Telinga
Telinga
Telinga tengah berbentuk seperti kubah dengan enam sisi. Telinga tengah terbagi
atas tiga bagian dari atas ke bawah, yaitu epitimpanum terletak di atas dari batas atas
membran timpani, mesotimpanum disebut juga kavum timpani terletak medial dari
membran timpani dan hipotimpanum terletak kaudal dari membran.
Organ konduksi di dalam telinga tengah ialah membran timpani, rangkaian tulang
pendengaran, ligamentum penunjang, tingkap lonjong dan tingkap bundar. Kontraksi
otot tensor timpani akan menarik manubrium maleus ke arah anteromedial,
mengakibatkan membran timpani bergerak ke arah dalam, sehingga besar energi suara
yang masuk dibatasi. Fungsi dari telinga tengah akan meneruskan energi akustik yang
berasal dari telinga luar ke dalam koklea yang berisi cairan. Sebelum memasuki
koklea bunyi akan diamplifikasi melalui perbedaan ukuran membran timpani dan
tingkap lonjong, daya ungkit tulang pendengaran dan bentuk spesifik dari membran
timpani. Meskipun bunyi yang diteruskan ke dalam koklea mengalami amplifikasi
yang cukup besar, namun efisiensi energi dan kemurnian bunyi tidak mengalami
distorsi walaupun intensitas bunyi yang diterima sampai 130 dB.
Aktivitas dari otot stapedius disebut juga reflek stapedius pada manusia akan
muncul pada intensitas bunyi di atas 80 dB (SPL) dalam bentuk refleks bilateral
dengan sisi homolateral lebih kuat. Refleks otot ini berfungsi melindungi koklea,
efektif pada frekuensi kurang dari 2 khz dengan masa latensi 10 m/det dengan daya
redam 5-10 dB. Dengan demikian dapat katakan telinga mempunyai filter terhadap
bunyi tertentu, baik terhadap intensitas maupun frekuensi. Telinga dalam terdiri dari
organ kesimbangan dan organ pendengaran.
Telinga dalam terletak di pars petrosus os temporalis dan disebut labirin karena
bentuknya yang kompleks. Telinga dalam pada waktu lahir bentuknya sudah
sempurna dan hanya mengalami pembesaran seiring dengan pertumbuhan tulang
temporal. Telinga dalam terdiri dari dua bagian yaitu labirin tulang dan labirin
membranosa. Labirin tulang merupakan susunan ruangan yang terdapat dalam pars
petrosa os temporalis ( ruang perilimfatik) dan merupakan salah satu tulang terkeras.
Labirin tulang terdiri dari vestibulum, kanalis semisirkularis dan koklea.
Vestibulum merupakan bagian dari labirin tulang dengan ukuran panjang 5 mm, tinggi
5 mm dan dalam 3 mm. Dinding medial menghadap ke meatus akustikus internus dan
ditembus oleh saraf. Pada dinding medial terdapat dua cekungan yaitu spherical recess
untuk sakulus dan eliptical recess untuk utrikulus. Di bawah eliptical recess terdapat
lubang kecil akuaduktus vestibularis yang menyalurkan duktus endolimfatikus ke
fossa cranii posterior di luar duramater. Di belakang spherical recess terdapat alur
yang disebut vestibular crest. Pada ujung bawah alur ini terpisah karena untuk
mencakup recessus kohlearis yang membawa serabut saraf kohlea ke basis kohlea.
Serabut saraf untuk utrikulus, kanalis semisirkularis superior dan lateral
menembus dinding tulang pada daerah yang berhubungan dengan N. Vestibularis pada
fundus meatus akustikus internus. Di dinding posterior vestibulum mengandung 5
lubang ke kanalis semisirkularis dan dinding anterior ada lubang berbentuk elips ke
skala vestibuli koklea.
Fisiologi Pendengaran