Dosen pengajar:
Syamsia rauf, S.,kep.,Ns.,M.kep
Di susun oleh:
NAMA:MUHAMAD ALWI
NIM :70300118020
KELAS : KEPERAWATAN A
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah KONSEP DASAR KEPERAWATAN II
denga judul “konsep berpikir kritis dalam keperwatan”.
penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumsan masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Elemen berpikir kritis
C. Langkah-langkah berfikir kritis
D. Unsur-unsur berpikir kritis
E. Karakteristik berpikir kritis
F. Langkah-langkah pemecahan masalah dalam keperawatan
G. Fungsi berpikir kritis dalam keperawatan
H. Metode berpikir kritis
I. Penerapan berpikir kritis dalam keperawatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALA
1) Apa definisi berpikir kritis
2) Apa elemen berpikir kritis
3) Apa saja langka-langka berpikir kritis
4) Apa saja unsur-unsur berpikir kritis
5) Apa saja karateristik berpikir kritis
6) Bagaimana pennyelesain masalah dalam keperawatan
7) Apa fungsi berpikir kritis dalam keperawatan
BAB II
PEMBAHASA
A. DEFINISI
Berfikir kritis merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup
interaksi dan dan suatu rangkayan pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis merupakan
konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubunan dengan proses belajar dan krisis
itusendiri sebagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen perpikir kritis
dalam keperawatan yang di dalamnya di pelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis,
analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis.( surya
Hendra,2014)
Menurut John dewey mengatakan bahwa sekolah harus mengajarkan cara berfikir yang
benar pada anak-anak( dewey,1916-1966). Vincent rugiero (1988) mengartikan berfikir sebagai
‘‘segala aktifitas mentalyang membantu merumuskan atau memecahkan masala, membuat
keputusan atau memenuhi keinginan untuk memehami; perikir adalah suatu pencarian jawaban,
sebuah pencrian makana, Jhon caffee( 1994), Direktur pusat Bahasa dan pemikiran kritis di
Laguardi Collage,City Universty of New York, menjelaskan bahwa berfikir sebagai sebuah proses
aktof teratur dan penuh makna yang kita gunkan untuk memahamidunia. Dia mendefinisikan
berfikir kritis sebagai berfikir untuk menyelidiki secara sistematis proses berfikir itu
sendiri.chaffee (1994 ) maksudnay tidak hanya memikirkan dengan sengaja , tatapi juga meneliti
bagaimana kita dan orang lain menggunakan bukti dan logika. (noelaka amoes,2019)
Di motifasi oleh keinginan untuk menemukan jawaban dan mencapai pemahaman
,pemikiran kritis meneliti proses berfikir mereka sendiri dan proses berfikir orang lain untuk
menegetahui apak proses berfikir mereka masuk akal. Mereka mengefaluasi pemikiran tersirat dari
apa yang meraka dengar dan baca, dan mereka melihat proses berfikir mereka sendiri saat menulis,
memecahkan masalah, membuat keputusan atau membuat sebuah proyek. Pemikiran kritis secara
sistematis menganalisis aktifitas mental untuk mengujitingkat keandalannya.(yuswadi iwan,2015)
Perawat di tuntut untukdapat berperan sebagai pembuat keputusanetik berdasarkan pada
nilai moral yang di yakinidengan penekanan pada hak pasien intuk mendapat otonomi,
menghindari hal-hal yang merugikan pasien, perawat juga harus terlibat dalam perumusan rencana
pelayanan kesehatan di tingkat kebijakan, perawat harus mempunyai suara untuk di dengar oleh
para pemegang kebijakandan harus aktif dalam gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan pasien,oleh karena itu kemampuan berfikir kritis dalam melihat fenomena yang ada
dalam layanan asuhan keperwatan dan menenelusuri penelitian yang telah di lakukan serta
mengunakan literature untuk memvalidasi masalah penelitian yang di temukan. (hartiti tri,2017)
Untuk menjadi pemikir kritis yang abik di butuhkan kesadaran dan keterampilan
memaksimalkan kerja otak melalui langkah-langkah berpikir kritis yang baik, sehingga
kerangka berpikir dan cara berpikir tersusun dengan pola yang baik, walau memang belum ada
rumusan langkah-langkah berpikir kritis bisa sangat sulit untuk bisa di ukur karena berpikir
kritis adalah proses yang srdang berlangsung buakan hasil yang muda di kenali. Keadaan
berpikir kritis berarti bahwa seorang terus mempertnyakan asumsi mempertimbangkan konteks
dan terlibat dalam skeptisisme reflektif ( pemikiran yang tak mudah percaya) atas informasi
yang di terima.sesui dengan sifatnya, keterampilan berfiki kritisprofesif dan menciptakan
perubahan dalam diri seseorang dari waktu ke waktu. Walau begitu, rumusan yang ada ini dapat
kita jadikan pertimbangan secara fleksibel untuk mengembangkan berpikir kritis kita hingga
kita sendiri dapat memutuskan pola yang cocok dan efektif membentuk kerangka berpikir dan
car acara berpikir kita secara sistematis.
Sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran kita serta untuk mengetehui dan
mengidentifikasi langkah-langkah berpikir kritis yang baik tersebut, maka kita dapat melihat
pendapat yang di kutip Knedler dari the ststewide history social scrince assement comunittee,
yang mengemukakan bahwa berpikir kritis itu dapat di kelompokan menjadi tiga langkah: (tavis
carol,2016)
1. Pengenalan masalah-masalah,
2. Menilai informasi
3. Memecahkan masalah atau menarik kesimpulan
PENKAJIAN
PS DIAKNOSA
PERENCANA
IMPLEMENT AN
EVALUASI
ASI
Berdebat
Metode yang digunakan saat adanya pihak yang memiliki pandangan cukup bertolak
belakang. Caranya adalah masing-masing pihak memberikan argumentasi yang
menurutnya benar dengan disertai bukti-bukti pendukung. Tujuan berdebat adalah
menentukan pemikiran mana yang paling benar. Dalam berdebat biasanya ada pihak
penengah yang berperan sebagai moderator dan memastikan setiap pihak tidak melampaui
etika atau peraturan yang ada saat beragumentasi.
Grup Diskusi
Berbeda dengan berdebat , dengan berdiskusi tidak ada pihak yang menang atau kalah.
Tujuannya adalah mencapai solusi untuk kepentingan bersama dan hasilnya disepakati
secara mufakat. Metode berpikir yang dilakukan secara berkelompok sehingga
menghasilkan hasil yang lebih cepat dan baik untuk semua orang. Biasanya ada sesi tanya
jawab yang bertujuan untuk menambah informasi dan penanganan yang lebih luas.
Biasanya ada satu pemimpin grup yang memastikan jalannya diskusi tidak melenceng dari
tema diskusi.
Persuasi
Metode ketiga yang sering digunakan adalah metode dalam bentuk persuasi. Metode
persuasi menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain.
Mempengaruhi perbuatan, keyakinan, nilai atau prinsip orang lain memang membutuhkan
pola pikir kritis. Iklan adalah salah satu hasil dari metode persuasi.
Propaganda
Metode yang hampir mirip dengan persuasi namun digunakan untuk kepentingan yang
lebih luas dengan menggunakan berbagai media massa hingga para pendengar mau
berubah dan bergerak secara massa mengikuti pemikiran dari si propaganda
Badman and Badman (1988) argumentasi terkait dengan. konsep berfikir dalam
keperawatan :
1. berhubungan dengan situasi perdebatan.
2. Debat tentang suatu isu
3. Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
4. Penjelasan yang rasional
a. Pengkajian :
- mengumpulkan data dan validasi.
- Perawat melakukan observasi dalam pengumpulan data berfikir kritis.
- Mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait.
c. Perencanaan keperawatan :
- menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan
- keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan
d. Pelaksanaan keperawatan :
- pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa.
- Tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan
e. Evaluasi keperawatan :
-Mengkaji efektifitas tindakan
-Perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien
-Perlukah diulangi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi
informasi. Untuk memahami informasi secara mendalam dapat membentuk sebuah
keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau pendapat yang disampaikan. Proses aktif
menunjukkan keinginan atau motivasi untuk menemukan jawaban dan pencapaian
pemahaman. Dengan berpikir kritis, maka pemikir kritis menelaah proses berpikir orang
lain untuk mengetahui proses berpikir yang digunakan sudah benar (masuk akal atau tidak)
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA