PENDAHULUAN
1
KPSW memiliki risiko komplikasi pada ibu dan komplikasi pada
janin. Dari segi maternal, infeksi pada cairan amnion adalah komplikasi
tersering pada KPSW. Endometritis dan solusio plasenta kadang-kadang
terjadi sekitar 2-29% dan 15-25%. komplikasi yang jarang namun harus
ditangani dengan serius adalah retensio plasenta dan perdarahan pada
kuretase (12%), sepsis pada ibu (0,8%) dan kematian janin (0,14).
Komplikasi janin pada KPSW adalah infeksi pada janin dan fetal
disstress karena kompresi pada tali pusar atau solusio plasenta. Karena hal
tersebut, ibu memiliki risiko untuk dilakukan tindakan operasi / sectio
caesarea pada denyut jantung janin yang abnormal. Kematian janin berkisar
1-2%, Respiratory Distress Syndrome (RDS) adalah komplikasi tersering
pada premature KPSW dengan insiden kira-kira 10-40%. enterokolitis
nekrotikans dan perdarahan ventrikular sering juga terjadi. Dapat juga
terjadi penyakit paru kronis, gangguan pengelihatan dan pendengaran,
keterbatasan intelektual, perkembangan motorik yang terhambat hingga
kematian.
Dalam buku panduan Basic Emergency Obstetric & Newborn Care
dari Etiophia, disiapkan tenaga kesehatan profesional yang kompeten
dalam menangani kasus kegawatdaruratan obstetri seperti KPSW. Strategi
lain yang dikembangkan yaitu mengatasi masalah dalam merujuk ibu
dengan KPSW prematur ke fasilitas rujukan dan pemberian antibioyik
profilaksis dan steroid untuk persalinan.
Prediksi dan pencegahan dari KPSW adalah kesempatan yang baik
untuk mencegah komplikasi pada KPSW. Faktor risiko dari KPSW adalah
kelahiran premture sebelumnya, merokok, polihdramnion, infeksi saluran
kemih, infeksi menular seksual, KPSW sebelumnya, bekerja pada masa
kehamilan, Body Mass Index yang rendah, perederahan dan tingkat
sosioekonomi yang rendah.
2
B. Tujuan
C. Metode
D. Hasil
3
Pada penelitian yang dilakukan pada riset ini, ditemukan 240 sampel
dengan 160 orang perempuan yang melahirkan tanpa KPSW dan 80 orang
perempuan yang melahirkan dengan KPSW. Dilakukan analisis data
univariat dengan hasil nilai tengah usia perempuan pada kasus ini berusia
27 tahun dan 26 tahun. Mayoritas ibu rumah tangga, dan pendidikan
terakhir adalah SMA. Mayoritas memiliki etnis Tigray dan tinggal di kota.
Mayoritas partisipan tidak memiliki riwayat membawa benda yang
berat. Partisipan mengaku tidur kurang dari 8 jam dalam sehari. Dua dari
sepuluh perempuan dari kasus dan 15% dari kontrol menggunakan
transportasi harian. Dan sedikit dari kasus dan kontrol memiliki pembantu.
dua puluh lima (31,2%) dari kasus dan 10,6% dari kontrol memiliki
riwayat aborsi, diantara perempuan yang memiliki riwayat aborsi, hampir
1/4 dari kasus memiliki riwayat aborsi 2 kali dan 1 dari 10 control memiliki
riwayat aborsi 2 kali. 102 kontrol dan 77,8% kasus tidak memiliki riwayat
persalinan prematur, dilihat dari riwayat KPSW, 27 kasus dan 10 kontrol
memiliki riwayat KPSW sebelumnya. Proporsi ibu yang melakukan
pemeriksaan ANC tinggi, lebih dari setengah kasus dan kontrol memiliki
riwayat hubungan seksual pada usia kehamilan trimester 3, dari kasus dan
kontrol hanya sedikit yang merokok dan keluar darah dari vagina,
mayoritas tidak memiliki riwayat kecelakaan, mayoritas ibu memiliki
presentasi kepala, angka polihidramnion dan kehamilan ganda sangat
sedikit pada masing-masing kelompok.
Dari data analisis bivariat, didapatkan 13 variabel yang memiliki p
value < 0,25. lalu di masukan ke dalam analisis regresi logistik sehingga
didapatkan 4 variable yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu
riwayat aborsi, riwayat KPSW sebelumnya, riwayat sectio caesarea dan
keputihan abnormal pada saat kehamilan memiliki hubungan dengan
KPSW.
Dilihat dari riwayat aborsi, perempuan yang memiliki riwayat aborsi
memiliki kemungkinan 3,06 kali lebih tinggi untuk KPSW dari pada yang
tidak dengan AOR 3,06 (CI:1.39, 6.71). riwayat operasi sectio caesarea
4
menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap KPSW dengan AOR 3,15
(:1.05, 9.46). riwayat KPSW sebelumnya memiliki hubungan yang kuat
sebagai faktor risiko dalam KPSW yaitu 4.45 kali lebih tinggi. Keputihan
abnormal juga memiliki hubungan yang sangat kuat dalam KPSW yaitu
sebanyak 3.31 kali lebih tinggi (CI:1.67, 6.56). dimana mengangkat benda
berat, penghasilan, tidur kurang dari 8 jam, merokok, batuk kronik,
hubungan seksual, gravid dan paritas serta kecelakaan tidak memiliki
hubungan terhadap KPSW.
E. Pembahasan
5
Uganda dan Egypt. Keputihan abnormal menunjukkan adanya infeksi.
Infeksi memnyebabkan respon peradangan pada membran yang
menyebabkan pecahnya membran. Beberapa bakteri pada genital
menguraikan enzym seperti protease, phospolipases dan collagenases yang
menyebabkan ketuban lemah dan pecah.
6
BAB II
TELAAH JURNAL
7
II. Penilaian PICO VIA (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Validity,
Importancy, Applicability)
1. Population
Pada penelitian ini adalah populasi perempuan hamil yang datang untuk
melakukan persalinan di rumah sakit di kota Mekelle antara bulan Desember
2015 hingga Juni 2016. total perempuan yang ditemukan adalah 240 subjek
yaitu 160 kontrol dan 80 kasus.
2. Intervention
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi pada subjek penelitian.
3. Comparison
Penelitian ini membandingkan masing – masing faktor risiko dari kejadian
Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
4. Outcome
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan hasil yaitu sebagai berikut:
Pada penelitian ini, didapatkan faktor risiko yang bermakna pada KPSW
adalah riwayat aborsi, riwayat SC, riwayat KPSW sebelumnya dan adanya
keputihan yang abnormal.
Pada tabel 2 menunjukkan hasil dari aktivitas fisik antara wanita dalam
grup kasus dan grup kontrol dilihat dari mengangkat benda berat, tidur
kurang dari 8 jam, penggunaan transportasi sehari-hari dan pekerjaan
rumah
8
Pada table 3 menunjukan hasil dari riwayat obstetri dan ginekologi pada
perempuan antara kasus dan kontrol dilihat dari riwayat aborsi, angka
aborsi, tipe aborsi, persalinan prematur, riwayat KPSW sebelumya, operasi
servik, cervical cerlage, KB, tipe KB dan riwayat operasi sectio caesarea
5. Validity
Research question
a) Is the data collected in accordance with the purpose of the research?
Yes, all the collected data assosiated with the target of the research.
The research use retrospective study, explain about risk factor for
develop premature rupture of membran
9
c) Are the research subjects explained in detail?
Yes, the subjects of this study is pregnant woman with diagnosis of
PROM and without PROM with gestation age beyond 28 weeks.
Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and
researchers?
Yes they was.
6. Importancy
Is this study is important?
Yes, this study can help the doctor can have early diagnose for PROM and
can manage the therapy for patient and manage the treatment that can influence
the pregnancy outcomes.
7. Applicability
Is your environment so different from the one in study that the methods could
not be use there?
The enviroment on the research can be used for Indonesia enviroment.
10
BAB III
SIMPULAN
After study this journal, the concultion this journal is valid, importance, and can be
used as referances for studies in the future
11
DAFTAR PUSTAKA
12