Anda di halaman 1dari 2

3.2.

1 Pengujian pelepasan lilin


3.2.1.1 Tujuan

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui banyaknya lilin yang terlepas
dari kain setelah proses pelorodan.

3.2.1.2 Prinsip

Kain contoh uji serta kertas saring sebelum dan setelah pelorodan ditimbang
sehingga pelepasan lilin dapat diketahui dengan adanya lilin yang tersisa pada
kain contoh uji maupun lilin yang terlepas dan tersaring pada kertas saring.

3.2.1.3 Prosedur
 Kain contoh uji ditimbang terlebih dahulu sebelum dilakukan proses cap lilin.
 Kain contoh uji ditimbang kembali setelah pelekatan lilin atau cap lilin.
 Kertas saring yang digunakan untuk menyaring lilin pada proses pelorodan
ditimbang.
 Setelah proses pelorodan selesai, larutan hasil pelorodan didiamkan sampai
dingin agar lilin dapat tersaring pada kertas saring.
 Kertas saring dan kain contoh uji setelah pelorodan didiamkan sampai kering
lalu ditimbang.
3.2.1.4 Evaluasi

(Berat lilin −(berat kain lorod−berat kain awal))


% pelepasan lilin = Berat lilin
× 100% atau

Berat kertas saring lorod


Berat lilin
×100%

3.2.2 Pengujian kekuatan tarik (SNI 08-0276-2010)


3.2.2.2 Tujuan

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui besarnya kekuatan tarik pada
kain setelah dilakukan proses pelorodan.

3.2.2.3 Prinsip

Kain contoh uji dijepit simetris dengan penjepit pada kedua sisi lalu kain contoh
uji diberi gaya tarikan dengan beban tertentu hingga kain contoh uji putus. Kain
contoh uji yang putus mengidentifikasikan kemampuan kain dalam menahan
sejumlah gaya tarikan hingga batas tertentu yang dapat dilihat nilainya pada
skala.
3.2.2.4 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan untuk pengujian kekuatan tarik adalah:
1. Mesin penguji kekuatan tarik dengan spesifikasi sebagai berikut :

 Kecepatan penarikan : 30 ± 1 cm per menit


 Jenis : ayunan
 Penggerak : motor dan tangan
 Waktu putus : 20 ± 3 detik setelah penarikan
 Jarak jepit : 7 cm
 Ukuran jepit : 2,5 cm ± 3,75 cm
2. Contoh uji dengan ukuran 3 cm × 20 cm yang ditiras menjadi 2,5 cm × 20
cm sebanyak 5 kain contoh uji kearah lusi dan pakan.
3.2.2.5 Prosedur
 Prosedur pengujian dilakukan berdasarkan petunjuk manual Tenso lab.
 Tenso lab dihubungkan dengan komputer.
 Adaptor untuk computer dan Tenso lab dihubungkan dengan stop kontak
(sumber listrik).
 Komputer dinyalakan.
 Contoh uji simetris dijepit pada jepitan atas, dengan arah bagian yang
panjang searah dengan arah tarikan.
 Ujung bawah contoh uji diberi tegangan awal tidak lebih dari 0,5% dari
kekuatan tarik maksimum contoh uji, lalu dijepit simetris pada jepitan bawah.
 Mesin dijalankan dan contoh uji putus mengalami tarikan hingga kain putus.
 Mesin dihentikan dan besarnya kekuatan dibaca pada skala.
3.2.2.6 Evaluasi
Nilai dari kekuatan tarik kain contoh uji dihitung berdasarkan nilai rata-rata
kekuatan tarik dari lima contoh uji masing-masing arah pakan dan lusi. Makin
besar nilai kekuatan tarik maka kain semakin kuat yang dinyatakan dalam
kg.

Anda mungkin juga menyukai