Psikologi adalah Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos =
kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena
sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi
dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental
Psikologi dan Kedokteran Gigi: Aspek Kesehatan Mental Pasien Care adalah
panduan praktis untuk suatu aspek yang sering diabaikan kedokteran gigi-
kontribusi dari ilmu-ilmu perilaku untuk penelitian gigi dan praktek. Psikologi dan
Kedokteran Gigi memeriksa kontribusi dari ilmu-ilmu perilaku untuk praktek
kedokteran gigi, gambar subjek dari berbagai disiplin ilmu yang meliputi psikologi,
sosiologi, pendidikan, antropologi, ekonomi, epidemiologi, pelayanan kesehatan,
dan kesehatan masyarakat. Hal ini juga membahas masalah-masalah khusus yang
telah menjadi relevan dengan dokter gigi dan staf mereka dalam beberapa tahun
terakhir, termasuk penganiayaan anak dan pengabaian, kekerasan suami-istri,
pelecehan tua, penuaan dan perubahan yang terkait dengan usia, kematian dan
sekarat, dan kematian.
terapi perilaku
intervensi perilaku
manajemen teknik untuk pasien dengan akut dan / atau sakit kronis
cara untuk melatih pasien untuk mengelola kebiasaan oral mereka
bagaimana mendapatkan pasien untuk mematuhi rekomendasi perawatan
kesehatan
sakit persepsi dan ekspresi nyeri
bagaimana membuat psikologis bagi pasien rujukan
pengaruh stres pada dokter gigi dan gigi siswa
Aspek Kesehatan Mental Pasien Care merupakan sumber daya penting bagi siapa
saja yang bekerja di bidang gigi.
A. Definisi Kepribadian
8. Kepribadian adalah pola khas dari fikiran, perasaan, dan tingkah laku yang
membedakan orang satu dengan yang lain dan tidak berubah lintas waktu dan
situasi (Phares)
Namun sesungguhnya dari berbagai definisi itu, ada lima persamaan yang
menjadi ciri bahwa definisi itu adalah definisi kepribadian, sebagai berikut :
Struktur Kepribadian
Ego adalah eksekutif (pelaksana) dari kepribadian, yang memiliki dua tugas
utama; pertama, memilih stimulasi mana yang hendak direspon dan atau insting
mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua,
menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan
tersedianya peluang yang resikonya minimal. Dengan kata lain, ego sebagai
eksekutif kepribadian berusaha memenuhi kebutuhan Id sekaligus juga
memenuhi kebutuhan moral dan kebutuhan perkembangan-mencapai-
kesempurnaan dari superego. Ego sesungguhnya bekerja untuk memuaskan Id,
karena itu ego yang tidak memiliki enerji sendiri untuk akan memperoleh enerji
dari Id.
The Superego (Das Ueber Ich[Jerman]), adalah kekuatan moral dan etik
dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistic (idealistic principle)
sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik dari ego. Superego
berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak mempunyai enerji sendiri. Sama
dengan ego, superego beroperasi di tiga daerah kesadaran. Namun berbeda
dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan dunia luar (sama dengan Id)
sehingga kebutuhan kesempurnaan yang dijangkaunya tidak realistik (Id tidak
realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).
Prinsip idealistic mempunyai dua subprinsip, yakni conscience dan ego-
ideal. Superego pada hakekatnya merupakan elemen yang mewakili nilai-nilai
orang tua atau interpretasi orang tua menangani standart sosial, yang diajarkan
kepada anak melalui berbagai larangan dan perintah. Apapun tingkah laku yang
dilarang, dianggap salah, dan dihukum oleh orang tua, akan diterima menjadi
suara hati (conscience), yang berisi apa saja yang tidak boleh dilakukan. Apapun
yang disetujui, dihadiahi dan dipuji orang tua akan diterima menjadi standar
kesempurnaan atau ego idea, yang berisi apa saja yang seharusnya dilakukan.
Proses pengembangan konsensia dan ego ideal, yang berarti menerima standar
salah dan benar itu disebut introyeksi (introjection). Sesudah menjadi introyeksi,
kontrol pribadi akan mengganti kontrol orang tua.
Perkembangan Kepribadian
terletak pada mulut, dimana aktifitas yang paling utama adalah menghisap dan
menggigit.
Tahap Anal yang berlangsung dari usia 18 bulan sampai 3-4 tahun. Titik
kenikmatan di tahap ini adalah anus. Memegang dan melepaskan sesuatu adalah
kenikmatan di tahap ini adalah alat kelamin, sementara aktivitas paling nikmatnya
adalah masturbasi.
Tahap Genital dimulai pada saat usia pubertas, ketika dorongan seksual
sangat jelas terlihat pada diri remaja, khususnya yang tertuju pada kenikmatan
kecenderungan seksual yang kita anggap biasa saat ini, tidak dianggap Freud
Struktur Kepribadian
Adler yakin bahwa individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang
mengaktifkan perasaan interior, perasaan yang menggerakkan orang untuk
bergerak atau berjuang menjadi superioritas atau menjadi sukses. Individu yang
secara psikologis kurang sehat berjuang untuk menjadi pribadi superior, dan
individu yang sehat termotivasi untuk mensukseskan umat manusia.
Di dalam diri manusia terdapat dua dorongan pokok, yang mendorong serta
melatarbelakangi segala tingkah lakunya, yaitu :
Adler berpendapat, bahwa rasa rendah diri itu bukanlah suatu pertanda
ketidak normalan; melainkan justru merupakan pendorong bagi segala perbaikan
dalam kehidupan manusia. Tentu saja dapat juga rasa rendah diri itu berlebihan
sehingga manifestasinya juga tidak normal, misalnya timbulnya kompleks rendah
diri atau kompleks untuk superior. Tetapi dalam keadaan normal rasa rendah diri
itu merupakan pendorong kearah kemajuan atau kesempurnaan (superior).
5. Dorongan Kemasyarakatan
Dorongan kemasyarakatan itu adalah dasar yang dibawa sejak lahir; pada
dasarnya manusia adalh mahluk sosial. Namun sebagaimana lain-lain
kemungkinan bawaan, kemungkinan mengabdi kepada masyarakat itu tidak
nampak secara spontan, melainkan harus dibimbing atau dilatih.
6. Gaya Hidup
Gaya hidup ini adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami
tingkah laku seseorang; inilah yang melatarbelakangi sifat khas seseorang.
Gaya hidup seseorang itu telah terbentuk antara umur tiga sampai lima
tahun, dan selanjutnya segala pengalaman dihadapi serta diasimilasikan sesuai
dengan gaya hidup yang khas itu.
Dorongan Maju.
Inferiorta bagi Adler berarti perasaan lemah dan tidak terampil dalam
menghadapi tugas yang harus diselesaikan. Bukan rendah diri terhadap orang lain
dalam pengertian yang umum, walakupun ada unsur membandingkan
kemampuan khusus diri dengan kemampuan orang lain yang lebih matang dan
berpengalaman. Superiorita, pengertiannya mirip dengan trandensi sebagai awal
realisasi diri dari Jung, atau aktualisasi dari Horney dan Maslow. Superiorita bukan
lebih baik dibanding orang lain atau mengalahkan orang lain, tetapi berjuang
menuju superiorita berarti terus menerus berusaha menjadi lebih baik-menjadi
semakin dekat dengan tujuan final.
Perasaan inferioritas ada pada semua orang, karena manusia mulai hidup
sebagai mahluk kecil dan lemah. Sepanjang hidup, perasaan iri terus muncul
ketika orang menghadapi tugas baru dan belum dikenal yang harus diselesaikan.
Gaya Hidup
Adler juga dipengaruhi oleh Jan Smuts, filosofi dan negarawan Afrika
Selatan. Menurut Smuts, kalaku ingin memahami orang lain, kita harus
memahami dia dalam kesatuan yang utuh, bukan dalam bentuk yang terpisah-
pisah, dan yang lebih penting lagi, kita harus memahaminya sesuai dengan
konteks keadaan yang melatari orang tersebut, baik fisik maupun sosial.
Kepentingan Sosial
Adler menganggap kepekaan sosial ini bukan sekedar bawaan sejak lahir
dan bukan pula diperoleh hanya dengan cara dipelajari, melainkan gabungan
keduanya. Kepekaan sosial didasarkan pada sifat-sifat bawaan dan dikembangkan
lebih lanjut agar tetap bertahan.
Di lain pihak, bagi Adler, tidak ada kesadaran sosial adalah sakit jiwa yang
sesungguhnya. Segala bentuk sakit jiwa-neurotik, psikotik, tindak kriminal,
narkoba, kenakalan remaja, bunuh diri, kemiskinan, prostitusi, dan lain-lain
sebagainya- adalah penyakit-penyakit yang lahir akibat tidak adanya kesadaran
sosial. Tujuan orang-orang yang mengidap penyakit ini adalah superioritas
personal, keberhasilan dan kemenangan hanya berarti untuk mereka sendiri.
Struktur kepribadian
1. Perilaku yang alami (innate behavior), atau yang biasa disebut respondent
behavior. Yaitu perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas.
Bagi Skinner, faktor motivational dalam tingkah laku bukan bagian elemen
struktural. Dalam situasi yang sama tingkah laku seseorang bisa berbeda-beda
kekuatan dan keseringan munculnya. Konsep motivasi yang menjelaskan
variabilitas tingkah laku dalam situasi yang konstan bukan fungsi dari keadaan
energi, tujuan, dan jenis penyebab sebagainya. Konsep itu secara sederhana
dijelaskan melalui hubungan sekelompok respon dengan sekelompok kejadian.
Penjelasan mengenai motivasi ini juga berlaku untuk emosi.