Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Informasi Jurnal


1. Judul jurnal
Risk Factor of Premature Rupture of Membranse in Public Hospitals at
Mekele City, Tigray, a Case Control Study
2. Penulis
Natnael Etsay Assefa, Hailemariam Berhe, Fiseha Girma, Kidnamariam
Berhe, Yodit Zewdie Berhe, Gidiom Gebrehet, Weldu Mamu Werid, Almaz
Berhe, Hagos B Rufae dan Guesh Welu
3. Tahun
Received January 11, 2017; Accepted September 17, 2018; Published
September 29, 2018

1.2 Gambaran Umum


A. Latar Belakang

Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah pecahnya


selaput ketuban sebelum waktu kontraksi uterus. KPSW yang terjadi
sebelum usia kehamilan 37 minggu dikatakan prematur KPSW sedangkan
KPSW yang terjadi diatas 37 minggu disebut aterm KPSW. Ketuban adalah
membran yang kuat namun lentur. Dan memegang peranan yang sangat
penting dalam proses persalinan. Di dunia ini ada beberapa perbedaan
terhadap prevalensi dari KPSW dan dapat terjadi akibat perbedaan populasi
dalam penelitian. Insiden dari KPSW berkisar antara 5%-10% dari seluruh
kehamilan dan insiden dari prematur KPSW kira-kira 3%. kira-kira
sebanyak 70% kasus KPSW terjadi pada usia kehamilan yang aterm.
Teradapat referensi lain yang menunjukkan bahwa sekitar 50% KPSW
terjadi pada usia kehamilan yang premature.

1
KPSW memiliki risiko komplikasi pada ibu dan komplikasi pada
janin. Dari segi maternal, infeksi pada cairan amnion adalah komplikasi
tersering pada KPSW. Endometritis dan solusio plasenta kadang-kadang
terjadi sekitar 2-29% dan 15-25%. komplikasi yang jarang namun harus
ditangani dengan serius adalah retensio plasenta dan perdarahan pada
kuretase (12%), sepsis pada ibu (0,8%) dan kematian janin (0,14).
Komplikasi janin pada KPSW adalah infeksi pada janin dan fetal
disstress karena kompresi pada tali pusar atau solusio plasenta. Karena hal
tersebut, ibu memiliki risiko untuk dilakukan tindakan operasi / sectio
caesarea pada denyut jantung janin yang abnormal. Kematian janin berkisar
1-2%, Respiratory Distress Syndrome (RDS) adalah komplikasi tersering
pada premature KPSW dengan insiden kira-kira 10-40%. enterokolitis
nekrotikans dan perdarahan ventrikular sering juga terjadi. Dapat juga
terjadi penyakit paru kronis, gangguan pengelihatan dan pendengaran,
keterbatasan intelektual, perkembangan motorik yang terhambat hingga
kematian.
Dalam buku panduan Basic Emergency Obstetric & Newborn Care
dari Etiophia, disiapkan tenaga kesehatan profesional yang kompeten
dalam menangani kasus kegawatdaruratan obstetri seperti KPSW. Strategi
lain yang dikembangkan yaitu mengatasi masalah dalam merujuk ibu
dengan KPSW prematur ke fasilitas rujukan dan pemberian antibioyik
profilaksis dan steroid untuk persalinan.
Prediksi dan pencegahan dari KPSW adalah kesempatan yang baik
untuk mencegah komplikasi pada KPSW. Faktor risiko dari KPSW adalah
kelahiran premture sebelumnya, merokok, polihdramnion, infeksi saluran
kemih, infeksi menular seksual, KPSW sebelumnya, bekerja pada masa
kehamilan, Body Mass Index yang rendah, perederahan dan tingkat
sosioekonomi yang rendah.

2
B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko pada


Ketuban Pecah Sebelum Waktunya.

C. Metode

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian retrospektif case


control. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu perempuan hamil yang
datang dan memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan masyarakat
di kota Mekelle pada bulan desember 2015 hingga juni 2016. Ibu dengan
KPSW dan tidak KPSW di atas kehamilan 28 minggu akan di masukkan ke
dalam penelitian ini sedangkat yang dibawah 28 minggu menjadi krteria
ekslusi karena dikatakan aborsi. Total sampel dihitung menggunakan EPI
INFO versi 3.5.1, aplikasi statistik, dengan double populasi sesuai dengan
data sebelumnya dari Uganda. Dengan kontrol : kasus adalah 2;1. sampel
didapatkan sebanyak 228, lalu ditambahkan 5% untuk drop out sehingga
didapatkan sampel sebanyak 240 yaitu 160 kasus dan 80 kasus.
Pada seluruh subjek penelitian yang sesuai kriteria inklusi dan
eklsusi pada grup kasus dan seluruh subjek yang memenuhi krieria inklusi
eklsusi dan dipilih dengan random sampling sebagai kontrol akan diberikan
kuesioner dan checklist yang dipersiapkan dengan bahasa inggris dan
bahasa tigrina. Data dimasukkan dengan EpiData Versi 3.1 dan dilakukan
analisis menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS)
version 20.0. frekuensi dan persentasi digunakan variabel kategori, odds
ratio dengan tingkat kepercayaan 95%. variable diuji menggunakan p-
value 0,25 pada analisis regresi logistik bivariat. Lalu hubungan
kemaknaan dilakukan dengan uji statistik P-value <0.05

D. Hasil

3
Pada penelitian yang dilakukan pada riset ini, ditemukan 240 sampel
dengan 160 orang perempuan yang melahirkan tanpa KPSW dan 80 orang
perempuan yang melahirkan dengan KPSW. Dilakukan analisis data
univariat dengan hasil nilai tengah usia perempuan pada kasus ini berusia
27 tahun dan 26 tahun. Mayoritas ibu rumah tangga, dan pendidikan
terakhir adalah SMA. Mayoritas memiliki etnis Tigray dan tinggal di kota.
Mayoritas partisipan tidak memiliki riwayat membawa benda yang
berat. Partisipan mengaku tidur kurang dari 8 jam dalam sehari. Dua dari
sepuluh perempuan dari kasus dan 15% dari kontrol menggunakan
transportasi harian. Dan sedikit dari kasus dan kontrol memiliki pembantu.
dua puluh lima (31,2%) dari kasus dan 10,6% dari kontrol memiliki
riwayat aborsi, diantara perempuan yang memiliki riwayat aborsi, hampir
1/4 dari kasus memiliki riwayat aborsi 2 kali dan 1 dari 10 control memiliki
riwayat aborsi 2 kali. 102 kontrol dan 77,8% kasus tidak memiliki riwayat
persalinan prematur, dilihat dari riwayat KPSW, 27 kasus dan 10 kontrol
memiliki riwayat KPSW sebelumnya. Proporsi ibu yang melakukan
pemeriksaan ANC tinggi, lebih dari setengah kasus dan kontrol memiliki
riwayat hubungan seksual pada usia kehamilan trimester 3, dari kasus dan
kontrol hanya sedikit yang merokok dan keluar darah dari vagina,
mayoritas tidak memiliki riwayat kecelakaan, mayoritas ibu memiliki
presentasi kepala, angka polihidramnion dan kehamilan ganda sangat
sedikit pada masing-masing kelompok.
Dari data analisis bivariat, didapatkan 13 variabel yang memiliki p
value < 0,25. lalu di masukan ke dalam analisis regresi logistik sehingga
didapatkan 4 variable yang memiliki hubungan yang signifikan yaitu
riwayat aborsi, riwayat KPSW sebelumnya, riwayat sectio caesarea dan
keputihan abnormal pada saat kehamilan memiliki hubungan dengan
KPSW.
Dilihat dari riwayat aborsi, perempuan yang memiliki riwayat aborsi
memiliki kemungkinan 3,06 kali lebih tinggi untuk KPSW dari pada yang
tidak dengan AOR 3,06 (CI:1.39, 6.71). riwayat operasi sectio caesarea

4
menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap KPSW dengan AOR 3,15
(:1.05, 9.46). riwayat KPSW sebelumnya memiliki hubungan yang kuat
sebagai faktor risiko dalam KPSW yaitu 4.45 kali lebih tinggi. Keputihan
abnormal juga memiliki hubungan yang sangat kuat dalam KPSW yaitu
sebanyak 3.31 kali lebih tinggi (CI:1.67, 6.56). dimana mengangkat benda
berat, penghasilan, tidur kurang dari 8 jam, merokok, batuk kronik,
hubungan seksual, gravid dan paritas serta kecelakaan tidak memiliki
hubungan terhadap KPSW.

E. Pembahasan

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko dari


KPSW dan pada penelitian ini didapatkan riwayat aborsi, riwayat operasi
Sectio caesaraea, riwayat KPSW dan keputihan abnormal memiliki
hubungan yang signifikan terhadap KPSW.

Riwayat aborsi didapatkan sebagai risiko KPSW, partisipan yang


memiliki riwayat aborsi 3,06 kali lebih tinggi untuk KPSW. Angka dan tipe
aborsi tidak signifikan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di
USA, Lithuania, India, Cina dan Uganda. Tidak sesuai dengan penelitian
dari Kaya di Uganda yaitu didapatkan hubungan yang signifikan antara
aborsi 2 kali atau lebih dengan KPSW. Perbedaan ini mungkin bisa terjadi
karena kurangnya prevalensi aborsi dalam penelitian ini.

Penelitian dari Uganda membuktikan bahwa operasi sectio


caesarea adalah risiko yang signifikan pada KPSW. Penelitian ini juga
menemukan hasil yang sama yaitu sebanyak 3.15 kali lebih tinggi. Hal ini
kemungkinan dapat terjadi karena risiko robeknya bekas luka pada operasi
sectio caesarea pada kehamilan selanjutnya.

Keputihan yang abnormal memiliki hubungan yang signifikan


terhadap KPSW. Perempuan dengan keputihan yang abnormal memiliki
risiko 3.31 kali lebih tinggi pada KPSW sesuai dengan penelitian dari

5
Uganda dan Egypt. Keputihan abnormal menunjukkan adanya infeksi.
Infeksi memnyebabkan respon peradangan pada membran yang
menyebabkan pecahnya membran. Beberapa bakteri pada genital
menguraikan enzym seperti protease, phospolipases dan collagenases yang
menyebabkan ketuban lemah dan pecah.

6
BAB II
TELAAH JURNAL

Telaah jurnal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-


based medicine) yang diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan
sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan
kegunaannya dalam praktik klinis. Komponen utama yang dinilai dalam critical
appraisal adalah validity, importancy, applicability. Tingkat kepercayaan hasil
suatu penelitian sangat bergantung dari desain penelitian dimana uji klinis
menempati urutan tertinggi. Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu
penelitian dimulai dari komponen pendahuluan, metodologi, hasil, dan diskusi.
Masing-masing komponen memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam
menentukan apakah hasil penelitian tersebut layak atau tidak digunakan sebagai
referensi.
Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai dari
komponen pendahuluan, metodologi, hasil, dan diskusi. Masing-masing komponen
memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan apakah hasil
penelitian tersebut layak atau tidak digunakan sebagai referensi.

I. Telaah Kelengkapan Jurnal


 Judul jurnal : Ada
 Pengarang dan institusi : Ada
 Abstrak : Ada
 Pendahuluan : Ada
 Metode : Ada
 Hasil : Ada
 Pembahasan : Ada
 Kesimpulan dan saran : Ada
 Daftar pustaka : Vancouver
 Lampiran : Tidak ada

7
II. Penilaian PICO VIA (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Validity,
Importancy, Applicability)

1. Population
Pada penelitian ini adalah populasi perempuan hamil yang datang untuk
melakukan persalinan di rumah sakit di kota Mekelle antara bulan Desember
2015 hingga Juni 2016. total perempuan yang ditemukan adalah 240 subjek
yaitu 160 kontrol dan 80 kasus.

2. Intervention
Pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi pada subjek penelitian.

3. Comparison
Penelitian ini membandingkan masing – masing faktor risiko dari kejadian
Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

4. Outcome
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan hasil yaitu sebagai berikut:
 Pada penelitian ini, didapatkan faktor risiko yang bermakna pada KPSW
adalah riwayat aborsi, riwayat SC, riwayat KPSW sebelumnya dan adanya
keputihan yang abnormal.

 Table I menunjukan hasil dari hubungan sosio demographic pada grup


kasus dan grup kontrol yaitu usia, tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, tempat
tinggal, etnis, penghasilan, status pernikahan, tingkat pendidikan pasangan,
dan pekerjaan pasangan

 Pada tabel 2 menunjukkan hasil dari aktivitas fisik antara wanita dalam
grup kasus dan grup kontrol dilihat dari mengangkat benda berat, tidur
kurang dari 8 jam, penggunaan transportasi sehari-hari dan pekerjaan
rumah

8
 Pada table 3 menunjukan hasil dari riwayat obstetri dan ginekologi pada
perempuan antara kasus dan kontrol dilihat dari riwayat aborsi, angka
aborsi, tipe aborsi, persalinan prematur, riwayat KPSW sebelumya, operasi
servik, cervical cerlage, KB, tipe KB dan riwayat operasi sectio caesarea

 Pada table 4 menunjukan hubungan dari indek persalinan pada wanita


hamil antara grup kasus dan kontrol dilihat dari usia kehamilan, Gravid dan
Paritas, Hb, Keputihan abnormal, ANC, batuk kronik, hubungan seksual
pada trimester 3, merokok, minum kopi, perdarahan pada vagina, alkohol,
presentasi janin, polihidramnion dan kehamilan ganda

 Pada table 5 menunjukan hasil hubungan bermakna antara risiko dan


kejadian KPSW dengan signifikasi p<0.25 pada analisis bivariat.
Didapatkan 13 variabel, lalu dilihat dari signifikasi dengan p<0,05
didapatkan hasil riwayat aborsi AOD 3.06(CI: 1.39, 6.71), riwayat KPSW
AOD 4.45 (CI: 1.87, 10.6), riwayat SC AOD 3.15 (CI: 1.05-9.46), dan
keputihan abnormal AOD 3.31 (CI : 1.67, 6.56)

5. Validity
 Research question
a) Is the data collected in accordance with the purpose of the research?
Yes, all the collected data assosiated with the target of the research.
The research use retrospective study, explain about risk factor for
develop premature rupture of membran

b) Are the inclusion and exclusion criteria in this research clearly


defined?
Yes, population in this research is pregnant woman with Premature
Rupture of Membrane as case and without Premature Rupture of
Membrane as control that admitted to public hospital in Mekelle city
from December 2015 until June 2016. There are 3 public hospitals in
Mekelle city and Mekelle City is the capital city of Tigray Region.

9
c) Are the research subjects explained in detail?
Yes, the subjects of this study is pregnant woman with diagnosis of
PROM and without PROM with gestation age beyond 28 weeks.

 Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and
researchers?
Yes they was.

 Interventions and co-interventions


Were the perfomed interventions described in sufficent detail to be
followed by other?
The research not used intervention to the subject on this study

6. Importancy
Is this study is important?
Yes, this study can help the doctor can have early diagnose for PROM and
can manage the therapy for patient and manage the treatment that can influence
the pregnancy outcomes.

7. Applicability
Is your environment so different from the one in study that the methods could
not be use there?
The enviroment on the research can be used for Indonesia enviroment.

10
BAB III
SIMPULAN

After study this journal, the concultion this journal is valid, importance, and can be
used as referances for studies in the future

11
DAFTAR PUSTAKA

Natnael E A, Hailemariam B, Fishe G, Kidanemariam B, Yodit Z B, Gidiom G,


Weldu M W, Almaz B, Hagos B R, Guesh W. 2018. Risk Factors of Premature
Rupture of Membranes in Public Hospitals at Mekele City, Tigray, a Case
Control Study. Assefa et al. BMC Pregnancy and Childbirth
https://doi.org/10.1186/s12884-018-2016-6

12

Anda mungkin juga menyukai