Anda di halaman 1dari 8

JOB SHEET

PEMERIKSAAN KEHAMILAN
(ANTENATAL CARE)

Nama keterampilan : Asuhan Kehamilan

Unit : Kesehatan Reproduksi

Referensi :1. Bobak, keperawatan maternitas,


2. Irianti, dkk. Asuhan kehamilan berbasis bukti
(paradigm baru asuhan kehamilan), 2013
3. Mayes
4. Miles

Kompetensi :Mahasiswa mampu melakukan asuhan pada ibu hamil


sesuai usia kehamilan dan kebutuhannya

prinsip : pencegahan infeksi (cuci tangan)


lakukan setiap tindakan dengan yakin, dan halus.

job sheet ANC_Bayu Irianti


PERSIAPAN ALAT
Tanda-tanda vital
 Sphignomanometer (lebih utama
raksa)
 stetoskop
 thermometer
 jam berdetik
Alat Pemeriksaan obstetrik
 monoaural/linek/fetoskop/dopler
 metlin
Pemeriksaan fisik
 penlight
 tongspatel
 reflex patela
1. Pastikan alat dan bahan lengkap
2. Kandung kemih dalam keadaan
Keselamatan kerja kosong
3. Lakukan dengan hati-hati, yakin
dan lembut

ANAMNESA
Sapa ibu, ucapkan salam dan tanyakan apa yang menjadi
kebutuhannya
Tanyakan identitas klien
Tanyakan keadaan kehamilan saat ini meliputi:
1. hari Pertama haid terakhir (HPHT)
2. masalah yang pernah dialami pada kehamilan ini
3. keluhan yang dirasakan
4. imunisasi yang didapat selama kehamilan
5. menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan
menggunakan rumus:

𝐵𝐵 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔)
𝑇𝐵2 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)

job sheet ANC_Bayu Irianti


Tanyakan riwayat persalinan yang lalu (pada ibu bukan
primigravida), meliputi:
1. tahun
2. proses persalinaan
3. penolong persalinan
4. BB/PB bayi
5. masalah
Tanyakan pola kebutuhan sehari-hari meliputi durasi,
porsi, frekwensi, keadaan, dan masalah
1. makan dan minum
2. eliminasi
3. exercise
4. sexualitas
Tanyakan hal-hal yang menjadi kekhawatiran dan
permasalahan psikologis yang mungkin ibu alami termasuk
dukungan suami dan keluarga akan kehamilan ini
Tanyakan tentang kebiasaan yang dapat mempengaruhi
kehamilan meliputi:
1. minum kopi atau minuman lain yang membahayakan
2. merokok
Tanyakan persiapan kegawatdaruratan meliputi
1.donor darah
2.kendaraan untuk merujuk
3.tabungan kehamilan dan persalinan
4.tempat yang dipilih
PERSIAPAN KLIEN DAN PEMERIKSAN
Persilahkan klien untuk mengosongkan kandung kemih
sebelum pemeriksaan (anjurkan klien untuk bak)
Cuci tangan 7 langkah dengan benar

Key point : melepas aksesoris, mencuci dengan benar dan


mengeringkan dengan handuk

job sheet ANC_Bayu Irianti


PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
Lakukan pemeriksaan tekanan darah dengan
sphignomanometer, pastikan pengukuran dilakukan
dengan benar. perhatikan peningkatan diastole selama
hamil (diastole tidak boleh mencapai angka 90, jika hasil
pengukuran menunjukan hal tersebut dengan keadaan alat
baik, maka curigai adanya masalah).
Pantau kenaikan sistol (peningatan normal 15-20mmhg,
dengan batas maksimum 130).

Jika ditemukan tekanan darah dengan sistol dan diastole


tinggi curigai hipertensi gestasional (jika meningkat setelah
usia kehamilan 20 minggu) dan pantai tanda preeklamsia-
eklamsia
Lakukan pemeriksaan nadi, suhu dan pernafasan

(jika terdapat keluhan maka pemeriksaan spesifik seperti


auskultasi perlu dilakukan pada ganguan pernafasan, baik
auskultasi pada jantung maupun paru).

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
lakukan pengukuran lingkar lengan dengan menyimpan
alat ukur (metlin/ukuran lingkar lengan) di sepertiga
lengan bagian atas, dihitung dari puncak lengan kearah
vasa kubiti), ukuran normal 23 cm (sebagai pengindikasi
status gizi, namun saat ini tidak terlalu berpengaruh
menurut hasil penelitian, hanya masih digunakan sebagai
bagian dari pelaporan)

Lakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan


(pastikan alat ukur telah tertera dengan baik). untuk
memastikan penambahan berat badan apakah sesuai
dengan IMT ibu.

PEMERIKSAAN FISIK dan OBSTETRIK


Kepala
1. mata konjungtiva (merah atau pucat), sclera
(putih atau ikterik/kuning), inspeksi
2. muka ada oedema di bagian palpebral dan os
zigomatikum (palpasi)
Epulis

job sheet ANC_Bayu Irianti


3. mulut  sariawan dan epulis (gusi berdarah), caries
gigi (jika ada caries tanyakan sejak kapan), lidah
bersih atau tidak, ada bau aseton atau tidak (bau
aseton biasanya menyertai ibu dengan hyperemesis
gravidarum (waspadai ketonuria))

karies gigi yang terjadi selama hamil menginidkasi


kekurangan kalsium pada ibu
Leher (palpasi)
1. kelenjar getah bening
2. kelenjar tiroid
3. vena jugolaris

Payudara

Inspeksi Kesimetrisan, putting menonjol atau tenggelam,


Palpasi massa dan pembesaran kelenjar bening, serta lihat
pengeluaran.

Abdomen (pemeriksaan obstetric)

Inspeksi luka operasi, sikatrik, perut gantung (perut terlihat kedepan seperti tidak tersangga), bentuk
(lonjong/oval, bulat, memanjang, agak obliq.
1. pengukuran tinggi fundus uteri (TFU)
a. jika usia kurang dari 24 minggu menggunakan
penghitungan dengan jari

b. jika usia lebih dari 24 minggu gunakan metlin. hasil


pengukuran normal adalah jika didapatkan hasil
pengukuran dengan standar deviasi ±2 cm dari usia
kehamilan

job sheet ANC_Bayu Irianti


2. palpasi abdomen a. meraba dengan
a. jika usia kehamilan kurang dari 28 minggu menggunakantangan kanan
palpasi untuk memastikan teraba tidaknya (dominan pemeriksa) untuk meraba
ballotemen dapat dilakukan saat uterus telah keluar dan merasakan masa yang ada pada
dari pintu bagian abdomen bawah pusat. pada
kehamilan lebih dari 6 minggu
ballotemen sudah teraba, yaitu
dengan menyimpankeempat jari
disebelah perit kiri ibu dan ibu jari
di kanan sseperti seolah ingin
mencengkram, dan lalukan
penggoyangan. ballotemen positif
saat terasa seperti balon terisi air
yang digoyangkan.

b. jika usia kehamilan lebih dari 28 minggu lakukan b. palpasi dengan menggunakan 2
palpasi leopold tangan pemeriksa sebagai alat
1) leopold I
untuk menentukan bagian janin yang terdapat pada
bagian fundus. interpretasi bulat, keras dan
melenting untuk kepala; bundar, pepat dikedua
bagian, lunak dan tidak melenting/bergerak bebas
untuk bokong.
Dengan cara melakukan palpasi dengan kedua
tangan pemeriksa (kanan dan kiri) diatas fundus ibu
dan melakukan perabaan sedikit menekan dengan
lembut dan yakin.
2) leopold II
untuk menentukan bagian dikanan dan kiri ibu.
interpretasi bagian luas untuk punggung; teraba
bagian kecil, terdapat ruang kosong dan terasa
gerakan untuk ekstremitas janin
dengan cara menyimpan tangan pemeriksa di bagian
kiri dan kanan dengan melakukan penyusuran
secara bergantian hingga bagian bawah perut ibu,
secara bergantian.
3) leopold III
untuk menentukan bagian terendah janin. jika
interpretasi bulat, keras dan melenting untuk kepala
(namun jika tidak melenting menandakan sudah
masuk ke pintu atas panggul-PAP); bundar, pepat
dikedua bagian, lunak dan tidak melenting/bergerak
bebas untuk bokong.
dengan cara menggunakan tangan kanan (dominan
pemeriksa) dibagian perut bawah, seakan-akan
hendak mencengkram dan melakukan sedikit
gerakan, tangan kiri diatas fundus melakukan fiksasi.

job sheet ANC_Bayu Irianti


4) leopold IV
dilakukaan saat bagian terendah janin telah masuk
ke PAP. terdapat 3 interpretasi. jika bagian terendah
janin (kepala) telah masuk ke PAP-sebagian kecil
maka konvergen (kedua tangan pemeriksa masih bias
meraba sebagian besar kepala janin). jika sebagian
besar masuk ke PAP maka sejajar (posisi tangan
kanan dan kiri pemeriksa seakan-akan sejajar).
divergen jika kepala telah masuk seluruhnya ke PAP
(posisi tangan pemeriksa seolah-oleh membentuk
mangkuk)

c. Perlimaan
Letakkan tangan kanan pemeriksa diatas simpisis
ibu, rasakan seberapa banyak jari pemeriksa dapat
merasakan bagian kepala janin. (intrepretasi dengan
jumlah jari pemeriksa yang dapat memegang kepala
janin)

Auskultasi
Denyut jantung janin dapat didengarkan pada usia di atas
16 minggu dengan jelas menggunakan dopler. monoaural
dapat menangkap bunyi jantung janin (DJJ) setelah usia
kehamilan diatas 20 minggu. DJJ dapat didengarkan di 4
kuadran atau ditengah kuadran (sesuai dengan posisi dan
letak janin terhadap sumbu tubuh ibu)

Extremitas
Atas oedema
Bawah varises pada bagian belakang dimulai dari betis ke
pangkal paha dan oedema pada bagian tarsal dan pretibial
Reflex patella

job sheet ANC_Bayu Irianti


melakukan cuci tangan pasca pemeriksaan

KONSELING PASCA PEMERIKSAAN


Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, meliputi:
1. usia kehamilan dan taksiran persalinan
2. keluhan ibu dan bagaimana cara mengatasinya
3. asuhan keperawatan yang akan diberikan pada ibu
4. kebutuhan khusus jika ada
5. kunjungan ulang ibu untuk pemeriksaan
berikutnya (1 bulan sekali pada TM I, 2 minggu
sekali pada TM II, 1 minggu sekali pada TM III),
namun jika terdapat keluhan kunjungan akan
menjadi lebih sering. minimal kunjungan selama
hamil 4 kali menurut WHO (1 kali TM I, 1 kali TM
II dan 2 kali TM III)
Melakukan pendokumentasian hasil asuhan

job sheet ANC_Bayu Irianti

Anda mungkin juga menyukai