I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Siswa terampil dalam menjalankan geberator DC Penguat Terpisah
2. Siswa terampil melkukan percobaan untu kmenentukan karakteristik generator DC
Penguat Terpisah
Vf Ia
U Rf Ra v
penggerak
mA
Vf
U Rm Ra v
V. KESELAMATAN KERJA
1. Guna mendapatkan ketelitian pengukuran yang baik, gunakan skala yang
menghasilkan pembacaan mendekati skala penuh
2. Guna keamanan, pastikan posisi power suplay pada posisi minimum
3. Periksakan rangkaian terlebih dahulu kepada Dosen/Asisten sebelum diberi sumber
tegangan
Teknik Pembangkit
PERCOBAAN No.absen
Tenaga Listrik
GENERATOR DC SHUNT
Alimah Zikra Tampal No. Job: 2 Tgl:……………….
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Siswa terampil dalam melakukan uji coba generator arus searah shunt
2. Siswa dapat memahami karakteristik generator arus searah shunt berbeban
Ish
Ea Rsh VL
Generator DC Shunt
𝑉𝐿
𝐼𝑠ℎ = … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …. (3)
𝑅𝑠ℎ
Dengan mengasumsikan bahwa generator shunt DC yang diuji coba telah terpasang kutub
batu atau belitan kompensasi, maka besarnya tegangan beban (VL) adalah
𝑉𝐿 = 𝐸𝑎 − 𝐼𝑎 𝑅𝑎 ………………………………………………………… (4)
Sama halnya dengan mesin arus searah jenis lain, tegangan yang dibangkitkan oleh
generator jenis ini tergantung dari keberadaan fluks sisa (residual fluks) di kutub-
kutubnya. Ketika generator pertama kali diasut (start), tegangan internal yang
dibangkitkan sebesar.
𝐸𝑎 = 𝐾 ∙ 𝜙𝑠𝑖𝑠𝑎 ∙ 𝜔 …………………………………………………… (5)
Ketika tegangan telah dibangkitkan, arus akan mengalir pada kumparan medan generator,
karena 𝑉𝑠ℎ = 𝑉𝐿 (persamaan 3), jika VL naik, akan menyebabkan Ish juga naik. Arus
medan ini menghasilkan ggm pad akutub yang akan meningkatkan besarnya fluksi
magnit. Meningkatnya fluksi berakibat ggl yang terbentuk juga semakin besar, yang
secara otomatis meningkatkan besarnya VL. Kenaikan VL menyebabkan Ish naik,
kenaikan Ish juga akan meningkatkan besarnya fluksi magnit. Proses ini terjadi berulang-
ulang hingga keadaan mantap (steady state) terpenuhi.
Pada saat beban generator, naiknya tahanan menyebabkan besarnya IL ikut naik.
Kenaikan IL menyebabkan Ia juga naik (dari persamaan 2), kenaikan Ia menyebabkan
jatuh tegangan Ia∙ Ra juga naik (persamaan 4). Naiknya nilai Ia∙ Ra mengakibatkan VL
menjadi kecil (turun). Turunnya nilai VL menyebabkan Ish juga turun, turunnya Ish
menyebabkan fluks magnit juga menurun, yang pada gilirannya mengakibatkan Ea turun,
penurunan Ea menyebabkan VL turun lebih jauh lagi.
Jika putaran dan tahanan shunt kita buat tetap (konstan), maka besarnya tegangan beban
merupakan fungsi dari arus beban
𝑉𝐿 = 𝑓(𝐼𝐿 )
VL
} Ia.Ra
} Efek pembebanan
0 IL
III. GAMBAR RANGKAIAN
mA
Rsh V RL
Generator DC Shunt
V. KESELAMATAN KERJA
1. Guna mendapatkan ketelitian pengukuran yang baik, gunakan skala yang
menghasilkan pembacaan mendekati skala penuh
2. Guna keamanan, pastikan posisi Power Suplay pada posisi minimum
3. Periksakan rangkaian terlebih dahulu pada Dosen/Asisten sebelum diberi sumber
tegangan
VI. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Buatlah rangkaian pada mesin penggerak dengan menggunakan motor DC
3. Rangkailah bagian generator sesuai dengan gambar rangkaian
4. Jalankam motor penggerak dan atur putaran pada putaran nominal (n = konstan)
5. Ukur arus dan tegangan beban, kemudian naikkan tahanan beban secara bertahap dan
lakukan untuk 10 kali pengukuran
6. Turunkan kembali beban kemudian hentikan motor penggerak
7. Bereskan peralatan dan kembalikan pada tempatnya
8. Buat grafik fungsi untuk VL = f(IL), dengan Rsh dan n = konstan
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Siswa terampil dalam menjalankan generator DC seri
2. Siswa terampil melakukan percobaan untuk menentukan karakteristik generator DC
Seri
Ra Ea VL RL
Generator DC Seri
Pada keadaan tanpa beban tidak ada arus beban yang mengalir, sehingga VL nya pun
kecil, sesuai dengan keberadaan fluks sisi nya. Ketika beban meningkat, maka arus
medan pun meningkat, sehingga Ea juga meningkat dengan cepat, begitu pula dengan
Ia(Ra + Rs), tetapi pada awalnya peningkatan Ea lebih cepat daripada jatuh tegangan
Ia(Ra + Rs), sehingga menyebabkan VL nya meningkat. Setelah beberapa saat mesin
mencapai keadaan jenuh Ea akan konstan, sehingga efek jatuh tegangan Ia(Ra + Rs) akan
lebih menjadi dominan dan VT mulai turun.
VL Ea
Ea
Ia(Ra + Rs)
VT
0 IL
Ra V RL
Generator DC Seri