PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
Human Trafficking adalah konsep dinamis dengan wujud yang berubah dari waktu kewaktu,
sesuai perkembangan ekonomi, sosial dan politik. Sampai saat ini tidak ada definisi trafficking
yang disepakati secara internasional, sehingga banyak perdebatan dan respon tentang definisi
yang dianggap paling tepat tentang fenomena kompleks yang disebut trafficking ini.
Pada tahun 1994 PBB mendefinisikan trafficking sebagai pergerakan dan penyelundupan
orang secara sembunyi-sembunyi melintasi batas-batas negara dan internasional, kebanyakan
berasal dari negara berkembang dan negara-negara yang ekonominya berada dalam masa
transisi, dengan tujuan untuk memaksa perempuan dan anak-anak masuk ke dalam sebuah
situasi secara seksual maupun ekonomi terkompresi, dan situasi eksploitatif demi keuntungan
perekrut, penyelundup, dan sindikat kriminal seperti halnya aktivitas ilegal lainnya yang terkait
dengan perdagangan (trafficking), misalnya pekerja rumah tangga paksa, perkawinan palsu,
pekerja yang diselundupkan dan adopsi palsu. Menurut resolusi senat AS no. 2 tahun 199,
trafficking adalah salah satu atau lebih bentuk penculikan, penyekapan, perkosaan, penyiksaan,
buruh paksa atau praktek-praktek seperti perbudakan dan menghancurkan hak asasi manusia.
Trafficking memuat segala tindakan yang termasuk dalam proses rekruitmen atau