Teknik Belajar Dengan Metode Diskusi
Teknik Belajar Dengan Metode Diskusi
Judul Naskah
Diterbitkan Oleh:
Guepedia
The First On-Publisher in Indonesia
E-mail: guepedia@gmail.com
Fb. Guepedia
Twitter. @guepedia
Website: www.guepedia.com
2
Pilar Teduh
KATA PENGANTAR
3
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
Terima kasih,
(Pilar Teduh)
.
4
Pilar Teduh
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................3
Daftar Isi.................................................................5
Bab 1 Pendahuluan.................................................7
Bab 2 Kajian Pustaka..............................................18
Bab 3 Prosedur Penelitian.......................................44
Bab 4 Hasil Penelitian.............................................53
Bab 5 Penutup........................................................76
Tentang Penulis.......................................................79
5
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
6
Pilar Teduh
BAB I
PENDAHULUAN
7
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
م ببال لك بتتا ب
ب دوا ال لعبل ل ت
قتي ي د
“Ikatlah ilmu dengan kitab (yaitu : dengan menulisnya)”
[Hadits shahih dengan keseluruhan jalannya
sebagaimana diterangkan oleh Al-Albaaniy dalam Silsilah
Ash-Shahiihah no. 2026].2
8
Pilar Teduh
3
Wawancara pribadi dengan Akbar Shaleh selaku pimpinan
Hawzah Ilmiah Khatamun Nabiyyin , Jakarta: 5 Februari 2016
4
Wawancara Pribadi dengan Ajid selaku pembina asrama putra
Hawzah Ilmiah Khatamun Nabiyyin, Jakarta: 5 Juni 2016
9
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
5
Tayar Yusuf, dkk, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa
Arab, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997) Hal.45
10
Pilar Teduh
6
Lihat Tayar Yusuf, dkk, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997) Hal.45
11
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
12
Pilar Teduh
13
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
14
Pilar Teduh
7
Wawancara pribadi dengan Farham selaku mahasiswa Hawzah
Ilmiah Khatamun Nabiyyin, Jakarta: 5 Juni 2016
15
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
16
Pilar Teduh
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembahasan Teori
1. Metode Diskusi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), metode termasuk dalam kata benda
yang artinya adalah cara teratur yang
digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki; cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.8 Dalam bahasa Inggris diartikan
method. Kata ini di dalam kamus Cambridge,
kedudukannya termasuk kata yang esensial
dan dianjurkan untuk diketahui artinya
karena sangat berguna. Method dalam kamus
tersebut termasuk noun (kata benda),
diartikan a particular way of doing
8
KBBI Offline Versi 1.1 Freeware ©2010 by Ebta Setiawan. KBBI
versi online dengan mengacu pada data dari KBBI Daring (edisi III) diambil
dari http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
17
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
18
Pilar Teduh
19
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
20
Pilar Teduh
21
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
Fungsi diskusi:
1. Mendorong siswa untuk berpikir dan
mengeluarkan pendapatnya dengan
dasar argumentasi yang kuat dan
akurat.
2. Mengembangkan daya imajinasi dan
intuitif serta daya pikir yang kritis.
22
Pilar Teduh
23
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
24
Pilar Teduh
2. Taksonomi Bloom
Taksonomi berasal dari dua kata
dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang
berarti mengklasifikasi dan nomos yang
berarti aturan.12 Sedangkan bila kita merujuk
pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
taksonomi termasuk kata benda, yang berarti
pertama; klasifikasi bidang ilmu, kaidah dan
prinsip yang meliputi pengklasifikasian objek.
Kedua; cabang biologi yang menelaah
penamaan, perincian, dan pengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
pembedaan sifatnya. Ketiga; makna secara
linguistik, yakni klasifikasi unsur bahasa
menurut hubungan hierarkis, seperti urutan
satuan fonologis atau gramatikal yang
dimungkinkan di satuan bahasa.13 Istilah ini
kemudian digunakan oleh Benjamin Samuel
Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan
yang melakukan penelitian dan
pengembangan mengenai kemampuan
berpikir dalam proses pembelajaran. Maka
jadilah taksonomi bloom ini adalah teori
dalam bidang psikologi pendidikan yang
mengklasifikasi mengenai kemampuan
berpikir manusia dalam proses pembelajaran.
Secara historis, Sejarah taksonomi
bloom bermula ketika awal tahun 1950-an,
dalam Konferensi Asosiasi Psikolog Amerika,
12
Retno Utari, Taksonomi Bloom: apa dan bagaimana
menggunakannya? Dalam Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK, hal. 1
13
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Keempat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008) Hal.
382
25
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
26
Pilar Teduh
27
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
Contoh: menyatakan
kebijakan
2. Pemahaman Kemampuan
memahami/instruksi
masalah,
menginterpretasikan atau
menyatakan kembali
dengan kata-kata sendiri
Contoh: menuliskan
14
Retno Utari, Apa dan Bagaimana Menggunakannya,
Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK. Hal. 3
28
Pilar Teduh
3. Penerapan Kemampuan
menggunakan konsep
dalam praktek atau situasi
yang baru
Contoh: menggunakan
pedoman/ aturan dalam
menghidung gaji pegawai
Contoh: menganalisa
penyebab meningkatnya
harga pokok penjualan
dalam laporan keuangan
dengan memisahkan
komponen-komponennya
29
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
arti/pemahaman/struktur
baru
Contoh: menyusun
kurikulum dengan
mengintegrasikanpendapat
dan materi dari beberapa
sumber
Contoh: membandingkan
hasil ujian siswa dengan
kunci jawaban
Sumber tabel: Retno Utari, Apa dan
Bagaimana Menggunakannya15
15
Retno Utari, Apa dan Bagaimana Menggunakannya, Widyaiswara Madya,
Pusdiklat KNPK. Hal. 4
30
Pilar Teduh
Contoh: mendengar
pendapat orang lain,
mengingat nama
seseorang
2. Responsif Kemampuan
berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dan selalu
termotivasi untuk segera
bereaksi dan mengambil
tindakan atas suatu
kejadian
Contoh: berpartisipasi
dalam diskusi kelas
Contoh: Mengusulkan
kegiatan Corporate Social
Responsibility sesuai
dengan nilai yang berlaku
dan komitmen
perusahaan.
31
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
5. Karakterisasi Kemampuan
mengendalikan perilaku
berdasarkan nilai yang
dianut dan memperbaiki
hubungan intrapersonal,
interpersonal dan social.
Contoh: Menunjukkan
rasa percaya diri ketika
bekerja sendiri, kooperatif
dalam aktivitas kelompok
16
Retno Utari, Apa dan Bagaimana Menggunakannya,
Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK. Hal. 5
32
Pilar Teduh
1. Persepsi Kemampuan
menggunakan saraf
sensori dalam
menginterpretasikan nya
dalam memperkirakan
sesuatu
Contoh: menurunkan
suhu AC saat merasa
suhu ruangan panas
33
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
coba.
Contoh: Mengikuti
arahan dari instruktur.
Contoh: menggunakan
komputer.
Semua tindakan
dilakukan secara
spontan, lancar, cepat,
tanpa ragu.
Contoh: Keahlian
bermain piano.
34
Pilar Teduh
6. Adaptasi Kemampuan
mengembangkan
keahlian, dan
memodifikasi pola sesuai
dengan yang dbutuhkan,
Contoh: Melakukan
perubahan secara cepat
dan tepat terhadap
kejadian tak terduga
tanpa merusak pola yang
ada.
Contoh: membuat
formula baru, inovasi,
produk baru.
sumber tabel: Retno Utari, Apa dan
Bagaimana Menggunakannya17
17
Retno Utari, Apa dan Bagaimana Menggunakannya,
Widyaiswara Madya, Pusdiklat KNPK. Hal. 6
35
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
36
Pilar Teduh
B. Kajian Terdahulu
Kajian terdahulu atau tinjauan pustaka
adalah suatu rangkaian teori atau hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang memiliki keterkaitan
tema dan topik dengan penelitian yang akan
diteliti. Tinjaun Pustaka ini adalah tinjauan yang
bersifat teoritis.20
Dalam kajian terdahulu berkenaan dengan
metode mubahatsah ini, penulis tidak
menemukan. Namun, karena pada dasarnya
tidak ada yang disebut metode mubahatsah yang
ada adalah metode diskusi. Maka dari itu penulis
membaca literatur kajian terdahulu yang
membahas tentang metode diskusi. Karena
dipandang tujuan dari penelitiannya sama
dengan penelitian ini. Yakni ingin mengetahui
sejauh mana implementasi metode yang sudah
ada, atau pengaruh metode diskusi terhadap
proses pembelajaran murid-murid dalam suatu
lembaga pendidikan. Masing-masing kajian
terdahulu yang penulis baca, berbicara mengenai
efektivitas dari sebuah metode pembelajaran.
20
Ali Masud. Et.al, 2015, Panduan Penelitian 2015 IAIN Sunan
Ampel Surabaya, Surabaya: Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN
Sunan Ampel Surabaya. Hal. 38
37
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
38
Pilar Teduh
39
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
40
Pilar Teduh
C. Pengajuan Hipotesis
Secara etimologi hipotesis berasal dari dua
penggalan kata, yaitu “hypo”artinya di bawah, dan
“thesa” artinya kebenaran atau pendapat.21
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap
benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat
(teori, proposisi) meskipun kebenarannya masih
harus dibuktikan atau anggapan dasar.22
Peneliti memiliki hipotesis berkaitan dengan
metode mubahatsah ini, bahwa implementasi metode
(diskusi) mubahatsah ini dijalankan dengan baik
dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa
Hawzah Ilmiah Khataman Nabiyyin Jakarta.
Adapun pengaruh dari teknik mubahatsah ini sangat
besar dalam meningkatkan pemahaman belajar
mahasiswa. Karena, dengan teknik tersebut, mereka
senantiasa mengingat materi kuliah yang mereka
dapat dari kelas setiap kali bermubahatsah. Selain
itu, bila ada satu mahasiswa yang belum mengerti
21
Mardalis, 2010, Metode Penelitian:Suatu pendekatan Proposal,
Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 47
22
KBBI Offline Versi 1.1 Freeware ©2010 by Ebta Setiawan. KBBI
versi online dengan mengacu pada data dari KBBI Daring (edisi III) diambil
dari http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
41
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
Bab III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Tempat penelitian
Tempat penelitian ini akan difokuskan di mana
lembaga pendidikan Hawzah Ilmiah Khataman
Nabiyyin ini melakukan aktivitas belajar mengajar.
42
Pilar Teduh
B. Waktu
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
43
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
Juli
2016
C. Metode Penelitian
Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis
yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan
penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam
bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk
memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan
sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan
kebenaran.23
23
Mardalis, metode penelitian:Suatu pendekatan proposal, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010). Hal 51
24
Panduan Penulisan Skripsi, Tesis, dan Desertasi. Sekolah Tinggi
Filsafat Islam (STFI) Sadra Jakarta. Hal. 30
44
Pilar Teduh
25
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2005). Hal. 6
26
KBBI Offline Versi 1.1 Freeware ©2010 by Ebta Setiawan. KBBI
versi online dengan mengacu pada data dari KBBI Daring (edisi III) diambil
dari http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/
45
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
E. Instrumen Penelitian
Karena penelitian ini berupa kualitatif, maka yang
menjadi instrumen penelitian ini adalah peneliti
sendiri. Adapun instrumen lainnya yang mendukung
proses penelitian adalah sebagai berikut:
1. Alat perekam, untuk merekam sesi wawancara
dengan berbagai narasumber.
27
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah). (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006) Hal. 143
46
Pilar Teduh
28
Mardalis, Metode Penelitian:Suatu pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi
Aksara. 2010) Hal. 63
29
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah). (Jakarta: Bumi Aksara,
2006) Hal. 107
47
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
2. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data
yang digunakan peneliti untuk mendapatkan
keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-
cakap dan berhadapan muka dengan orang yang
dapat memberikan keterangan pada si peneliti.30
Wawancara dapat dibagi dalam sejumlah jenis
menurut berbagai caranya, misalnya menurut:
a. Fungsinya: (1) diagnostik (2) therapeutik (3)
penelitian
b. Jumlah responden: (1) individual (2) kelompok
c. Lama interview: (1) singkat (2) panjang
d. peranan pewawancara dan responden:
(1)berstruktur (2) tak berstruktur.31
48
Pilar Teduh
32
Pedoman wawancara bisa dilihat di bagian lampiran-
lampiran
33
Lexy, J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010) Hal. 247
49
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
1. Transkrip
Transkip dilakukan untuk memindahkan hasil
rekaman wawancara dengan responden ke dalam
bentuk tulisan. Penulisan transkip dilakukan
sesuai dengan pedoman wawancara. Hasil
transkip dituliskan sebagai jawaban dari
pertanyaan yang telah disusun sebelumnya
dalam pedoman wawancara.
2. Pengelompokan data observasi
Data yang didapatkan melalui observasi terdiri
dari berbagai macam. Adapun pengelompokan
data hasil observasi adalah sebagai berikut:
a) Data waktu pelaksanaan teknik
diskusi mubahatsah
b) Data dokumen peraturan, tata
tertib, dan petunjuk teknis
bagaimana melakukan teknik
diskusi mubahatsah.
c) Data foto dan atau video bagaimana
situasi dan kondisi saat teknik
diskusi mubahatsah berlangsung.
d) Data pencapaian mahasiswa berupa
karya tulis, untuk menunjukan
sejauh mana pengaruh dari teknik
diskusi mubahatsah ini.
3. Memeriksa (Editing)
Proses ini dilakukan setelah semua data yang
terkumpul melalui observasi dan wawancara.
Langkah pertama adalah memeriksa kembali
semua hasil wawancara. Apakah ada pertanyaan
yang belum dijawab atau ada pertanyaan penting
yang perlu ditanyakan ulang. Kedua, mengecek
ulang apakah dokumentasi hasil observasi sudah
cukup memenuhi kebutuhan penelitian.
50
Pilar Teduh
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Hawzah Ilmiah Khatamun
Nabiyyin Jakarta
51
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
5. DARUL LUGHAH
52
Pilar Teduh
6. FASILITAS
a. Dua gedung asrama (terpisah mahasiswa-
mahasiswi)
b. Perpustakaan konvensional dan digital.
Buku-buku dengan 4 bahasa (Arab,
Indonesia, Inggris, Parsi)
c. Aula Auditorium
d. Laboratorium Komputer
e. Konsumsi Harian
f. Uang saku
g. Sarana olahraga34
34
Brosur penerimaan mahasiswa baru Hawzah Ilmiah
Khatamun Nabiyyin Jakarta terlampir
53
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
54
Pilar Teduh
55
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
56
Pilar Teduh
57
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
1. Waktu Mubahatsah
Berdasarkan data observasi yang penulis
dapatkan berupa jadwal kegiatan harian
mahasiswa Hawzah Ilmiah Khatamun Nabiyyin
(terlampir), waktu mubahatsah dilakukan dua kali
dalam sehari. Pertama, mubahatsah sore untuk
hari senin sampai dengan sabtu di mulai pukul
15.30 WIB sampai dengan pukul 16.45 WIB.
Kedua, mubahatsah malam untuk hari minggu
dan jumat di mulai pukul 20.00 WIB sampai
58
Pilar Teduh
59
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
60
Pilar Teduh
61
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
62
Pilar Teduh
63
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
64
Pilar Teduh
65
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
66
Pilar Teduh
67
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
68
Pilar Teduh
69
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
gaji pegawai
4. Analisa Kemampuan Mahasiswa dapat
memisahkan menganalisa konsep-
konsep ke dalam konsep dalam ilmu
beberapa logika ketika
komponen untuk bermubahatsah
memperoleh untuk diterapkan
pemahaman yang kepada materi-materi
lebih luas atas kuliah yang lain.
dampak Terjadi interaksi,
komponen- dialog, dan debat
komponen ilmiah sehingga
terhadap konsep berdampak pada
tersebut secara pemahaman atau
utuh penguasaan materi
yang lebih matang.
Contoh:
menganalisa
penyebab
meningkatnya
harga pokok
penjualan dalam
laporan keuangan
dengan
memisahkan
komponen-
komponennya
5. Sintesa Kemampuan Mahasiswa dapat
merangkai atau merangkai atau
menyusun kembali menyusun kembai
komponen- materi-materi kuliah
komponen dalam yang sudah
rangka dimubahatsahkan
menciptakan dengan sistematis
arti/pemahaman/s dalam bentuk
truktur baru resume/rangkuman/
catatan kecil
Contoh: menyusun
sehingga terbentuk
kurikulum dengan
struktur baru dan
mengintegrasikan
berbeda dari apa
pendapat dan
70
Pilar Teduh
71
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
72
Pilar Teduh
BAB V
PENUTUP
73
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil penelitian di atas,
dapat disimpulkan dari penelitian ini terdapat
dua pembahasan penting. Yang pertama adalah
tentang bagaimana implementasi mubahatsah
dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa
Hawzah Ilmiah Khatamun Nabiyyin Jakarta. Dan
kedua, sejauh mana pengaruh yang ditimbulkan
setelah mahasiswa menerapkan metode diskusi
dengan teknik mubahatsah tersebut.
74
Pilar Teduh
B. SARAN
Setelah melakukan penelitian tentang
implementasi metode diskusi (mubahatsah)
berikut pengaruhnya di Hawzah Ilmiah
Khatamun Nabiyyin, peneliti memiliki saran
sebagai berikut:
1. Peneliti menyarankan kepada lembaga
pendidikan Hawzah Ilmiah Khatamun
Nabiyyin Jakarta agar lebih terbuka baik
kepada lembaga yang satu visi dan misi
dengan Hawzah secara khusus, ataupun
lembaga pendidikan Islam secara umum guna
memperkaya jaringan, peningkatan kualitas
akademis (kognitif), ataupun non-akademis
(afektif) guna peningakatan daya saing yang
dinamis.
2. Peneliti juga menyarankan kepada lembaga
pendidikan Hawzah Ilmiah Khatamun
Nabiyyin Jakarta agar membuka cabang lagi
di 33 provinsi se-Indonesia. Karena peneliti
melihat ada potensi yang luar biasa dengan
adanya cabang di Malaysia, Thailand, Jepang,
dan akan menyusul Cina. Pola pendidikan
agama Islam dengan sistem khas ala Hawzah
Ilmiah Khatamun Nabiyyin sepertinya sangat
dibutuhkan di Indonesia.
3. Hasil dari laporan penelitian ini berhasil
mengungkap kendala dan kekurangan dari
proses penerapan mubahatsah ini, selain
banyak kelebihan dan keunggulannya.
semoga pihak pengurus lembaga pendidikan
75
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
76
Pilar Teduh
Tentang Penulis
Jamal. Lahir di
daerah pesisir
pantai utara
Desa Pabean
Ilir, Blok Tegur
RT. 20. RW. 05.
N0 47. 45219
Kecamatan
Pasekan,
Kabupaten
Indramayu,
Jawa Barat
pada hari
Jum’at 22 April
1994. Riwayat
pendidikan
dasar, penulis
tempuh di SDN Pabean Ilir III. Kemudian penulis
melanjutkan di SMPN 1 Pasekan. Setelah itu, penulis
mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan
pendidikan di Islamic Boarding School SMA Unggulan
Da’i An-Nur. Penulis pernah menjadi peserta pemilihan
murid berprestasi Indramayu mewakili SD hingga SMP.
Ketika SMP, penulis aktif dalam organisasi siswa intra
sekolah (osis) sebagai ketua dan ekstrakurikuler
Pramuka. Begitupun ketika SMA, penulis juga sempat
aktif dalam osis sebagai ketua dan ekstrakurikuler
paskibra, Beladiri Tarung Derajat, dan sebagai vokalis
grup band bernama Adventure hingga berhasil meraih
juara 1 tingkat pelajar nasional di Universitas Indonesia,
pada peringatan Geography-Festival tahun 2012. Selain
tertarik pada seni musik, penulis juga hobi menulis puisi
dan syair. Beberapa karya lagu telah dibuat di studio
rekaman. Selain itu, satu film yang penulis bintangi
sendiri berjudul “Bingkisan An-Nur” juga sudah bisa di
tonton di channel Youtube. Saat ini, penulis aktif di
organisasi Forum Himpunan Mahasiswa (FHM) Sadra
sebagai ketua, pengurus Himpunan Mahasiswa Islam
77
Metode Belajar Dengan Teknik Diskusi
78
Pilar Teduh
79