomi antarnegara
diperlukan untuk meningkatkan surplus perdagangan domestik dengan
cara ekspor barang sebanyak mungkin ke negara lain, dan impor ditekan
agar minimal dengan cara membatasi bahkan menyetop impor barang
hingga memberikan hak monopoli kepada produsen domestik.
2. Keunggulan Absolut (Absolut Advantages)
Teori keunggulan absolut (absolut advantages) dibangun oleh Adam
Smith sebagai perbaikan atas Merkantilisme. Menurut Smith, surplus
perdagangan yang dipaksakan lewat mekanisme proteksi dan pemberian
monopoli akan mengorbankan efisiensi dan produktivitas. Sebab lewat
perlindungan dan hak monopoli, pengusaha tidak terdorong untuk
melakukan efisiensi dan inovasi. Akibatnya, produksi yang dihasilkan
bukan saja jumlahnya menjadi lebih sedikit, tetapi juga harga jualnya
makin mahal, kualitasnya pun belum tentu baik. Dengan kata lain, harga
yang harus dibayar dari kebijakan perlindungan seperti yang diusulkan
Merkantilisme adalah kesejahteraan rakyat. Sebaliknya, Smith amat yakin
bahwa perdagangan akan meningkatkan kemakmuran bila dilaksanakan
melalui mekanisme perdagangan bebas. Melalui mekanisme perdagangan
bebas, para pelaku ekonomi diarahkan untuk melakukan spesialisasi dalam
upaya peningkatan efisiensi. Menurut Smith, sebaiknya spesialisasi
dilakukan berdasarkan pertimbangan keunggulan absolut, yaitu
keunggulan yang dilihat dari kemampuan produksi dengan biaya lebih
rendah.
Jadi, teori ini membantah merkantilisme, bahwa dengan pemberian hak
monopoli dan pembatasan impor dari produsen luar akan mengorbankan
efisiensi dan kualitas barang, bahkan harga barang mahal dan kualitas
barang bisa jadi menurun karena tidak ada produsen saingan. Paradigma
yang diusung teori ini adalah kerjasama internasional harus dilepaskan
pada mekanisme perdagangan bebas namun tiap negara harus memiliki
spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut masing-masing negara
(potensi unggulan yang dimiliki oleh masing-masing negara).

7
Contoh kasus: Misalnya terdapat dua negara, yaitu Indonesia dan
Jepang. Karena biaya produksi motor di Jepang Iebih murah daripada
biaya produksi motor di Indonesia, maka jika seluruh tenaga kerja
dialokasikan untuk memproduksi motor, Jepang mampu memproduksi
motor Iebih banyak daripada Indonesia. Sebaliknya, Indonesia mampu
memproduksi Iebih banyak beras. Karena itu sebaiknya Jepang
menspesialisasikan diri pada produksi motor, sedangkan Indonesia pada
beras.

a. Manfaat Spesialisasi
Yang dimaksud dengan manfaat perdagangan internasional adalah
meningkatnya kemampuan potensial konsumsi domestik
akibat perdagangan dengan negara lain. Bila masing-masing negara
melakukan spesialisasi, di mana Indonesia hanya memproduksi beras,
sedangkan Jepang hanya memproduksi motor, maka kemungkinan
konsumsi rakyat di kedua negara akan makin besar.
b. Manfaat Perdagangan Luar Negeri
Potensi peningkatan konsumsi karena spesialisasi baru terwujud bila
Indonesia dan Jepang mau melakukan perdagangan, di mana Indonesia
menjual beras ke Jepang untuk memperoleh motor, sebaliknya Jepang
menjual motor ke Indonesia untuk memperoleh beras. Terjadi atau
tidaknya perdagangan antara Indonesia dan Jepang sangat ditentukan
oleh nilai tukar internasional, Selama harga jual internasional
komoditas unggulan masing-masing negara adalah lebih mahal daripada
harga domestik, maka masing-masing negara akan melakukan
perdagangan, sebab hasilnya lebih menguntungkan.
3. Keunggulan Komparatif (Comparative Advantages)
Yang menjadi pertanyaan, apakah yang harus dilakukan bila sebuah
negara memiliki keunggulan absolut atas semua komoditas yang
diperdagangkan. Pertanyaan ini sangat relevan dengan dunia nyata.
Misalnya, secara teknis Amerika Serikat (USA) memiliki keunggulan
absolut dalam memproduksi mobil dan tekstil dibanding Indonesia. Tetapi

8
mengapa USA mengimpor tekstil dari Indonesia. Bukankah lebih baik bila
USA mengekspor mobil dan tekstil ke Indonesia?
Teori keunggulan absolut tidak dapat menjawab apakah sebaiknya USA
dan Indonesia melakukan perdagangan. Tetapi menurut David Ricardo,
Indonesia dan USA dapat melakukan perdagangan bila masing-masing
negara memiliki keunggulan komparatif (Comparative Adventure).
Melanjutkan teori absolut advantages bahwa kenyataannya beberapa
negara memproduksi barang yang sama dan memiliki peluang yang sama
untuk mengekspor. Karenanya dalam menentukan spesialisasi diri perlu
mengkomparasikan efisiensi (biaya produsi) antarnegara dalam
memproduksi suatu barang. Jika dalam produksi mobil di US lebih efisien
daripada produksi mobil di Indonesia, maka dalam kerjasama kedua
negara US berspesialisasi pada produk mobil.
4. Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage of Nations)
Semakin memperdetail teori sebelumnya bahwa untuk menentukan
spesialisasi ekonomi suatu negara tidak cukup dilihat dari efisiensi biaya
produksi, namun juga kemampuan negara tersebut untuk bersaing dalam
segala faktor, yakni:
a. Keunggulan karena faktor produksi (Factor conditions)
Faktor-faktor produksi yang memberikan kontribusi terhadap
keunggulan kompetitif adalah SDM, SDA, Iptek (knowledge
resources), modal (capital resources), dan
sarana/prasarana (infrastructure).
b. Keunggulan karena faktor permintaan (Demand conditions)
Skala dan tingkat pertumbuhan pasar domestik maupun internasional
merupakan salah satu factor penunjang peningkatan daya saing.
Setidak-tidaknya skala pasar yang makin membesar akan menurunkan
biaya produksi produksi per unit.
c. Keunggulan karena jaringan kerja industri (Related & supporting
industry)
Penurunan biaya produksi, peningkatan kualitas, serta diterimanya
produk oleh pasar, sangat membutuhkan dukungan industri-industri

9
terkait. Misalnya keunggulan kompetitif produk pertanian (buah-
buahan) Thailand dibanding Indonesia di antaranya disebabkan oleh
dukungan industri transportasi udara yang bersedia memberikan
potongan harga untuk transportasi ekspor buah-buahan Thailand.
d. Keunggulan karena strategi perusahaan dan bentukan persaingan pasar
(Firm strategy, structure & rivalry)
Kondisi-kondisi kurang menguntungkan yang dihadapi perusahaan-
perusahaan, misalnya persaingan antara perusahaan domestik yang
sangat ketat dan tidak adanya proteksi pemerintah, akan memaksa
perusahaan memperbaiki kondisi internalnya sehingga mampu bekerja
secara efisien dan produktif, menyebabkan mereka mampu bertahan
hidup dan bersaing di pasar global.

C. Neraca Pembayaran (Balance of Payments)


Neraca Pembayaran atau Balance of Payment (BOP) merupakan catatan
ringkas transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lainnya. Neraca pembayaran adalah catatan
dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan,
keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar
negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan
sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara.
Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang
mengukur kinerja suatu negara. Struktur dasar BOP terdiri atas:
1. Neraca Lancar (Current Account)
Neraca Lancar (current account) adalah bagian BOP yang memberi
gambaran ringkas tentang transaksi barang dan jasa yang diproduksi
selama periode satu tahun atau kurang (pembayaran-pembayaran jangka
pendek). Neraca lancar dapat dibedakan menjadi tiga bagian pokok:
a. Neraca Perdagangan (balance of trade)
Neraca yang mencatat transaksi ekspor dan impor barang-barang
selama satu periode. Suatu negara dikatakan mengalami defisit
perdagangan bila nilai ekspor barang lebih kecil daripada nilai impor

10
barang. Sebaliknya dikatakan mengalami surplus perdagangan bila nilai
ekspor barang lebih besar daripada nilai impor.
b. Neraca Jasa (balance of services)
Neraca yang mencatat ekspor dan impor jasa selama suatu periode
tertentu. Jika Indonesia menyewa armada penerbangan asing untuk
memperlancar transportasi naik haji, maka Indonesia melakukan impor
jasa. Ekspor jasa terjadi bila ada pembelian jasa-jasa dalam negeri oleh
pihak asing. Misalnya turis Belanda yang berlibur ke Indonesia
menikmati jasa hotel, restoran dan jasa-jasa lainnya merupakan ekspor
bagi Indonesia, sekaligus impor jasa bagi Belanda.
Yang juga dicatat dalam neraca jasa adalah pendapatan modal
(investment income), yaitu pendapatan yang diperoleh karena memiliki
aset-aset finansial (saham dan obligasi) serta aset fisik (properti) di
negara lain. Bila perekonomian Indonesia harus membayar dividen,
bunga, sewa dan keuntungan kepada pihak asing atas kepemilikan aset-
aset di Indonesia, pembayarannya dicatat sebagai pembayaran atas
pendapatan modal (income payments of investment). Bila pihak
Indonesia menerima dividen, bunga, sewa dan keuntungan dari negara
lain karena memiliki aset di luar negeri, akan dicatat sebagai
pendapatan dari modal (income received on investment). Selisih
keduanya adalah pendapatan investasi neto (net investment income).
Suatu negara mengalami defisit neraca jasa bila impor jasa lebih
besar daripada ekspornya. Sebaliknya bila ekspor lebih besar daripada
impor jasa dikatakan mengalami surplus neraca jasa.
c. Neraca nonbalas jasa (transfer payment)
Neraca yang mencatat transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat
balas jasa. Misalnya bila pemerintah USA memberikan hibah kepada
pemerintah negara lain.
Surplus atau defisit neraca lancar adalah penggabungan surplus dan
atau defisit neraca perdagangan dengan neraca jasa dan nonbalas jasa.
Suatu negara dikatakan mengalami surplus neraca lancar bila total
ekspor barang dan jasa lebih kecil daripada impor barang dan jasa.

11
Defisit neraca lancar menunjukkan bahwa pembayaran-pembayaran
jangka pendek suatu negara lebih besar daripada penerimaan-
penerimaannya. Begitu juga sebaliknya bila suatu negara mengalami
defisit neraca lancar.
2. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah bagian dari BOP yang mencatat pembelian dan
penjualan aset-aset finansial seperti surat-surat berharga, deposito
perbankan, dan investasi langsung. Singkatnya, neraca mdal mencatat arus
masuk modal (capital inflow) dan arus keluar modal (capital outflow)
selama periode tertentu (penerimaan dan pembayaran jangka panjang).
Neraca modal dibedakan menjadi:
a. Neraca modal pemerintah (official capital), yaitu neraca yang mencatat
arus keluar masuk modal di sektor pemerintah.
b. Neraca modal swasta (private capital), yaitu neraca yang mencatat arus
keluar masuk modal sektor swasta (dunia usaha)
Suatu negara dikatakan mengalami defisit neraca modal bila arus masuk
modal lebih kecil daripada arus keluar. Begitu juga sebaliknya.
3. Neraca Penyeimbang (Settlement Account)
Neraca penyeimbang adalah bagian dari BOP yang menjelaskan
bagaimana surplus atau defisit BOP dibiayai. Atau bisa disebut juga
sebagaicatatan upaya pemerintah untuk membiayai surplus dan defisit
pada BOP.
Saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol. Maksudnya, hasil
penjumlahan antara surplus dan atau defisit neraca lancar dengan surplus
dan atau defisit neraca modal adalah sama dengan nol. Saldo neraca
pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika
saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang
asing meningkat atau penawaran terhadap mata uang domestik menurun.
Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang domestik.
Sebaliknya surplus neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar
domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo
neraca pembayaran harus dibuat sama dengan nol.

12
4. Selisih Perhitungan (Statistical Discrepancy)
Salah satu faktor lain yang menyebabkan saldo BOP tidak sama adalah
ketidaklengkapan informasi (imperfect information) dan atau
adanya transaksi-transaksi yang tidak tercatat (unrecorded transaction).
Dalam BOP, transaksi-transaksi yang tidak tercatat ini dimasukkan ke
dalam bagian selisih perhitungan. Istilah dalam bahasa Inggris yang juga
digunakan untuk selisih perhitungan adalah error and omission.

D. Pasar Valuta Asing dan Penentuan Nilai Tukar Mata Uang


1. Pasar Valuta Asing
a. Pengertian Valuta Asing
Valuta asing adalah merupakan mata uang yang dimiliki oleh suatu
negara atau penduduknya, tetapi mata uang tersebut adalah mata uang
domestik (national currency) bagi negara yang mengeluarkannya dan
merupakan alat tukar serta pembayaran yang sah di negara tersebut
(Judokusumo, 2007). Menurut Judokusumo (2007) valuta asing ini baru
akan mempunyai arti yang sebenarnya apabila suatu valuta dapat
ditukarkan terhadap valuta lainnya tanpa pembatasan.
Nilai tukar mata uang merupakan hal yang kompleks karena selain
menyangkut berbagai variabel ekonomi, sosial dan politik juga
ditentukan oleh kondisi psikologis dan persepsi perilaku pasar terhadap
kondisi-kondisi tertentu. Penentuan nilai tukar mata uang biasanya
ditetapkan di dalam "pasar" mata uang (foreign exchange market) yang
sistem operasinya sangat berbeda dengan pasar bursa saham atau
komoditi (Hadiwinata, 2002).
Pasar valas dunia dipenuhi oleh banyak pihak yang selalu melakukan
transaksi dari waktu ke waktu. Pihak-pihak yang melakukan transaksi
valas adalah:
1) Pemerintah
2) Perusahaan
3) Institusi Keuangan
4) Bank
5) Broker
13
6) Pelaku Bisnis
7) Masyarakat
Bursa valuta asing atau pasar mata uang asing biasa disebut foregin
exchange market adalah kerangka organisasi yang di dalamnya terdapat
perseorangan, perusahaan-perusahaan dan bank yang membeli dan
menjual valas atau devisa.
Pasar valuta asing diatur oleh code of conduct yang tidak tertulis
bagi para peserta. Sebagian dari transaksi pasar dilakukan dengan cara
informal dengan menggunakan telepon, teleks atau reuter monitor direct
dealing system (RMDS) dan bukan dengan kontrak ataupun bentuk
hukum lainnya. Sifat informal dari pasar tersebut dapat berjalan karena
adanya sanksi berat bagi pelanggar peraturan permainan yang tidak
tertulis tersebut..
b. Fungsi Pasar Valuta Asing menurut Judokusumo (2007) :
1) Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana atau
daya beli dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau
transfer dana atau daya beli dapat dilakukan dengan sistem clearing
seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta para pedagang.
2) Memberikan kredit jangka pendek karena sering terdapat transaksi
internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayarannya
dan atau penyerahan barang maka pasar valuta asing memberikan
kemudahan untuk dilaksanakan kontrak jual beli dengan kredit.
3) Memberikan fasilitas-fasilitas untuk menghindarkan risiko
pertukaran atau hedging. Seorang pedagang valuta asing pada saat
yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing pada pasar
yang berbeda untuk menghindarkan risiko.
Untuk dapat digunakan dalam kegiatan ekonomi, maka mata uang-
mata uang yang dipergunakan mempunyai harga tertentu dalam mata
uang negara lain. Harga tersebut menggambarkan berapa banyak suatu
mata uang harus dipertukarkan untuk memperoleh satu unit mata uang
lain. Istilah lain dari rasio pertukaran tersebut adalah nilai tukar
(exchange rate). Bila dikatakan nilai tukar rupiah adalah Rp.12.000,-

14
/US$, maka untuk memperoleh satu unit US$ harus disediakan
sebanyak 12.000 unit rupiah. Misalnya, jika kita ingin membeli satu
unit komputer seharga US$ 600 per unit, maka harga komputer per
unit dalamrupiah adalah Rp 7.200.000.
Cara lain untuk menulis nilai tukar adalah dengan menulis berapa
harga per rupiah terhadap US$. Bila harga per US$ adalah Rp.12.000,-
maka harga per rupiah adalah 1/12.000 US$. Karena penulisannya lebih
rumit, maka penulisan yang digunakan dalam buku ini adalah US$ 1 =
Rp.12.000,-. Pengertian tersebut dikenal sebagai nilai tukar (kurs)
nominal (nominal exchange rate). Jadi apabila orang mengatakan kurs
di antara dua negara, yang dimaksudkan sebenarnya adalah kurs
nominal.
Selain nilai tukar nominal, kita juga mengenal nilai tukar riil atau
kurs riil (real exchange rate). Nama tukar riil adalah harga relatif dari
barang-barang kedua negara, yang menyatakan tingkat dimana kita
dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk
barang-barang dari negara lain. Itulah sebabnya nilai tukar riil disebut
juga terms of trade.
Nilai tukar riil di antara kedua negara dihitung dari nilai tukar
nominal dan tingkat harga di kedua negara. Jika nilai tukar riil adalah
tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relatif murah, dan harga
barang-barang domestik relatif mahal dan sebaliknya. Sebagai contoh
menurut Judokusomo (2007) Jepang dengan mata uang yen akan
mengimpor kapas dari Indonesia yang mata uangnya rupiah. Pada saat
transaksi pihak Jepang berjanji akan membayar kapas dengan mata
uang dollar US dan pihak Indonesia menyetujuinya. Berdasarkan
perjanjian pihak Jepang membutuhkan dollar US sebagai alat
pembayaran, kemudian timbul permintaan akan dollar US dan
penawaran akan yen. Setelah Indonesia menerima dollar US maka
pihak Indonesia ingin menukarkan dollar US tersdebut ke rupiah maka
timbul permintaan akan rupiah dan penawaran akan dollar US. Dengan

15
demikian, dapat dijelaskan bagaimana peranan valuta asing pada
perekonomian dewasa ini.
c. Permintaan Terhadap Valuta Asing (Foreign Exchange Demand)
Permintaan terhadap valuta asing timbul bila penduduk suatu negara
membutuhkan barang dan jasa yang diproduksi oleh negara lain.
Dengan perkataan lain, permintaan terhadap valuta asing meningkat
bila impor meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
terhadap valuta asing terutama adalah harga mata uang asing tersebut
(nilai tukarnya), tingkat pendapatan, tingkat bunga relatif, selera,
ekspektasi, dan kebijakan pemerintah.
Bila nilai tukarnya makin murah, permintaan terhadap valuta asing
akan meningkat. Tetapi selama yang berubah hanyalah nilai tukar, yang
terjadi adalah pergerakan di sepanjang kurva permintaan (movement
along demand curve). Kurva permintaan akan bergeser (shifting) bila
yang berubah impor. Impor yang makin banyak akan menggeser kurva
permintaan ke kanan. Sebaliknya, impor yang makin sedikit akan
menggeser kurva permintaan ke kiri.
d. Penawaran Terhadap Valuta Asing (Foreign Exchange Supply)
Penawaran terhadap valuta asing meningkat bila negara lain
mengimpor barang dan jasa atau ekspor meningkat. Penawaran
terhadap valuta asing juga meningkat bila arus masuk modal (capital
flow) lebih besar daripada arus keluar modal (capital outflow). Seperti
halnya kurva permintaan, kurva penawaran akan bergeser bila faktor-
faktor ceteris paribus berubah. Sebab perubahan faktor-faktor ceteris
paribus tersebut akan menyebabkan perubahan, baik dalam neraca
lancar maupun neraca modal. Misalnya, bila ekspor meningkat, kurva
penawaran bergeser ke kanan. Bila arus masuk modal meningkat, kurva
penawaran valuta asing juga bergeser ke kanan.
2. Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang atau sering disebut nilai tukar merupakan harga
mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar merupakan salah satu
harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh

16
yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun faktor-faktor
makro ekonomi yang lain. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk
menentukan nilai tukar mata uang yaitu pendekatan moneter dan
pendekatan pasar. Dalam pendekatan moneter, nilai tukar mata uang di
definisikan sebagai harga dimana mata uang asing diperjual belikan
terhadap mata uang domestik dan harga tersebut berhubungan dengan
penawaran dan permintaan uang (Aziz, 2015). Nilai tukar mata uang
merupakan hal yang kompleks karena selain menyangkut berbagai variabel
ekonomi, sosial dan politik juga ditentukan oleh kondisi psikologis dan
persepsi perilaku pasar terhadap kondisi-kondisi tertentu. Penentuan nilai
tukar mata uang biasanya ditetapkan di dalam "pasar" mata uang (foreign
exchange market) yang didtem operasinya sangat berbeda dengan pasar
bursa saham atau komoditi. Tidak seperti bursa saham dan komoditi yang
eksis dalam bentuk lembaga di mana para pialang saling bertemu secara
fisik dan melakukan transaksi, di dalam pasar mata uang transaksi lebih
banyak dilakukan melalui telepon, teleks, faksimile maupun internet.
Maka, kehadiran pasar mata uang tidak mengenal batas-batas geografis
karena dapat dilakukan secara simultan di seluruh dunia yang memiliki
akses telekomunikasi.
Secara teoritis, para ekonom beranggapan bahwa nilai tukar mata uang
suatu negara ditentukan oleh hukum pasar. Dengan kata lain, tinggi-
rendahnya nilai mata uang tertentu jika dikonversikan terhadap berbagai
mata uang lain ditentukan oleh besar-kecilnya jumlah penawaran dan
permintaan terhadap mata uang tersebut. Penawaran biasanya ditentukan
oleh jumlah uang yang dimiliki (dan dicetak) oleh pemerintah suatu
negara. Mencetak uang adalah cara paling cepat yang dapat ditempuh
pemerintah untuk memperoleh dana, tetapi pencetakan dalam jumlah yang
terlalu banyak dapat menurunkan nilai mata uang di pasar internasional
karena jumlah penawaran akan melebihi permintaan. Pada tingkat
domestik, peredaran uang yang terlampau banyak dapat memacu inflasi
karena pertambahan jumlah uang tidak diikuti oleh pertambahan jumlah
barang (Hadiwinata, 2002). Nilai tukar atau lazim juga disebut nilai tukar

17
valuta dalam berbagai transaksi ataupun jual beli valuta asing, dikenal ada
empat jenis yakni menurut Dornbusch dan Fischer (1992) dalam
Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, perilaku Investor dan Return
Saham :
a. Selling rate (nilai tukar jual), yakni nilai tukar yang ditentukan oleh
suatu bank untuk penjualan valuta asing tertentu pada saat tertentu.
b. Middle rate (nilai tukar tengah), adalah nilai tukar tengah antara nilai
tukar jual dan nilai tukar beli valuta asing terhadap mata uang
nasional,yang ditetapkan oleh Bank Cenntral pada suatu saat tertentu.
c. Buying rate (nilai tukar beli), adalah nilai tukar yang ditentukan oleh
suatu bank untuk pembelian valuta asing tertentu pada saat tertentu.
d. Flat rate (nilai tukar flat), adalah nilai tukar yang berlaku dalam
transaksi jual beli bank notes dan traveller change, dimana dalam nilai
tukar tersebut sudah diperhitungkan promosi dan biaya-biaya lainnya.
Sedangkan penentuan nilai tukar mata uang berbeda tergantung pada
kebijakan pemerintahan.
a. Sistem Nilai Tukar Fleksibel (Flexible Exchange Rate)
Pemerintah memilih mekanisme pasar sebagai alat penentu nilai
tukar. Jadi,nilai tukar ditentukan menurut mekanisme pasar.
b. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Pemerintah menetapkan nilai tukar berdasarkan keputusan
pemerintah (nonmekanisme pasar). Pemerintah yang memilih sistem
kurs tetap bukan berarti mengabaikan kekuatan pasar, karena sewaktu-
waktu pemerintah mengoreksi nilai tukar jika telah berbeda jauh dengan
harga pasar.

BAB III
18
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerjasama Ekonomi Internasional merupakan hubungan antara
suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui
kesepakatan-kesepakatan tertentu dan memegang prinsip keadilan dan
saling menguntungkan. Kerjasama ekonomi Internasional dibagi menjadi
dua yaitu kerjasama yang langsung memberikan manfaat dan ada yang
baru memberikan manfaat dalam jangka panjang. Kerjasama ekonomi
yang dapat langsung memberikan manfaat terutama adalah perdagangan
Internasional. Neraca pembayaran atau Balance of Payment (BOP)
merupakan catatan ringkas transaksi ekonomi Internasional yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya.
Neraca pembayaran terdiri dari: neraca lancar (current account), neraca
modal (capital account), neraca penyeimbang (settlement account), dan
selisih perhitungan (statistical discrepancy).
Valuta asing adalah merupakan mata uang yang dimiliki oleh suatu
negara atau penduduknya, tetapi mata uang tersebut adalah mata uang
domestik (national currency) bagi negara yang mengeluarkannya dan
merupakan alat tukar serta pembayaran yang sah di negara tersebut
(Judokusumo, 2007). Terdapat 2 valuta asing yaitu, penewaran terhadap
valuta asing dan permintaan terhadap valuta asing. Nilai tukar mata uang
atau sering disebut nilai tukar merupakan harga mata uang terhadap mata
uang lainnya. Nilai tukar merupakan salah satu harga yang terpenting
dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh yang demikian besar
bagi neraca transaksi berjalan maupun faktor-faktor makro ekonomi yang
lain.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan dan pemaparan makalah ini,
diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan bacaan oleh mahasiswa lain
dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita di dalam Ekonomi
Kesehatan yaitu mengenai Interaksi dalam Dunia Internasional. Kita
sebagai warga Negara Indonesia dan berada pada Negara berkembang,
19
setidaknya mengetahui bagaimana perekonomian yang berlangsung
selama ini dengan warga negara asing.

20
DAFTAR PUSTAKA

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi (edisi


ketiga). Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2008.

Hadiwinata, Bob Sugeng. 2002. Politik Bisnis Internasional. Yogyakarta :


Kanisius

Judokusumo, Suherdi. 2007. Pengantar derivatif dalam moneter internasional.


Jakarta : Grasindo

Azis, Musdalifah, Mintarti, Sri, Nadir, Maryam. 2015. Manajemen Investasi


Fundamental, Teknikal, perilaku Investor dan Return Saham. Jogjakarta :
CV. Budi Utama

Salim, Joko. 2008. Panduan Praktis Bermain Valas Lewat Internet. Jakarta :
Mediakita

21

Anda mungkin juga menyukai