Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II


KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

Dosen pengajar:
Syamsia rauf, S.,kep.,Ns.,M.kep

Di susun oleh:
NAMA:MUHAMAD ALWI
NIM :70300118020
KELAS : KEPERAWATAN A

PROGRAM STUDI JURUSAN KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KSEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAIDDIN MAKASSRA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah KONSEP DASAR KEPERAWATAN II
denga judul “konsep berpikir kritis dalam keperwatan”.

Samata, 19 april, 2019

penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumsan masalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Elemen berpikir kritis
C. Langkah-langkah berfikir kritis
D. Unsur-unsur berpikir kritis
E. Karakteristik berpikir kritis
F. Langkah-langkah pemecahan masalah dalam keperawatan
G. Fungsi berpikir kritis dalam keperawatan
H. Metode berpikir kritis
I. Penerapan berpikir kritis dalam keperawatan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

. Berpikir merupakan suatu suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan


mencangkup interaksi dari suatu rangkayan pikiran dan persepsi. Sedangakan berpikr
kritismerupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengn proses
belajar dan kritisitu sendiri sebagai sudut pandangselain itu juga membahas tentang komponen
berpikir kritis dalam keperwatan yang di dalamnya di pelajari karakteristik, sikap dan standar
berpikir kritis, anlitis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir
kritis.(tavis carol,2016)
Proses berpikir ini di lakukan sepnjang waktu sejalan dengan keterlibatan dalam
pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk
membentuk asumsi, ide-ide dan membuat kesimpulan yang valid, semua proses tersebut tidaj
terlepas dari proses berpikir dan belajar.
Keterapilan kognitif yang di gunakan dalam berppikir kualitas tinggi memrlukan disiplin
disiplin intelektual, evaluasi diri, berpikir ulang, oposisi, tantangan dan dukungan.
Berfikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada pikiran
rasional dan cermat menjadi pemikiran kritis adalah donominator umum untuk pengetahuan yang
menjadi contoh dalam pemikran yang disiplin dan mandiri.
Perawat sebagai bagaian dari pemberi layanan kesahatan yaitu memberi asyhan
keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan aka slalu di tuntun untuk berfikir kritis
dala berbagai stuasi. Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus nyata yang
akan memberi gambaran pada perawat tentang pemberian asuhan keperawatan yang komperhensif
dan bermutu. Seorang yang berfikir dengan cara kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut
yang berbeda meskipun objeknya sama, sehingga dapat di katakana, dengan tersedianya
pengetahuan baru, seorang professional harus selalu melakukan sesuatu dana pa yang selaluefektif
dan ilmia dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri maupun orang
lain.(hartini tri,2017)

B.RUMUSAN MASALA
1) Apa definisi berpikir kritis
2) Apa elemen berpikir kritis
3) Apa saja langka-langka berpikir kritis
4) Apa saja unsur-unsur berpikir kritis
5) Apa saja karateristik berpikir kritis
6) Bagaimana pennyelesain masalah dalam keperawatan
7) Apa fungsi berpikir kritis dalam keperawatan

BAB II
PEMBAHASA
A. DEFINISI
Berfikir kritis merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup
interaksi dan dan suatu rangkayan pikiran dan persepsi. Sedangkan berpikir kritis merupakan
konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubunan dengan proses belajar dan krisis
itusendiri sebagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen perpikir kritis
dalam keperawatan yang di dalamnya di pelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis,
analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis.( surya
Hendra,2014)
Menurut John dewey mengatakan bahwa sekolah harus mengajarkan cara berfikir yang
benar pada anak-anak( dewey,1916-1966). Vincent rugiero (1988) mengartikan berfikir sebagai
‘‘segala aktifitas mentalyang membantu merumuskan atau memecahkan masala, membuat
keputusan atau memenuhi keinginan untuk memehami; perikir adalah suatu pencarian jawaban,
sebuah pencrian makana, Jhon caffee( 1994), Direktur pusat Bahasa dan pemikiran kritis di
Laguardi Collage,City Universty of New York, menjelaskan bahwa berfikir sebagai sebuah proses
aktof teratur dan penuh makna yang kita gunkan untuk memahamidunia. Dia mendefinisikan
berfikir kritis sebagai berfikir untuk menyelidiki secara sistematis proses berfikir itu
sendiri.chaffee (1994 ) maksudnay tidak hanya memikirkan dengan sengaja , tatapi juga meneliti
bagaimana kita dan orang lain menggunakan bukti dan logika. (noelaka amoes,2019)
Di motifasi oleh keinginan untuk menemukan jawaban dan mencapai pemahaman
,pemikiran kritis meneliti proses berfikir mereka sendiri dan proses berfikir orang lain untuk
menegetahui apak proses berfikir mereka masuk akal. Mereka mengefaluasi pemikiran tersirat dari
apa yang meraka dengar dan baca, dan mereka melihat proses berfikir mereka sendiri saat menulis,
memecahkan masalah, membuat keputusan atau membuat sebuah proyek. Pemikiran kritis secara
sistematis menganalisis aktifitas mental untuk mengujitingkat keandalannya.(yuswadi iwan,2015)
Perawat di tuntut untukdapat berperan sebagai pembuat keputusanetik berdasarkan pada
nilai moral yang di yakinidengan penekanan pada hak pasien intuk mendapat otonomi,
menghindari hal-hal yang merugikan pasien, perawat juga harus terlibat dalam perumusan rencana
pelayanan kesehatan di tingkat kebijakan, perawat harus mempunyai suara untuk di dengar oleh
para pemegang kebijakandan harus aktif dalam gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan pasien,oleh karena itu kemampuan berfikir kritis dalam melihat fenomena yang ada
dalam layanan asuhan keperwatan dan menenelusuri penelitian yang telah di lakukan serta
mengunakan literature untuk memvalidasi masalah penelitian yang di temukan. (hartiti tri,2017)

B. ELEMEN BERFIKIR KRITIS


Berbagai elemen yang di gunakan dalam penelitian dan komponen, pemecahan masalah,
keperawatan serta kriteria yang di gunakan dengan komponen keterampilan sikap berfikir kritis
Adapun elemen berfikir kritis antara lain:
I. Identifikasi premis prenis dan kesimpulan, pemikiran kritis istirahat argument ke
dalam laporan dasar dan menarik implikasi logis.
II. Klasifikasi argument, pemikiran kritis menentukan ambiguitas dan ketidak
jelasan dalam argument dan proporsi
III. Pembentukan fakta, pemikiran kritis menentukan apakah tempat yang wajar dan
mengidentifikasi informasi yang telah di hilangkan atau tidak di kumpulkan.
Mereka menetukan apakah impliakasi yang logis dan mencari data berpotensi
bertentangan.
IV. Efaluasi logika, pemikiran kritis menentukan apakah tempat dukungan
kesimpulan, dalam argument dedukatif, kesimpulan haris benar jika premis
premis adalah benar, dalam argument induktif, kesimpulan yang mungkin jika
tempat yang benar
V. Evaluasi akhir, pemikir kritis menimbang bukti dan argumen, data penndukung,
logika dan bukti meningkatkan berat argument. Pemikir kritis tidak menerima
proporsi jika mereka berpikir ada lebih banyak bukti terhdap mereka atau jika
argument tidak jelas, menghilangkan informasi yang siknifikan, atau memilih
tempat yang salah atau logika yang buruk. (carol tavis,2016)

C. LANGKAH LANGKAH BERPIKIR KRITIS

Untuk menjadi pemikir kritis yang abik di butuhkan kesadaran dan keterampilan
memaksimalkan kerja otak melalui langkah-langkah berpikir kritis yang baik, sehingga
kerangka berpikir dan cara berpikir tersusun dengan pola yang baik, walau memang belum ada
rumusan langkah-langkah berpikir kritis bisa sangat sulit untuk bisa di ukur karena berpikir
kritis adalah proses yang srdang berlangsung buakan hasil yang muda di kenali. Keadaan
berpikir kritis berarti bahwa seorang terus mempertnyakan asumsi mempertimbangkan konteks
dan terlibat dalam skeptisisme reflektif ( pemikiran yang tak mudah percaya) atas informasi
yang di terima.sesui dengan sifatnya, keterampilan berfiki kritisprofesif dan menciptakan
perubahan dalam diri seseorang dari waktu ke waktu. Walau begitu, rumusan yang ada ini dapat
kita jadikan pertimbangan secara fleksibel untuk mengembangkan berpikir kritis kita hingga
kita sendiri dapat memutuskan pola yang cocok dan efektif membentuk kerangka berpikir dan
car acara berpikir kita secara sistematis.
Sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran kita serta untuk mengetehui dan
mengidentifikasi langkah-langkah berpikir kritis yang baik tersebut, maka kita dapat melihat
pendapat yang di kutip Knedler dari the ststewide history social scrince assement comunittee,
yang mengemukakan bahwa berpikir kritis itu dapat di kelompokan menjadi tiga langkah: (tavis
carol,2016)
1. Pengenalan masalah-masalah,
2. Menilai informasi
3. Memecahkan masalah atau menarik kesimpulan

D. UNSUR-UNSUR BERPIKIR KRITIS


Menurut Ennis (1996) terdapat 6 unsur dasar dalam berpikir krtis yang di singkat
menjadi FRISCO;
 F( FOCUS)
Untuk membuat sebuah keputusantentang apa yang di yakini harus bisa
memperjelas pertanyaan atau isu yang tersedia, jika coba di putuskan menenai
apa.
 R(REASON)
Mengetahui alasa-alasanyang mendukung atau melawan putusan-putusan
yang di buat berdasarkan situasi dan fakta yang relevan.
 I(INFERNCE)
Membuat kesimpulan yang beralasan atau menyungguhan. Bagi penting dari
langkah penyimpulan ini adalah mengidentifikasi asumsi dan mencari
pemecahan, pertimbangan dari interpretasi situasi dan bukti.
 S(SITUATION)
Memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berpikir akan membantu
memperjelas pertanyaan ( dalam F) dan mengetahui arti istilah-istilah kunci,
bagian-bagian yang relevan sebagai pedukung.
 C(CLARITY)
Menjelaskan arti istilah-aistilah yang di gunakan
 O(OVERVIEW)
Melangkah kembali dan meneliti secara menyeluruh keputusan yang di
ambil.( huriati titin,2017)

E.KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS


Karakteristik berpikir kritis taitu:(alwasilah caeder,2014)
1) Merumuskan pertanyaan, jangan hanya penanyakan tentang apa yang terjadi, tetapi
tanyakan juga bagaimana dan mengapa.
2) Membatasi permasalahan
3) Menguji data-data, bahwa kadang-kadang ada lebih dari satu jawaban untuk satu
,pertanyaan.
4) Menganalisis berbagai pendapat, dengan membandingkan berbagai jawaban untuk satu
pertanyaan,kemudian membuat penilayan untuk jawaban yang benar benar terbaik.
5) Menghindari pertimbangan emosional, perdebatan di lakukan dengan rasional.
6) Menghindari yang berlebihan, perlu di kaji fakta untuk mengetahui apakah ada bukti-
buktiyang mendukungnya
7) Mempertimbangkan berbagai interpensi.
8) Mentoleransi ambiguitas

F LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH DALAM KEPERAWATAN

PENKAJIAN
PS DIAKNOSA

PERENCANA
IMPLEMENT AN
EVALUASI
ASI

G. FUNSI BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN


Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keperwatan:(supiartini
yupi,2014)
1) Penggunaan prose perpikir kritis dalam aktifitas sehari-hari
2) Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperwatan
3) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperwatan
4) Menganalisis pengertian hubungan dari masing masing indikasi, penyebab dan
tujuan, serta tingkat hubungan.
5) Menganalisis hubungan dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang di
lakukan
6) Menguji asumsi-asumsi berkembang dalam keperawatan
7) Melaporkan data dan petunjuk yang akurat dalam keerawatan
8) Membuat dan mengecek dasar analisis dan validasi dasar keperawatan
9) Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperwatan
10) Memberikan alasan-alasan relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang di
lakukan
11) Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan
12) Mancari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktifitas nilai –nilai keputusan
13) Mengefaluasi penampilan kinerja perwat dan kesimpulan asuhan keperawatan
H. METODE BERPIKIR KRITIS
Ada banyak metode berpikir kritis selain mengandalkan pemikiran diri sendiri. Dengan
menggabungkan pemikiran dari beberapa individu dapat menjadikan hasil keputusan menjadi
lebih terperinci dan bahkan hasilnya menjadi solusi tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri
namun juga menjadi solusi untuk semua orang. Berikut adalah beberapa metode paling umum yang
digunakan untuk berpikir secara kritis.(yuswadi iwan,2015)

 Berdebat

Metode yang digunakan saat adanya pihak yang memiliki pandangan cukup bertolak
belakang. Caranya adalah masing-masing pihak memberikan argumentasi yang
menurutnya benar dengan disertai bukti-bukti pendukung. Tujuan berdebat adalah
menentukan pemikiran mana yang paling benar. Dalam berdebat biasanya ada pihak
penengah yang berperan sebagai moderator dan memastikan setiap pihak tidak melampaui
etika atau peraturan yang ada saat beragumentasi.

 Grup Diskusi

Berbeda dengan berdebat , dengan berdiskusi tidak ada pihak yang menang atau kalah.
Tujuannya adalah mencapai solusi untuk kepentingan bersama dan hasilnya disepakati
secara mufakat. Metode berpikir yang dilakukan secara berkelompok sehingga
menghasilkan hasil yang lebih cepat dan baik untuk semua orang. Biasanya ada sesi tanya
jawab yang bertujuan untuk menambah informasi dan penanganan yang lebih luas.
Biasanya ada satu pemimpin grup yang memastikan jalannya diskusi tidak melenceng dari
tema diskusi.

 Persuasi

Metode ketiga yang sering digunakan adalah metode dalam bentuk persuasi. Metode
persuasi menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain.
Mempengaruhi perbuatan, keyakinan, nilai atau prinsip orang lain memang membutuhkan
pola pikir kritis. Iklan adalah salah satu hasil dari metode persuasi.

 Propaganda

Metode yang hampir mirip dengan persuasi namun digunakan untuk kepentingan yang
lebih luas dengan menggunakan berbagai media massa hingga para pendengar mau
berubah dan bergerak secara massa mengikuti pemikiran dari si propaganda

I. PENERAPAN BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN.

Ada 4 hal pokok penerapan berfikir kritis dalam keperawatan(supartini


yupi,2014)

1.Penggunaan bahasa dalam keperawatan :


Berfikir kritis addalah kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif.
perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan idea, fikiran,
info, fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi.
Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.
2. Argumentasi dalam keperawatan

Sehari-hari perawat dihadapkan pada situasi harus berargumentasi untuk


menenukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan penjelasan,
mempertahankan terhadap suatu tuntutan/tuduhan.

Badman and Badman (1988) argumentasi terkait dengan. konsep berfikir dalam
keperawatan :
1. berhubungan dengan situasi perdebatan.
2. Debat tentang suatu isu
3. Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
4. Penjelasan yang rasional

3. Penerapan Proses Keperawatan


Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan

a. Pengkajian :
- mengumpulkan data dan validasi.
- Perawat melakukan observasi dalam pengumpulan data berfikir kritis.
- Mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait.

b. Perumusan diagnosa keperawatan :


- Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.
- Menentukan masalah dan argumen secara rasional
- Lebih terlatih, lebih tajam dalam dalam masalah

c. Perencanaan keperawatan :
- menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan
- keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan

d. Pelaksanaan keperawatan :
- pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan dalam menguji hipotesa.
- Tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan

e. Evaluasi keperawatan :
-Mengkaji efektifitas tindakan
-Perawat harus dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien
-Perlukah diulangi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi
informasi. Untuk memahami informasi secara mendalam dapat membentuk sebuah
keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau pendapat yang disampaikan. Proses aktif
menunjukkan keinginan atau motivasi untuk menemukan jawaban dan pencapaian
pemahaman. Dengan berpikir kritis, maka pemikir kritis menelaah proses berpikir orang
lain untuk mengetahui proses berpikir yang digunakan sudah benar (masuk akal atau tidak)

Perawat di tuntut untukdapat berperan sebagai pembuat keputusanetik


berdasarkan pada nilai moral yang di yakinidengan penekanan pada hak pasien intuk
mendapat otonomi, menghindari hal-hal yang merugikan pasien, perawat juga harus
terlibat dalam perumusan rencana pelayanan kesehatan di tingkat kebijakan, perawat
harus mempunyai suara untuk di dengar oleh para pemegang kebijakandan harus aktif
dalam gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pasien,oleh karena itu
kemampuan berfikir kritis dalam melihat fenomena yang ada dalam layanan asuhan
keperwatan dan menenelusuri penelitian yang telah di lakukan serta mengunakan
literature untuk memvalidasi masalah penelitian yang di temukan.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Supartini yupi.(2014)buku ajaran dasar keperawatan.jakarta:EGC


Hartini tri.(2017)peninkatan kualitas professional dan pengembangan keprofesionalan
berkelanjutan.yogyakarta:budi utama
Huriah titin.(2018)metode student center learning.jakarta:prenada media grub
Mulyono wijajanti.(2016)ilmu sosial.jakarta;IKAPI
Surya Hendra.(2014)cara belajar orang genius.jakarta:Elex media komputindo
Syaefullah avip.(2015)prinsip dasar penyusunan dan penulisankarya tulis ilmia.jakarta:Grasindo
Yuswadi iwan(2015)revolusi berpikir.bandung:mizan pustaka
Alawasilah caedar(2014)conteksual teaching & learning.jakarta:EGC
Tavis carol.(2016)psikologi.jakarta:erlangga
Noelaka amoes.(2019)isu-isu kritis pendidikan.jakarta:prenada media grub
Rachmani arsi.(2018)jurnal teologi berita hidup.konvergensi 1 januari2018:e-
journal.sttberitahidup.ac.id
Faizal Mohamad.(2015)proses berpikir kritis siswa.surabaya:pasca sarjana unesa tidak di
publikasiakn

Anda mungkin juga menyukai