Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“SUPERVISI DALAM MANAJEMEN KESEHATAN”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam rangka penyusunan makalah ini antara lain :
1. Dapat memahami pengertian dari SUPERVISI.
2. Dapat mengetahui tujuan dari SUPERVISI.
3. Mengetahui siapa saja sasaran dari SUPERVISI.
4. Dapat mengerti Strategi yang digunakan dalam kegiatan SUPERVISI
5. Dapat mengetahui manajemen dari SUPERVISI.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kompetensi Supervisi
Seorang supervisor harus memiliki kemampuan dalam :
1. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat dimengerti
oleh staf dan pelaksana keperawatan.
2. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf/pelaksana keperawatan
3. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf dan
pelaskanaan keperawatan
4. Proses kelompok (dinamika kelompok)
5. Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan
pelaksanaan keperawatan
6. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat
7. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan lebih baik.
3. Prinsip Supervisi
Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :
1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara supervisor dan staf dan
pelaksana keperawatan.
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.
4. Cara Supervisi
1. Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada
supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar
pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara
memberikan pengarahan yang efektif adalah :
Pengarahan harus lengkap
Mudah dipahami
Menggunakan kata-kata yang tepat
Berbicara dengan jelas dan lambat
Berikan arahan yang logis
Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
Pastikan bahwa arahan dipahami
Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
2. Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,. Supervisor
tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
5. Teknik-Teknik Supervisi
Supervisor dalam meningkatkan program sekolah dapat menggunakan berbagai
teknik atau metode supervisi pendidikan. Pada hakikatnya, terdapat banyak
teknik dalam menyelenggarakan program supervisi pendidikan. Dari sejumlah
teknik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, ditinjau dari banyaknya guru
dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian besar, yakni teknik individual dan
teknik kelompok. Berikut uraiannya:
1. Teknik Individual (Individual Technique)
Teknik individual ialah bantuan yang dilakukan secara sendiri oleh petugas
supervise, baik terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam hal ini
yang disupervisi mungkin juaga perseorangan, tapi mungkin juga bukan
hanya seorang. Maksudnya adalah memberikan bantuan perseorangan atau
individu. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:
A. Kelas (classroom visitation)
Kunjungan kelas bisa dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas atau
pembina lainnya. Dengan cara masuk atau mengunjungi kelas-kelas
tertentu untuk melihat guru yang sedang mengelola proses pembelajaran.
Dalam hal ini kunjunagn kelas dimaksudkan untuk melihat dari dekat
situasi dan suasana kelas secara keseluruhan. Apabila dari
kunjungantersebut dijumpai hal-hal yang baik atua kurang pada
tempatnya, maka pengawas atau kepala sekolah dapat mengundang guru
atau siswa diajak berdiskusi menggali lebih dalam tentang kejadian
tersebut. Yang penting untuk diingat adalah bahwa dengan kunjungan
kelas seperti ini sebaiknya deperoleh hasil dalam bentuk bantuan atau
pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan
kata lain sebaiknya terjadi diskusi yang akrab dan dialog yang hangat
antara supervisor dengan guru atau siswa sehingga diperoleh kesepakatan
yang harmonis.
B. Observasi kelas ( classroom observation)
Observasi kelas adalah kunjungan yang dialakukan supervisor kesebuah
kelas denagn maksud untuk mencermati situasi atau peristiwa yang
sedang berlangsung di kelas yang bersangkutan.[6]
1. Tujuannya:
a. Memperoleh data yang seobjektif mungkin sehingga bahan yang
diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-
kesulitan yang dihadapi guru dalam usaha memprbaiaki hal
belajar-mengajar.
b. Bagi guru sendiri data yang dianalisis akan dapat membantu
untuk mengubah kearah yang lebih baik.
c. Bagi murid-murid sudah tentu akan dapat menimbulkan
pengaruh pasotif terhadap kemajuan belajar mereka.
2. Aspek-aspek yang diobservasi:
a. Usaha dan aktifitas guru-siswa dalam proses pembelajaran.
b. Usaha dan kegiatan guru-siswa dalam hubungan penggunaan
bahan dan alat/media pembelajaran.
c. Usaha dan kegiatan guru-siswa dalam memperoleh pengalaman
belajar.
d. Lingkungan sosial, fisik sekolah, baik di dalam maupun di luar
kelas dan faktor-faktor penunjang lainnya.
C. Wawancara perseorangan )Individual interview(
Dilakukan apabila supervisor berpendapat bahwa dia menghendaki
adanya jawaban dari individu tertentu. Hal ini dapat dilakukan, pertama
apabila ada masalah khusus pada individu guru yang penyelesainnya
tidak boleh didengar oleh orang lain. Kedua, apabila supervisor ingin
mengecek kebenaran data yang sudah dikumpulkan dari orang lain.
Dalam hal ini teknik perseorangan adalah hal yang tepat agar orang yang
diwawancarai tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain.
D. Wawancara kelompok (group interview)
Segala sesuatu biasanya mengandung kelebihan dan kekurangan, seperti
pada wawancara perseorangan memiliki banyak keuntungan karena apa
yang diperoleh supervisi adalah pendapat murni pribadi yang
diwawancarai. Namun dibalik itu ada saja individu, terutama yang kurang
mempunyai kepercayaan diri, akan lebih tepat digali pendapatnya apabila
ada pendamping. Mungkin sekali pada waktu dia sendirian, merasa
kurang berani mengemukakan pendapat, tetapi ketika ada orang lain, dia
menjadi nyerocos dalam mengemukakan pendapat. Sebagai alasan utama
adalah bahwa ketika orang beramai-ramai mengemukakan pendapat, dia
berharap pewawancara tidak terlalu ingat siapa yang berkata seperti apa
yang dia katakana.
Teknik wawancara ini biasa dikenal dengan round table (meja bundar).
Dikatakan demikian karena round table menghendaki adanya
persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu situasi dan peraturan duduk dalam
diskusi hendaknya memang dalam posisi lingkaran yang bundar, dimana
masing-masing anggota kelompok memiliki kedudukan dan hak yang
sama. Demikian juga pewawancara hendaknya duduk juga dalam
lingkaran, berada dalam anggota kelompok yang lain.
2. Teknik Kelompok
3.1. Kesimpulan
Supervisi keperawatn diperlukan untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan di rumah sakit. Supervisi modern bukan mencari kesalahan dan
menghukum, tetapi memberi pengarahan dan petunjuk agar perawat dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan secara efektif dan efisien.
Supervisor perlu membuat rencana supervisi dengan dilengkapi oleh standar
acuan agar hasil supervisi dapat dianalisa untuk tindak lanjut perbaikan atau
pemeliharaan perilaku staf keperawatan. Oleh karena itu melalui supervisi
dapat tercapai motivasi kerja, kreatifitas, ketrampilan dan pengetahuan perawat
yang akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan.
3.2. Saran
Daftar Pustaka
http://chiwankraja.blogspot.com/2016/02/konsep-supervisi.html