Anda di halaman 1dari 3

1.

John mendapati natrium hidroksida dalam cawan petri secara perlahan-


lahan meleleh setelah terpapar beberapa waktu di udara. Beberapa hari
kemudian John menemukan permukaan natrium hidroksida yang meleleh
dilapisi oleh bubuk/serbuk putih. John melarutkan serbuk putih dengan itu
dengan air distilasi dan diencerkan hingga menjadi tepat 1 L, kemudian
John memipetnya dengan tepat 10,0 mL sebagai larutan A dan
memasukkan ke dalam wadah kemudian menitrasinya memakai larutan
hidrogen klorida 0,100 M.
Percobaan (1)
Dalam titrasi ini digunakan indikator adalah fenolftalein; warna pink dari
indikator hilang ketika volume larutan HCl yang ditambahkan mencapai
15,0 mL.
Percobaan (2)
Sesudah titrasi dari percobaan (1), 2 tetes metil jingga (methyl orange)
ditambahkan ke dalam wadah yang berisi hasil titrasi pertama tadi dan
setelah penambahan larutan hidrogen klorida 0,100 M sebanyak 5,00
mL.warna indikator berubah dari jingga menjadi merah
Pertanyaan :
(a) Tulis reaksi kimia dari peristiwa tersebut dan beri nama kimianya untuk
hasil reaksi-reaksi hingga didapat serbuk putih.
(b) Tuliskan persamaan reaksi titrasi dari percobaan (2)
(c) Hitunglah jumlah natrium hidroksida padat yang terdapat dalam cawan
petri dan jumlah serbuk putih yang terbentuk.

Jawab :
(a) NaOH(s) + H2O(l)  NaOH(aq)

NaOH(aq) + CO2(g)  NaHCO3(s)

2 NaOH(aq) + CO2(g)  Na2CO3(s) + H2O(l).

(b) HCO3-(aq) + H+ (aq)  H2O(l) + CO2(g)

(c) 0,100 M x (15,0 + 5,00)mL x 1000 mL/10 mL x 1 L/1000 mL = 0,200


mol
0,200 mol x 40,0 g/1 mol = 8,00 g
0,100 mol x 5,00 mL x 1000 mL/10 mL x 1 L/1000 mL = 0,05 mol
0,05 mL x 84,0 g/1 mol = 4,20 g.

2. Seorang instruktur memberi kepada siswanya sebanyak 8 wadah yaitu


wadah : A, B, C, D, E, F, G, H ; larutan indikator fenolftalein, air distilasi
dan palette. Instruktur tersebut mengatakan bahwa ke 8 wadah tersebut
berisi larutan unknown dengan konsentrasi masing-masing sebesar 0,1 M.
Ke 8 larutan unknown tersebut sebenarnya mengandung : HCl; BaCl 2;
AgNO3; NaHCO3; H2SO4; KI; Pb(NO3)2 dan NaOH. Instruktur meminta
kepada siswa tersebut untuk menemukan senyawa apa yang terdapat
dalam masing-masing wadah dari A s/d H. Kemudian siswa ini dengan
hati-hati dan sistematik melakukan sederet tes/uji dengan alat palette
tersebut. Laporan hasil uji ini sbb.:
(1) sesudah penambahan indikator pp(fenolftalein), di antara ke 8
larutan unknown, hanya B dan H berwarna pink
(2) G bereaksi dengan A juga dengan C dan keduanya membentuk
endapan putih. G bereaksi dengan B membentuk endapan coklat,
sementara G bereaksi dengan F dihasilkan endapan kuning tipis (light
yellow).
(3) C bereaksi dengan D dan juga dengan H, keduanya membentuk
endapan putih, tetapi C tidak bereaksi dengan A.
(4) E bereaksi dengan F membentuk endapan kuning
(5) D bereaksi dengan H dalam selang beberapa waktu menghasilkan
gelembung-gelembung (gas), namun D dan B bila dicampur tidak
menghasilkan gas.
(6) Sesudah menempatkan masing-masing 2 tetes larutan B pada
palette sejauh 2 cm dan ditambahkan 1 tetes indikator pp, kedua
larutan menunjukkan warna pink, kemudian ditambahkan 1 tetes A dan
1 tetes D kepadanya masing-masing dan terjadi warna pink pucat (pink
colour faded).
Siswa ini setelah mencatat semua hasil percobaannya bertanya kepada
instruktur : apakah endapan coklat yang dihasilkan oleh reaksi antara G
dan B ? dan dijawab adalah AgOH. Berdasarkan deskripsi tadi, nyatakan
bagi masing-masing dari ke 8 larutan unknown dalam wadah A s/d H
tersebut !

Jawab :
A : HCl; B : NaOH; C : AgNO3; D. BaCl2; E : KI

F : NaHCO3; G : H2SO4 dan H : Pb(NO3)2.

3. Suatu dekomposisi termal azometan (senyawa A) mengikuti persamaan :

H3CN=NCH3 (g)  C2H6 (g) + N2 (g)

Tekanan total campuran gas-gas ini pada suhu 298°C diikuti pada periode
waktu yang berbeda :
T (menit) 10,0 21,0 35,0 ∞
P (torr) 491,9 548,0 609,0 861,6
Pertanyaan :
(a) buktikan bahwa proses reaksi ini adalah reaksi order 1
(b) hitunglah nilai rata-rata tetapan laju pada 298,0°C
(c) waktu paruh senyawa A pada 320,6°C adalah 9,5 menit, tentukan
energi aktivasi dari reaksi ini.

Jawab :
Penentuan tekanan parsial pA pereaksi :
Skema reaksi :
A  B + C
t=0 po 0 0
t:∞ pA p0-pA p0-pA
Tekanan total selama reaksi : p = pA + 2 (p0-pA) = p∞ - pA
Karena itu : pA = p∞ - p
(a) Dalam hal reaksi order 1 : lnpA vs t adalah linear, berarti bahwa
∆lnpA/∆t = konstan
T (menit) 0 10,0 21,0 35,0
pA 430,8 369,7 313,6 251,9
Log pA 2,6343 2,5678 2,4963 2,4012
∆lnpA 0,0655 0,00715 0,0951
-4 -4
∆lnpA/∆t 2,6x10 2,5x10 2,6x10-4

Fakta bahwa rasio konstanta terbukti reaksi ini order 1 : ∆lnpA/∆t


konstan.

(b) Tetapan laju dapat ditentukan dalam beberapa cara. Pemakaian


persamaan untuk tetapan laju reaksi order 1 : k = 1/t lnp0/pA
Dari nilai k ini :
k1 = 1/600 ln 430,8/369,7 = 2,56 x 10-4 s-1.
k2 = 1/1260 ln 430,8/313,6 = 2,56 x 10-4 s-1.
k3 = 1/2100 ln 430,8/251,9 = 2,55 x 10-4 s-1.
Krata2 = 2,54 x 10-4 s-1.
Ini juga memungkinkan cara menentukan kesimpulan reaksi ini order
1, karena ∆lnpA/∆t = k.

(c) Bila t1/2 = 9,5 menit, maka k = ln2 / t1/2 = 0,693/9,5x60 = 1,22x10-3s-1.

E = (R.lnk1/k)/(1/t1 – 1/t2) E = (8,314ln(1,22x10-3/2,54x10-4) / (1/571,0


– 1/593,6) = 197,0 kJ.mol-1.

4.

Anda mungkin juga menyukai