Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI

BAHAN UTAMA BUDIDAYA CACING TANAH (Lumbricus rubellus)


di DUSUN SEBALUH, DESA PANDESARI, KECAMATAN PUJON

RENCANA PROGRAM
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang
Semester Antara 2018/2019
Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Penanggung Jawab
Wahyu Rohmansah FT/PTB 160521610491

The Learning University

PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH DAN


KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal berjudul “PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI


BAHAN UTAMA BUDIDAYA CACING TANAH (Lumbricus rubellus) di
DUSUN SEBALUH, DESA PANDESARI, KECAMATAN PUJON” telah
disetujui pada tanggal bulan Juli tahun 2019 oleh:

Mengetahui,
Kapus P2SW KKN Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. H. Agung Winarno, M.M. Dr. Yudhi Utomo, M.Si.


NIP. 196303142001121001 NIP. 196705011996031002

Menyetujui,
Kepala Desa Pandesari Koordinator Desa

H. Lukman Hakim, S. Pdi Nengteng Manik


NIP. NIM. 160621613858
“PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI
BAHAN UTAMA BUDIDAYA CACING TANAH (Lumbricus rubellus)
di DUSUN SEBALUH, DESA PANDESARI, KECAMATAN PUJON”

A. Analisis Konteks Kegiatan


Cacing tanah memiliki peranan positif terhadap alam, umumnya dalam
bidang pertanian. Cacing dapat menjadi sahabat petani karena sebagai
dekomposer, ia mampu menghancurkan bahan bahan organik sehingga akan
lebih mudah untuk memperbaiki struktur tanah. Lahan menjadi lebih subur dan
penyerapan nutrisi semakin baik, efisiensi pemupukan meningkat. Keberadaan
cacing tanah dapat meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan
tanaman. Ada dua jenis cacing yang umum dipakai dalam budidaya cacing dan
pembuatan pupuk organik yaitu jenis Lumbricus rubellus dan Eiseniafetida.
Cacing Lumbricus rubellus merupakan jenis cacing yang sangat mudah
dibudidayakan atau diternak, perkembangannya sangat cepat dibandingkan
dengan jenis cacing lain. Limbah kotoran sapi sangat bagus untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Menurut penelitian, Lumbricus rubellus mengandung
kadar protein sekitar 76%, kadar protein ini lebih tinggi dibanding daging
mamalia (65%) atau ikan (50%).
Dalam bidang kesehatan, cacing diketahui mengandung antibiotik yang
dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti lever, jantung, kolesterol,
kanker dan penyakit lain. Dalam bidang kecantikan atau kosmetik, senyawa
aktif cacing digunakan sebagai substrat pelembut kulit, pelembab wajah, dan
serum anti infeksi. Secara ekonomis budidaya cacing tanah cukup menjanjikan,
manfaat yang besar bagi berbagai sektor seperti pertanian, peternakan,
kesehatan, dan kecantikan, maka cacing tanah benar-benar bisa menjadi
sumber usaha dengan peluang besar.
B. Tujuan dan Sasaran Program KKN
1. Nama kegiatan
Program yang akan dilaksanakan yaitu Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi
Sebagai Bahan Utama Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) di Dusun
Sebaluh, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
2. Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam program Pemanfaatan Limbah
Kotoran Sapi Sebagai Bahan Utama Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus
rubellus) di Dusun Sebaluh, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten
Malang adalah mengurangi pencemaran lingkungan oleh limbah kotoran sapi.
3. Tujuan Khusus
Melalui program Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan Utama
Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) di Dusun Sebaluh, Desa
Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ini diharapkan dapat:
a. Memanfaatkan limbah organik yang dihasilkan oleh masyarakat.
b. Menyediakan produksi untuk kebutuhan masyarakat umum
dalam bidang yang membutuhkan cacing (Lumbricis rubellus).
c. Menciptakan unit bisnis baru yang berbasis ilmu pengetahuan
teknologi
d. Menubuhkan motivasi berwirausaha dikalangan masyarakat

C. Sasaran Program KKN


1. Sasaran Program
Sasaran dari program Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan
Utama Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) di Dusun Sebaluh, Desa
Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang adalah peternak sapi.
2. Lokasi
Lokasi dari program Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan
Utama Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) di Dusun Sebaluh, Desa
Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
D. Strategi Pelaksanaan Program KKN
1. Strategi Pelaksanaan
Pelaksanaan program tentang Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai
Bahan Utama Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) di Dusun Sebaluh,
Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan program :
a. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan dengan mengadakan kunjungan pada
setiap warga di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang
dengan tujuan untuk mengetahui aliran limbah kotoran sapi setempat
b. Tahap Koordinasi
Tahapan ini dilakukan dengan melakukan koordinasi, meminta
izin, petunjuk, dan kerjasama dengan tenaga terampil dari peternak
cacing di Desa Gading Kulon Kecamatan Dau dalam menjalankan
program tentang Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan
Utama Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) di Dusun
Sebaluh.
c. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan
salah satu warga di Dusun Sebaluh untuk menjadi percontohan
program Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan Utama
Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus).
d. Tahap Pelaksanaan
1) Membuat rumah cacing tanah
Rumah cacing tersebut dibuat langsung diatas tanah menggunakan
pembatas kayu papan berukuran sekitar 5 meter kali 1 meter
dengan tinggi 0,4 meter. Kotak papan tersebut mampu menampung
cacing tanah sekitar 10 kg dengan estimasi 2 kg per m2
2) Mempersiapkan media/lingkungan cacing
Media yang dibutuhkan untuk membudidayakan cacing memiliki
kriteria yaitu media harus bersifat gembur, organic, dan lunak.
Dalam persiapan media ini disiapkan berbagai macam media.
Media tersebut berupa log jamur, dalam proses budidaya cacing
tanah media log jamur digunakan sebagai media utama karena log
jamur tersebut memiliki kandungan protein yang lebih tinggi
daripada media yang lainnya. Media lainnya yang digunakan
berupa tanah humus, gergaji kayu, dan cacahan batang pisang.
3) Mempersiapkan makanan yang dibutuhkan
Makanan cacing yang dipersiapkan dapat berupa limbah organik
rumah tangga berupa kulit kentang, wortel, batang kangkung,
ampas tahu dan sebagainya; limbah organik home industri berupa
log jamur, kulit buah, limbah rumah makan; limbah organic
peternakan berupa kotoran sapi, kotoran ayam, kotoran kambing,
dan yang lainnya; serta berupa limbah organic dari lingkungan
yang mencakup dedaunan yang gugur.
4) Pengadaan indukan cacing
Pengadaan indukan cacing dapat dibeli dari peternak cacing yang
sudah ada.
5) Melakukan perawatan rutin
Perawatan yang bisa dilakukan dalam perawatan budidaya cacing
(Lumbricus rubellus) adalah dengan menjaga keadaan oksigen
supaya dapat tersedia bagi cacing tanah, memberi makanan atau
nutrisi yang dibutuhkan oleh cacing, menjaga kelembaban media
supaya media tetap lembab dan gembur serta mejaga suhu
lingkungan cacing tanah. Selain itu kita juga harus meperhatikan
persoalan hama yang nantinya mengganggu budidaya, hama
tersebut bisa berupa semut, kutu tanah, tikus, kadal oleh sebab itu
kita harus bisa menjaga kebersihan lingkungan serta memberi
kapur semut disekitar jedingan supaya terhindar dari semut atau
menutupi jedingan dengan bambu untuk terhindar dari tikus dan
kadal.
6) Melakukan Pemanenan
Pemanenan cacing dilakukan setelah 3 hingga 4 bulan, cacing yang
diambil sekitar 25% dari jumlah cacing yang sudah ada, sehingga
sisa dari cacing tersebut dapat digunakan sebagai indukan. Media
bekas cacing (kascing) bisa dikembalikan lagi ke jedingan atau bisa
juga dikemas dan dijual kepada para petani sebagai pupuk. Cara
pemanenan cacing dapat dilakukan dengan cara penyaringan atau
memberikan sorotan cahaya karena cacing sangat peka terhadap
cahaya dan akan menghamiri sorotan cahaya tersebut, atau bisa
juga dilakukan dengan memberikan media baru karena cacing
tanah tersebut akan berpindah ke media yang baru sehingga
memudahkan kita memanen cacing tanah tersebut ketika mereka
melakukan perpindahan.
7) Pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan cara kerjasama dan menjadi anggota
perusahaan pemanfaat cacing untuk berbagai keperluan.
e. Tahap Evaluasi dan Pelaporan
Evaluasi dari program ini dilakukan setelah program
dilaksanakan, yaitu dengan melihat perkembangan kemajuan budidaya
cacing.

2. Sumber Dana Pelaksanaan Program


Pada program kerja ini, dana yang digunakan berasal dari dana KKN,
dana yang bersal dari kas dan dana pribadi kelompok yang menjalankan
program kerja.
E. Organisasi Pelaksanaan Kegiatan
Pelindung : Rektor Universitas Negeri Malang
Prof. Dr. Ah. Rofi’uddin M.Pd
Penasehat : Kapus P2SWKKN
Dr. H. Agung Winarno, M.M.
Pembina : Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Yudhi.Utomo.M.Si.
Penanggung Jawab : Koordinator Desa
Nengteng Manik
Ketua Pelaksana : Wahyu Rohmansah
Sekretaris : Farihah Rizqiyah
Bendahara : Ana Yulina
Bidang-Bidang Seksi
Acara : Gideon Edwin Rismawan
Yurinda Setyahari
Humas : Mas Fajar Adi Sasono
Nur Khulfi Mahwanda Sari
Perlengkapan : Nengteng Manik
Dayu Putra Buana
Dokumentasi : Sifaul Munawaroh
Uciatul Adawiyah
F. Dana dan Sumber Dana
Keberlangsungan program didukung pula oleh anggaran biaya dan sumber
dana. Berikut disajikan anggaran biaya dan sumber dana pada program ini.
a. Anggaran Biaya
Tabel 1. Anggaran Biaya Pelaksanaan Budidaya Cacing Tanah
Haga
No. Jenis Pengeluaran Kuantitas Biaya (Rp)
Satuan
1 Bibit cacing tanah 10 kg 30.000,00 300.000,00
Pengadaan media hidup
2 3 zak 15.000,00 45.000,00
cacing
3 Jaring penutup (Paranet) 5 m2 11.000,00 55.000,00
Kayu papan randu (20 x
14 ljr 10.000,00 140.000,00
400) mm
4 Karung beras/pupuk 10 lbr 2.000,00 20.000,00
Total biaya (Rp) 560.000,00

b. Sumber Dana
Pada program ini, dana yang dikeluarkan untuk semua keperluan
program Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan Utama
Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) di Dusun Sebaluh, Desa
Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang berasal dari bantuan
LP2M dan kas KKN.

Pemasukan
1) Bantuan LP2M Rp. 100.000,00
2) Iuran Mahasiswa KKN Rp. 460.000,00 +
Rp. 560.000,00

G. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang ingin dicapai pada Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai
Bahan Utama Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) di Dusun Sebaluh
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang
Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi.
2. Meningkatkan penghasilan masyarakat di Dusun Sebaluh
3. Membantu masyarakat di Dusun Sebaluh untuk memanfaatkan limbah
kotoran sapi sebagai bahan budidaya cacing tanah sekaligus upaya
pelestarian lingkungan.

H. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan budidaya cacing tanah harus dilakukan sesuai urutan prosedur
kerja. Setiap langkah kerja harus diperhatikan dengan seksama. Agar hasil
yang didapat sesuai target, maka diperlukan penyusunan jadwal kegiatan.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Bididaya Cacing Tanah
Mei Juni Juli
Rincian Kegiatan
1 2 1 2 3 4 1
1. Persiapan Program
2. Pengadaan peralatan
3. Pengadaan bahan
4. Koordinasi seluruh
5. Pelaksanaan
6. Laporan keuangan
7. Evaluasi Program

Anda mungkin juga menyukai