Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO

Dokter Susi sebagai kepala Puskesmas Sukajadi yang baru, melihat bahwa surveilans
Puskesmas tidak berjalan dengan baik dan tidak ada upaya kewaspadaan KLB di Puskesmas
tersebut. Penyajian data tidak digambarkan dengan benar.
Penyuluhan kesehatan terakhir dalam pencegahan penyakit menular tidak didasarkan
riwayat perjalanan penyakit dan tidak melihat rantai penularan penyakit. Besar masalah
penyakit menular tidak digambarkan dalam ukuran penyakit sperti incidense rate dan
prevalen rate.
Di beberapa Desa tercatat Kejadian Luar Biasa (KLB) beberapa penyakit yang tidak
pernah diinvestigasi. Namun demikian laporan penyakit berpotensi KLB sudah disampaikan
apabila ada KLB ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Belum pernah dibuktikan secara
statistik apa penyebab KLB di wilayah kerjanya. Dokter Susi akhirnya berkomitmen di masa
yang akan datang setiap KLB akan diinvestigasi dengan menggunakan epidemiologi
deskriptif dan epidemiologi analitik.

Klarifikasi Istilah
Surveilans: analisis dari informasi kesehatan untuk melihat masalah yang dapat muncul di
tempat kerja yang memerlukan prevensi yang tertarget.
KLB: timbulnya atu meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan
yang dapat menjrus pada terjadinya wabah.
Puskesmas: fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Penyuluhan: penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktek
belajar atau intruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi prilaku manusia secara
individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan
hidup sehat.
Penyakit menular: penyakit yang dapat ditularkan atau berpindah dari orang yang sakit ke
orang yang sehat atau belum terkena penyakit menular tersebut.
Incidence rate: kemungkinan dari berkembangnya kasus baru suatu penyakit selama periode
waktu tertentu.
Prevalen rate: jumlah orang dalam suatu populasi yang sakit dalam periode waktu tertentu.
Investigasi: Penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta melakukan peninjauan,
percobaan, dan sebagainya dengan tujuan untuk memperoleh jawaban ats pertanyaan.
Epidemiologi deskriptif: merupakan bagian dari epidemiologi yang menerangkan tentang
pola kejadian penyakit pada suatu populasi atau defined community berdsarkan faktor-faktor
waktu, tempat dan orang.
Epidemiologi analitik: sebuah penelitian yang mengevaluasi hubungan antara paparan bahan
berbahaya dengan penyakit melalui pengujian hipotesis ilmiah.

Identifikasi Masalah
1) Surveilans Puskesmas Sukajadi tidak berjalan dengan baik dan tidak ada upaya
kewaspadaan KLB di Puskesmas tersebut. Penyajian data tidak digambarkan dengan
benar.
2) Penyuluhan kesehatan terakhir dalam pencegahan penyakit menular tidak didasarkan
riwayat perjalanan penyakit dan tidak melihat rantai penularan penyakit. Besar masalah
penyakit menular tidak digambarkan dalam ukuran penyakit seperti incidence rate dan
prevalence rate.
3) Di beberapa Desa tercatat Kejadian Luar Biasa (KLB) beberapa penyakit yang tidak
pernah diinvestigasi. Namun demikian laporan penyakit berpotensi KLB sudah
disampaikan apabila ada KLB ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Belum pernah
dibuktikan secara statistik apa penyebab KLB di wilayah kerjanya. Dokter Susi akhirnya
berkomitmen di masa yang akan datang setiap KLB akan diinvestigasi dengan
menggunakan epidemiologi deskriptif dan epidemiologi analitik.

Analisis Masalah
1) Surveilans Puskesmas Sukajadi tidak berjalan dengan baik dan tidak ada upaya
kewaspadaan KLB di Puskesmas tersebut. Penyajian data tidak digambarkan dengan
benar.
a) Bagaimana kriteria surveilans puskesmas yang benar? Rizka,Yuzelina
b) Bagaimana langkah-langkah melakukan surveilans? Dini C., Dini.P
c) Bagaimana upaya melakukan kewaspadaan KLB di puskesmas? Yuzelina,Hani
d) Apa saja jenis penyajian data? Dini P.,Hanjaya
e) Apa jenis penyajian data yang tepat digunakan pada kasus? Hani,Galang
f) Apa manfaat yang bisa didapatkan oleh tenaga kesehatan dengan adanya surveilans?
Hanjaya,Dewi
g) Apa saja syarat penyajian data? Galang, Hanjaya
h) Apakah ada keterbatasan pada surveilans? (kekurangan surveilans) Dewi, Wawa

2) Penyuluhan kesehatan terakhir dalam pencegahan penyakit menular tidak didasarkan


riwayat perjalanan penyakit dan tidak melihat rantai penularan penyakit. Besar masalah
penyakit menular tidak digambarkan dalam ukuran penyakit seperti incidence rate dan
prevalence rate.
a) Apa yang melatarbelakangi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan? Galang, Wawa
b) Bagaimana tata cara melakukan penyuluhan kesehatan yang benar? Dewi, Alwan
c) Apa data yang dikumpulkan dari penyuluhan kesehatan? Wawa, Habel
d) Bagaimana cara pengumpulan data dari penyuluhan kesehatan? Alwan, Aul
e) Bagaimana cara mengetahui rantai penularan penyakit? (contoh) Habel, Rizka
f) Apa gambaran lain untuk melihat ukuran penyakit? (selain incidence rate dan
prevalence rate) Aul, Dini C.
g) Bagaimana cara menghitung incidence rate dan prevalence rate berdasarkan rumus
epidemiologi? Rizka, Yuzelina

3) Di beberapa Desa tercatat Kejadian Luar Biasa (KLB) beberapa penyakit yang tidak
pernah diinvestigasi. Namun demikian laporan penyakit berpotensi KLB sudah
disampaikan apabila ada KLB ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Belum pernah
dibuktikan secara statistik apa penyebab KLB di wilayah kerjanya. Dokter Susi akhirnya
berkomitmen di masa yang akan datang setiap KLB akan diinvestigasi dengan
menggunakan epidemiologi deskriptif dan epidemiologi analitik.
a) Bagaimana suatu kejadian dikatakan sebagai KLB? Dini C.,Dini P.
b) Apa alasan dilakukan investigasi KLB? Yuzelina, Hani
c) Apa saja penyakit yang berpotensi KLB? (contoh) Dini P., Hanjaya
d) Bagaimana membuktikan secara statistik penyebab KLB di suatu daerah? Hani,
Galang
e) Apa perbedaan epidemiologi deskriptif dan epidemiologi analitik? Hanjaya, Dewi
f) Bagaimana langkah-langkah investigasi KLB menggunakan epidemiologi deskriptif?
Galang, Alwan
g) Bagaimana langkah-langkah investigasi KLB menggunakan epidemiologi analitik?
Dewi, Habel
h) Apa jenis laporan penyakit berpotensi KLB yang dilaporkan dari puskesmas ke dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota? Wawa, Aul
i) Bagaimana cara melaporkan KLB? Alwan, Rizka
j) Siapa pihak yang berwenang melaporkan, menerima dan menindaklanjuti KLB?
Habel , Dini C.
k) Apa saja kegunaan statistik pada KLB? Aul,Wawa

Hipotesis
Puskesma Sukajadi belum melakukan surveilans KLB sehingga di wilayah kerja Puskesmas
Sukajadi terjadi KLB penyakit menular.

Ukuran frekuensi penyakit (Hanjaya, Galang, Dewi, Hani)


Metode penelitian (Wawa, Dini.P, Alwan,Yuzelina)
Angka-angka dalam epidemiologi (Angka kematian, angka morbiditas) (Habel, Dini.C,
Rizka, Aul)

Anda mungkin juga menyukai