PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara maju dan Negara berkembang saat ini memiliki tiga beban
penyakit kesehatan jiwa atau akibat perilaku sosial (tripe burden of disease)
menular dan kecelakaan akan meningkat dan penyakit penular akan menurun.
Negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi
global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit
karena komplikasi dari penyakit ini menjalar ke seluruh tubuh seperti pada
mata, jantung, ginjal dan saraf, sehingga penyakit ini dijuluki The Silent
penyakit tidak menular, salah satunya adalah diabetes mellitus dengan urutan
1
2
miliar dan akan meningkat menjadi 6,16 miliar pada tahun 2040, dengan
angka kematian 5 juta jiwa, sebesar 87-91% adalah penderita diabetes mellitus
persentase sebesar 6,7%, setelah stroke (21,1%) dan Penyakit Jantung Koroner
Sumatera Barat menyatakan tahun 2014 diabetes mellitus berada pada urutan
empat pilar penyangga yang mendukung, yaitu edukai, diet, olahraga dan obat
(Novitasari, 2012).
3
Kondisi kadar gula darah yang tinggi didalam tubuh dalam jangka
miokard, stroke dan penyakit vaskuler perifer (Smeltzer & Bare, 2013). Dalam
menjadi tiga tipe, yaitu tipe I, II dan gestasional. Diabetes Mellitus tipe 2
DM Tipe 2 adalah 95% proporsi dunia yang menderita diabetes mellitus dan
(Harding, 2003).
dapat dikendalikan. Diketahui ada dua cara yang bisa dilakukan dalam
menurunkan kadar gula darah yaitu, Cara farmakologi yang terdiri dari insulin
oral dan injeksi insulin (Singal et al, 2004 dalam Surya, 2016), sedangkan cara
non farmakologi yaitu diet, latihan jasmani, edukasi dan terapi komplementer
(Lanywati, 2007; Singal, Kenny et al. 2004 dalam Surya, 2016; Sustrani, dkk,
2005). Ada beberapa tanaman herbal yang bisa digunakan sebagai bahan baku
4
biji, jinten, alpokat, apel dan lain sebagainya (Wasito, 2011; Wijoyo, 2012).
dengan obat-obatan kimia, selain itu mudah dan mudah didapatkan. Hal ini
karenakan dari efek buah yang bersifat alami, berbeda dengan efek dari obat-
obatan kimia. Tubuh manusia relatif lebih mudah menerima obat dari bahan
jambu monyet dan jambi biji merah (Shadine, 2011). Salah satu buah yang
baik dikonsumsi bagi penderita DM tipe 2 ini adalah jambu biji merah,
dimana saja tanpa mengenal musim selalu dapat tumbuh dan berbuah lebat.
Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa buah segar dan jus buah jambu biji
5
ada di Kota Padang, dan salah satu Puskesmas dengan penderita diabetes
sebanyak 185 orang (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2016). Data Puskesmas
obatan medis. Tiga diantara mereka memilih mengobati diabetes dengan diet
buah jambu biji sebagai alternatif pengobatan. Untuk penggunaan buah jambu
tentang “pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kadar glukosa darah
B. Rumusan Masalah
masalah “Adakah pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kadar glukosa
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
7
1. Pendidikan Kesehatan
2. Bagi Responden
sebagai terapi non farmakologi atau pengobatan alternatif yang tepat dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Mellitus
makanan yang biasa dikonsumsi. Nilai normal gula darah yang ada
penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai
dengan tingginya kadar gula dalam darah (Susilo & Wulandari, 2011).
adalah :
8
9
insulin agar kadar gula darah normal, oleh karena badan tidak dapat
sangat tinggi atau tidak segera ditangani (sampai lebih dari 1.000
10
c. Diabetes gestasional
3. Etiologi
adalah :
a. Pola makan
b. Obesitas (kegemukan)
c. Jenis Kelamin
d. Faktor genetis
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen
penyebab terjadinya diabetes mellitus akan dibawa oleh sang anak jika
e. Usia
Faktor usia yang resiko menderita diabetes mellitus tipe 2 adalah usia
pada tingkat jaringan dan akhirnya pada tingkat organ yang dapat
tahun, maka kadar glukosa darah naik 1-2 mg% tiap tahun saat puasa
dan akan naik 6-13% pada 2 jam setelah makan, berdasarkan hal
h. Pola hidup
tiroid merupakan studi pengamatan yang sedang naik daun saat ini.
maupun organ lain, yang juga nantinya akan berdampak pada munculnya
(Hasdianah, 2012).
sebagian orang, tetapi terapi ini juga akan menghambat sekresi insulin dari
14
Hipersekresi hormon juga terjadi pada kelenjar tiroid yang merupakan tri-
sebagai berikut :
a. Gejala umum DM
dengan tidur.
5) Penglihatan kabur
di ulu hati.
16
Kadar glukosa yang tinggi akan merusak urat saraf. Kelainan urat
tubuh terganggu.
penyembuhan. Jadi obati dan rawat luka dan goresan dengan cepat.
beberapa hari. Periksa kaki setiap hari jika terjadi lecet, luka-luka,
luka.
12) Mati rasa atau sakit pada anggota tubuh bagian bawah
Kadar gula darah yang tinggi akan mengakibatkan mati rasa atau
sakit pada anggota tubuh bagian bawah. Mati rasa serta kesemutan
adalah bentuk dari sensasi abnormal yang bisa terjadi pada bagian
juga berasal dari pikiran dan jiwa. Pada waktu yang sangat
1) Kondisi rambut
tipis. Bila akar rambut yang terserang, maka rambut akan mudah
rontok.
2) Kondisi telinga
3) Kondisi mata
4) Kondisi lidah
5) Kondisi ludah
7) Kondisi paru-paru
sembuh.
8) Kondisi jantung
9) Kondisi lever
rusak.
a) Kesemutan
terasa
e) Kram
disebut atrofi
darah.
23
a. Terapi Farmakologi
Pemberian terapi farmakologi diberikan ketika penderita diabetes
mellitus tidak bisa mencapai kadar glukosa darah yang normal. Pemberian
pengaturan makan dan latihan jasmani (Singal et al, 2004 dalam Surya,
2016).
b. Non Farmakologi
1) Rencana diet
Untuk mengatur porsi makan, penderita diabetes mellitus harus
pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut dan kegiatan jasmani untuk
kontraksi otot (kontraksi otot ini memiliki sifat seperti insulin), akibatnya
Surya, 2016)
3) Edukasi
24
modalitas dan praktik yang sesui dengan teori dan kepercayaan, bukan
sekedar dipengaruhi oleh politik sistem kesehatan atau budaya yang telah
berjalan, tetapi terdiri dari semua praktik dan proses penjabaran ide dari
retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat
yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk
(Hasdianah, 2012).
Jika tidak dikelola dengan baik, faktor kadar gula darah tinggi akan
Diabetes Mellitus dapat muncul secara akut dan kronik yaitu timbul
1. Pengertian
tingkat glukosa yang ada dalam darah. Tingkat glukosa di dalam tubuh
telah diatur dengan ketat, karena glukosa atau gula darah yang mengalir di
dalam darah merupakan sumber energi yang utama untuk sel di dalam
tubuh manusia. Gula darah adalah produk akhir dan merupakan sumber
insulin.
sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Kadar gula dalam darah di
gula dalam darah. Apabila kadar gula darah telah meningkat karena
perubahan glikogen maka akan ada hormon yang dilepaskan dari butir-
butir sel yaitu insulin yang nantinya akan menyebabkan hati mengubah
lebih banyak glukosa menjadi glikogen. Kadar gula di dalam darah yang
Tabel 2.1
Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa (mg/dl)
Bukan Belum
DM
DM Pasti DM
Kadar Glukosa Plasma < 100 100-199 >200
glukosa sewaktu vena
darah Plasma < 90 90-199 >200
(mg/dl) kapiler
Persiapan alat :
1) Glukometer
2) Kapas alkohol
tidur telentang
pada daerah ujung jari tangan untuk mengukur kadar gula darah
alkohol
kapas alkohol
dilakukan
kembali
1. Pengertian
Indonesia dengan nama umum jambu biji, jambu batu atau jambu klutuk.
dan genus Psidium. Pohonnya adalah tipe yang selalu hijau (evergreen)
setinggi 6 sampai 25 kaki dengan cabang yang lebar dan ranting yang
29
berbulu halus . Batang pohonnya kurus, halus, dan kulit kayunya bercorak
adalah tumbuhan yang mudah tumbuh dimana saja dan tanpa mengenal
Gambar 2.1
Buah Jambu Biji
2. Morfologi
a. Akar tunggang
kekuatan yang lebih besar pada batang dan juga daerah perakaran
b. Batang
c. Daun
tergantung jenisnya.
d. Bunga
terdapat pada jambu biji terdiri dari kelopak dan dua mahkota yang
yang memiliki mahkota yang sama, serta memiliki benang sari yang
memiliki tangkai sari dengan warna yang cerah bakal buah tenggelam
e. Buah
buah ini terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja dan
mempunyai lebih dari satu biji. Jambu biji juga termasuk dalam buah
f. Biji
banyak koleksi jenis tanaman jambu biji atau dikenal dengan koleksi
plasma nutfah jambu biji. Ada beberapa jenis atau varietas jambu biji yang
Jambu biji kecil atau jambu biji menir adalah salah satu jenis jambu
yang unik dan menarik. Tanaman ini biasanya ditanam dipot karena
salah satu jenis jambu tanpa biji. Namun, ada jenis jambu biji sukun
yang berbiji. Jambu biji sukun tanpa biji atau berbiji termasuk buah
muda mengkilap bila sudah matang. Rasa daging buah manis serta
enak dengan tekstur keras dan renyah. Rasa manis disebabkan kadar
termasuk pendek dan berbuah sangat lebat. Jambu ini sudah banyak
dalam keadaan segar atau sebagai buah meja, jambu bangkok dapat
maupun buahnya berwarna merah tua. Jambu biji ini berasal dari
Australia. Jambu biji ini hanya cocok dijadikan tanaman buah dalam
Jambu biji brasil termasuk unik dan langka karena memiliki ukuran
buah yang kecil dan berwarna kemerahan setelah matang. Jambu ini
sangat baik untuk dijadikan tanaman buah dalam pot atau tanaman hias
Jambu biji merah getas adalah hasil temuan Lembaga Penelitian Getas,
Salatiga, Jawa Tengah pada tahun 1980-an. Jambu biji jenis ini
merah dengan jambu biji bangkok. Jambu biji merah getas memiliki
menyala atau merah cerah, tebal, berasa manis, harum serta segar.
Jambu biji susu berasal dari pasar minggu. Jambu ini banyak ditanam
memiliki potensi untuk diolah menjadi sari buah, sirup, nectar, selai,
Jambu Bangkok epal atau epal biji banyak dikenal di Malaysia. Berat
buah hanya sekitar 400 gr per buah. Permukaan kulit buahnya pun
halus, rata dan licin. Warna buah ini saat matang adalah hijau
Jambu biji pasar minggu adalah jenis unggul karena hasil seleksi
kultivar jambu biji kebun rakyat pada tahun 1920-1930. Berat buah
jambu hanya sekitar 150-200 gr per buah. Bentuk buah ini agak
bertekstur lembut serta beraroma harum. Kulit buahnya pun tipis dan
matang.
Penderita DM tipe II
gizinya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium dan besi. Selain itu,buah
jambu biji juga mengandung zat non gizi,misalnya seperti serat pangan,
34
komponen karotenoid serta polifenol. Buah jambu biji pun bebas dari
asam lemak jenuh dan sodium, rendah lemak dan energi, tetapi tinggi akan
jumlah gula yang masuk dalam darah menjadi berkurang dengan demikian
buah yang telah dibersihkan dan diambil bagian daging dan permukaan
Pemberian jambu biji dalam bentuk jus dimana terdiri dari 300
gram buah jambu biji merah (yang sudah dibersihkan, dibelah dan dibuang
ml air. Jus jambu biji ini diberikan setiap hari selama 7 hari berturut-turut
(1) 300 gram buah jambu biji merah (kulit dan daging jambu
biji)
(3) Gelas
(4) Blender
b) Cara membuat
(2) Masukkan buah jambu biji dan air ke dalam blender lalu
haluskan
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Teori
menjadi tiga tipe, yaitu tipe I, II dan gestasional. Diabetes Mellitus tipe 2
Diketahui ada dua cara yang bisa dilakukan dalam menurunkan kadar
gula darah yaitu, Cara farmakologi yang terdiri dari insulin oral dan injeksi
insulin (Singal et al, 2004 dalam Surya, 2016), sedangkan cara non
(Lanywati, 2007; Singal, Kenny et al. 2004 dalam Surya, 2016; Sustrani, dkk,
2005).
Salah satu buah yang baik dikonsumsi bagi penderita Diabetes Mellitus
tipe 2 ini adalah jambu biji merah, dimana buah ini mengandung pectin yang
halus. Akibat dari penurunan waktu penyerapan glukosa adalah kadar glukosa
36
37
Sumber : : (Lanywati, 2007); (Nuraini, 2014); (Singal et al, 2004 dalam Surya, 2016);
(Sustrani, dkk, 2005);Wasito, 2011; Wijoyo, 2012
Bagan 3.2
Kerangka Teori Penelitian
38 38
B. Kerangka Konsep
dengan bagaimana cara seorang peneliti menyusun teori yang penting atau
berikut :
Pretest Postest
Intervensi
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Pengaruh Pemberian jus Jambu Biji Terhadap Kadar
Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah
Kerja Puskesmas Andalas Padang Tahun 2018
C. Hipotesis Penelitian
diterima atau harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang telah
Ha : Ada pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kadar glukosa darah
Ho : Tidak ada pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kadar glukosa
METODE PENELITIAN
dan sesudah diberikan jus jambu biji untuk melihat pengaruh pemberian jus
jambu biji terhadap kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe
Tabel 1.1
Bentuk Rancangan One-Group Pre-Test-Post-Test
Keterangan :
K : Subjek
40
41
September 2018.
1. Populasi
berada pada area wilayah kerja Puskesmas Andalas yang memiliki jumlah
sebanyak 15 orang.
2. Sampel
orang. Karena adanya sampel yang Drop Out yang disebabkan tidak
berada dirumah pada saat intervensi hari 1 maka sampel yang dapat
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
herbal lain.
b. Kriteria eksklusi
yaitu :
1. Variabel
adalah pemberian jus jambu biji sedangkan variabel dependen yaitu kadar
2. Definisi Operasional
Tabel 4.2
Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1. Kadar Kadar gula Rapid test Pemeriksaan Nilai kadar Rasio
glukosa darah yang (gluco kadar gula gula darah
darah pasien diukur sebelum check), darah (mg/dl)
DM tipe 2 dan sesudah glukometer menggunaka
pmeberian jus dan lembar n alat Blood
jambu biji observasi Gluco Test
Meter sesuai
dengan SOP
E. Instrumen Penelitian
(Dharma, 2011). Alat yang digunakan dalam penelitian ini untuk menilai
kadar gula darah adalah Glukometer, kapas alkohol, jarum penusuk stik
GDA / Strip dan alat yang digunakan dalam pembuatan jambu biji adalah
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
1. Pre Test
45
hak-hak responden.
mempengaruhi jawaban.
kesediaannya.
duduk
gula darah
kapas alkohol
glukometer
tipe 2.
(1) 300 gram buah jambu biji merah (kulit dan daging jambu
biji)
(3) Blender
(4) Gelas
b) Cara membuat
(2) Masukkan buah jambu biji dan air ke dalam blender lalu
haluskan
3. Post Test
teratur.
data yang telah dikumpulkan yaitu no, nama, umur, jenis kelamin, lama
sesudah dilakuka pemberian jus jambu biji. Semua data yang dikumpulkan
sudah diperiksa, semua data jelas dan hasil pemeriksaan tidak ditemukan
kekeliruan.
mengolah data. Kode untuk pekerjaan yaitu kode 1 untuk IRT, kode 2
kembali agar tidak ada kesalahan dan perbedaan antara lembar observasi
tabel.
1. Analisis Univariat
yaitu pemberian jus jambu biji dan variabel dependen yaitu kadar glukosa
darah. Analisis disajikan dalam bentuk mean, standar deviasi terhadap data
2. Analisis Bivariat
49
tingkat kepercayaan (CI) 95% dengan nilai α = 0,05. Untuk melihat hasil
pemberian buah jambu biji terhadap kadar glukosa dara pasien DM tipe 2
pengaruh pemberian jus jambu biji terhadap kadar glukosa darah pasien