Anda di halaman 1dari 6

Nama : Cintya Andhi Pratama

NPM : 163112420150038

Soal :

Seorang anak usia 5 tahun dirawat diruang perawatan anak dengan keluhan, sesak, batuk dan
sulit untuk bernafas, ia memiliki riwayat asma yang didapatkan dari ibunya. saat ini terpasang
oksigen 3 L/menit, anak terlihat rewel, keluarga mengatakan cemas dengan kondisi anaknya.

1. Sebutkan definisi dan etiologi dari asma

2. Berdasarkan kasus diatas etiologi dari anak tersebut ialah

3. Buatlah askep berdasarkan kasus tersebut dan lampirkan buku sumbernya

Jawaban :

1. Definisi dan etiologi asma


A. Asma didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika terjadi gangguan pada sistem
pernafasan yang menyebabkan penderita mengalami mengi (wheezing), sesak
nafas, batuk, dan sesak di dada terutama ketika malam hari atau dini hari. Menurut
Canadian Lung Association, asma dapat muncul karena reaksi terhadap faktor
pencetus yang mengakibatkan penyempitan dan penyebab yang mengakibatkan
inflamasi saluran pernafasan atau reaksi hipersensitivitas. Kedua faktor tersebut
akan menyebabkan kambuhnya asma dan akibatnya penderita akan kekurangan
udara hingga kesulitan bernafas.
B. Etiologi dari asma :
Menurut Somantri (2008) etiologi asma adalah :
 Alergen utama : debu rumah tangga, spora jamur dan tepung sari rerumputan.
 Iritan seperti asap, bau, polutan.
 Infeksi saluran napas terutama yang disebabkan oleh virus.
 Perubahan cahaya yang ekstrem.
 Aktivitas fisik yang berlebihan.
 Lingkungan kerja.
 Obat-obatan.
 Emosi.
 Lain-lain seperti refluks gastro esophagus
2. Etiologi tersebut merupakan keturunan dari ibunya.
3. Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
 Nama : An. K
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Umur : 5 tahun
 Status pernikahan : Belum Menikah
 Agama : Islam
 Pendidikan : Belum Sekolah
 Pekerjaan :-
 Alamat : Perumahan Parung Beying, Ciputat, Tangerang
Selatan.
 Tanggal Masuk RS : 29-04-2019
 No. Register : 17012000
 Ruangan/kamar :-
 Tanggal Pengkajian : 03-05-2019
 Diagnosa Medis : Asma

II. Keluhan Utama :


 Sesak nafas
III. Keluhan Tambahan :
 Batuk dan sulit bernafas

IV. Analisa Data

Data Etiologi Problem


 DS: Peningkatan secret Ketidakefektifan
Ibu pasien mengatakan sesak , batuk berlebihan bersihan jalan nafas
dan sulit bernafas
DO :
Pasien tampak sesak napas, susah
mengeluarkan dahak
RR: 45 x/menit
Terpasang alat bantu pernafasan
3L/mnt

DS : Kelemahan dan Intoleransi Aktivitas


Klien mengatakan sesak, batuk dan keletihan akibat
sulit untuk bernafas, oksigen tidak
 Ibu klien mengatatakan anak adekuat dan
tidak bisa bermain seperti kesulitan bernafas.
biasanya
DO :
 Tingkat kesadaran composmentis
Keadaan umum : lemah
 Dalam beraktivitas pasien terlihat
dibantu keluarga.

Diagnosa keperawatan :
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan secret
yang berlebihan
2. Intoleransi Aktivitas b. d Kelemahan dan keletihan akibat oksigen tidak adekuat
dan kesulitan bernafas yang ditandai dengan DS dan DO

V. Nursing Care Plan

No. TUJUAN INTERVENSI Tgl/hari IMPLEMENTASI


Dx
1. Setelah diberikan asuhan 1).Pemantauan pernapasan 03-05- 1. Monitor ttv
keperawatan diharapkan pasien , mengumpulkan dan 2019  Td: 90/70 mmHg
bersihan jalan nafas klien menganalisis data pasien (  N: 100
efektif dengan kriteria tanda vital )  Rr: 40 x/menit
hasil: 2).Manajemen jalan napas  S: 37,2 derajat C
3).Berikan udara/oksigen
 Menunjukan 4).Pengaturan posisi, 2. Memberikan pasien posisi
pembersihan jalan mengubah posisi pasien senyaman mungkin
nafas yang efektif 5).Lakukan dan bantu dalam (semi fowler)
yang dibuktikan oleh terapi nebulizer 3. Melatih pasien untuk batuk
pencegahan aspirasi,; 6).Instrusikan kepada pasien efektif,
status pernafasan : tentang batuk dan teknik  Pasien sulit untuk batuk efektif
kepatenan jalan nafas,; nafas dalam karena pertama kali
dan status pernafasan: 7).Penghisapan jalan nafas ( 4. Ajarkan pasien tentang
ventilasi tidak terganggu. suction ) penyakitnya dengan menghindari
 Menunjukan status 8).Kolaborasi pemberian obat faktor pencetus
pernafasan : kepatenan 5. Kolaborasi pemberian obat
jalan nafas , yang di nebulizer sesuai dengan program
buktikan oleh terapi
indikator:  1 ampul obat combivent dosis
 Kemudahan bernafas yang diberikan 2,5ml, 3-4 x / hari
 Frekuensi dan irama
pernafasan baik
 Pergerakan sputum
keluar dari jalan nafas
 Pergerakan sumbatan
keluar dari jalan nafas
2. Setelah dilakukan  Evaluasi respons pasien 03-05-  Mengauskultasi bunyi nafas dan
tindakan keperawatan terhadap aktivitas. Catat 2019 catat adanya bunyi nafas seperti
selama 3 x 24 jam pasien laporan dyspnea krekels, wheezing.
dapat melakukan aktivitas peningkatan kelemahan /  Mendorong / membantu pasien
sehari-hari secara mandiri. kelelahan dan perubahan dalam nafas dan latihan batuk.
dengan kriteria hasil tanda vital selama dan  Berikan lingkungan tenang dan
 Badan tidak lemas, setelah aktivitas. batasi pengunjung selama fase
 Klien dapat  Jelaskan pentingnya akut sesuai indikasi.
beraktivitas secara istirahat dalam rencana
mandiri, pengobatan dan perlunya
 Kekuatan otot terasa keseimbangan aktivitas
pada skala sedang. dan istirahat.
 Bantu pasien memilih
posisi nyaman untuk
istirahat dan atau tidur.
 Bantu aktivitas
keperawatan diri yang
diperlukan. Berikan
kemajuan peningkatan
aktivitas selama fase
penyembuhan
 Berikan lingkungan
tenang dan batasi
pengunjung selama fase
akut sesuai indikasi

VI. Evaluasi
a. Diagnosa I :
S: Pasien mengatakan masih sesak

O:
- Masih terpasang alat bantu pernafasan 3L/mnt
- Pasien tampak sesak
Ttv :
Td: 90/70 mmHg
N: 100
Rr: 40 x/menit
S: 37,2C

A: Masalah belum teratasi


P: Intervensi di lanjutkan.
b. Diagnosa II :
S:
- Keluarga Pasien mengatakan semalaman tidak dapat tidur
- Pasien mengatakan saat melakukan batuk efektif sputum bisa keluar
O:
- Suaran nafas pasien ronchi
- RR : 40 x /menit
- Melatih pasien nafas dalam dan latihan batuk efektif
- Membatasi pengunjung
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai