PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian stres dan kehamilan?
2. Apa faktor yang menyebabkan stres selama masa kehamilan?
3. Bagaimana tingkat stres dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil?
4. Bagaimana cara mengurangi resiko stres pada ibu hamil?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
memiliki kepribadian immature atau kurang matang biasanya dijumpai
pada calon ibu dengan usia ibu yang masih sangat muda, introvet atau
tidak mau berbagi dengan orang lain.
Stres Eksternal : berasal dari orang lain, sikap penerimaan atau penolakan
orang lain terhadap individu. Penyebab lain dari stres dapat berasal dari
eksternal dimana terjadinya keretakan dalam rumah tangga,
pengangguran atau adanya kematian anggota keluarga.
Stres yang terjadi pada ibu hamil juga berasal dari support keluarga. Ibu
merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan
keluarga. Bagi pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak
menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap suatu krisis bagi kehidupan
berkeluarga yang dapat diikuti oleh stres dan kecemasan. Dukungan keluarga
memegang peranan yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu,
karena selama hamil ibu mengalami perubahan fisik atau psikologis sehingga
membuat emosi ibu hamil labil.
Subtstance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau
bahan yang beresiko secara fisik bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya, dapat
memberikan pengaruh juga secara psikologis. Pengaruh psikologis tersebut
dalam bentuk ketergantungan, kecanduan dan penyalahgunaan. Gejala- gejala
gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain : ganggguan dalam
sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria atau ketagihan dan
over dosis, paranoid, stres.
Partner abuse merupakan kekerasan atau penyiksaan yang dilakukan
oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan.
Kekerasan terebut dapat berupa kekerasan emosional,seksual atau fisik,
kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan
psikologis seperti tidak di perhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab
yang pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk
seperti mabuk,judi dan pemarah. Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi
pada semua kebudayaan, pendidikan, ras, agama dan latar belakang sosial
ekonomi. Kekerasan terhadap wanita merupakan suatu bentuk kejantanan
4
laki-laki terhadap wanita. Seseorang wanita bagaikan sebuah benda, harta
yang harus tunduk pada peraturan rumah tangga dan patut mendapat
kekerasan .
5
3. Membuat Sistem Kekebalan Bayi Berkurang
Sebagaimana diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Jurnal Brain, Behavior anda Immunity, bahwa ibu hamil yang sering
mengalami tegang, panik, dan cemas yang berlebihan akan dapat
melemahkan sistem kekebalan bayi ketika bayi berusia 6 bulan.
4. Terganggunya Kesehatan Ibu
Jika seorang ibu mengalami stres baik itu ringan ataupun berat,
seorang ibu akan kehilangan nafsu makan, hal ini dapat menyebabkan
seorang ibu kekurangan nutrisi dan timbulah berbagai macam gangguan
yang mempengaruhi kesehatan seorang ibu, seperti diare, pusing, lemas,
lesu dan berbagai gangguan metabolisme lainnya.
6
Jika dihadapi oleh masalah dilema seperti ini, maka tidak ada salahnya
meminta dipindahkan kebagian yang tidak beresiko bagi perkembangan
janin atau bahkan meminta cuti dalam jangka waktu yang lama. Tetapi
jika dua hal ini tidak mungkin untuk dilakukan, maka wanita hamil harus
tegas dalam memutuskan pekerjaan yang diambil atau kesehatan bayi.
Dari banyaknya pekerjaan, ada beberapa pekerjaan yang mungkin
harus dihidari oleh wanita yang sedang hamil misalnya ahli di
laboatorium, bertani, polisi lalu-lintas, juru masak, dan pekerjaan yang
memerlukan waktu yang lama ketika duduk berjam-jam di depan layar
komputer. Selain itu, jangan pernah menganggap remeh pekerjaan rumah
tangga. Pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan yang lain sama
melelahkan dan menguras tenaga dan pikiran.
3. Melakukan Yoga
Selain mengurangi dan menghilangi stres, yoga dapat mengurangi
rasa sakit punggung dan memelihara kesehatan baik untuk sang ibu atau
calon bayi. Berlatih yoga juga dapat memberi dampak positif yaitu
mempermudah dan mempercepat proses kelahiran yang akan mendatang.
Posisi-posisi berikut ini dapat membantu menyesuaikan diri
dengan perubahan yang ada, yaitu:
Posisi Mudah
Duduk tegak, luruskan punggung hingga menyangga dengan
baik. Letakkan kedua tangan di lutut.
Membungkuk ke depan
Regangkan tubuh membungkuk ke depan mulai dari panggul,
cobalah untuk memegang jempol kaki atau lutut. Luruskan tulang
punggung dan kaki. Rendahkan kepala. Tahan selama 30 detik.
Luruskan kembali tubuh. Ulangi 2 kali.
Meregangkan punggung
Telungkuplah dengan posisi kaki rapat, siku terlipat, kening
menempel pada lantai. Perlahan angkatlah tubuh ke arah belakang,
tahan bagian perut agar tetap menempel di lantai, punggung
7
melengkung dan dada condong ke luar. Tahan selama 10 detik, lalu
turunkan tubuh kembali. Ulangi sebanyak 3 kali.
Posisi kaki
Berlututlah, jatuhkan pantat ke lantai bagian kaki kiri.
Tekuklah kaki kanan dan silangkan ke arah bagian luar lutut kaki
kiri. Tegakkan punggung, tangan terpaut di lutut.
Memutar
Letakkan tangan kanan ke belakang, pegang pergelangan kaki
kanan dengan tangan kiri. Palingkan kepala ke kanan. Ulangi ke arah
kiri.
Memutar tulang belakang
Setelah membungkuk ke depan dan ke belakang, tulang
belakang perlu diputar untuk menjaga kelenturannya. Cobalah
memutar tubuh seperti di atas, mulai dari posisi duduk, hingga posisi
berlutut.
Relaksasi terakhir
Berbaring terlentang dan tutup mata. Gulingkan kepala dari
satu sisi ke sisi lainnya, lalu kembalilah ke posisi tengah. Tarik napas
dalam-dalam. Rentangkan tangan, dengan telapak ke atas.
Kendorkan rahang dan wajah. Diamlah selama 10 menit. (Elizabeth,
2006)
4. Mengikuti Senam Hamil
Kelas kelahiran adalah suatu program pelatihan untuk menghadapi
kelahiran di bawah bimbingan dokter kandungan atau bidan yang sudah
berpengalaman. Tujuan mengikuti kelas ini adalah mempersiapkan diri
ibu hamil secara fisik dan mental. Sering kali ibu hamil mengalami
ketakutan akan rasa nyeri pada saat melahirkan sehingga menyebabkan
stres. Melahirkan memang nyeri, tetapi ditambah dengan rasa takut dan
stres justru memperburuk keadaan. Dengan mengikuti kelas kelahiran,
maka ibu hamil dapat mematahkan hubungan antara rasa nyeri-takut.
Disana juga ibu hamil juga dapat bertemu dengan ibu-ibu yang lain
8
dengan kondisi yang sama sehingga bisa saling bertukar informasi dan
memberi dukungan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stres merupakan bentuk ketegangan dari fisik, psikis emosi maupun
mental. Setiap manusia pasti pernah mengalami stres tidak terkecuali ibu
hamil. Saat hamil, seorang calon ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik
saja, tetapi juga mengalami perubahan psikis. Oleh karena itu, seorang calon
ibu harus mempersiapkan fisik dan mental dengan matang, hal ini
dikarenakan adanya perubahan hormon selama hamil yang bisa
mempengaruhi emosi dan mental ibu. Banyak faktor yang menyebabkan ibu
hamil stres diantaranya stres yang berasal dari internal dan stres yang berasal
dari eksternal. Selain memberi dampak negatif pada ibu, stres juga memberi
dampak negatif bagi sang calon bayi. Oleh sebab itu, dengan dukungan suami
dan keluarga, menghindari pekerjaan yang beresiko, berlatih yoga, dan
mengikuti kelas senam hamil diharapkan dapat mengurangi stres pada ibu
yang sedang hamil.
3.2 Saran
Tidak hanya fisik, psikis calon ibu pada saat hamil harus diperhatikan.
Stres yang berkelanjutan sangatlah memberi dampak negatif. Dengan
melakukan hal-hal yang positif seperti berolahraga, pola hidup yang sehat,
komunikasi yang baik dengan keluarga dan orang lain diharapkan akan
mengurangi stres calon ibu pada masa kehamilan demi menjaga kesehatan ibu
dan calon bayi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Christian, M., Yusron N., 2006. 1001 Tentang Kehamilan. Bandung: PT. Triext
Media.
Hani, U., Kusbandiyah, J., Yulifah, R., Marjati. 2011. Asuhan Kebidanan pada
Proses Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Priyadi, K., 2006. 101 Tips Terpenting Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat
Sunarsih, T., Dewi, Vivian Nanny Lia. 2011. Asuhan Kehamilan untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Herdiyani.2013. Pengertian stres.
http://dedeh89-psikologi.blogspot.in/2013/04/pengertian-stress.html?m=1.
(Di akses pada 9 November 2015, pukul 15.00 WIB)
Liana,Merry.2013.Faktor Psikologis yang mempengaruhi Kehamilan.
http://merry-ceations.blogspot.in/2013/02/faktor-psikologis-yang-
mempengaruhi.html?m=1. (Di akses pada 9 November 2015, pukul 20.00
WIB).
11