Anda di halaman 1dari 10

94

BAB IV
ANALISIS EKONOMI
4.1. Pendahuluan
Evaluasi ekonomi prarancangan pabrik nitrogliserindari bekatul
padi secara ensimatis meliputi penentuan harga alat, investasi biaya
operasi, biaya manufacturing, dan analisis kelayakan potensial ekonomi.
Evaluasi kelayakan ekonomi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Modal (Total Capital Invesment)
a. Modal tetap (Fixed Capital Invesment)
b. Modal kerja (Working Capital Invesment)
2. Biaya Produksi (Manufacturing Cost))
a. Biaya produksi langsung (Direct manufacturing Cost)
b. Biaya produksi tidak langsung (Indirect manufacturing Cost)
c. Biaya tetap (Fixed Manufacturing Cost)
3. Pengeluaran Umum (General Cost)
4. Analisa Kelayaan Ekonomi
a. Percent return on invesment (ROI)
b. Pay out time (MPP)
c. Break event point (BEP)
d. Internal Rate of Return (IRR)

4.2. Perhitungan Harga Alat


Harga peralatan setiap saat akan berubah tergantung pada
perubahan ekonomi. Apabila harga alat pada beberapa tahun yang lalu
diketahui, maka harga alat pada masa sekarang dapat ditaksir dengan
menggunakan Chemical Engineering Plant Cost Index
(Petters&Timmerhaus, hal. 163). Besarnya harga alat dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Index harga tahun sekarang
Harga alat sekarang = x Harga tahun X
Index harga tahun X
95

Tabel 4.1 Chemical Engineering Plant Cost Index


Tahun Annual Index
2007 525.4

2008 575.4

2009 521.9

2010 550.8

2011 585.7

2012 584.6

2013 567.3

2014 576.1

2015 556.8

2016 541.7

2017 562.1

Sumber : Chemengonline.com
Dengan metode Least Square (Peters & Timmerhaus Ed. 4, hal 760
- 761), dapat dilakukan penaksiran index harga rata-rata pada akhir tahun
2022. Penyelesaian dengan Least Square menghasilkan persamaan :
y=a+b(x-x)
Keterangan :
a = y, harga rata-rata y
𝛴 (𝑥−𝑥)(𝑦−𝑦)
b= , slope garis least square
𝛴 (𝑥−𝑥)2

Untuk x = 2015 maka, y = 556,80


x = 2019 maka, y = 570,70
Jadi cost index pada tahun 2019 = 570,70
Data harga peralatan yang digunakan pada basis tahun 2019
dengan nilai cost index sebesar 570,70 serta sumber lainnya dengan nilai
index yang disesuaikan. Berikut perhitungan harga peralatan yang
digunakan:
96

Tabel 4.2 Harga Alat Produksi


Harga satuan ($) Harga Total
No. Kode Nama Alat Jumlah
2018 2019 (US $, 2019)
1 T-01 Tangki asam nitrat 6 40.865,00 42.009,12 252.054,74
2 T-02 Tangki asam sulfat 6 32.900,00 33.821,12 202.926,74
Tangki
3 T-03 penampung 6 42.700,00 43.895,50 263.373,00
gliserin
Tangki
4 T-05 6 58.800,00 60.446,26 362.677,57
Nitrogliserin
Belt Conveyor
5 B-01 1 50.100,00 51.502,68 51.502,68
Na2CO3
123.500,0
6 M-01 Mixer asam 1 126.957,71 126.957,71
0
139.300,0
7 R-01 Nitrator 1 143.200,07 143.200,07
0
8 S-01 Dekanter asam 1 98.500,00 101.257,77 101.257,77
9 R-02 Netralizer 1 96.500,00 99.201,77 99.201,77
124.000,0
10 M-02 Tangki pencuci 1 127.471,71 127.471,71
0
11 S-02 Dekanter garam 1 93.700,00 96.323,38 96.323,38
12 M-03 Mixer produk 1 73.500,00 75.557,83 75.557,83
13 H-01 Heater 1 3.000,00 3.083,99 3.083,99
Pompa Natrium
14 P-02 1 20.900,00 21.485,15 21.485,15
karbonat
15 P-03 Pompa Gliserin 1 21.600,00 22.204,75 22.204,75
16 P-04 Pompa asam nitrat 1 20.900,00 21.485,15 21.485,15
17 P-05 Pompa asam sulfat 1 15.000,00 15.419,96 15.419,96
Pompa mixer
18 P-06 1 19.800,00 20.354,35 20.354,35
asam
Pompa
19 P-07 1 2.849,68 2.929,46 2.929,46
nitrogliserin
20 P-08 Pompa nitrator 1 3.250,00 3.340,99 3.340,99
Pompa Dekanter
21 P-09 1 2.599,68 2.672,46 2.672,46
asam
22 P-10 Pompa Netralizer 1 2.890,68 2.971,61 2.971,61
Pompa tangki
23 P-11 1 2.949,68 3.032,26 3.032,26
pencuci
Pompa Dekanter
24 P-12 1 2.599,68 2.672,46 2.672,46
garam
Tangki Anion
25 TK-01 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
Exch
97

Harga Harga Harga


No. Kode Nama Alat Jumlah satuan ($) Total satuan ($)
2018 2019 2019
Tangki Kation
26 TK-02 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
Exch
27 TK-03 Tangki NaCl 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
28 TK-04 Tangki NaOH 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
29 FF-02 Tangki Tawas 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
30 TK-05 Tangki Na2CO3 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
Tangki air
31 TK-06 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
pendingin
32 TK-07 Bak air sungai 1 18.363,33 18.877,46 18.877,46
33 TK-08 Bak Flokulator 1 5.100,93 5.243,74 5.243,74
Tangki bahan
34 TK-09 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
bakar
35 TK-10 Saringan pasir 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
36 TK-11 Clarifier 1 4.372,22 4.494,63 4.494,63
37 BA Bak air bersih 1
4.372,00 4.494,41 4.494,41
38 B Boiler 1
16.000,00 16.447,96 16.447,96
Bak penampung
39 BB 1
brine 7.000,00 7.195,98 7.195,98
40 PU-01 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
41 PU-02 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
42 PU-03 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
43 PU-04 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
44 PU-05 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
45 PU-06 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
46 PU-07 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
47 PU-08 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
48 PU-09 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
49 PU-10 Pompa Utilitas 2
570,00 585,96 1.171,92
TOTAL 2.133.082,63
98

4.3. Perhitungan Biaya


4.3.1. Capital Investment
Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran-pengeluaran
yang diperlukan untuk mendirikan berbagai fasilitas pabrik dan
pengoperasiannya.
Capital Investment terdiri dari :
a. Fixed Capital Investment
Fixed Capital Investment adalah biaya yang diperlukan untuk
mendirikan berbagai fasilitas pabrik dan pembuatannya. Dari
hasil perhitungan diperoleh fixed capital investment sebagai
berikut.
Komponen Persentase Purchased Cost Biaya (IDR)
Biaya Langsung
1. Harga Alat 1 36,289,696,225 36,289,696,225

2. Instalasi 0.14 36,289,696,225 5,080,557,471.48

3. Perpipaan 0.13 36,289,696,225 4,717,660,509

4. Instrumentasi 0.08 36,289,696,225 2,903,175,698

5. Penataan 0.1 36,289,696,225 3,628,969,622


Halaman
6. Listrik 0.1 36,289,696,225 3,628,969,622

7. Tanah 0.02 44,000,000,000 880,000,000

8. Bangunan 0.18 952,150,750,000 7,920,000,000

9. Fasilitas 0.2 36,289,696,225 7,257,939,245


Pelayanan
Total Biaya Langsung (BL) 72.306.968.394
Biaya Tidak Langsung
1. Engineering
0,20 3.615.348.420 723.069.684
dan construction
2. Biaya
0,34 7.230.696.839 2.458.436.925
Konstruksi
Total Biaya Tidak Langsung (BTL) 3.181.506.609
Biaya
0,02 75.488.475.003 1.509.769.500
Kontraktor
Biaya Tak
0,10 75.488.475.003 7.548.847.500
Terduga
Total Biaya Tidak Langsung 2 (BTL2) 9.058.617.000
Total Fixed Capital Investment (FCI) 75.488.475.003
99

b. Working Capital Investment adalah biaya yang diperlukan


untuk menjalankan usaha atau modal untuk menjalankan
operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu. Dari hasil
perhitungan diperoleh Working Capital Investment sebagai
berikut:

WCI = ( 80) % TCI (Peters.M.S, 1991; 210)

TCI = FCI + WCI


TCI = FCI + 80% (TCI)
FCI = TCI 20%
FCI = TCI 20% = Rp 75,488,475,002.87
TCI = Rp 377,442,375,014.37
WCI = Rp 301,953,900,011.50
Jadi :
Modal Tetap (FCI) = Rp 75,488,475,002.87
Modal Kerja (WCI) = Rp 301,953,900,011.50
Total Investasi (TCI) = Rp 377,442,375,014.37

C. PERHITUNGAN TCI
TCI = FCI + WCI = Rp 377,442,375,014.37

Dari hasil prihitungan FCI dan WCI maka diperoleh Total Investasi
sebesar Rp 377,442,375,014.37

4.3.2 Manufacturing Cost


Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect dan fixed
manufacturing cost yang berhubungan dalam pembuatan pabrik
Manufacturing Cost meliputi :

a. Direct Manufacturing Cost ( DMC )


Direct Manufacturing Cost adalah pengeluaran yang berkaitan
khusus dalam pembuatan produk.
b. Indirect Manufacturing Cost ( IMC )
Indirect Manufacturing Cost adalah berbagai pengeluaran
sebagai akibat tidak langsung dan bukan langsung karena
operasi pabrik.
100

c. Fixed Manufacturing Cost ( FMC )


Fixed Manufacturing Cost adalah harga yang berkenaan
dengan fixed capital dan pengeluaran yang terkait didalamnya,
dimana harganya tetap, tidak bergantung pada waktu maupun
tingkat produksi.

Production Cost pabrik nitrogliserin ( 1 Tahun Pertama) sebagai berikut:


 Direct manufacturing Cost
1. Bahan baku = Rp 777,624,554,404.32
2. Gaji Karyawan = Rp. 9,192,000,000
3. Biaya Pemeliharaan = Rp 3,774,423,750
4. Biaya Pengawasan = Rp 919,200,000
5. Royalties and Patent = Rp 37,651,536,000
6. Biaya Laboratorium =Rp 919,200,000
7. Utilitas = Rp 22,316,663,318
 Indirect Manufacturing Cost
1. Plant Overhead = Rp 6,942,811,875
 Fixed Manufacturing Cost
1. Depresiasi = Rp 5,725,177,273
2. Pajak Daerah = Rp 1,509,769,500
3. Asuransi = Rp 754,884,750
4. Bunga Bank + Angsuran Pokok = Rp 78,635,346,037

Total Manufacturing Cost = Rp 945,965,566,909

5.1.1. General Expense


General Expense adalah berbagai pengeluaran umum yang
meliputi pengeluaran-pengeluaran yang bersangkutan dengan
fungsi-fungsi perusahaan yang tidak termasuk manufacturing cost.

1. Administrasi = Rp 25,101,024,000
2. Biaya Distribusi dan Penjualan = Rp 62,752,560,000
General Expense = Rp 87,853,584,000
101

Total Production Cost = Total Manufacturing Cost +General


Expense
= Rp 1,033,819,150,909

4.4 Analisa Kelayakan


4.4.2 Return of Investment (ROI)
ROI adalah besarnya keuntungan yang diperoleh setiap
tahun berdasarkan pada kecepatan pengembalian modal tetap.
Perhitungan ROI bertujuan untuk mengetahui kapan modal dapat
dikembalikan.

laba setelah pajak


ROI = × 100 %
TCI
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian
modal investasi total dalam pendirian pabrik.
 ROI  15 %, resiko pengembalian modal rendah
 15 %  ROI  45 %, resiko pengembalian modal rata-rata
 ROI  45 %, resiko pengembalian modal tinggi
Dari data perhitungan pra rancang pabrik nitrogliserin
diperoleh ROI sebesar 26,45%, sehingga pabrik ini termasuk
pengembalian modal tinggi.

4.4.3 Minimum Pay Out Periode (MPP)


MPP adalah waktu minimum yang diperlukan untuk
mengembalikan modal tetap (Fixed Capital) berdasarkan
keuntungan tiap tahun.
𝑇𝐶𝐼
𝑀𝑃𝑃 =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
Dariperhitungan untuk pabrik nitrogliserin ini diperoleh
nilai MPP sebesar 2,69 tahun.
102

4.4.4 Break Event Point (BEP)


BEP adalah kondisi dimana pabrik berada di titik impas
yaitu tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita
kerugian, saat pabrik berhasil menjual sebagia produk dari
kapasitas produksinya.

FC
BEP = × 100%
TS − VC

Dari data feasibilities, (Timmerhaus) :


BEP  50 %, layak (feasible) dan BEP  70 %, kurang
layak (infeasible). Dari perhitungan yang dilakukan untuk pra
rancang pabrik nitrogliserin diperoleh nilai BEP sebesar 18,9%
maka pabrik ini layak untuk didirikan. Grafik BEP dapat seperti
pada gambar dibawah:

2,000,000,000,000.00
1,800,000,000,000.00
1,600,000,000,000.00
1,400,000,000,000.00
1,200,000,000,000.00 FC

1,000,000,000,000.00 VC

800,000,000,000.00 TC

600,000,000,000.00 TS
BEP = 18.9 %
400,000,000,000.00
200,000,000,000.00
0.00
0 20 40 60 80 100 120

Gambar 4.1 Grafik Break Event Point

Keterangan :
TS : Total Sale (Penjualan)
TPC :Total Production Cost
VC : Variable Cost
FC : Fixed Cost
103

4.4.5 Internal Rate of Return (IRR)


IRR merupakan persentase yang menggambarkan
keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran
dan pemasukan yang besarnya sama. Apabila IRR lebih besar dari
bunga riil yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan tetapi
jika IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka pabrik
dianggap rugi. IRR hasil perhitungan yaitu 23,21% dengan bungan
riil bank yang berlaku 18% maka pabrik nitrogliserin ini layak
didirikan.

Anda mungkin juga menyukai