KAKPengaliran Lumpur Ke Kali Porong 2019 PDF
KAKPengaliran Lumpur Ke Kali Porong 2019 PDF
PEKERJAAN
PENGALIRAN LUMPUR KE KALI PORONG
TAHUN 2019
KERANGKA ACUAN KERJA
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2016;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 31/PRT/M/2015;
2. Gambaran Umum
Sejak munculnya semburan lumpur sidoarjo pertama kali pada tanggal 29 Mei
2006 yang membawa dampak yang sangat besar dan luas, berbagai upaya telah
dilakukan baik usaha untuk melokalisasi luapan lumpur agar tidak menambah
luasan area terdampak hingga usaha menutup semburan. Namun hanya upaya
melokalisasi luapanlah yang dirasakan mungkin untuk dilakukan, yakni dengan
membangun tanggul yang berfungsi sebagai penampung lumpur.
Seiring berjalannya waktu, semburan lumpur yang tidak kunjung berhenti dimana
upaya pembangunan tanggul yang bersamaan dengan bertambahnya volume
lumpur di dalam tanggul tidak mungkin terus dilakukan, hal ini menuntut
kegiatan pengurangan volume lumpur di dalam tanggul dengan cara mengalirkan
lumpur dari tanggul ke kali porong dengan menggunakan kapal keruk.
C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan pengaliran lumpur ke kali porong adalah Pusat
Pengendalian Lumpur Sidoarjo selaku instansi yang bertanggung jawab dalam
pengendalian lumpur sidoarjo.
E. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Pekerjaan Pengaliran Lumpur Ke Kali Porong Tahun Anggaran 2019 ini adalah
di Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur.
F. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa/kontraktor Pekerjaan
Pengaliran Lumpur ke Kali Porong adalah :
1. Persiapan
i) Persiapan Lapangan
Persiapan lapangan terdiri dari :
a. Penyediaan Jalan Kerja
Untuk menuju lokasi pekerjaan, dalam mengangkut bahan material yang
akan dipakai dan transportasi peralatan, perlengkapan serta keperluan
lainnya, penyedia jasa/kontraktor diwajibkan untuk menyiapkan atau
membuat jalan kerja yang layak guna kegiatan tersebut diatas dalam
rangka menunjang dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan.
Jalan kerja yang dimaksud bisa mempergunakan jalan kampung atau jalan
desa maupun jalan milik pengguna jasa yang sudah ada kemudian
ditingkatkan pelayanan jalannya, atau mempergunakan lahan penduduk
yang disewa selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan. Kelancaran
fungsi drainase lingkungan disepanjang jalan kerja, juga yang secara
langsung terpengaruh dengan adanya jalan kerja, juga termasuk menjadi
tanggung jawab penyedia jasa/kontraktor dari segi pemeliharaannya.
b. Pembersihan Lapangan
Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan
dari pepohonan, semak belukar, sisa-sisa bangunan, akar-akar pohon, dan
semua material tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai
dengan petunjuk dari direksi pekerjaan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga
harus dibersikan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta
areal diratakan dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk dari direksi
pekerjaan.
c. Persiapan Peralatan
Persiapan di sini dimaksudkan adalah persiapan peralatan dalam
pelaksanaan pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong. Persiapan
peralatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan
atas rencana kerja serta skema kerja yang tertuang di dalam Rencana
Mutu Kontrak (RMK) yang diajukan oleh penyedia jasa/kontraktor.
Persiapan peralatan yang utama dalam pelaksanaan pekerjaan pengaliran
lumpur ke kali porong ini antara lain adalah sebagai berikut :
- Persiapan pompa
3 (tiga) unit pompa berlokasi di kali porong, dipersiapkan dengan
memasang pipa hisap yang bertumpu pada ponton sehingga pipa hisap
dapat menyesuaikan elevasi muka air kali porong.
- Persiapan excavator ponton
2 (dua) unit excavator ponton dipersiapkkan di saluran terbuka yang
terletak di dalam waduk lumpur.
- Persiapan kapal keruk
Persiapan kapal keruk termasuk reposisi lokasi 2 (dua) unit kapal keruk
yang direncanakan dibagi di 3 (tiga) kolam kapal keruk, sehingga
masing-masing kolam terdiri dari 2 (dua) kapal keruk atau sesuai
dengan petunjuk dari direksi pekerjaan.
Setelah peralatan utama sudah dipersiapkan, harus dilaksanakan uji coba
terlebih dahulu dan harus disetujui oleh direksi pekerjaan sebelum
pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong mulai dilaksanakan.
ii) Mobilisasi dan Demobilisasi
- Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan mobilisasi dan demobilisasi
alat, peralatan maupun kelengkapan yang tidak disediakan oleh Pengguna
Jasa sebagaimana tercantum dalam daftar peralatan yang harus
disediakan oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
- Dalam hal pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi yang dimaksud diatas,
penyedia jasa/kontraktor harus mengajukan secara tertulis (request)
kepada direksi pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.
iii) Penyelenggaraan SMK3
a. Umum
Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaaan
pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan,
bahan bakar, pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan
kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh penyedia jasa/kontraktor.
b. Sistem Pengawasan Keamanan
Penyedia jasa/kontraktor supaya mengatur sistem pengawasan keamanan
dengan fasilitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari
kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik pengguna
jasa dan penyedia jasa/kontraktor.
Penyedia jasa/kontraktor harus melakukan pencegahan terhadap
terjadinya kebakaran pada atau sekitar lokasi kerja, kapal keruk, pompa
air serta perpipaannya.
Sistem pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program
yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di
Indonesia.
c. Pengaturan Kesehatan
Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan perangkat keselamatan kerja
seperti yang disyaratkan dalam K3 dan membuat pedoman K3 yang
disetujui oleh direksi pekerjaan.
iv) Cara Pengukuran dan Pembayaran
Setelah melakukan pekerjaan persiapan, penyedia jasa/kontraktor
mengajukan secara tertulis untuk dilakukan pemeriksaan bersama dan
menghitung prosentase yang dikerjakan untuk mendapatkan persetujuan
sebagai bahan perhitungan progres pekerjaan.
Pembayaran dalam satuan Lump Sum sebagaimana tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga termasuk tenaga, alat angkut dan keperluan untuk
pekerjaan ini, dan pembayaran untuk penyelenggaraan SMK3 disesuaikan
dengan progress pelaksanaan pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong.
2. Pengaliran Lumpur
i. Umum
Pekerjaan pada pasal ini menyangkut seluruh kegiatan dalam rangka
pengaliran lumpur dari tanggul penahan ke kali porong menggunakan kapal
keruk yang dibantu dengan peralatan penunjang lainnya.
ii. Tenaga
Untuk mengoperasikan kapal keruk dan peralatan penunjang lainnya,
penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang terampil dan
mempunyai sertifikat keahlian serta tenaga mekanik yang ahli di bidangnya
sesuai dengan peralatan yang ada.
iii. Peralatan
Untuk pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong, penyedia jasa/kontraktor
menggunakan peralatan utama maupun peralatan penunjang baik yang
disediakan oleh pengguna jasa maupun yang harus disediakan oleh penyedia
jasa/kontraktor. Terhadap penggunaan peralatan milik pengguna jasa
tersebut, akan diberlakukan ketentuan :
- Penyedia jasa/kontraktor harus membayar biaya sewa dari peralatan yang
digunakan.
- perawatan dan perbaikan rutin serta berkala peralatan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penyedia jasa/kontraktor.
Ketentuan sebagaimana tercantum tersebut di atas agar diperhitungkan
dalam analisa harga satuan penawaran pekerjaan pengaliran lumpur ke kali
porong.
iv. Pelaksanaan
Strategi pengaliran harus dibuat oleh penyedia jasa/kontraktor dan
mendapatkan persetujuan dari direksi pekerjaan. penyedia jasa/kontraktor
sebelum memulai pekerjaan harus terlebih dulu memohon ijin secara tertulis
untuk mendapatkan persetujuan dan petunjuk dari direksi pekerjaan.
penyedia jasa/kontraktor juga harus memperhatikan SOP (manual operasi
dan pemeliharaan alat) masing-masing alat yang dioperasikan.
Lingkup pelaksanaan pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong adalah
mengalirkan lumpur ke kali porong dengan kapal keruk melalui jaringan pipa
buang. Dalam pelaksanaan pengoperasian kapal keruk untuk mengalirkan
lumpur ke kali porong, penyedia jasa/kontraktor harus selalu berkoordinasi
untuk mendapatkan petunjuk dari direksi pekerjaan dalam hal arah atau
sasaran pengerukan. apabila kolam lumpur tempat operasional kapal keruk
belum tersedia maka penyedia jasa/kontraktor harus membuat kubangan dan
mengoptimalkan produksi kapal keruk dengan peralatan pendukung lainnya.
Penyedia jasa/kontraktor harus menjaga jaringan perpipaan mulai dari kapal
keruk sampai ujung di kali porong. Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan
jaringan perpipaan dalam rangka kelancaran pengaliran lumpur menjadi
tanggung jawab penyedia jasa/kontraktor.
v. Kualitas
a) Slurry yang dialirkan ke kali porong dengan menggunakan kapal keruk
harus memenuhi standar endapan yang sudah ditentukan.
b) Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan tenaga yang terampil
dengan jumlah yang cukup guna pengambilan contoh, menguji dan
membaca slurry yang dialirkan ke kali porong.
c) Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan laboratorium dengan
dilengkapi peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengujian contoh-
contoh slurry.
d) Uji kualitas slurry :
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengaliran, harus dilakukan uji coba
pengukuran slurry dengan menggunakan hydrometer dan pengendapan
slurry guna menentukan angka minimal hydrometer dalam rangka
pengendalian mutu kualitas slurry selama beroperasinya kapal keruk.
- Kadar endapan yang terkandung dalam slurry minimal 20 % (dua puluh
persen).
- Kadar endapan yang terkandung dalam slurry adalah volume endapan
dalam persen yang didapatkan berdasarkan hasil pengendapan slurry
yang diendapkan selama minimal 24 (dua puluh empat) jam.
- Pengambilan contoh serta pengujian slurry dengan menggunakan
hydrometer dilakukan setiap jam pada saat kapal keruk beroperasi yang
dilakukan oleh penyedia jasa/kontraktor disaksikan konsultan supervisi
dan pengawas dari instansi atau menurut petunjuk direksi pekerjaan.
- Kualitas slurry yang diterima adalah slurry dengan hasil endapan rata-
rata pengaliran selama 1 (satu) shift operasional kapal keruk, dengan
kadar endapan yang terkandung adalah minimal 20% (dua puluh
persen).
vi. Kuantitas
a) Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan alat ukur pengaliran lumpur
yang sudah dikalibrasi oleh Badan Metrologi yang dipasang pada outlet
pipa pembuangan yang berada di kali porong untuk mengetahui kuantitas
slurry yang dialirkan.
b) Untuk mendapatkan kuantitas slurry yang dihasilkan kapal keruk (produksi
kapal keruk) dengan cara membaca hasil dari alat ukur yang dipasang
pada ujung pipa buang (out let) di kali porong dengan hasil perhitungan
akhir dalam satuan meter kubik (m3), dan yang sudah dikalibrasi oleh
Badan Metrologi.
vii. Cara Pengukuran dan Pembayaran
Mengukur produksi pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong dengan cara
menghitung komulatif volume total slurry yang dialirkan ke kali porong dalam
satuan meter kubik (m3) dengan peralatan yang sudah dikalibrasi dan yang
telah memenuhi kadar endapan minimal 20% (dua puluh persen) setelah
diendapkan selama minimal 24 (dua puluh empat) jam.
Alat untuk mengukur volume pengaliran harus dikalibrasi setiap akan
mengajukan penagihan/pembayaran pekerjaan dan semua biaya yang
dikeluarkan menjadi beban penyedia jasa/kontraktor dan sudah dimasukkan
dalam analisa harga satuan penawaran pekerjaan pengaliran lumpur ke kali
porong.
Pembayaran pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong dalam satuan meter
kubik (m3) seperti yang tercantum dalam harga satuan pekerjaan dalam
daftar kuantitas dan harga.
N. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Pengaliran Lumpur Ke Kali Porong ini
disusun untuk dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2019 dan akan digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan Pengaliran Lumpur ke Kali Porong.