2014-2-01074-HM Bab2001 PDF
2014-2-01074-HM Bab2001 PDF
LANDASAN TEORI
Dalam proses penyampaian pesan juga terdapat hambatan yang berupa perasaan
tidak nyaman yang diakibatkan oleh sikap, pemikiran, dan perilaku yang tidak konsisten
dan memotivasi seseorang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan
tersebut. Hal ini merupakan perasaan yang dimiliki seseorang ketika mereka “menemukan
diri mereka sendiri melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang mereka ketahui,
atau mempunyai pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat lain yang mereka pegang”,
Leon Festinger menamakan perasaan yang tidak seimbang ini sebagai disonansi kognitif.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi tingkat disonansi seseorang, yaitu:
a. Kepentingan (importance), atau seberapa signifikan suatu masalah, berpengaruh
terhadap tingkat disonansi yang dirasakan.
b. Rasio Disonansi (dissonance ratio) merupakan faktor dalam menentukan tingkat
disonansi; merupakan jumlah kognisi konsonan berbanding dengan disonan.
c. Rasionalitas (rationale) merupakan faktor dalam menentukan tingkat disonansoo;
merujuk kepada alasan yang dikemukakan untuk menjelaskan inkonsistensi.
2.1.4 Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
(komunikator) kepada orang lain (komunikan), pikiran bisa merupakan gagasan, informasi,
opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya (Effendy, 2007). Proses komunikasi adalah
penyaluran pesan pada komunikan sampai sasaran yang dikehendaki. Banyak model-model
komunikasi yang digunakan dalam praktek komunikasi sekarang ini. sekian banyak model
komunikasi namun hanya beberapa yang sesuai dengan proses komunikasi melalui event.
Adapum model Shannon dan Weaver yang digunakan dalam penjabaran teori ini.
Pada model ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat
kecermatanya. Suatu konsep yang paling penting pada model komunikasi ini adalah
gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan (Mulyana 2013:149).
d. Untuk Bermain
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu tidak terlepas dari hal yang menghibur,
kini hiburan menjadi salah satu kebutuhan. Untuk melakukan hiburan atau bermain,
komunikasi menjadi alat yang tepat dalam mengutarakan dan bertukar informasi-
informasi yang menarik yang dapat menghibur
Menurut Cangara yang dalam (Dewi, 2007: 17-18) hambatan komunikasi pada
dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan dan rintangan yaitu:
1. Gangguan teknis, misalnya gangguan pada stasiun radio, jaringan telepon, kerusakan
pada alat komunikasi dan lain-lain.
2. Gangguan semantik merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada
bahasa yang digunakan. Misalnya, kata-kata yang terlalu banyak memakai jargon
asing, penggunaan bahasa yang berbeda, dan penggunaan struktur bahasa yang tidak
sebagaimana mestinya.
3. Gangguan psikologis merupakan rintangan yang terjadi karena adanya persoalan
dalam diri individu. Misalnya, rasa curiga, situasi berduka, atau gangguan kejiwaan.
4. Rintangan fisik atau organik merupakan rintangan karena letak geografis. Misalnya
jarak yang jauh sehingga sulit dicapai alat transportasi dan komunikasi.
5. Rintangan status merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan status sosial
dan senioritas. Misalnya, antara raja dengan rakyat, antara atasan dan bawahan atau
antara dosen dengan mahasiswa.
6. Rintangankerangka pikir merupakan rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan
pola pikir. Perbedaan pola pikir bisa disebabkan karena pengalamandan latar belakang
pendidikan yang berbeda.
7. Rintangan budaya merupakan rintangan yang disebabkan oleh perbedaan norma,
kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut.
• Kesetiaan
Penilai menilai kesetiaan pekerjaan terhadap pekerjaan, jabatan dan, organisasi.
Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi
di dalam maupun luar pekerjaan.
• Prestasi
Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan oleh
karyawan dari uraian pekerjaannya.
• Kejujuran
Penilai menilai kejujuran dan melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian, baik
bagi dirinya maupun terhadap orang lain.
• Kedisiplinan
Penilai menilai kedisiplinan karyawan dalam memenuhi peraturan-peraturan yang ada
dan mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.
• Kreativitas
Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sehingga bekerja lebih berdaya dan berhasil guna.
• Kerja Sama
Penilai menilai partisipasi dan kerja sama seorang karyawan, baik vertical maupun
horizontal, di dalam maupun luar pekerjaan.
• Kepemimpinan
Penilai menilai kemampuan karyawan untuk memimpin, mempengaruhi, dan
mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang lain.
• Kepribadian
Penilai menilai sikap, perilaku, kesopanan, periang, disukain, memberi kesan
menyenangkan, memperhatikan sikap yang baik, dan penampilan yang simpatik serta
wajar dari karyawan tersebut.
• Tanggung Jawab
Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaan,
pekerjaan, hasil kerja, sarana, dan prasarana yang digunakan
• Prakarsa
Penilai menilai kemampuan berpikir seorang karyawan dengan didasarkan pada
inisiatif untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan
kesimpulan, dan membuat keputusan masalah yang dihadapi.
Berdasarkan jurnal diatas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi adalah dasar dari semua
hubungan, apakah itu terjadi di dalam keluarga kita, dengan teman-teman atau di tempat kerja.
Bagaimana kita berkomunikasi secara langsung berkaitan dengan kualitas dari pengalaman atau
hubungan.Komunikasi berfungsi memberikan informasi secara memadai dan terintegrasi dalam
suatu organisasi. Implementasinya tentu berarti biaya bagi organisasi, tetapi perlu untuk
mengatakan bahwa informasi juga komoditas dan dengan demikian sumber daya informasi dan
komunikasi yang memerlukan mengambil mereka ke rekening yang sama dengan sumber daya
tradisional.
Komunikasi berdampak positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,dan komunikasi
mempunya pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. perusahaan harus mengembangkan
komunikasi yang efektif.Hal ini akan memfasilitasi informasi,baik diluar atau didalam
perusahaan sehingga meningkatkan kinerja.