Anda di halaman 1dari 8

Motivasi Usaha

Nova Ernita Wati Bain


20170102372
Tugas Pert.13

PENGARUH STRES KERJA, BEBAN KERJA TERHADAP


KEPUASAN KERJA
Abstract perkembangan dalam dunia perdagangan di
mana persaingan produk semakin ketat
With the growth of world trade in products disertai dengan target-target yang begitu tinggi
where competition is accompanied by dari perusahaan kepada para marketing.
increasingly stringent targets are so high from Dengan demikian para marketing ini sangat
the company to its marketing, as well as the diperlukan agar setiap produk yang dihasilkan
marketing of drug company called Medical dapat dikenal dan tertanam dalam pikiran dan
Representative is charged with a high enough
hati masyarakat baik melalui penjelasan door
target. Therefore this study aims to determine
Workload Influence on Job Stress, Job Stress to door, dan face to face.
and Effect on Medical Representative Job Dalam perusahaan farmasi para karyawan
Satisfaction in Kudus. From the results of
marketing ini biasa disebut dengan medical
hypothesis test showed that the adjusted R2 of -
, 025 indicates that the effect of workload on job representative. Terkait dengan produk yang
stress at 2.5%. With a very small effect, may ditawarkan, sasaran pasarnya juga sangat
imply that no form of workload influence on spesifik, yakni kalangan dokter. Tugas seorang
work stress. while for the Effect of Work Stress medical representative tidak jauh berbeda
on Job Satisfaction gained 0,033 Adjusted R2
dengan sales, tugasnya antara lain
results show an effect of work stress on job
satisfaction by 3.3%, With very little effect, may mempresentasikan di depan dokter mengenai
imply that no form of the effect of job stress on keunggulan dan kelebihan obat yang mereka
job satisfaction. tawarkan, menjelaskan kegunaan dari jenis
obat baru, ia harus dapat menjelaskan secara
Keywords: Job Stress, Workload, Job rinci segala informasi yang berkaitan dengan
Satisfaction produk yang diwakilinya.

Dengan demikian para medical


representative dituntut oleh pihak perusahaan
Kepala Badan Pengawasan Obat dan
untuk selalu dapat menutup target yang telah
Makanan Indonesia H Sampurno, 2005 (dalam
ditetapkan perusahaan. Adanya target yang
Republika) mengatakan, dalam tiga tahun
telah dibebankan pada para medical
mendatang ada masalah domestik yang
representative tersebut, maka munculah
menyangkut nasib distribusi obat nasional,
sebuah permasalahan dalam pemasaran
terutama yang berskala kecil. Akibatnya, lebih
produk obat khususnya di kota Kudus. Hal ini
dari ribuan pedagang besar farmasi harus
dikarenakan minimnya unit pelayanan
memperebutkan pasar lokal yang tersisa,
kesehatan yang ada di kota Kudus, dan
sekitar 20 % saja. Sedangkan 80 % sudah
banyaknya cabang perusahaan farmasi yang
dikuasai distributor asing. Dengan
Motivasi Usaha
Nova Ernita Wati Bain
20170102372
Tugas Pert.13

berdiri di kota Kudus, ini membuat para medical psikis seseorang.


representative mengalami kesulitan dalam
Menurut Menpan (1997), pengertian beban
menutup target yang ditetapkan perusahaan
kerja adalah sekumpulan atau sejumlah
karena kurangnya tempat untuk memasarkan
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu
produknya, dengan begitu para medical
unit organisasi atau pemegang jabatan dalam
representatif saling berlomba-lomba satu sama
jangka waktu tertentu. Hart and Staveland
lain untuk segera dapat menutup target.
(dalam Wikipedia, 2008) mendefinisikan beban
Adanya ketergantungan perusahaan akan kerja sebagai berikut :
sumber daya manusia (karyawan) dapat dilihat
“the perceived relationship between the
dalam bentuk keaktifan karyawan dalam
amount of mental processing capability or
menetapkan rencana, sistem, proses dan
resources and the amount required by the
tujuan yang ingin dicapai dalam suatu
task”.
perusahaan (Hasibuan, 1994). Oleh karena itu
sangat perlu adanya perhatian khusus dalam Dari beberapa pengertian mengenai Beban
kesejahteraan karyawan dalam suatu kerja dapat ditarik kesimpulan beban kerja
organisasi. Kesejahteraan karyawan menjadi adalah ” sejumlah kegiatan yang
sangat penting pada masa sekarang ini, karena membutuhkan proses mental atau
apabila kesejahteraan rendah akan muncul kemampuan yang harus diselesaikan dalam
akibat-akibat seperti banyak demonstrasi dan jangka waktu tertentu, baik dalam bentuk fisik
aksi mogok kerja.. maupun psikis.

Kepuasan kerja yang dirasa oleh medical Stres merupakan suatu kondisi internal
representatif tidak terlepas dari suatu keadaan yang terjadi dengan ditandai gangguan fisik,
yang mengikuti seorang individu, salah lingkungan, dan situasi sosial yang berpotensi
satunya yaitu stress. Sullivan & Bhagat (1992) pada kondisi yang tidak baik. Pendapat
menyebutkan bahwa banyak penelitian tersebut diungkapkan oleh Morgan & King,
mengenai pengaruh stres kerja terhadap (1986: 321) yang lebih jelasnya sebagai
kepuasan kerja dalam suatu organisasi. Hasil berikut:
penelitian Alberto (1995), Praptini (2000) “…as an internal state which can be caused
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang by physical demands on the body (disease
mempengaruhi kepuasan kerja salah satunya conditions, exercise, extremes of temperature,
adalah stres kerja. and the like) or by environmental and social
Lebih lanjut penyebab stress dapat dibagi situations which are evaluated as potentially
menjadi dua, yaitu internal dan eksternal, di harmful, uncontrollable, or exceeding our
mana salah satu penyebab stress yang berasal resources for coping”
dari eksternal yaitu beban kerja yang dirasakan Ada beberapa definisi yang dikemukakan
individu sebagaimana diungkapkan oleh oleh para ahli tentang kepuasan kerja
Cooper (dalam Rice, 1999). Beban kerja itu diantaranya Wagner III & Hollenbeck (1995),
sendiri misalnya target yang telah ditetapkan mengutip ungkapan yang diberikan oleh Locke,
perusahaan merupakan suatu beban kerja yang menjelaskan kepuasan kerja adalah
yang harus ditanggung oleh para medical suatu perasaan menyenangkan yang datang
representative. Beban kerja yang dirasa cukup dari persepsi seseorang mengenai
berat dapat berpengaruh pada kondisi fisik dan pekerjaannya atau yang lebih penting yaitu nilai
Motivasi Usaha
Nova Ernita Wati Bain
20170102372
Tugas Pert.13

kerja, untuk lebih jelasnya sebagai berikut : tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat
”a pleasurable feeling that results from the merusak). Lebih lanjut Eustress dapat
perception that one's job fulfills or allows for the memunculkan suatu kondisi kepuasan dalam
fulfillment of one's important job values”. pekerjaannya. Sebagaimana diungkapkan
oleh Nilvia (2002) bahwa Kepuasan kerja
karyawan merupakan salah satu aspek penting
Kerangka Berpikir yang perlu diperhatikan dalam usaha
peningkatan kemampuan sumber daya
Dalam suatu kesempatan Smith (1981)
manusia suatu organisasi, karena dengan
mengemukakan bahwa konsep stres kerja
kepuasan kerja yang dirasakan maka seorang
dapat ditinjau dari beberapa sudut yaitu:
karyawan mampu bekerja secara optimal.
pertama, stres kerja merupakan hasil dari
keadaan tempat kerja. Kedua, stres kerja Sullivan & Bhagat (1992) menyebutkan
merupakan hasil dari dua faktor organisasi bahwa banyak penelitian mengenai pengaruh
yaitu keterlibatan dalam tugas dan dukungan stres kerja terhadap kepuasan kerja dalam
organisasi. Ketiga, stres karena ”work load” suatu organisasi. Hasil penelitian Lee (dalam
atau beban kerja. Keempat, akibat dari waktu Google.com, 2008) menunjukkan bahwa
kerja yang berlebihan. Dan kelima, faktor faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
tanggung jawab kerja. Kahn dan Quin (dalam kerja salah satunya adalah stres kerja.
Ivanceviech et al, 1982) menambahkan bahwa Selanjutnya penelitian Alberto (1995),
stres kerja merupakan faktor-faktor lingkungan mengungkapkan bahwa stress kerja
kerja yang negatif, salah satunya yaitu beban berpengaruh terhadap kepuasan kerja staf
kerja yang berlebihan dalam pekerjaan. Hal audit. Penelitian yang senada juga ditemukan
senada juga diungkapkan oleh Keenan dan oleh Praptini (2000) yang menunjukkan bahwa
Newton (1984) yang menyebutkan bahwa stress berpengaruh terhadap kepuasan kerja
stress kerja merupakan perwujudan dari yang dirasakan oleh tenaga edukatif tetap
kekaburan peran dan beban kerja yang Universitas Airlangga.
berlebihan.
Namun hasil penelitian Lut (2008)
Hasil penelitian Kuan (1994), Bat (1995), menunjukkan bahwa pengaruh stres kerja
Aun (1998) dan Yahya (1998) membuktikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT
bahwa beban kerja yang berlebih berpengaruh SHARP Electronics Indonesia adalah stres
pada stres kerja. Selanjutnya, penelitian kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan
Widjaja (2006) menemukan bahwa beban terhadap kepuasan kerja karyawan. Karena
pekerjaan yang terialu sulit untuk dikerjakan dengan stres, seseorang semakin terpacu
dan teknologi yang tidak menunjang untuk untuk mengerahkan segala kemampuan dan
melaksanakan pekerjaan dengan baik sering sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya
menjadi sumber stres bagi karyawan. agar dapat memenuhi persyaratan dan
kebutuhan kerja.
Quick dan Quick (1984) mengkategorikan
jenis stres menjadi dua, yaitu: Eustress, yaitu Berdasarkan kerangka berpikir diatas
hasil dari respon terhadap stres yang bersifat maka dapat dibuat suatu model sebagai
sehat, positif, dan konstruktif (bersifat kerangka pemikiran teoritis untuk menjawab
membangun), dan yang ke dua Distress, yaitu masalah penelitian sebagai berikut:
hasil dari respon terhadap stres yang bersifat
Motivasi Usaha
Nova Ernita Wati Bain
20170102372
Tugas Pert.13

Motivator Factor. Antara lain :


Kepuasan Achievement (keberhasilan
Beban Kerja Stres Kerja
Kerja menyelesaikan tugas, Recognition
H1 H2
(penghargaan), Work it self (pekerjaan
itu sendiri), Responbility (tanggung
Dari hasil penelitian terdahulu dari model
jawab), Possibility of growth
penelitian di atas, dapat dibuat hipotesis
(kemungkinan untuk mengembangkan diri),
penelitian sebagai berikut :
Advancement (kesempatan untuk maju),
a) Beban kerja berpengaruh secara signifkan
Hygiene factor, antaralain :working
terhadap stres kerja.
condition (kondisi kerja), interpersonal
b) Stres kerja berpengaruh secara signifikan relation (hubungan antar pribadi),
terhadap kepuasan kerja. company policy and administration
(kebijaksanaan perusahaan), supervision
technical (tekhnik pengawasan), Job
Metode Penelitian security (perasaan aman dalam bekerja.
Penelitian ini merupakan penelitian Populasi penelitian ini adalah Medical
lapangan yang bersifat kuantitatif dengan Representatif di kota Kudus. Cara pengambilan
pengumpulan data melalui skala. Dalam sample pada penelitian ini dilakukan secara
penelitian ini yang menjadi variabel bebas Purposive Sampling. Pengambilan sample
adalah beban kerja, variabel intervening dilakukan langsung oleh peneliti di rumah sakit,
adalah stres kerja, dan variabel terikatnya apotik, dan tempat prakter dokter.
adalah kepuasan kerja medical representatif.
Dalam penelitian yang telah dikumpulkan
Pengumpulan data dilakukan dengan kemudian dianalisis menggunakan tekhnik
menggunakan tiga skala pengukuran yaitu : analisis statistik multiple linier regression
a). Skala beban kerja. menggunakan program analisis statistik SPSS
versi 11,5 for windows. tekhnik analisis regresi
Dalam pengukuran beban kerja dengan
linier untuk mengukur kekuatan hubungan
menggunakan metode NASA TLX, (NASA-
antar 2 variabel atau lebih, juga menunjukkan
Task Load Index) faktornya antara lain:
arah hubungan antara variabel dependen
Kebutuhan Fisik (KF), Kebutuhan Mental (KM),
dengan variabel independen. Analisis regresi
Kebutuhan Waktu (KW), Performansi (PF),
linier dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Usaha (U), dan Tingkat Stress (TS).
satu variabel independen terhadap satu
b). Skala Stres Kerja variabel dependen.
Untuk mengukur stres kerja adalah Sebelum melakukan uji hipotesis, data
indikator yang digunakan oleh Patricia (2006). perlu diuji agar memenuhi kriteria Best Linear
dimana indikatornya antara lain : Fisiologis, Unbiased Estimator (BLUE) sehingga dapat
Kognitif, Subyektif, Perilaku, dan menghasilkan parameter penduga yang sahih
Keorganisasian. (Supramono & Haryanto, 2005) yaitu dengan
c). Skala Kepuasan Kerja menguji multikoleniaritas, heterokedastisitas,
dan normalitas.
Indikator kepuasan kerja disusun berdasarkan
teori dua faktor Herzberg, yaitu :
Motivasi Usaha
Nova Ernita Wati Bain
20170102372
Tugas Pert.13

Hasil Penelitian Tabel 4


Pengumpulan data dilakukan dengan Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Masing-
menyebar 60 kuesioner. Kuesioner yang telah Masing Skala
diisi dan dikembalikan sebanyak 50 kuesioner, Skala Koef. Validitas Item
Reliabilitas gugur
sedangkan yang digunakan dalam melakukan Skala Beban Kerja 0, 7516 0,3521 0,6231
– 3
analisis data hanya 42 kuesioner karena 8 Skala Stres Kerja 0, 9034 0,3342 – 0,7561 19
Skala Kepuasan Kerja 0, 9659 0,2954 – 0,9013 2
kuesioner lainnya rusak (tidak diisi secara
lengkap). Berikut karakteristik responden yang
Untuk melihat bahwa suatu data
ditemui dilapangan :
terdistribusi secara normal atau tidak. Model
Tabel 1 regresi yang baik adalah datanya
Responden berdasarkan Jenis Kelamin terdistribusi secara normal atau mendekati
normal (Bida, 2006). Dalam penelitian ini,
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase
digunakan diagram normal P plot untuk
Pria 24 57 %
mengetahui distribusi data. Dari dua (2)
Wanita 18 43 %
grafik normal Pplot cenderung menyebar
Jumlah 42 100 % disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau garis histogram. Hal ini
Tabel 2 berarti data yang digunakan dalam penelitian
Responden berdasarkan Usia ini mengalami gejala normalitas.

Uji multikolinearitas dilakukan untuk


Usia Frekuensi Prosentase
mengetahui ada tidaknya korelasi yang
< 30 tahun 16 38 %
sempurna. Indicator tidak terjadinya
30 - 45 tahun 26 62 %
multikolinearitas adalah variance inflation
Jumlah 42 100 %
factor /VIP disekitar angka 1, angka
tolerance mendekati 1, dan koeefisien
Tabel 3 korelasi antar variable independent harus
Responden berdasarkan Lama Bekerja lemah (dibawah 0,5). Hasil uji
sebagai Medical Representatif multikolinearitas menunjukkan bahwa nlai
VIF dari kedua variabel sekitar angka 1, nilai
Usia Frekuensi Prosentase
tolerance mendekati 1, dan koefisien korelasi
1 – 5 tahun 12 29 %
dibawah 0.5, maka dapat disimpulkan bahwa
5 – 10 tahun 24 57 %
tdak terdapat masalah multikolnearitas pada
> 10 tahun 6 14 %
model regresi ini.
Jumlah 42 100 %
Seperti yang telah dikemukakan
Sesuai dengan prosedur penelitian, sebelumnya, gejala heteroskedastisitas
langkah selanjutnya adalah menguji validitas & terjadi sebagia akibat dari variasi residual
reabilitas masing-masing skala. berikut hasil uji yang tidak sama untuk semua pengamatan,
validitas dan reabilitas masing-masing skala. untuk mendeteksinya digunakan grafik
Scatterplot. Dari hasil grafik dilihat titik-titik
menyebar secara acak diatas dibawah
angka nol pada sumbu Y. Hal ini
Motivasi Usaha
Nova Ernita Wati Bain
20170102372
Tugas Pert.13

menunjukkan bahwa tidak ada masalah Hasil tersebut lebih diperjelas dengan nilai
heteroskidastisitas yang mengindikasikan F hitung sebesar 2,391 dengan signifikansi
varians konstan yang menghasilkan model 0,130. Dan dari perhitungan uji t diperoleh nilai
estimator yang tidak bias. Maka dapat sebesar 1.546 dengan signifikansi sebesar
dikatakan model regresi memenuhi syarat 0.130. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
untuk memprediksi stres. stres kerja terhadap kepuasan kerja tidak
signifikan. Hasil penelitian ini berarti menolak
Dari hasil pengujian hipotesis dengan
Hipotesis 2 yaitu : stres kerja berpengaruh
menggunakan tekhnik analisis regresi
secara signifikan terhadap kepuasan kerja.
diperoleh hasil uji hipotesis menunjukkan nilai
Adjusted R2 sebesar -,025 ini menunjukkan
bahwa pengaruh beban kerja terhadap stres Diskusi
kerja sebesar 2,5 %. Dengan pengaruh yang
sangat kecil tersebut, dapat diartikan bahwa Hasil penelitian ini bertentangan dengan
tidak ada bentuk pengaruh beban kerja hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
terhadap stres kerja, yang berarti semakin menyatakan bahwa beban kerja
tinggi beban kerja, stres kerja yang dirasakan mempengaruhi stres yang dirasakan seorang
dapat tinggi ataupun rendah. Begitupun juga karyawan. Hasil penelitian tersebut antara lain :
sebaliknya semakin kecil beban kerja yang Kuan (1994), Bat (1995), Aun (1998) dan
ditanggung, stres kerja yang dirasakan dapat Yahya (1998) membuktikan bahwa beban kerja
tinggi ataupun rendah.. Selain itu diketahui yang berlebih berpengaruh pada stres kerja.
hasil nilai F hitung sebesar 0.000 dengan Selanjutnya, penelitian Widjaja (2006)
tingkat signifikansi 0.993, dan nilai t hitung - menemukan bahwa beban pekerjaan yang
0.009 dengan sigifkansi 0.993. Hal ini terialu sulit untuk dikerjakan dan teknologi yang
menunjukan bahwa beban kerja tidak tidak menunjang untuk melaksanakan
berpengaruh secara signifikan terhadap stress pekerjaan dengan baik sering menjadi sumber
kerja. Hasil penelitian berarti menolak hipotesis stres bagi karyawan.
1 penelitian, yaitu beban kerja berpengaruh Namun pada kenyataanya beban tidak
secara signifikan terhadap strees kerja. selalu menjadi sumber penyebab stress yang
Dari hasil pengujian hipotesis dengan dirasakan medical represntatif, terdapat faktor-
menggunakan tekhnik analisis regresi faktor lain yang dapat mempengaruhi stres
diperoleh: Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai kerja medical representatif . dimana faktor
Adjusted R2 sebesar 0,033 ini menunjukkan yang mempengaruhi stres kerja itu sendiri
stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan sangat banyak sekali dan juga tergantung dari
kerja sebesar 3,3 %, Dengan pengaruh yang persepsi individu dalam menghadapi suatu
juga sangat kecil, dapat diartikan bahwa tidak masalah. Terkadang ada individu yang saat
ada bentuk pengaruh stres kerja terhadap menghadapi beban kerja yang berat menjadi
kepuasan kerja, yang berarti semakin tinggi merasa tertantang untuk dapat
stres kerja, kepuasan kerja yang dirasakan menyelesaikannya sehingga akan lebih rajin
dapat tinggi ataupun rendah. Begitupun juga dan giat dalam mencapai target yang telah
sebaliknya semakin kecil stres kerja, kepuasan dibebankan. Sehingga individu yang demikian
kerja yang dirasakan dapat tinggi ataupun tidak merasakan stres dalam pekerjaannya
rendah. tetapi merasa lebih bersemangat untuk bekerja
memenuhi target.
Motivasi Usaha
Nova Ernita Wati Bain
20170102372
Tugas Pert.13

Hal itu sejalan dengan yang diungkapkan semakin kecil stres kerja, kepuasan kerja yang
Selye (dlm Brief et al,1981) bahwa stres kerja dirasakan dapat tinggi ataupun rendah.
adalah konsep yang terus bertambah. Ini
Hasil dari penelitian ini mendukung
terjadi akibat adanya permintaan yang
penelitian yang dilakukan oleh Lut (2008) yang
bertambah, maka semakin bertambah pula
menunjukkan bahwa pengaruh stres kerja
munculnya potensi kerja yang disebakan oleh
terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT
banyak hal.
SHARP Electronics Indonesia tidak memiliki
Stres kerja itu bisa diakibatkan karena pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pengaruh gaji atau salary yang diterima kerja karyawan. Karena dengan stres,
karyawan, seperti yang dikemukakan oleh seseorang semakin terpacu untuk
Cooper & Payne (dlm Robins, 2001). apalagi mengerahkan segala kemampuan dan
pada saat sekarang ini perekonomian menjadi sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya
sangat sulit sehingga seseorang banyak yang agar dapat memenuhi persyaratan dan
mengalami stres karena kesulitan untuk kebutuhan kerja.
mencukupi kebutuhan hidup. Hasil uji hipotesis
Sejalan dengan penelitian diatas, McGee,
menunjukkan nilai Adjusted R2 sebesar -,025
Goodson & Cashman (1984) mendapati bahwa
ini menunjukkan bahwa pengaruh beban kerja
beberapa faktor yang menyebabkan pegawai
terhadap stres kerja sebesar 2,5 %. Dengan
mengalami stres kerja tetapi masih merasa
pengaruh yang sangat kecil tersebut, dapat
puas terhadap pekerjaannya. Hal ini
diartikan bahwa tidak ada bentuk pengaruh
diantaranya disebabkan oleh tugas yang
beban kerja terhadap stres kerja, yang berarti
mereka kerjakan penuh dengan tantangan dan
semakin tinggi beban kerja, stres kerja yang
menyenagkan hati mereka. Selain itu terjadi
dirasakan dapat tinggi ataupun rendah.
komomunikasi yang efektif di antara para
Begitupun juga sebaliknya semakin kecil
anggota dalam organisasi tersebut.
beban kerja yang ditanggung, stres kerja yang
dirasakan dapat tinggi ataupun rendah Selain dari penelitian Lut, beberapa
pendapat juga menyatakan bahwa terdapat
Begitu juga dengan hasil penelitian stres
banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja tidak berpengaruh secara signifikan
kerja karyawan yaitu insentif dan gaji yang
terhadap kepuasan. Jadi stres kerja tidak
diterima (Parwanto & Wahyudin, 2008).
secara otomatis mempengaruhi kepuasan
Pendapat yang lain juga diungkapkan oleh
kerja Medical representatif di kota Kudus.
Soewondo (1992) dimana faktor yang
Artinya stres kerja bukan sebagai prediktor
mempengaruhi kepuasan kerja itu antara lain
terhadap munculnya variabel kepuasan kerja.
hubungan personal, tempat kerja, dan karir
Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai Adjusted
yang tidak jelas.
R2 sebesar 0,033 ini menunjukkan stres kerja
berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar
3,3 %, Dengan pengaruh yang juga sangat Simpulan dan Saran
kecil, dapat diartikan bahwa tidak ada bentuk
Simpulan
pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja,
yang berarti semakin tinggi stres kerja, Berdasarkan dari penelitian yang telah
kepuasan kerja yang dirasakan dapat tinggi dilakukan didapatkan hasil bahwa stres kerja
ataupun rendah. Begitupun juga sebaliknya tidak secara signifikan mempengaruhi
Motivasi Usaha
Nova Ernita Wati Bain
20170102372
Tugas Pert.13

kepuasan kerja yang dirasakan medical rekomendasi bagi penelitian selanjutnya


representatif di kota Kudus. Terdapat banyak adalah penelitian ini difokuskan hanya pada
hal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja satu kota. Pada kenyataannya medical
seseorang. Berdasarkan hasil wawancara reprentatif bukan hanya ada di kota Kudus
awal didapat bahwa salah satu alasan merasa saja. Oleh karena itu hasil penelitian ini masih
nyaman dengan pekerjaan yang dijalani saat sulit digeneralisasikan kedalam medical
iini adalah meskipun berat tetapi mereka representatif di kota lain, dan penelitian
sangat mengharapkan mendapatkan insentif selanjutnya bisa dilakukan dikota-kota yang
guna menambah untuk kebutuhan keluarga. lain.
Hal ini juga didukung oleh Cooper & Payne
Penelitian mengenai kepuasan kerja tidak
(dlm Robins, 2001) yang mempengaruhi
bersifat statis, ketidakpuasan yang saat ini
kepuasan kerja seseorang salah satunya
terjadi dimasa yang akan datang bisa saja
adalah salary yang diterima. Untuk itu
mengalami perubahan oleh karena itu masih
diharapkan para medical representatif tidak
sangat terbuka untuk dilakukannya pelatihan
hanya fokus terhadap gaji dan insentif sebagai
yang sama sehingga dapat diketahui tingkat
pendorong untuk dapat merasakan kepuasan
improvement kepuasan. Berdasarkan hasil
kerja. Banyak hal yang dapat menjadi
penelitian terdapat variabel-variabel lain yang
pendorong untuk dapat merasakan kepuasan
mempengaruhi variabel dependen yang belum
kerja, misalnya saja karena stres kerja yang
terdeteksi, misalnya: variabel lain yang
tinggi membuat medical representatif menjadi
mempengaruhi stres dan kepuasan medical
terpacu untuk melakukan tugasnya sebaik
representatif yaitu iklim organisasi dan insentif.
mungkin sehingga mampu merasakan puas
Penelitian selanjutnya dapat menggunakan ke
dengan pekerjaannya.
dua variabel ini untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap stres dan kepuasan.

Saran

Diharapkan para Medical representatif


mampu mengatasi stres yang berkaitan
dengan perasaan yang hanya dapat dirasakan
oleh individu, yaitu perasaan gelisah dan
ketakutan, agresif, lesu, merasa lelah, merasa
sangat kecewa, kehilangan kesabaran. Karena
bila stres dibiarkan berkepanjangan akan
berpengaruh pada kondisi fisiologis, dan
kognitif yang pada akhirnya akan merugikan
diri individu.

Rekomendasi penerapan bagi


perusahaan, lebih menjamin kesejahteraan
dari medical representatif, lebih jeli dan peka
mengenai hal-hal yang dapat menjadi
kepuasan bagi karyawannya. Rekomendasi
penerapan bagi penelitian lanjutan, beberapa
keterbatasan dari penelitian ini dan

Anda mungkin juga menyukai