Anda di halaman 1dari 6

KEGAWATDARURATAN PEDIATRIC

INDIKASI ICU/PICU
1. Gangguan Neurologi: - status konvulsivus
-Penurunan kesadaran dengan ggn pernapasan, kardiovaskular
apapun sebabnya.
2. Bantuan pernapasan: Pneumonia atau bronkitis dengan gagal pernapasan, edema paru, efusi
pleura masif, retensi sputum ancaman respiratory blocking, status asmaticus, tetanus derajat 3,
apnea primer(idiopatik), distress respirasi apapun penyebabnya
3. Gangguan hemodinamik darah dan keseimbangan elektrolit/cairan dan gangguan
metabolisme: syok, dehidrasi berat, kombustio berat, gagal jantung kongestif.
4. Penderita pasca operasi atas indikasi bedah
5. Kelainan endokrin: krisis tiroid(hipertiroid), ketoasidosis diabetika
6. Gangguan ginjal: gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik eksaserbasi akut
7. Pasca henti jantung yang berhasil diresusitasi
8. Keracunan (intoksikasi): berbiturat,transqualizer, narkotik, insektisida, bisa atau racun hewan

SYOK

Sindrom klinik akibat kegagalan system sirkulasi dalam mencukupi kebutuhan nutrisi
dan oksigen- baik dari pasokan maupun utilisasinya untuk metabolisme seluler jaringan
tubuh sehingga terjadi defesiensi akut oksigen di tingkat seluler.

Fase –fase syok:


1) Fase 1: Fase kompensasi: meningkat simpatis
Klinis: takikardi, gaduh gelisah, kulit pucat dingin, pengisian kapiler meningkat
syok awal: pada anak2 ada cadangan jantung sehingga tekanan dan nadi turun lebih lambat.
2) Fase 2: Dekopensasi: kopensasi gagal-hipoferpusi
Klinis:
takikardi meningkat lagi
Takipnu meningkat
Asidosis +
Tingkat kesadaran menurun
Tekanan darah menurun
Perfusi perifer
Oliguri +
3) Fase 3 :Irreversibel: kopensasi gagal, cadangan energi berkurang, kerusakan sel---
disfungsi organ multiple
Klinis:
TD tidak terukur
Tingkat kesadaran menurun lebih
Gagal multi organ
Nadi tidak teraba
Anuria +

Syok Secara Umum


Gejala klinis:
1. Pucat
2. Ggn kesadaran
3. Tadan vital (akral dingin, tekanan darah turun, takikardi, suhu tinggi bisa syok septik atau ada tanda infeksi,
reaksi pupil lambat)
4. Ggn fungsi urin( oligo-anuria)
5. Ggn keseimbangan asam-basa( asidosis, kussmaul (napas cepat dan dalam) sampai cheynes-stokes (pola napas
ggn pada batang otak.

Laboratorium:
1. Darah rutin ( hemotokrit turun= hemodilusi/perdarahan, ht naik=hemokonsentrasi)
2. Glukosa darah, turun jika hipoglikemi
3. CRP, syok septik +
4. Gas darah, elektrolit

Target Resusitasi Cairan:


 CRT < 2 detik
 Kualitas nadi perifer dan sentral sama
 Akral hangat
 Produksi >1 ml/kgbb/jam
 Kesadaran normal
Syok Hipovolemik A.Syok Distributif
“ cardiac output tidak adekuat (volume “( dilatasi vena/arteri) (syokseptik, neurogenik,
intravaskuler tidak adekuat)” anafilaksis)”
Perdarahan akut ( pendarahan gastrointestinal, 1. Syok septik
trauma) Fase awal: hiperdinamik “warm shock”
Kehilangan cairan hebat dan cepat ( diare, luka - Cardiak out put tinggi, tahanan perifer yang rendah
bakar, diabetes insipidus) - Takepne, kussmaul
- Kulit hangat
Kehilangan plasma ( dhf, anoxia, Fase lanjut: hipodinamik ,sulit dibedakan dengan
hipersensitivitas akut, perforasi) syok hipovolemik
TALAK: - Hipotensi dan hipovolemik (nadi kecil dan lemah),
1.Air way penurunan kesadaran
2.cairan elektrolit( RL, Nacl 20 cc/kg bb/jam - Kulit dingin, sianotik, oligouria, asidosis metabolic
3. cairan telah cukup, tensi tetap rendah kasih obat TALAK:
vasopresor 1. Pemberian cairan( liat di syok hipovolemik)
2. Kelola keseimbangan cairan dan elektrolit,
pengendalian asidosis
3. Vasopressor
4. Berantas etiologi
5. Obat inotopik:dobutamine+dopamine,
isoprenaline/adrenalin

B .Syok Distributif Syok kardiogenik


Syok anafilaksis (sindrom klinis syok karena “kegagalan jantung dalam mempompa darah”
Hiversensitif tipe 1) - Mekanik: tension pneumothoraks, tamponade
Diagnosis : jantung
1. 1-15 menit setelah terpapar rasa tidak enak, - Ritme jantung: fibrilasi ventrikel, SVT
iritasi, muka merah, palpitasi , telingan - Ggn kontraksi jantung: infark miokard,
berdengung kardiomiopati,hipoksemia)
2. Tanda alergi hebat: gatal, urtikaria, TALAK:
angioedema 1. Edem paru kepala dinaik sedikit 15%
3. Sal.napas: bersin, hidung tersumbat, 2. Obat vasopressor: dopamine(2-10 mcg/kgbb),
batuk2, rasa tercekik, sesak napas, stridor debutamin(1-10 mcg/kgbb)
4. Mata: gatal dan berair 3. Nyeri hebat kasih morpin
5. Mual muntah, diare 4. Menurunkan Kelebihan preload:diuretic
Tahap i 5. Menurunkan beban afterload: vasodilator
1. Inj. Adrenalin 0,1-0,3 cc larutan 1:1000 sc/iv
2. Difenhidramin 10-20 ml atau steroid
Tahap ii
1. Kortikostreroid dosis tinggi
2. Aminophilin 3-4 mg/kgbb iv pelan
3. Kejang: diazepam 0,5 mg/kgbb 1 x
4. Bila obstruksi: intubasi

Tahapan Syok Septik


SIRS MINIMAL 2 DARI 4 KRITERIA:
1. Suhu tubuh >38 oc atau <36 0C
2. Fx nadi >90 kali permenit
3. Fx napas >20 kali permenit atau
PaCO2 <32 mmHg
4. Jumlah leukosit >12.000/mm3 atau
<4.000/mm3 atau jumlah neutrophil
batang >10 %
Sepsis SIRS dengan penemuan bacteremia
Sepsis berat Sepsi dengan disfungsi organ , hipotensi,
atau hipoferpusi. Kriteria ini mencakup
sepsis:
1. Asidosis laktat
2. Oliguria (urin <0,5 mL/kgbb/ jam
selama > 2jam meski sudah diberi
resusitasi
3. Kretinin serum >2 mg/dl
4. Bilirubin >2mg/dl
5. Trombosit <100.000/mm3
6. Koagulopati (INR>1,5)
Syok sepsis sepsis dengan kelainan hipotensi yang tidak
membaik dengan resusitasi cairan awal.
Multiple organ dysfunction syndrome Adanya gg fungsi organ secara akut shg
(mods) hemostatis yang tidak dapat dipertahankan tanpa
intervensi
Talak umum:

1. Jauhi etiologi
2. Obat-obatan:
Obat inotropic: dopamine, dobutamine, epinefrin
Obat vasopressor: dopamine, norepinefrin, phenylephrine, epinefrin
Obat vasodilator: nitrogliserin
a) Epinefrin (agonis adregenik alfa dan beta)
indikasi : asystole, heart block, vasodilatasi
dosis: 0,01 mg/kgbb 1:1000 IV , 0,05-1 mcg/kgbb/menit infus isoproterenol
indikasi : bradikardi yang tak baik jika dikasih atropine
dosis: 0,1-0,5 mcg/kgbb/menit
b) Dopamin
Dosis: <10 mcg/kgbb/menit = vasodilatasi renal dan splank, efek inotropic +
>10 mcg/kgbb/menit=vasokontriksi,
indikasi= meningkatkan kontraksi otot jantung dan vol semenit jantung, dosis: 5-20 mcg/kgbb/menit
c) Dobutamin
Indikasi: agonis adregenik beta-1 selektif, dosis= 10-20 mcg/kgbb/menit
d) Komplikasi pulmonal
Kortikosteroid(kortison 2-10 mg/kg/iv
Dexametason 2 mg
Furosemide 1-2 mg/kgbb cegah nekrosis tubuler akut

PH pCO2 HCO3
-tekanan parsial oksigen darah, -kadar bikarbonat yang deficit
N=80-100 atau berlebihan darah, N=22-26
-tekanan parsial co2, N=35-45 mEq/L
mmHg
ASIDOSIS METABOLIK TURUN TURUN TURUN
ALKALOSIS METABOLIK NAIK NAIK NAIK
ASIDOSIS RESPIRASI TURUN NAIK NAIK
ALKALOSIS RESPIRASI NAIK TURUN TURUN
EDEM PARU

Adanya cairan dari vascular paru kedalam alveoli dan jaringan paru
Klasifikasi:
1. Edem paru kardiak: peningkatan tekanan vena pulmonalis
2. Edem paru non kardiak: peningkatan permeabilitas kapiler

Penyebab:
1. ARDS(adult respiratory distress syndrome), oleh infeksi, inhalasi, rekasi imunologik
2. Gagal jantung kiri, CHD, RHD, hipertensi dan pemberian cairan berlebihan
3. Neurologic , trauma kepala, tumor, perdarah subaraknoid, kejang
Diagnosis :
1. Pucat,gelisah,sianosis,takipneu, batuk takikardi, nyeri dada
2. Dada: perkusi redup, auskultasi ronki basah-basal yang tersebar
3. Radiologic: bat wing appreance dan kerley line
4. Pemeriksaan fisik:
- ronki basah halus dari cairan yang terakumulasi di dalam alveolus
- wheezing, bila ada edema pada saluran pernapasan
- edem paru kardik : ada gallop S3, peningkatan vena jugularis, edem perifer,
hepatomegaly,

Talak:
1. Talak penyakit penyebab
2. Perbaiki pertukaran gas dengan oksigen 100 persen pipa hidung atau masker, dianggap cukup
( PO2 >80 torr kalua kurang hipoksemia(<80 tor)), PCO2 35-40 dan PH normal)
3. Koreksi gg asam-basa
4. Penderita diposisikan setengah duduk
5. Perbaiki kontraksi ventrikel kri dengan:- glikosida jantung/digoksin,
- aminofilin 5 mg/kg bb IV 3-5 menit.
6. kurangi beban ventrikel jantung: posisi penderita tegak
7. Diuretik: 1 mg/kgbb
8. batasi masukan cairan

OBSTRUKSI JALAN NAPAS


Sumbatan jalan napas sebagian atau total dengan akibat kesulitan bernapas atau tidak maupu
bernapas
Penyebab:
1. Kelainan anatomis
2. Benda asing
3. Keadaan khusus
Diagnosis:
1. Anak gelisah
2. Napas cuping idung. Nefriti berdidinding ,
3. Suara napas hilang sampai napas hilang, lemah
Talak :
Pasien sadar: - black blow: 5 kali hentakan back blow secara kuat di tengah punggung
- Chest trust: 5 kali hentakan pada bawah sternum
- Abdominal trust (untuk >1 tahun): kepalkan tangan letakkan antara umbilicus dan
sternum
Pasein tidak sadar: kompresi 3ox,2 kali napas
1. Bersihkan jalan napas: bersihkan jalan napas, Ambil benda yang menyumbat, umur >2 tahun
ekstensikan kepala sedikit, ganjal bahu dengan handuk, umur<2 tahun:kepala lurus aja, cegah
lidah tidak terjatuh
2. Jika ventilasi tidak menyakinkan: amubag atau beri napas buatan
3. Jika laringitrakeobrinkitis dikasih: resemik nadrenalin/nebuleizer 2,5 mg, dexametason 0,15-
0,6 mg/kg

HENTI JANTUNG-PARU
Keadaan ventilasi dan atau sirkulasi tidak efektif lagi
Penyebab:
A. Henti napas
1. Obstruksi jalan napas akut: aspirasi cairan lambung/benda asing, edem, lender
berlebihan,spasme jalan naps bg.bawah
2. Depresi ssp: obat2, racun, trauma, infeksi,edem cerebri,hipoksemia berat, hiperkarbia
3. Gg ventilasi: paralisis neuromuscular, trauma pneumothorax, distensi abdomen hebat.
4. Penyakit parenkim paru
B. Henti sirkulasi: Hipoksia, hiperkapnea,asidemia, sengatan listrik, aritmia, efusi pericardial
dengan tamponade jantung, renjatan(trauma, pendarahan, sepsis)
Talak :
1. Air way. Bebaskan jalan naps dan jaga lidah tidak jatuh
2. Breathing. Mouth to mouth atau amubag,o2 100%, ventilasi cukup dengan gerakan dinding
dada baik dan terdengar suara napas
3. Circulation. Pijat jantung
4. Drugs. Prinsip: koreksi asidosis,. Berikan obat:
- adrenalin 1:10000 setelah pijat jantung 0,01 mg/kgbb iv diulang 3- menit, intracardial atau
0,5 mg,
- bikarbonat natrikus:1-2 mq/kg/kgbb IV pelan
5. EKG: asystole(kasih adrenalin diselingi bikarbonat natrikus bila ventilasi sdh baik), fibrilasi
ventrikel, koreksi asidosis trus kerjakan defibrilasi listrik, bila ada

Anda mungkin juga menyukai