BAB II
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN LAMONGAN
1. Posisi Geografis
Bab II-1
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kabupaten Lamongan
Bab II-2
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Tabel 2.1
Kondisi Tata Guna Tanah Kabupaten Lamongan
2. Topografi
Luas
No. Kecamatan 0-2% 2-15% 15-40% > 40% (Ha)
1 Sukorame 2.923 1.224 - - 4.147
2 Bluluk 3.503 1.850 62 - 5.415
3 Ngimbang 5.069 1.452 4.912 - 11.433
4 Sambeng 5.116 11.806 2.390 232 19.544
5 Mantup 8.217 1.060 30 - 9.307
Bab II-3
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Luas
No. Kecamatan 0-2% 2-15% 15-40% > 40% (Ha)
6 Kembangbahu 6.352 32 - - 6.384
7 Sugio 7.020 2.027 82 - 9.129
8 Kedungpring 6.041 1.930 472 - 8.443
9 Modo 5.953 1.407 420 - 7.780
10 Babat 5.361 772 162 - 6.295
11 Pucuk 4.386 98 - - 4.484
12 Sukodadi 5.232 - - - 5.232
13 Lamongan 4.038 - - - 4.038
14 Tikung 5.299 - - - 5.299
15 Sarirejo 4.739 - - - 4.739
16 Deket 5.005 - - - 5.005
17 Glagah 4.052 - - - 4.052
18 Karangbinangun 5.288 - - - 5.288
19 Turi 5.869 - - - 5.869
20 Kalitengah 4.335 - - - 4.335
21 Karanggeneng 5.132 - - - 5.132
22 Sekaran 4.965 - - - 4.965
23 Maduran 3.015 - - - 3.015
24 Laren 7.285 2.315 - - 9.600
25 Solokuro 2.110 7.850 142 - 10.102
26 Paciran - 4.314 425 50 4.789
27 Brondong 5.047 2.337 75 - 7.459
JUMLAH 131.352 40.474 9.172 282 181.280
Sumber : Lamongan Dalam Angka 2009
3. Klimatologi
Bab II-4
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
4. Hidrologi
6. Kawasan Lindung.
Penetapan Kawasan Lindung di Kabupaten lamongan ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor : 55 Tahun
2000 yang meliputi:
Bab II-5
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Bab II-6
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Bab II-7
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
ADHB ADHK
Lapangan Usaha
2005 2009 2005 2009
Pertanian 2.178.534,38 3.338.324,07 1.734.688,56 1.980.402,58
Pertambangan dan
14.878,12 22.159,65 7.759,12 8.848,04
Penggalian
Industri Pengolahan 274.012,91 484.399,32 209.626,03 275.614,09
Listrik, Gas dan Air Bersih 112.691,04 167.923,38 100.225,67 129.524,48
Bangunan/Konstruksi 197.702,56 297.941,62 130.557,85 153.787,13
Perdagangan, Hotel &
1.588.442,87 2.996.468,81 1.094.083,22 1.564.349,88
Restoran
Pengangkutan dan
97.145,69 176.945,89 63.567,28 88.815,15
Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
188.986,08 375.313,65 141.942,93 215.060,74
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa 653.485,23 942.401,10 401.251,13 472.134,35
Jumlah 5.305.878,89 8.801.877,49 3.883.701,78 4.888.536,45
Sumber : BPS Kabupaten Lamongan
Bab II-8
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Bab II-9
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
2. Pertanian
Bab II-10
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Tabel 2.4
Data Produksi Komoditi Pertanian
Kabupaten Lamongan Tahun 2006 s/d 2010
Th. 2006 Th. 2007 Th. 2008 Th. 2009 Th. 2010 Keterangan
No Komoditi
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
I Tanaman Pangan
1 Padi 776,085.0 819,823 839,986 892,613 857,638 GKG
2 Jagung 249,991.0 273,265 338,717 338,717 294,115 Pipilan Kering
3 Kedelai 28,866.0 18,512 23,779 30,977 31,125 Ose Kering Kedelai
4 Kacang tanah 6,736.0 7,224 8,641 9,349 10,825 Ose Kering Kacang Tanah
5 Kacang hijau 7,905.0 8,617 8,808 9,163 4,957 Ose Kering Kacang Hijau
6 Ubi kayu 39,691.0 38,508 35,962 47,882 35,631 Ose Ubi Basah
II Buah-buahan (Kw) (Kw) (Kw) (Kw) (Kw)
1 Blimbing 1,929.90 2,296.50 1,791.90 2,988.00 5,730.00 Buah Segar
2 Jambu Air 692.20 3,487.00 3,799.00 1,561.00 2,765.00 Buah Segar
3 Jambu Biji 3,971.70 1,780.00 2,983.00 757.00 2,458.00 Buah Segar
4 Jeruk 16.30 9.00 452.00 175.00 525.00 Buah Segar
5 Mangga 115,771.50 116,956.10 104,602.90 129,408.00 117,600.00 Buah Segar
6 Nangka 49,982.60 51,159.90 52,720.70 57,854.40 22,483.00 Buah Segar
7 Nanas 1.00 3.00 23.00 15.00 21.00 Buah Segar
8 Pepaya 14,163.00 14,205.50 11,303.10 14,160.00 8,492.00 Buah Segar
9 Pisang 56,316.50 56,451.60 59,986.50 55,203.00 45,717.00 Buah Segar
10 Rambutan 684.90 60.00 60.00 79.00 49.00 Buah Segar
11 Salak 241.00 87.00 88.00 125.00 113.00 Buah Segar
12 Sawo 332.00 756.00 807.00 895.00 876.00 Buah Segar
13 Sirsak 67.00 459.00 615.00 561.00 543.00 Buah Segar
14 Sukun 8,530.10 13,056.50 2,800.00 12,280.00 1,728.00 Buah Segar
15 Melon *) 25,274.70 162,288.00 - 212,890.00 346.00 Buah Segar
16 Semangka *) 36,492.90 364,943.10 169,249.00 351,458.00 137,857.00 Buah Segar
III Sayuran (Kw) (Kw) (Kw) (Kw) (Kw)
1 Bawang Merah 1,160.00 3,490.00 3,677.00 1,399.00 5,644.00 Sayuran Segar
2 Bawang Daun 468.00 620.00 122.00 90.00 45.00 Sayuran Segar
3 Sawi 64.00 45.00 50.00 13.00 17.00 Sayuran Segar
4 Kacang Panjang 1,222.00 1,200.00 1,120.00 1,127.00 1,816.00 Sayuran Segar
5 Lombok kecil 28,553.6 31,792.5 24,450.0 31,616.00 18,440.00 Sayuran Segar
6 Tomat 390.0 275.0 967.0 933.00 1,784.00 Buah Segar
7 Terong 1,104.0 853.0 1,358.0 275.00 730.00 Sayuran Segar
8 Ketimun 675.0 825.0 750.0 649.00 745.00 Sayuran Segar
9 Kangkung 8,136.0 9,702.0 3,930.0 824.00 - Sayuran Segar
10 Bayam 150.0 48.0 57.0 - - Sayuran Segar
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Lamongan
3. Perikanan
Potensi perikanan di Kabupaten Lamongan meliputi penangkapan
ikan di laut, budidaya tambak, sawah tambak dan kolam serta
penangkapan ikan di perairan umum. Luas areal kegiatan perikanan
budidaya dan perairan umum selama kurun waktu lima tahun adalah
berkisar 35.000 Ha.
Produksi ikan yang dihasilkan dengan peningkatan rata-rata dari
tahun 2006 hingga 2010 yakni sebesar 12,58 %. Adapun data
Bab II-11
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
4. Peternakan
Bab II-12
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
5. Kehutanan
Keberhasilan upaya rehabilitasi dan konservasi lahan di Kabupaten
Lamongan dapat dilihat dari penurunan luas lahan kritis tiap
tahunnya. Penurunan ini sebagai hasil positif dari kegiatan
pembinaan, penyuluhan serta pelaksanaan Gerakan Sejuta Pohon
dan GNRHL yang dilakukan setiap tahun. Secara keseluruhan, luas
hutan di Kabupaten Lamongan seluas 33.717,30 Ha dengan rincian
33.464,40 Ha merupakan hutan produksi yang terdapat di
Kecamatan Laren, Brondong, Sukorame, Sugio, Sambeng, Bluluk,
Kedungpring, Mantup, Ngimbang dan Modo dan selebihnya 252,9
Ha merupakan hutan lindung yang terdapat di Kecamatan Sugio,
Sambeng, Modo dan Ngimbang.
Adapun produksi hasil hutan negara tahun 2006-2010 adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.7
Produksi Hasil Hutan Negara Tahun 2006 s/d 2010
Tahun
Jenis tanaman Sat.
2006 2007 2008 2009 2010
Tebangan Kayu Bundar
- Jati M³ 4.751.076 9.305.297 4.294.020 8.141.572 4.859.223
- Rimba M³ 110.730 3.827.570 1.784.824 4.714.474 7.106.334
6. Perkebunan
Bab II-13
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Bab II-14
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
7. Koperasi
Koperasi sebagai salah satu unsur lembaga ekonomi masyarakat
memiliki spektrum dan akses pemberdayaan terhadap masyarakat
pedesaan, maka koperasi di daerah dituntut adanya restrukturisasi,
revitalisasi dan upaya partisipasi dalam pembangunan ekonomi
daerah. Adapun sasaran utama pengembangan koperasi adalah
terwujudnya peningkatan struktur permodalan yang kokoh dan sehat
sehingga mampu meningkatkan akses kepada sumber-sumber
pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun Keragaan
Koperasi di Kabupaten Lamongan selama lima tahun terakhir
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.9
Data Keragaan Koperasi di Kabupaten Lamongan
Tahun 2006 s/d 2010
Bab II-15
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
tenaga kerja serta nilai investasi selama lima tahun terakhir adalah
sebagai berikut :
Tabel 2.10
Perkembangan Bidang Industri Berdasarkan Unit Usaha, Penyerapan Tenaga
Kerja Dan Nilai Investasi Tahun 2006 s/d 2010
9. Penanaman Modal
Bab II-16
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Bab II-17
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
1. Pendidikan
Secara umum tingkat pendidikan masyarakat Lamongan relatif
tinggi, rata-rata penduduk berpendidikan setingkat SLTP. Angka
Partisipasi Murni (APM) SD/MI tahun 2010 sebesar 99,93 % dari
target sebesar 95,00%, Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP/MTS
sebesar 112,43% dari target 84,87% sedangkan Angka Partisipasi
Kasar (APK) SMA/SMK/MA naik sebesar 76,77% dari target 75%.
Berdasarkan kondisi tahun 2007 jumlah penduduk penyandang
buta aksara berusia 10 – 44 tahun berjumlah 6.467 orang, dari
semuanya telah tuntas dilakukan pemberantasan. Sedangkan
penyandang buta aksara usia 45 s/d 65 tahun keatas sebanyak
23.258 orang, terhadap permasalahan ini pemerintah pusat, propinsi
maupun daerah secara bertahap berupaya melakukan
pemberantasan buta huruf melalui Program Keaksaraan Fungsional
(KF) dengan melibatkan lembaga lain. Hasil perkembangannya
penyandang Buta Aksara Tahun 2009 berkurang menjadi 17.664
orang dan pada tahun 2010 telah berkurang menjadi tinggal 10.164
orang.
Permasalahan pendidikan yang paling mendasar adalah masih
kurangnya kesempatan dan pemerataan memperoleh pendidikan
serta rendahnya mutu pendidikan seperti : rendahnya kualitas
Bab II-18
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Jenjang Banyaknya
No
Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010
1 SD/MI 1258 1252 1167 1150 1151
2 SLTP/MTs 289 296 308 308 310
3 SMU/MA 133 135 139 140 141
4 SMK 40 45 55 55 56
6 PT 10 11 12 12 12
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan
Bab II-19
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
2. Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan adalah tercapainya hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Kesehatan adalah
investasi yang mengandung makna bahwa kesehatan adalah
kekayaan dan anugerah yang patut disyukuri, dijaga, dipelihara dan
ditingkatkan kualitasnya.
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Lamongan telah
dilaksanakan melalui program-program Pelayanan Kesehatan dan
Upaya Kesehatan Rujukan, Kesehatan Keluarga, Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit, Penyehatan Lingkungan Permukiman,
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Makanan dan
Minuman, dan Sumber Daya Kesehatan.
Untuk menunjang pelayanan di Bidang Kesehatan, Kabupaten
Lamongan telah melengkapi sarana dan prasarana antara lain :
Pusling sebanyak 44 unit, Puskesmas 33 unit, Puskesmas
Bab II-20
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
1. Rumah Sakit 5
2. Rumah Bersalin 3
3. Balai Pengobatan 38
4. BKIA 3
3. Kependudukan
Bab II-21
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Bab II-22
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
4. Ketenagakerjaan
Bab II-23
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
5. Agama
Masyarakat lamongan adalah masyarakat yang relegius, Pemerintah
Kabupaten Lamongan sangat mendorong terciptanya pembangunan
masyarakat seutuhnya. Sampai dengan tahun 2010 Pemerintah
Kabupaten telah membantu pembangunan 445 unit tempat ibadah
dan juga telah dibantu sebanyak 146 kegiatan keagamaan untuk
tahun 2010.
Demikian juga terhadap kerukunan umat dalam satu agama maupun
kerukunan antar pemeluk agama, Pemerintah Kabupaten Lamongan
telah memfasilitasi kegiatan dialog antar umat beragama maupun
turut serta dalam dialog antar agama yang diadakan di Propinsi,
namun sampai saat ini belum terbentuk forum kerukunan antar umat
beragama. Perkembangan yayasan keagamaan/pondok pesantren
sampai tahun 2010, terdapat 273 Pondok Pesantren. Pembangunan
fisik sarana ibadah selama periode 5 tahun (2006 s/d 2010)
mengalami pertumbuhan sebesar 1% atau pertahunnya sebesar
0.20%.
Bab II-24
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Tabel 2.14
Sarana Ibadah
Banyaknya
No Tempat ibadah
2006 2007 2008 2009 2010
1 Masjid 1618 1618 1633 1633 1633
2 Langgar 274 274 299 299 299
3 Mushola 3763 3763 3813 3813 3813
4 Gereja 11 11 11 12 12
5 Pura 2 2 2 2 2
7 Pondok Pesantren 258 258 258 258 273
Jumlah 5926 5926 6016 6017 6032
Sumber : Bagian Kesmasy Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan
Bab II-25
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
7. Seni Budaya.
Keragaman dan kekayaan budaya Lamongan secara historis terbagi
menjadi 2 (dua) wilayah sesuai karakteristik nudaya dan kesenian,
yaitu :
a. Wilayah selatan yang kental dengan budaya jawa (Majapahit).
b. Wilayah utara yang sangat dominan dan monumental dengan
budaya Islam (Budaya Pesisir).
Adanya perbedaan kondisi budaya tersebut melahirkan aneka seni
budaya jawa di kawasan selatan seperti wayang kulit, lindur, sandur,
ketoprak, tayub, kepang dor dan sebagainya. Sedangkan di kawasan
utara yang diilhami oleh kesenian dan budaya Islam antara lain,
Bab II-26
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
1. Transportasi
Sistem transportasi di Kabupaten Lamongan lebih didominasi oleh
transportasi darat terutama jalan raya dan sebagian sarana kereta
api. Sedangkan untuk transportasi laut saat ini hanya sebatas
prasarana penangkapan ikan, akan tetapi saat ini telah
dikembangkan pelabuhan laut nasional-internasional oleh PT.
Lamongan Integrated Shorebase di wilayah utara Lamongan.
Total panjang jalan kabupaten sebesar 346,732 Km. Selama kurun
waktu 5 tahun (2006 - 2010) telah dicapai peningkatan kondisi jalan
dan jembatan sebagai berikut : pada tahun 2010, kondisi jalan (baik
dan sedang) menurun sebesar 37,10 %, sedangkan Kondisi Jalan
Rusak, naik sebesar 27,50 %, Kondisi jembatan baik naik sebesar
0.08%, Kondisi jembatan sedang menurun sebesar 0,04%, Kondisi
jembatan rusak menurun sebesar 0.38%.
Bab II-27
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Tabel 2.15
Kondisi Jalan dan jembatan
KONDISI
No URAIAN TH. 2006 TH. 2007 TH.2008 TH.2009 TH. 2010
Km Km % Km % Km % Km %
Jln Baik &
1 326.582 285.360 82,30 292.701 84,42 299.923 86,49 156.723 45,20
Sedang
2 Jln Rusak 11.65 61.372 17,7 54.031 15,58 46.809 13,50 190.009 54,80
3 Jemb. Baik 136 Bh 144 Bh 61,02 148 Bh 62,71 149 Bh 63,13 149 Bh 63,13
Tabel 2.16
Panjang Jalan Menurut Jenis Perkerasan
(dalam Km)
Jalan
Jenis Perkerasan
Negara Propinsi Kabupaten
Aspal 70,63 57,23 266.372,00
Beton - - 80.360,00
Kerikil
Tanah - - -
Tidak dirinci - - -
Jumlah - - 346.732,00
Sumber : Dinas PU Bina Marga Kab. Lamongan
Bab II-28
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
2. Utilitas
1) Air Bersih
Pembangunan sarana dan prasarana air bersih bagi suatu
wilayah perkotaan merupakan salah satu pokok yang harus
dipersiapkan, karena dapat mempengaruhi pengembangan
perekonomian wilayah tersebut. Dengan kesiapan sarana dan
prasarana air bersih, maka keinginan masyarakat untuk tinggal di
wilayah tersebut semakin tinggi. Dengan semakin pesatnya
masyarakat tinggal di wilayah tersebut, tentunya kegiatan
masyarakat juga semakin meningkat, baik dalam kegiatan
perdagangan, perkantoran, industri dan lain-lain. Dengan
semakin tinggi aktifitas yang ada, maka kebutuhan air bersih juga
semakin meningkat.
Bab II-29
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
2) Persampahan
Bab II-30
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
3) Telekomunikasi
4) Listrik
Bab II-31
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
3. Pengairan
Manajemen pengelolaan sumberdaya air dalam kaitannya dengan
penyediaan air bagi kegiatan pertanian dan perikanan di Kabupaten
Lamongan terbagi dalam 7 wilayah Unit Pelayanan Teknis (UPT),
yaitu UPT Lamongan, Kedungpring, Babat, Karanggeneng,
Sukodadi, Kuro dan Laren yang meliputi 55 Daerah Irigasi (DI)
dengan luasan area sawah 45.841 Ha, meliputi 14.730 Ha
merupakan jaringan irigasi teknis, 10.551 Ha jaringan irigasi semi
teknis dan 20.560 Ha jaringan irigasi sederhana.
4. Sarana Pasar
Perkembangan sarana pasar di Kabupaten Lamongan untuk tahun
2010 telah dibangun 2 Pasar Modern baru yaitu Lamongan Plaza
dan Pasar Agrobis Semando Babat. Pasar Agrobis Babat
diharapkan dapat mengembangkan eksistensi pedagang tradisional
di tengah serbuan sarana perdagangan ritel modern. Keseluruhan
terdapat 9 unit Pasar Daerah, yaitu Pasar Baru, Pasar
Modern/Lamongan Plaza , Pasar Sidoharjo, Pasar Ikan, Pasar
Babat, Pasar Agrobis, Pasar Blimbing/Brondong, Pasar Maduran,
Pasar Hewan Tikung dan Pasar Hewan Babat. Sementara itu,
Pasar Desa hingga tahun 2010 berkembang menjadi 112 unit.
Bab II-32
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Bab II-33
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Tabel 2.17
Keadaan Jumlah PNSD Kabupaten Lamongan
Golongan Kepangkatan
No. Eselon/Jabatan
IV III II I Jml
1. II. a - - - - -
2. II. b 28 - - - 28
3. III. a 58 6 - - 64
4. III. b 65 40 - - 105
5. IV. a 86 416 - - 502
6. IV. b 0 96 - - 96
7. Pejabat fungsional 4.540 1.908 218 - 6.666
8. Staf 26 2.780 2.683 205 5.694
JUMLAH 4.803 5.246 2.901 205 13.155
Bab II-34
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Tabel 2.19
Ijin Belajar PNSD Kabupaten Lamongan
PNS yang
No. Jenis Diklat mengajukan Ijin Realisasi
Belajar
Ijin Belajar dari
1. SD ke SLTP - -
2. SLTP ke SLTA 5 5
3. SLTA ke Diploma 42 42
4. SLTA ke S-1 203 203
5. Diploma ke S-1 121 121
6. D.IV ke S-1 - -
7. D.IV/S-1 ke S-2 134 134
8. S-2 ke S-3 - -
JUMLAH 505 505
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan
Bab II-35
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
3. Pelayanan Perijinan
Pemerintah Kabupaten Lamongan bertekad untuk memperbaiki
sistem dan kinerja yang berkaitan di bidang pelayanan melalui
pembentukan unit pelayanan terpadu (Samsat Perijinan/UPT
Perijinan) pada tahun 1993 dengan pelayanan sebanyak 5 jenis
perijinan dan 2 Pelayanan Umum antara lain Ijin Mendirikan
Bangunan; Ijin Gangguan (HO) dan Surat Ijin Tempat Usaha (SITU);
Ijin Penggilingan Padi; Ijin Pemasangan Reklame; Ijin
Hiburan/Tontotan; KTP/KK; Akta Catatan Sipil.
Pada Tahun 2002 telah dikembangkan Kantor Perijinan melalui
Perda Kabupaten Lamongan Nomor 15 Tahun 2002 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Perijinan Kabupaten Lamongan.
Sedangkan jenis perijinan yang telah dikelola oleh Kantor Perijinan
Kabupaten Lamongan ada 16 jenis pelayanan antara lain
Persetujuan Prinsip; Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); Ijin Gangguan
(HO); Ijin Penggilingan Padi; Ijin Pemasangan Reklame; Ijin Hiburan;
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP); Tanda Daftar Perusahaan
(TDP); Tanda Daftar Industri (TDI); Ijin Usaha Industri; Tanda Daftar
Bab II-36
Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015
Bab II-37