Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN
PENGALIRAN LUMPUR KE KALI PORONG

TAHUN 2019
KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN PENGALIRAN LUMPUR KE KALI PORONG


TAHUN ANGGARAN 2019

Kementerian Negara/ Lembaga : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air / Pusat
Pengendalian Lumpur Sidoarjo
Program : Pengendalian Lumpur Sidoarjo
Hasil (Outcome) : Terjaganya kapasitas tanggul penahan lumpur
Kegiatan : Pengaliran Lumpur Ke Kali Porong
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya pengaliran lumpur ke Kali Porong
Jenis Keluaran (Output) : Volume pengaliran lumpur ke Kali Porong
Volume Keluaran (Output) : 26.500.000,00 m3
Satuan Ukur Keluaran (Output) : m3

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2016;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 31/PRT/M/2015;
2. Gambaran Umum
Sejak munculnya semburan lumpur sidoarjo pertama kali pada tanggal 29 Mei
2006 yang membawa dampak yang sangat besar dan luas, berbagai upaya telah
dilakukan baik usaha untuk melokalisasi luapan lumpur agar tidak menambah
luasan area terdampak hingga usaha menutup semburan. Namun hanya upaya
melokalisasi luapanlah yang dirasakan mungkin untuk dilakukan, yakni dengan
membangun tanggul yang berfungsi sebagai penampung lumpur.
Seiring berjalannya waktu, semburan lumpur yang tidak kunjung berhenti dimana
upaya pembangunan tanggul yang bersamaan dengan bertambahnya volume
lumpur di dalam tanggul tidak mungkin terus dilakukan, hal ini menuntut
kegiatan pengurangan volume lumpur di dalam tanggul dengan cara mengalirkan
lumpur dari tanggul ke kali porong dengan menggunakan kapal keruk.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi penyedia jasa/kontraktor
yang memuat azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan pekerjaan pengaliran
lumpur ke kali porong.
Dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diharapkan penyedia jasa/kontraktor dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai.
1. Maksud
Maksud dari pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong ini adalah mengalirkan
lumpur yang tertampung di dalam tanggul penahan ke kali porong.
2. Tujuan
Tujuan dari Pekerjaan Pengaliran Lumpur Ke Kali Porong adalah mempertahankan
kapasitas tanggul penahan lumpur yang berfungsi sebagai penampung lumpur
sehingga dapat mempertahankan stabilitas tanggul terhadap tekanan lumpur.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan pengaliran lumpur ke kali porong adalah Pusat
Pengendalian Lumpur Sidoarjo selaku instansi yang bertanggung jawab dalam
pengendalian lumpur sidoarjo.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


Pekerjaan Pengaliran Lumpur Ke Kali Porong adalah dilakukan secara kontraktual,
dan pengadaan penyedia jasa/kontraktor dilakukan dengan pelelangan umum
dengan metode pascakualifikasi.

E. LOKASI KEGIATAN
Lokasi Pekerjaan Pengaliran Lumpur Ke Kali Porong Tahun Anggaran 2019 ini adalah
di Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur.

F. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa/kontraktor Pekerjaan
Pengaliran Lumpur ke Kali Porong adalah :
1. Persiapan
i) Persiapan Lapangan
Persiapan lapangan terdiri dari :
a. Penyediaan Jalan Kerja
Untuk menuju lokasi pekerjaan, dalam mengangkut bahan material yang
akan dipakai dan transportasi peralatan, perlengkapan serta keperluan
lainnya, penyedia jasa/kontraktor diwajibkan untuk menyiapkan atau
membuat jalan kerja yang layak guna kegiatan tersebut diatas dalam
rangka menunjang dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan.
Jalan kerja yang dimaksud bisa mempergunakan jalan kampung atau jalan
desa maupun jalan milik pengguna jasa yang sudah ada kemudian
ditingkatkan pelayanan jalannya, atau mempergunakan lahan penduduk
yang disewa selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan. Kelancaran
fungsi drainase lingkungan disepanjang jalan kerja, juga yang secara
langsung terpengaruh dengan adanya jalan kerja, juga termasuk menjadi
tanggung jawab penyedia jasa/kontraktor dari segi pemeliharaannya.
b. Pembersihan Lapangan
Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan
dari pepohonan, semak belukar, sisa-sisa bangunan, akar-akar pohon, dan
semua material tersebut harus dibuang dari areal lokasi pekerjaan sesuai
dengan petunjuk dari direksi pekerjaan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga
harus dibersikan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta
areal diratakan dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk dari direksi
pekerjaan.
c. Persiapan Peralatan
Persiapan di sini dimaksudkan adalah persiapan peralatan dalam
pelaksanaan pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong. Persiapan
peralatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan
atas rencana kerja serta skema kerja yang tertuang di dalam Rencana
Mutu Kontrak (RMK) yang diajukan oleh penyedia jasa/kontraktor.
Persiapan peralatan yang utama dalam pelaksanaan pekerjaan pengaliran
lumpur ke kali porong ini antara lain adalah sebagai berikut :
- Persiapan pompa
3 (tiga) unit pompa berlokasi di kali porong, dipersiapkan dengan
memasang pipa hisap yang bertumpu pada ponton sehingga pipa hisap
dapat menyesuaikan elevasi muka air kali porong.
- Persiapan excavator ponton
2 (dua) unit excavator ponton dipersiapkkan di saluran terbuka yang
terletak di dalam waduk lumpur.
- Persiapan kapal keruk
Persiapan kapal keruk termasuk reposisi lokasi 2 (dua) unit kapal keruk
yang direncanakan dibagi di 3 (tiga) kolam kapal keruk, sehingga
masing-masing kolam terdiri dari 2 (dua) kapal keruk atau sesuai
dengan petunjuk dari direksi pekerjaan.
Setelah peralatan utama sudah dipersiapkan, harus dilaksanakan uji coba
terlebih dahulu dan harus disetujui oleh direksi pekerjaan sebelum
pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong mulai dilaksanakan.
ii) Mobilisasi dan Demobilisasi
- Penyedia Jasa/Kontraktor harus melakukan mobilisasi dan demobilisasi
alat, peralatan maupun kelengkapan yang tidak disediakan oleh Pengguna
Jasa sebagaimana tercantum dalam daftar peralatan yang harus
disediakan oleh Penyedia Jasa/Kontraktor.
- Dalam hal pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi yang dimaksud diatas,
penyedia jasa/kontraktor harus mengajukan secara tertulis (request)
kepada direksi pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.
iii) Penyelenggaraan SMK3
a. Umum
Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaaan
pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan,
bahan bakar, pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan
kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh penyedia jasa/kontraktor.
b. Sistem Pengawasan Keamanan
Penyedia jasa/kontraktor supaya mengatur sistem pengawasan keamanan
dengan fasilitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari
kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik pengguna
jasa dan penyedia jasa/kontraktor.
Penyedia jasa/kontraktor harus melakukan pencegahan terhadap
terjadinya kebakaran pada atau sekitar lokasi kerja, kapal keruk, pompa
air serta perpipaannya.
Sistem pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program
yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di
Indonesia.
c. Pengaturan Kesehatan
Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan perangkat keselamatan kerja
seperti yang disyaratkan dalam K3 dan membuat pedoman K3 yang
disetujui oleh direksi pekerjaan.
iv) Cara Pengukuran dan Pembayaran
Setelah melakukan pekerjaan persiapan, penyedia jasa/kontraktor
mengajukan secara tertulis untuk dilakukan pemeriksaan bersama dan
menghitung prosentase yang dikerjakan untuk mendapatkan persetujuan
sebagai bahan perhitungan progres pekerjaan.
Pembayaran dalam satuan Lump Sum sebagaimana tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga termasuk tenaga, alat angkut dan keperluan untuk
pekerjaan ini, dan pembayaran untuk penyelenggaraan SMK3 disesuaikan
dengan progress pelaksanaan pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong.
2. Pengaliran Lumpur
i. Umum
Pekerjaan pada pasal ini menyangkut seluruh kegiatan dalam rangka
pengaliran lumpur dari tanggul penahan ke kali porong menggunakan kapal
keruk yang dibantu dengan peralatan penunjang lainnya.
ii. Tenaga
Untuk mengoperasikan kapal keruk dan peralatan penunjang lainnya,
penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang terampil dan
mempunyai sertifikat keahlian serta tenaga mekanik yang ahli di bidangnya
sesuai dengan peralatan yang ada.
iii. Peralatan
Untuk pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong, penyedia jasa/kontraktor
menggunakan peralatan utama maupun peralatan penunjang baik yang
disediakan oleh pengguna jasa maupun yang harus disediakan oleh penyedia
jasa/kontraktor. Terhadap penggunaan peralatan milik pengguna jasa
tersebut, akan diberlakukan ketentuan :
- Penyedia jasa/kontraktor harus membayar biaya sewa dari peralatan yang
digunakan.
- perawatan dan perbaikan rutin serta berkala peralatan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab penyedia jasa/kontraktor.
Ketentuan sebagaimana tercantum tersebut di atas agar diperhitungkan
dalam analisa harga satuan penawaran pekerjaan pengaliran lumpur ke kali
porong.
iv. Pelaksanaan
Strategi pengaliran harus dibuat oleh penyedia jasa/kontraktor dan
mendapatkan persetujuan dari direksi pekerjaan. penyedia jasa/kontraktor
sebelum memulai pekerjaan harus terlebih dulu memohon ijin secara tertulis
untuk mendapatkan persetujuan dan petunjuk dari direksi pekerjaan.
penyedia jasa/kontraktor juga harus memperhatikan SOP (manual operasi
dan pemeliharaan alat) masing-masing alat yang dioperasikan.
Lingkup pelaksanaan pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong adalah
mengalirkan lumpur ke kali porong dengan kapal keruk melalui jaringan pipa
buang. Dalam pelaksanaan pengoperasian kapal keruk untuk mengalirkan
lumpur ke kali porong, penyedia jasa/kontraktor harus selalu berkoordinasi
untuk mendapatkan petunjuk dari direksi pekerjaan dalam hal arah atau
sasaran pengerukan. apabila kolam lumpur tempat operasional kapal keruk
belum tersedia maka penyedia jasa/kontraktor harus membuat kubangan dan
mengoptimalkan produksi kapal keruk dengan peralatan pendukung lainnya.
Penyedia jasa/kontraktor harus menjaga jaringan perpipaan mulai dari kapal
keruk sampai ujung di kali porong. Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan
jaringan perpipaan dalam rangka kelancaran pengaliran lumpur menjadi
tanggung jawab penyedia jasa/kontraktor.
v. Kualitas
a) Slurry yang dialirkan ke kali porong dengan menggunakan kapal keruk
harus memenuhi standar endapan yang sudah ditentukan.
b) Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan tenaga yang terampil
dengan jumlah yang cukup guna pengambilan contoh, menguji dan
membaca slurry yang dialirkan ke kali porong.
c) Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan laboratorium dengan
dilengkapi peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengujian contoh-
contoh slurry.
d) Uji kualitas slurry :
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengaliran, harus dilakukan uji coba
pengukuran slurry dengan menggunakan hydrometer dan pengendapan
slurry guna menentukan angka minimal hydrometer dalam rangka
pengendalian mutu kualitas slurry selama beroperasinya kapal keruk.
- Kadar endapan yang terkandung dalam slurry minimal 20 % (dua puluh
persen).
- Kadar endapan yang terkandung dalam slurry adalah volume endapan
dalam persen yang didapatkan berdasarkan hasil pengendapan slurry
yang diendapkan selama minimal 24 (dua puluh empat) jam.
- Pengambilan contoh serta pengujian slurry dengan menggunakan
hydrometer dilakukan setiap jam pada saat kapal keruk beroperasi yang
dilakukan oleh penyedia jasa/kontraktor disaksikan konsultan supervisi
dan pengawas dari instansi atau menurut petunjuk direksi pekerjaan.
- Kualitas slurry yang diterima adalah slurry dengan hasil endapan rata-
rata pengaliran selama 1 (satu) shift operasional kapal keruk, dengan
kadar endapan yang terkandung adalah minimal 20% (dua puluh
persen).
vi. Kuantitas
a) Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan alat ukur pengaliran lumpur
yang sudah dikalibrasi oleh Badan Metrologi yang dipasang pada outlet
pipa pembuangan yang berada di kali porong untuk mengetahui kuantitas
slurry yang dialirkan.
b) Untuk mendapatkan kuantitas slurry yang dihasilkan kapal keruk (produksi
kapal keruk) dengan cara membaca hasil dari alat ukur yang dipasang
pada ujung pipa buang (out let) di kali porong dengan hasil perhitungan
akhir dalam satuan meter kubik (m3), dan yang sudah dikalibrasi oleh
Badan Metrologi.
vii. Cara Pengukuran dan Pembayaran
Mengukur produksi pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong dengan cara
menghitung komulatif volume total slurry yang dialirkan ke kali porong dalam
satuan meter kubik (m3) dengan peralatan yang sudah dikalibrasi dan yang
telah memenuhi kadar endapan minimal 20% (dua puluh persen) setelah
diendapkan selama minimal 24 (dua puluh empat) jam.
Alat untuk mengukur volume pengaliran harus dikalibrasi setiap akan
mengajukan penagihan/pembayaran pekerjaan dan semua biaya yang
dikeluarkan menjadi beban penyedia jasa/kontraktor dan sudah dimasukkan
dalam analisa harga satuan penawaran pekerjaan pengaliran lumpur ke kali
porong.
Pembayaran pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong dalam satuan meter
kubik (m3) seperti yang tercantum dalam harga satuan pekerjaan dalam
daftar kuantitas dan harga.

3. Pengadaan Dredging Pump + Kelengkapannya dan Perpipaan


i. Umum
Pekerjaan pada pasal ini menyangkut kegiatan pengadaan dredging pump,
pengadaan heavy duty long reach arm dan pemasangan pipa HDPE 18” untuk
mengganti pipa-pipa yang sudah rusak yang ada di lokasi.
ii. Tenaga
Untuk pekerjaan perpipaan penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan
tenaga yang terampil dan mempunyai sertifikat keahlian di bidang perpipaan
serta tenaga mekanik yang ahli di bidangnya.
iii. Peralatan
Untuk pekerjaan pemasangan pipa HDPE, penyedia jasa/kontraktor harus
menggunakan peralatan utama maupun peralatan penunjang yang harus
disediakan penyedia jasa/kontraktor.
iv. Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan pekerjaan pengadaan dredging pump +
kelengkapannya dan perpipaan harus dibuat oleh penyedia jasa/kontraktor
dan disesuaikan dengan pelaksanaan pekerjaan pengaliran lumpur. Penyedia
jasa/ kontraktor sebelum memulai pekerjaan harus terlebih dulu mengajukan
ijin secara tertulis untuk mendapatkan persetujuan dan petunjuk dari direksi
pekerjaan.
v. Cara Pengukuran dan Pembayaran
Setelah melakukan pekerjaan pengadaan dredging pump + kelengkapannya
dan perpipaan, penyedia jasa/kontraktor mengajukan secara tertulis untuk
dilakukan pemeriksaan bersama dan menghitung prosentase yang dikerjakan
untuk mendapatkan persetujuan sebagai bahan perhitungan progres
pekerjaan.
Pembayaran sesuai dengan harga satuan sebagaimana tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga termasuk tenaga, alat angkut dan peralatan
lainnya untuk pekerjaan ini.
G. PELAPORAN/ADMINISTRASI
1. Penyelenggaraan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja sampai dengan selesainya pelaksanaan
pekerjaan, penyedia jasa/kontraktor diwajibkan membuat :
- Laporan harian kemajuan pelaksanaan pekerjaan
- Laporan bulanan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
Isi laporan-laporan tersebut meliputi :
- Jumlah tenaga kerja, bahan/material yang digunakan
- Peralatan yang dipakai dan jam operasi kerja
- Pencatatan flow meter dan hydrometer setiap 1 (satu) jam
- Pemeliharaan rutin peralatan milik pengguna jasa
- Komposisi hasil endapan akumulasi slurry selama 1 (satu) shift kerja
Laporan Harian yang berisikan jumlah tenaga kerja, bahan/material yang
digunakan, peralatan yang dipakai dan jam operasi kerja serta pencatatan flow
meter dan hydrometer setiap 1 (satu) jam harus mendapat pengesahan dari
konsultan pengawas pekerjaan.
Laporan Harian yang berisikan pemeliharaan rutin peralatan milik pengguna jasa
dan komposisi hasil endapan akumulasi slurry selama 1 (satu) shift kerja serta
Laporan Bulanan harus mendapat pengesahan dari konsultan pengawas
pekerjaan dan direksi pekerjaan.
2. Penyedia jasa/kontraktor diwajibkan membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan
diserahkan kepada direksi pekerjaan di awal pelaksanaan pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan. Adapun isi dari Rencana Mutu Kontrak memuat antara
lain sebagai berikut :
- Struktur organisasi pelaksana pekerjaan
- Uraian tugas jabatan setiap pejabat pelaksanaan pekerjaan
- Infomasi pemilik pekerjaan
- Lingkup pekerjaan
- Spesifikasi teknik tiap-tiap pekerjaan
- Gambar teknik tiap-tiap pekerjaan
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan beserta pendukungnya
- Daftar peralatan yang digunakan dan yang dipasang
- Standart prosedur, standart produk dan instruksi kerja
Gambar-gambar yang dipersiapkan oleh penyedia jasa/kontraktor harus bisa
memberikan gambaran secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan yang meliputi antara lain :
- Panjang pipa buang dari kapal keruk sampai ke kali porong
- Panjang pipa suplai air dari masing-masing pompa sampai dengan tanggul
penahan lumpur
- Panjang jalan kerja untuk menghitung biaya pengangkutan peralatan dan
reposisi kapal keruk
- Hal-hal lain sesuai petunjuk direksi pekerjaan
Adapun gambar-gambar yang harus dipersiapkan oleh Penyedia Jasa/Kontraktor
meliputi antara lain :
- Gambar plan/situasi lokasi pekerjaan
- Gambar plan/skema jalan kerja
- Gambar plan/skema pengerukan
- Gambar plan/skema perpipaan
- Gambar plan/skema pekerjaan pendukung pengaliran
Semua gambar-gambar tersebut baru bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan apabila sudah mendapat persetujuan dan disahkan oleh direksi
pekerjaan.
3. Guna mengevaluasi kemajuan presentasi pelaksanaan pekerjaan lapangan, pada
awal sebelum dimulainya pekerjaan, penyedia jasa/ kontraktor diwajibkan
membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan secara detail (Kurfa “S”) yang
meliputi :
- Waktu kegiatan masing-masing jenis pekerjaan.
- Volume masing-masing jenis pekerjaan.
- Bobot masing-masing jenis pekerjaan.
- Target rencana pelaksanaan tiap minggu (% bobot).
- Target rencana komulatif pelaksanaan tiap minggu (% bobot).
- Realisasi pelaksanaan tiap minggu (% bobot).
- Realisasi komulatif pelaksanaan tiap minggu (% bobot).
- Keterangan lain yang diperlukan.
4. Pada awal akan dimulainya pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan pada akhir pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa/kontraktor
diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang
diwujudkan dalam bentuk foto dokumentasi. Foto dokumentasi tersebut harus
bisa memberikan gambaran secara garis besar seluruh kegiatan pekerjaan mulai
dari awal sampai akhir.
Foto dokumentasi tersebut, antara lain memuat tahapan pelaksanaan pekerjaan
sebagai berikut :
- Akan dimulainya pekerjaan
- Pada saat pelaksanaan pekerjaan
- Kejadian-kejadian diluar yang direncanakan
- Pada saat akhir pelaksanaan pekerjaan
- Atau menurut petunjuk direksi pekerjaan

H. PERALATAN DAN FASILITAS DARI PENGGUNA JASA


Peralatan dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa adalah sebagai berikut :
1. Kapal Keruk (KK) :
i) KK 01
Main Engine : 1.595 HP Mitsubishi
Aux Engine : 270 HP Deutz
Pompa Inject : 30 HP
ii) KK 02
Main Engine : 1.595 HP Mitsubishi
Aux Engine : 270 HP Deutz
Pompa Inject : 30 HP
iii) KK 03
Main Engine : 1.595 HP Mitsubishi
Aux Engine : 270 HP Deutz
Pompa Inject : 30 HP
iv) KK 04
Main Engine : 1.595 HP Mitsubishi
Aux Engine : 260 HP Deutz
Pompa Inject : 30 HP
v) KK 05
Main Engine : 1.726 HP Mitsubishi
Aux Engine : 206 HP Deutz
Pompa Inject : 30 HP
2. Pompa Air :
Jumlah : 3 (tiga) unit
Power : 1.595 HP
Kapasitas : 2.500 lt/dt
3. Perpipaan :
i) Pipa pengaliran slurry :
Jarak : 1.800 s/d 2.300 m
Jenis : pipa besi, pipa HDPE dan pipa floating
Diameter : 18”
Jumlah : 6 (enam) jalur
ii) Pipa supply air :
Jarak : ± 800 m
Jenis : pipa besi
Diameter : 18”
Jumlah : 5 (lima) jalur

I. PERALATAN DAN FASILITAS DARI PENYEDIA JASA/KONTRAKTOR


Peralatan dan fasilitas yang harus disediakan oleh penyedia jasa/kontraktor adalah
sebagai berikut :
1. Peralatan
Peralatan-peralatan yang harus disediakan oleh penyedia jasa/kontraktor meliputi
antara lain :
- Ponton kapasitas 20 ton : 1 (satu) set/unit
- Pipa rubber floating L 10-12m D 18” : 6 batang
- Kapal keruk : 1 (satu unit) main engine 1.726 HP, aux engine 206 HP, pompa
inject 30 HP
- Excavator Ponton PC 200 : 2 (dua) unit
- Flowmeter : 7 (tujuh) set
- Hidrometer : 7 (tujuh) set
- Truck crane kapasitas 3 ton : 1 (satu) unit
- Portable Fire Pump : 2 (dua) unit, kapasitas 650 liter/min pada 0,5MPa dan
400 liter/min pada 0,7MPa.
2. Kantor lapangan dan fasilitasnya
a. Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan kantor lapangan untuk para
pelaksana lapangan dan gudang material tempat menyimpan bahan material
serta alat-alat yang akan dan sedang dipakai selama pelaksanaan pekerjaan.
Barak pekerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga
bahan material yang akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.
Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan seperti
gambar-gambar kerja, buku laporan kemajuan phisik, data cuaca, buku saran
direksi, buku tamu, photo-photo pelaksanaan dan lain sebagainya harus selalu
ada dan dipelihara serta disimpan secara baik di kantor lapangan.
Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan, harus
diserahkan kepada direksi pekerjaan setelah semua pekerjaan selesai
seluruhnya.
Bentuk, ukuran, lokasi serta tata ruang barak pekerja dan gudang material
harus dipersiapkan oleh penyedia jasa/kontraktor dalam bentuk gambar
rencana dan dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan.
b. Laboratorium lapangan dan bengkel/workshop serta perlengkapannya
Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan tempat kerja, peralatan, fasilitas,
pekerja, pelayanan dan pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan
pengujian slurry serta pelaksanaan perbaikan peralatan dalam rangka
pemeliharaan. Penyedia jasa/kontraktor di bawah perintah dan pengawasan
direksi pekerjaan akan melakukan semua pengujian sehubungan dengan
pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong.
Penyedia jasa/kontraktor secara rutin maupun berkala melaksanakan
pemeliharaan dan perawatan terhadap peralatan-peralatan milik pengguna
jasa yang digunakan oleh penyedia jasa/kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong.
c. Alat Komunikasi
Penyedia jasa/kontraktor harus menyediakan alat komunikasi yang bisa
digunakan untuk berkomunikasi di areal lokasi pekerjaan.

J. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN


1. Penggunaan Peralatan
a. Pompa
Pompa digunakan untuk menghisap air dari kali porong menuju ke tanggul
tanggul penahan lumpur. Sebelum pompa digunakan, terlebih dahulu pipa
hisap pompa dipasang, dengan cara menempatkan ujung pipa hisap di atas
ponton yang diletakkan di kali porong. Hal ini akan menjadikan ujung pipa
hisap akan dapat mengikuti dari elevasi tinggi muka air kali porong.
b. Excavator Ponton
Penggunaan excavator adalah sebagai berikut :
- 2 (dua) unit excavator ponton digunakan untuk memelihara dan menjaga
supply air dari outlet pipa pompa menuju kolam kapal keruk melalui saluran
terbuka di dalam tanggul (digunakan untuk normalisasi saluran).
- Excavator ponton juga bisa digunakan untuk alat mobilisasi baik tenaga
kerja, bahan dan peralatan apabila tidak memungkingkan menggunakan
alat transportasi lainnya (kapal).
c. Kapal Keruk
Kapal keruk difungsikan untuk mengalirkan slurry sesuai dengan spesifikasi
teknis menuju ke kali porong melalui pipa pengaliran lumpur.
d. Portable Fire Pump
Portable Fire Pump digunakan untuk menggelontor endapan lumpur yang
terkandung di dalam slurry yang terbuang di kali porong, dimana dikarenakan
debit Kali Porong pada saat kecil tidak mampu menggelontor secara
keseluruhan lumpur yang mengendap di bawah pipa pembuang yang berada di
Kali Porong. Pembersihan endapan lumpur di bawah pipa pembuang yang
berada di Kali Porong apabila terjadi dilakukan setiap hari.
2. Pemeliharaan Peralatan
Pipa-pipa pengaliran baik untuk pengaliran air dari kali porong maupun
pengaliran slurry ke kali porong pemeliharaannya merupakan tanggung jawab
dari penyedia jasa/kontraktor.
Pemeliharaan dan perbaikan peralatan khususnya peralatan yang disediakan oleh
pengguna jasa yang digunakan oleh penyedia jasa/ kontraktor adalah menjadi
tanggung jawab penyedia jasa/kontraktor dengan ketentuan sebagai berikut :
i) Pemeliharaan Tingkat I
Adalah pekerjaan perawatan yang dikerjakan oleh operator sebelum dan
sesudah peralatannya dioperasikan, antara lain meliputi pekerjaan :
- memeriksa dengan jalan mengelilingi peralatan untuk melihat kemungkinan
bagian-bagian yang retak, ikatan baut yang kendor dan sebagainya
- memeriksa permukaan minyak pelumas, bahan bakar, air pendingin, air
accu, memeriksa tegangan tali kipas serta mengetap bahan bakar
- memeriksa meter-meter (gauges) sesudah menghidupkan mesin, mencoba
rem (brake), mencoba stir, attachment dan sebagainya
- memeriksa dan membersihkan peralatan sesudah peralatan tersebut
bekerja
ii) Pemeliharaan Tingkat II
Adalah pekerjaan perawatan yang dikerjakan oleh mekanik pemeliharaan yang
khusus dididik untuk pekerjaan ini, antara lain meliputi pekerjaan :
- mengganti atau menambah pelumas (gemuk, minyak pelumas mesin,
minyak pelumas roda gigi, minyak hidroulik dan sebagainya)
- mengganti atau membersihkan saringan (filter element), antara lain
saringan : bahan bakar, minyak pelumas, udara (air cleaner), minyak
hidroulik dan lain-lain
- menyetel rem, kopling (clutch), kontak pengapian, karburator dan
sebagainya
Pekerjaan ini adalah pekerjaan-pekerjaan rutin yang interval-interval
pelaksanaannya sudah ditetapkan dalam buku-buku petunjuk dari pabrik untuk
peralatan yang bersangkutan (operator manual, lubrication guide).
iii) Pemeliharaan Tingkat III
Adalah pekerjaan perbaikan yang dilaksanakan oleh mekanik bengkel untuk
mengatasi kerusakan ringan, antara lain meliputi pekerjaan :
- mengatasi kerusakan-kerusakan kecil pada mesin, misalnya mengganti
pengabut (nozzel), tali kipas, pipa karet radiator dan sebagainya
- mengganti atau memperbaiki bagian-bagian yang bocor, bantalan (bearing)
atau penyekat (seal) dari bagian-bagian peralatan yang mudah dilepas
Pada prinsipnya kerusakan-kerusakan ringan adalah kerusakan-kerusakan
yang dapat diatasi tanpa memerlukan pembongkaran/pelepasan bagian
peralatan yang besar atau sulit, sehingga waktu penyelesaian adalah cepat.

K. PERSYARATAN PENYEDIA JASA DAN KUALIFIKASI TENAGA AHLI SERTA JUMLAH


PERSONIL
1. Persyaratan Penyedia Jasa
- memiliki surat izin usaha sesuai dengan pertauran perundang-undangan yang
berlaku
- memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal
23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha kena
pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan
- memiliki kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai
- memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
2. Kualifikasi Tenaga Ahli serta Jumlah Personil
Penyedia jasa/kontraktor harus memiliki tenaga ahli dan tenaga terampil dengan
kualifikasi keahlian dan keterampilan serta harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Kepala Proyek/GS
Jumlah personil : 1 (satu) orang
Tingkat pendidikan : S1 T. Sipil
Pengalaman kerja : 10 (sepuluh) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKA Ahli Utama Manajemen Proyek
b. Site Manager
Jumlah personil : 1 (satu) orang
Tingkat pendidikan : S1 T. Sipil
Pengalaman kerja : 10 (sepuluh) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKA min. Ahli Madya Manajemen Proyek
c. Superintendent
Jumlah personil : 3 (tiga) orang
Tingkat pendidikan : S1 T. Sipil
Pengalaman kerja : 10 (sepuluh) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKA Ahli Utama Teknik Sipil
d. Ahli Mekanikal/Elektrikal
Jumlah personil : 1 (satu) orang
Tingkat pendidikan : S1 T. Mesin
Pengalaman kerja : 10 (sepuluh) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKA min. Ahli Madya Teknik Mesin
e. Ahli K3
Jumlah personil : 1 (satu) orang
Tingkat pendidikan : S1 T. Sipil
Pengalaman kerja : 5 (lima) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKA min. Ahli Madya K3
f. Operator Kapal Keruk
Jumlah personil : 12 (dua belas) orang
Tingkat pendidikan : SLTA/sederajat
Pengalaman kerja : 5 (lima) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKT Teknisi Pengerukan (TS042)
g. Operator Excavator
Jumlah personil : 5 (lima) orang
Tingkat pendidikan : SLTA/sederajat
Pengalaman kerja : 5 (lima) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKT Operator Mesin Excavator (TM006)
h. Operator Pompa
Jumlah personil : 3 (tiga) orang
Tingkat pendidikan : SLTA/sederajat
Pengalaman kerja : 5 (lima) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKT Operator Pompa
i. Mekanik Alat Berat
Jumlah personil : 6 (enam) orang
Tingkat pendidikan : SLTA/sederajat
Pengalaman kerja : 5 (lima) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKT Mekanik Alat-alat Berat (TM027)
j. Pelaksana Pekerjaan Perpipaan
Jumlah personil : 1 (satu) orang
Tingkat pendidikan : SLTA/sederajat
Pengalaman kerja : 5 (lima) tahun
Keahlian/Ketrampilan : SKT Tukang Pasang Pipa (TM038), atau SKT
Pelaksana Lapangan TK II Pekerjaan Perpipaan
(TT021)

L. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong ini dikerjakan dalam kurun waktu tahun
anggran 2019 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 150 (seratus lima puluh)
hari kalender.

M. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Anggaran yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengaliran lumpur ke kali porong ini
adalah sebesar Rp. 154.991.027.000,00 (seratus lima puluh empat milyar sembilan
ratus sembilan puluh satu juta dua puluh tujuh ribu rupiah) sudah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) 10% untuk pengaliran slurry dengan volume sebesar
26.500.000,00 m3 (dua puluh enam juta lima ratus ribu meter kubik) dan
pergantian pipa sepanjang 900 m (sembilan ratus meter), dialokasikan pada DIPA
Satuan Kerja Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo Tahun Anggaran 2019.

N. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Pengaliran Lumpur Ke Kali Porong ini
disusun untuk dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2019 dan akan digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan Pengaliran Lumpur ke Kali Porong.

Surabaya, 8 April 2019

Kepala Satuan Kerja


Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo

Novizar Adiyansyah, ST, MPSDA


NIP. 19790918 200502 1 002
LAMPIRAN :

SKEMA PENGALIRAN LUMPUR


PEKERJAAN PENGALIRAN LUMPUR KE KALI PORONG

Anda mungkin juga menyukai