Anda di halaman 1dari 3

Klinik Sakinah HEPATITIS B

Jl.Raya No.05 Bandung No. Dokumen No. Revisi Halaman


Diwek, Jombang 222/SPO/I/KS-2019/C 00 1/3
Ditetapkan oleh,
Penanggung Jawab Klinik Sakinah

Tanggal Terbit
Klin Saki 10 Januari 2019
ik nah

STANDAR PROSEDUR dr. Fahrur Rozi


OPERASIONAL (SPO) SIP : 446/8355/415.25/2016

Hepatitis B adalah virus yang menyerang hati, masuk melalui


darah ataupun cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi.
Infeksi hepatitis B dapat berupa keadaan yang akut dengan

PENGERTIAN gejala yang berlangsung kurang dari 6 bulan. Apabila


perjalanan penyakit berlangsung lebih dari 6 bulan maka kita
sebut sebagai hepatitis kronik (5%). Hepatitis B kronik dapat
berkembang semjadi hepatoma
Sebagai pedoman bagi petugas dalam memberikan
TUJUAN penanganan yang tepat pada pasien dengan hepatitis B di
Poli Umum Klinik Sakinah Jombang.
Kebijakan Penanggung Jawab Klinik Sakinah No.

KEBIJAKAN 065/SK/Kep.PJ/I/KS-2019 tentang Menetapkan Tata Nilai


Budaya Mutu Dan Keselamatan Pasien

1. Permenkes RI No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan


Pasien
REFERENSI
2. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Tahun 2014
- Unit Pendaftaran
UNIT TERKAIT - Unit Poli Pelayanan
- Unit Farmasi

DOKUMEN TERKAIT Rekam Medik Pasien


1. Pasien datang ke unit pendaftaran.
2. Pasien dipanggil di Poli Umum.
3. Petugas melakukan anamnesa, berupa :
- Pada anak tidak menimbulkan gejala
- Gejala yang timbul setelah 6 minggu, seperti gangguan
gastrointestinal (malaise, anoreksia, mual dan muntah)
- Gejala flu batuk, fotofobia, sakit kepala dan myalgia
- Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna
gelap
4. Petugas menggunakan APD
5. Petugas melaksanakan pengukuran vital sign
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, berupa :
- Inspeksi : ikterik bila penyebab adanya batu di saluran
empedu ekstrahepatik
- Palpasi : teraba pembesaran, nyeri tekan disertai tanda-
tanda peritonitis local pada hati, tanda murphy positif
- Splenomegaly dan limfadenopati pada 15 – 20 % pasien
7. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang, berupa :
PROSEDUR a. Laboratorium uring (bilirubin di dalam urin)
b. Pemeriksaan darah : peningkatan kadar bilirubin dalam

darah, kadar SGOT dana SGPT 2x nilai normal


tertinggi, dilakukan di fasilitas palayanan kesehatan
sekunder tingkat pertama yang lebih lengkap
c. HBsAg lakukan di layanan kesehatan sekunder
8. Petugas menegakkan diagnosa
9. Petugas memberikan terapi meliputi :
a. Asupan kalori dan cairan yang adekuat
b. Tirah baring
c. Pengobatan simtopatik :
- Demam : Ibuprofen 2 x 400 mg/hari
- Mual : antiemetic seperti Metoklopramid 3 x 10
mg/hari atau Domperidom 3 x 10 mg/hari
- Perut perih dan kembung : H2 Bloker (Simetidin 2 x
200 mg/hari atau Ranitidin 2 x 150 mg/hari) atau
Proton Pump Inhibito (Omeprazol 1 x 20 mg/hari)
-
d. Kontrol secara berkala untuk menilai hasil pengobatan
10. Petugas memberikan edukasi pada pasien dan keluarga,
berupa :
- Berikan edukasi pada keluarga untuk ikut mendukung
pasien agar teratur minum obat karena pengobatan
jangka panjang
- Pada fase akut, keluarga ikut menjaga asupan kalori dan
cairan yang adekuat, dan membatasi aktivitas fisik
pasien
- Pencegahan penularan pada anggota keluarga dengan
modifikasi pola hidup untuk pencegahan transmisi dan
imunisasi
11. Petugas melakukan rujukan jika diperlukan penanganan
lebih lanjut ke fasilitas sekunder
12. Petugas melengkapi isi rekam medis

Tanggal mulai
REKAMAN HISTORIS No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PERUBAHAN

Anda mungkin juga menyukai