Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITASISLAM NEGERI ALAUDIN MAKASSAR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
BAB 1
PENDAHULUAN

I.I pembukaan

saya berterimakasih kepada tuhan yang maha esa atas segalah limpahan rahmat
serta karunia yang telah diberikan dalam rangka terbentuknya karangan ini karena
tanpa itu semua saya yakin bahwa semua ini tidak akan terencana dan tak ada
henti-hentinya untuk kita selalu bersholawat kepada Rasulullah SAW. Dengan
ucapan alhamdulillah karena berkat perjuangan beliau kita dapat menikmati
indahnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Karang ini saya ajukan kepada seluruh
pemustaka dan pustakawan yang akan menjadi pedoman atau referensi untuk
mengelola ataupun berkunjung ke perpustakaan serta dapat dijadikan sebagai
bahan rujukkan dalam pembangunan perpustakaan pada masa selanjutnya
BAB 11
PEMBAHASAN

A. Definisi interaksi obat


Interaksi obat adalah saling pengaruh antar obat sehingga terjadi
perubahan efek.di dalam tubuh obat mengalami berbagai macam proses hungga
akhirnya obat di keluarkan lagi dari tubuh. Proses proses tersebut meliputi
arbsorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi. Dalam proses tersebut bila bagian
macam obat di berikan secara bersamaan dapat menimbulkan satu interaksi.selain
itu, obat juga dapat berinteraksi dengan zat makanan yang di konsumsibersama
dengan obat.

Interaksi yang terjadi dalam tubuh dapat di bedak menjadi dua, yaitu
interaksi farmakodinamik dan interaksi farmakokinetik. Interaksi farmakodinamik
adalah interaksi antar obat (yang diberikan bersamaan ) yang bekerja pada
reseptoryang sama sehingga menimbulkan efek sinergi atau antagonis. Interaksi
farmakokinetik adalah interaksi antar dua atau lebih obat di berikan bersamaan dan
saling memengaruhidalam proses ADME (absorpsi, distribusi, dan eliminasi)
sehingga dapat meningkatkan atau menurunkan salah satu kadar obat dalam darah.

B. Obat ulkus dan gastrisjenis antasida dan antiulserasi

1. biasanya obat penceraan jenis antasida dan antiul serasi untuk


mengobati ulkus/ luka/ tukak yang terjadi padda saluran cerna seperti

a. ulkus duodenalis/ ulkus, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling


banyak di temukan, terjadi pada duodenum ( usus dua belas jari), yaitu beberapa
senti meter pertama dari usus halus, tepat di bawa lambung
b. ulkus gastrikum lebih jarang di temukan, biasaya terjadi sepanjang lengkung
atas lambung.jika sebagin lambung telah di angkat, bisah tejadi ulkus
margnalis,pada daerah diman lambung yang tesisa telah di sambung ke usus

c. regurgitalis berulang dari asm lambung ke dalam kerongkongan bagin bawah


bisa mennyebabkan peradangan (esofagitis) dan usus esofagealis. Usus
peptikum dalah luka berbentuk bolat atau oval yang terjadi karena lapisan
lambung atau usus dua belas jari( duodenum) telah termakan oleh asam
lambung dan getah pencernaan.

d. juga heparisiditas (kasaman berlebihan) an kondisi hiper sekrei asam lambung


oleh penyakit(sindrom zolinger elison, metasitosis sistematik)

2.penggolongan obat antasida

a. antasida

antasida adalah obat yang menetralkan asam lambung dengan cara


meninkatkan Ph untuk menurunkan aktivitas pepsin.

1. aluminium hidroksida

 Indikasi
Ulkus peptikum,hiperasiditas gastro intestinal, gastris, mengatasi gejalah
dispesia (ulkus dan don ulkus), gastro-esophagealreflux disease,
hiperfosfitemia.
 Kontra-indikasi
Hiprtsensitifterhadap garam aluminium,hipofosfatemia, pendarahan
saluran cerna yang belum terdiaknosis, apendicitis, tidak aman untuk
bayi dan neunatus.
 Dosis
Dewasa 1-2 tablet dikunya, 4 kali sehari dan sebelum tidur atau 5-10 ml
supensi 4kali sehari di antara waktu makan dan sebelum tidur, anak usia
6-12 tahun :5ml maksimal 3 kali sehari
 Efek samping
Kontipasi, mual, muntah, deplesi poflat, penggunaan dalam dosis besar
dapat menyebabkan penyumbatan usus, hipofostemia hiperalciurin,
peninkatan resiko osteomalasia, demensia, anemia mikrositik pada
penderita gagal ginjal.

2. megnesium hidroksida

o Indikasi
Ulkus peptikum, hiperasiditas, gastrointestinal, gastritis
o Kontra-indikasi
Kersakan ginjal berat
o Dosis
Dewasa :5-10 ml, diulang menurut kebutuhan pasien
o Efek samping
Diare, hypermagnesenia sehingga mengurangi reflek tendon
dan depresi, nafas, mual, muntah, kemerahan pada kulit,haus
hypotensi, mengantuk, lemah otot, nadi melemah dan dan henti
jantung (pada kelainan ginjal yang berat).
3. magnesium Trisiklat
o Indikasi
Ulkus peptikum, gastritis, hiperasiditas, gastrointestinal
o Kontra-indikasi
o Dosis
Dewasa 1-2 tablet
Anak ½ 1 tablet, diminum 3-4 kali sehari
o Efek samping
Diare, hypermegenesenia, sehingga mengurangi refelek tendon
dan depresi nafas, mual, muntah, kemerahan pada kulit, haus,
hypotensi, mengantuk, nadi melemah, dan henti jantung(pada
kelainan ginjal yang berat).

4. kalsium karbonat

o Indikasi
Ulkus peptikum, gastritis, hertburn, hypersiditas, GL,
mengilangkan gangguan lambung yang disebabkan oleh
hyperasiditas, tukak lambung, ulkus duodenum, gastritis
o Kontra-indikasi
Glkoma sudut tertutup, abstruksi saluran kemih atau GL, ileus
pralitik,penyakit jantung berat, hypersensitif terhadap salah satu
bahan tablet, hyperkalsemia, hyperkalsiuria berat, gagal ginjal
berat
o Efek samping
Dapat terjadi kontipasi, kembung karena pelepasan CO2 , dosis
tinggi atau pemakaian jangka panjang menyebabkan
hypersekresi asam lambung dan acid reboun, muntah dan nyeri
abdomen, hyperkasemia( pada gangguan ginjal atau setelah
pemberian dosis tinggi), alkalosis

Anda mungkin juga menyukai