Anda di halaman 1dari 6

MCP TEORY Chronic kidney disease (CKD)

MD : Chronic kidney disease (CKD)

KA :

- Friction rub pericardial


- Pruritus
- Hipertensi
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Asidosis
- Kelebihan cairan
- Anemia dan disfungsi sel darah

ND :

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluran urin dan retensi cairan
dan natrium
DS :
 Klien mengatakan BB naik
DO :
 Ke dua kaki terlihat edema
 BAK kurang lebih 300 cc
ary raffyl kurang lebih 3 detik
 Balance cairan tinggi
TUJUAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Kelebihan volume cairan teratasi
DENGAN KRITERIA:
 Terbebas dari edema, efusi, anaskara
 Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu
 Terbebas dari distensi vena jugularis,
 Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign DBN
 Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau bingung
INTERVENSI
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
O : - Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
- Monitor vital sign
- Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher,
asites)
- Kaji lokasi dan luas edema
- Monitor masukan makanan / cairan
- Monitor status nutrisi
Pasang urin kateter jika diperlukan
 intruksi pada klien dan keluarga untuk mencatat intek dan output urin
C. Berikan diuretik sesuai interuksi
 Monitor berat badan
 Monitor elektrolit
 Monitor tanda dan gejala dari odema

2. Perubahan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi paru.


DO :
 Terpasang oksigen
- Klien merasakan badannya lemes
DS :
 Klien mengatakan nafas terasa sesak.
 klien mengatakan sesak nafas jika O2 dilepas.
 klien mengatakan batuk tetapi tidak ada dahak
TUJUAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien menunjukkan
keefektifan pola nafas,
KH : Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis
dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dg mudah,
tidakada pursed lips)

Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
INTERVENSI
     Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
     Pasang mayo bila perlu
     Lakukan fisioterapi dada jika perlu
     Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
     Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
     Berikan bronkodilator
     Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
    Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
    Monitor respirasi dan status O2
    Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
    Pertahankan jalan nafas yang paten
    Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
    Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
    Monitor vital sign
  Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi untuk
memperbaiki pola nafas.
    Ajarkan bagaimana batuk efektif
    Monitor pola nafas

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan anemia, retensi produk sampah dan
prosedur dialysis.
DO :
 klien hanya tiduran
 klien tampak terbaring lemah
 Terpasang oksigen
 konjungtiva anemis
 aktivitas dibantu keluarga
DS:
 klien mengatakan mengatakan badannya lemas.
 klien mengatakan sesak nafas jika O2 dilepas.
TUJUAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien bertoleransi
terhadap aktivitas
KRITERIA HASIL :
 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
 Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
 Keseimbangan aktivitas dan istirahat
INTERVENSI
Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
 Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
 Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
 Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis,
pucat, perubahan hemodinamik)
 Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
 Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
 Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
 Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
 Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual.

4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai O2 dan nutrisi ke


jaringan sekunder
DS :
 Klien mengatakan lemes
DO :
 Urea meningkat
 Creatinin meningkat
 Kedua kaki edema
TUJUAN : Setelah dilakukan asuhan selama 3x24 jam ketidakefektifan perfusi jaringan renal
teratasi
KRITERIA HASIL:
 Tekanan systole dan diastole dalam batas normal
 Tidak ada gangguan mental, orientasi kognitif dan kekuatan otot
 Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat dan Biknat dalam batas normal
 Tidak ada distensi vena leher
 Tidak ada bunyi paru tambahan
 Intake output seimbang
 Tidak ada oedem perifer dan asites
 Tdak ada rasa haus yang abnormal
 Membran mukosa lembab
 Hematokrit dbn
 Warna dan bau urin dalam batas normal.
INTERVENSI

 Observasi status hidrasi (kelembaban membran mukosa, TD ortostatik, dan keadekuatan dinding
nadi)
 Monitor HMT, Ureum, albumin, total protein, serum osmolalitas dan urin
 Observasi tanda-tanda cairan berlebih/ retensi (CVP menigkat, oedem, distensi vena leher dan
asites)
 Pertahankan intake dan output secara akurat
 Monitor TTV
Pasien Hemodialisis:
 Observasi terhadap dehidrasi, kram otot dan aktivitas kejang
 Observasi reaksi tranfusi
 Monitor TD
 Monitor BUN, Creat, HMT dan elektrolit
 Timbang BB sebelum dan sesudah prosedur
 Kaji status mental
 Monitor CT
Pasien Peritoneal Dialisis:
 Kaji temperatur, TD, denyut perifer, RR dan BB
 Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit selama prosedur
 Monitor adanya respiratory distress
 Monitor banyaknya dan penampakan cairan
 Monitor tanda-tanda infeksi

Anda mungkin juga menyukai