S1 2017 333237 Introduction PDF
S1 2017 333237 Introduction PDF
PENDAHULUAN
PT. Bukit Asam merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
merupakan penambangan secara terbuka (open pit mining). Desain dari suatu
tambang terbuka (open pit mining) sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah
massa. Faktor-faktor tersebut antara lain morfologi, litologi, struktur geologi, dan
hidrologi yang ada pada lereng tersebut, sedangkan faktor eksternal yang juga
menjadi pemicu terjadinya gerakan massa antara lain adanya pembebanan, gempa
salah satu tambang yang dikelola oleh PT. Tambang Batubara Bukit Asam
(Persero),Tbk. Metode penambangan di lokasi tambang air laya (TAL) barat ini
menggunakan metode open pit dengan sistem jenjang, dimana kestabilan lereng
(slope stability) merupakan salah satu faktor utama yang perlu mendapatkan
perhatian serius. Oleh karena itu analisis kestabilan lereng merupakan suatu
1
kecelakaan produksi maupun terjadinya bencana yang berakibat fatal. Selain itu
salah satu kegiatan yang dilakukan dalam mencapai target produksi penambangan
geometri lereng dari bentuk yang semula landai menjadi terjal, sehingga
mengakibatkan faktor keamanan menurun dari kondisi awal, hal ini di buat
menyebabkan potensi longsor juga semakin meningkat. Selain itu terdapat hal
yang menarik dari lokasi penelitian, yaitu keberadaan Sungai Lawai yang
berdekatan dengan lokasi penelitian. Keberadaan dari Sungai Lawai ini tentunya
untuk terjadinya rembesan karena masih dipengaruhi aktivitas dari Sungai Lawai.
menurunnya kekuatan geser tanah (Ikhdan, 2005). Hal tersebut dapat mengganggu
kestabilan lereng yang diakibatkan oleh air yang masuk ke lokasi tambang. Selain
itu keberadaan alat berat berupa kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
Apabila dilihat dari kondisi tambang saat ini pada lokasi penelitian yang akan
dijelaskan lebih lanjut pada bab berikutnya, dapat dikatakan bahwa tambang
tersebut masih belum maksimal karena masih banyak batubara yang dapat
diambil. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk memaksimalkan desain
dari lereng tambang namun tetap juga memperhatikan kestabilan dari lereng
tersebut.
2
I.2 Rumusan Masalah
2. Berapakah besar nilai Faktor Keamanan (FK) dan debit rembesan dari
lereng tambang pada lokasi penelitian yang dipengaruhi oleh aspek geologi teknik
serta debit rembesan dari Sungai Lawai. Sedangkan tujuan dari kegiatan
Asam sektor Tambang Air Laya Barat. Lokasi penelitian dapat dilihat pada
3
Gambar 1.1 Peta Lokasi Wilayah Penambangan PT. Bukit Asam (Sumber:
Satuan Kerja Eksplorasi dan Geoteknik PT. Bukit Asam, 2008)
Lokasi ini terletak kurang lebih berjarak 190 km di sebelah baratdaya Palembang
dan dapat ditempuh melalui jalur darat sekitar 5-6 jam. Lokasi penambangan
PT.Bukit Asam (Persero),Tbk. di Tanjung Enim terdiri dari dua bagian yaitu
Tambang Air Laya (TAL) dan Non Air Laya (NAL). Lokasi penelitian termasuk
dalam bagian Tambang Air Laya (TAL). Daerah TAL terbagi menjadi Tambang
Air Laya (TAL) Barat dan Muara Tiga Besar (MTBU) Utara yang membatasinya
adalah sungai Lawai, yang merupakan lokasi penelitian seperti dapat dilihat pada
4
Gambar 1.2 Wilayah Penambangan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk. (Sumber:
Satuan Kerja Eksplorasi dan Geoteknik PT. Bukit Asam,2015)
3. Pada penambangan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk., kondisi muka air
kestabilan lereng. Besar dari beban jalan ini sebesar 650 kPa yang
merupakan bobot dari alat berat yang melintas di lokasi tambang yaitu
5
5. Pada analisis seepage diasumsikan arah aliran rembesan hanya berasal dari
Penelitian ini dibatasi pada lingkup perencanaan optimalisasi dan mencari Faktor
geser dalam, dan densitas dari setiap jenis lapisan batuan pada daerah tersebut.
Dari data yang telah diperoleh tersebut selanjutnya dilakukan pengolahan data
pada software Geostudio 2007 dengan metode Seep/W dan Slope/W. Pada
yang optimal dan aman, lalu dianalisis besar debit serta pola rembesan sungai dari
penampang tersebut serta besar Faktor Keamanan (FK) dari lereng pada lokasi
penelitian.
Manfaat yang didapat dari penelitian yang dilakukan pada wilayah tambang
batubara PT. Bukit Asam, Tbk ini adalah mendapatkan hasil nilai Faktor
Keamanan (FK) dan besar debit rembesan Sungai Lawai dari lokasi penambangan
Tambang Air Laya (TAL) Barat berdasarkan kondisi geologi teknik daerah TAL
Barat
6
I.6 Peneliti Terdahulu dan Keaslian Penelitian
Selatan, dan litologi apa saja yang menyusun cekungan tersebut. Pada
7
4. Azizi, dkk (2011)
5. Diana (2012)
lokasi Muara Tiga Besar Utara terhadap pola aliran Sungai Enim.
Tim Geoteknik PTBA merupakan tim yang menyajikan data berupa sifat-
terjadinya longsor.
adanya penelitian yang berlokasi di Tambang Air Laya Barat yang berada di
sekitar Sungai Lawai. Kondisi penambangan pada lokasi tersebut juga masih
belum optimal, dengan kata lain jumlah batubara yang diambil masih belum
maksimal. Dari hal tersebut maka dilakukan penelitian pada Tambang Air Laya
Barat yang membahas mengenai rembesan Sungai Lawai beserta debitnya dan
tambang yang berbeda dari kondisi lereng tambang saat ini. Pembuatan desain ini