OLEH
SRI WAHYUNI
C.16.882
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis namun dapat berakhir
patologi jika terdapat kelainan letak seperti presentasi bokong. Presentasi
bokong adalah dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri. Insidensi presentasi
bokong sekitar 3% dari jumlah persalinan sekalipun insidensinya kecil tetapi
mempunyai penyulit yang besar dengan angka kematian terhadap bayi
sekitar 20% sampai 30%. Kehamilan presentasi bokong akan menghadapi
resiko yang lebih besar baik pada ibu maupun bayi. (Anggita, 2015)
Kelainan letak termasuk Presentasi Bokong merupakan komplikasi
obstetri yang erat hubungannya dengan angka kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi. Kehamilan dengan letak sungsang ditemukan sekitar 2 sampai
4% dan menyebabkan kematian ibu sekitar 20 sampai 30% sedangkan
kematian bayi sekitar 38,5%. Komplikasi pada presentasi bokong yang
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi paling sering terjadi
pada persalinan.
Adapun komplikasi pada Kehamilan dengan presentasi bokong yang
bisa terjadi pada ibu dapat terjadi pelepasan plasenta, perlukaan,per vagina
dan serviks,perdarahan dan infeksi.Sedangkan komplikasi yg bisa terjadi
pada bayi akibat presentasi bokong yaitu prolaps tali pusat,asfiksia,trauma
pada bayi dan fraktura/dislokasi.(Razak,2009)
Adapun tindakan yang dapat di anjurkan kepada ibu hamil dengan
kehamilan presentasi bokong sebelum memasuki umur kehamilan 36 dan
37 minggu yaitu rajin melakukan posisi seolah bersujud seperti sholat atau
berbaring dengan kedua lutut berada di bawah perut dan dada ibu hamil
serta kepala menempel kearah lantai, kedua tangan di sisi tubuh
(menungging). Ataupun jika sudah memasuki umur kehamilan 37 minggu
1
2
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan Pengkajian Data Ny“F’’ Gestasi 35 minggu 6
hari dengan Presentasi Bokong di Puskesmas banggae 1
Kabupaten Majene tanggal 18 Februari 2019 sampai 17 Maret
2019.
b. Dapat menganalisa dan menginterpretasikan data untuk
merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual Ny“F” Gestasi 35 minggu
6 hari dengan Presentasi Bokong di Puskesmas Banggae 1
Kabupaten Majene tanggal 18 Februari 2019 sampai 17 Maret
2019.
c. Dapat mengantisipasi timbulnya Diagnosa/Masalah Potensial
Ny“F” Gestasi 35 minggu 6 hari dengan Presentase Bokong di
Puskesmas Salutambung Kabupaten Majene tanggal 18 Februari
2019 sampai 17 Maret 2019.
d. Dapat melakukan Asuhan Kebidanan Tindakan Segera dan
Kolaborasi Ny“F” Gestasi 35 minggu 6 hari dengan Presentasi
Bokong di Puskesmas Banggae 1 Kabupaten Majene tanggal 18
Februari 2019 sampai 17 Maret 2019.
e. Dapat menyusun Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan Ny“F”
Gestasi 35 minggu 6 hari dengan Presentasi Bokong di
Puskesmas Salutambung Kabupaten Majene tanggal 18 Februari
2019 sampai 17 Maret 2019.
f. Dapat melaksanakan Implementasi Asuhan Kebidanan secara
langsung pada Ny“F” Gestasi 35 minggu 6 hari dengan Presentasi
Bokong di Puskesmas Bangge 1 Kabupaten Majene tanggal 18
Februari 2019 sampai 17 Maret 2019.
g. Dapat melakukan Evaluasi efektifitas Asuhan yang diberikan
Ny“F” Gestasi 35 minggu 6 hari dengan Presentasi Bokong di
Puskesmas Banggae 1 Kabupaten Majene tanggal 18 Februari
2019 sampai 17 Maret 2019.
5
3. Bagi penulis
a. Merupakan sarana pembangunan ide dan pikiran dalam
mengembangkan potensi dan profesi kebidanan.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses
Asuhan Kebidanan yang telah dilaksanakan Ny “F” dengan
Presentasi Bokong.
F. Metode Memperoleh Data
Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1. Studi Pustaka
Menggunakan referensi atau literatur yang berhubungan dengan Karya
Tulis Ilmiah ini.
2. Studi Kasus
Melakukan studi kasus Ny “F” Gestasi 35 minggu 6 hari dengan
Presentasi Bokong di Puskesmas Banggae 1 KabupatenMajene tanggal
18 Februari 2019 - 17 Maret 2019 dengan menggunakan pendekatan
asuhan kebidanan dan meliputi pengumpulan data dan analisa data,
merumuskan diagnosa/masalah aktual dan potensial, menyusun
rencana asuhan, melaksanakan tindakan evaluasi untuk menghimpun
data informasi dalam mengkaji dengan menggunakan teknik :
a. Anamnesa/Wawancara
Penulis memperoleh data dengan melakukan Anamnese
langsungNy “F” Gestasi 35 minggu 6 hari dengan Presentasi
Bokong di Puskesmas Banggae 1 Kabupaten Majene tanggal 18
Februari 2019 -17 Maret 2019. Melakukan tanya jawab dengan
suami dan keluarga guna mendapatkan data yang diperlukan
untuk memberikan Asuhan Kebidanan pada klien tersebut.
b. Observasi
Melakukan pemantauan secara langsung dalam melaksanakan
Asuhan Kebidanan dengan memperhatikan setiap tingkah laku
klien yang berkaitan dengan keluhan yang dialami klien.
7
c. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis dari kepala
sampai kaki dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi.
3. Studi Dokumentasi
Membaca dan mempelajari status yang berhubungan dengan masalah
klien.
4. Diskusi
Melakukan diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan, tenaga
kesehatan, dan pembimbing demi kelancaran Karya Tulis Ilmiah ini.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
Jaringan dan 10 20 30 40
cairan Minggu Minggu Minggu Minggu
Janin 5 300 1500 3400
Plasenta 20 170 430 650
Cairan
0 30 80 1480
Ekstraseluler
Lemak 310 2050 3480 3345
b) Cara pemeriksaan :
(1) Pemeriksa menghadap kaki pasien.
(2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di
bawah. Jika teraba kepala tempatkan kedua tangan
di arah yang berlawanan di bagian bawah.
(3) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling
bertemu) berarti kepala belum masuk panggul.
(4) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu)
berarti kepala sudah msuk panggul.
d. Perkiraan tinggi fundus uteri
1) Mempergunakan tinggi fundus
Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi
fundus dan membendingkan dengan patokan.
Tabel 2.1 Rumus tinggi fundus uteri
e. Ultrasonografi
Penentuan umur kehamilan dengan USG menggunakan 3
cara yaitu :
1) Mengukur diameter kantong kehamilan (GS=
Gestasional Sac)
2) Mengukur jarak kepala bokong (GRI= Grown Rump
Length) pada kehamilan 7-14 minggu.
32
(2) Hipertensi
Pada penderita hipertensi, usaha versi luar dapat
menyebabkan solusio plasenta.
(3) Hamil kembar
Pada kehamilan kembar, selain janin yang dapat
menghalangi usaha versi luar, yang lebih berbahaya
ialah bila janin terletak dalam satu kantong amnion
kemungkinan tali pusat kedua janin akan saling
melilit.
(4) Tehknik
Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak
janin harus pasti, sedangkan denyut jantung janin
harus dalam keadaan baik. Apabila bokong sudah
turun, bokong harus dikeluarkan lebih dahulu dari
rongga panggul, tindakan ini dilakukan dengan
meletakkan jari-jari kedua tangan penolong pada
perut ibu bagian bawah untuk mengangkat bokong
janin. Kalau bokong tidak dapat dikeluarkan dari
panggul, usaha untuk melakukan versi luar tidak ada
gunanya. Seteleh bokong keluar dari panggul,
bokong ditahan dengan satu tangan sedang tangan
yang lain mendorong kepala kebawah sedemikian
rupa, sehingga fleksi tubuh bertambah. Selanjutnya
kedua tangan bekerja sama untuk melaksanakan
putaran janin menjadi presentasi kepala. Selama
versi dilakukan dan setelah versi luar berhasil denyut
jantung janin harus selalu diawasi. Sesudah janin
berada dalam keadaan presentasi kepala, kepala
didorong masuk kedalam rongga panggul. Versi luar
hendaknya dilakukan dengan kekuatan yang ringan
tanpa mengadakan paksaan. Versi luar tidak ada
40
3) Assessment
a) Pedokumentasian hasil Analisis dan Interpretasi
(kesimpulan) data Subjektif dan Objektif.
b) Diagnosis/Masalah Aktual & Diagnosis/ Masalah Potensial.
c) Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial/Tindak segera.
4) Planning
a) Pendokumentasian tindakan (I) dan evaluasi (E), meliputi
asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnostik/ laboratorium,
konseling, dan tindak lanjut (follow up)
C. Teori Hukum Kewenangan Bidan (Kemenkes, 2012)
Berdasarkan Peratusan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyenggaraan Praktik Bidan,
kewenangan yang di miliki bidan meliputi :
1. Kewenangan normal :
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana.
2. Kewanangan dalam menjalankan program Pemerintah.
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak
memiliki dokter.
4. Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh
bidan. Kewenangan ini meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu.
1) Ruang Lingkup :
a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
c) Pelayanan persalinan normal
d) Pelayanan ibu nifas normal
e) Pelayanan ibu menyusui
f) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.
45
2) Kewenangan :
a) Epsiotomi
b) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
c) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan
perujukan
d) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
e) Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
f) Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusui dini (IMD) dan
promosi air susu ibu (ASI) ekslusif.
g) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga
dan post partum
h) Pada kelompok ibu hamil
i) Pemberian surat keterangan kematian
j) Pemberian surat keterangan cuti bersalin.
b. Pelayanan Kesehatan Anak
1. Ruang Lingkup :
a) Pelayanan bayi baru lahir
b) Pelayanan bayi
c) Pelayanan anak balita.
d) Pelayanan anak pra sekolah.
2. Kewenangan :
a) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk
resusitasi, pencegahan hipotermi, imusiasi menyusui dini
(IMD), injeksi vitamin K1, perawatan bayi baru lahir pada
masa neonatus (0-28 hari), dan perawatan tali pusat.
b) Penanganan kegawat daruratan, dilanjutkan dengan
perujukan.
c) Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah.
d) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak
pra sekolah.
e) Pemberian surat keterangan kelahiran.
46
BAB III
TINJAUAN KASUS
Riwayat ANC
TD
Kel. M BB TF Letak Lab Tindak
Tgl. UK DJJ Nasehat
Skrg m Kg U Janin . an
Hg
Istirahat
Pusing, 23 Plan yang cukup
130x/ SF,Kalk
26/11 Mual 90/ 49, mg 16 o Minum
Ball i ,B6
/18 dan 60 5 6hr cm Test obat secara
puki
muntah (+) rutin
Baca buku
Pusing 133x/ KIA
24
01/12 Mual,m 80/ 16 i Antasid Makan
53 mg Ball
/18 untah 60 cm puki a sedikit tpi
4hr
sering
Mengangka
30 SF,vit t Kaki
11/01 Pusing 100 25 Sunsa 142x/
54 mg c,kalk,B Istirahat yg
/19 Mual /70 cm ng i
3 hr 6 cukup
Rajin
sujud/posisi
35
18/02 Pusing 100 56, 31 Sunsa 140x/ SF.kalk, mengepel
mgg
/19 Mual /70 5 cm ng i B6,vitc Rajin
6 hr
minum obat
5) Riwayat KB :
a. Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB
b. Rencana setelah Melahirkan :
Ingin menjadi Akseptor KB suntik 3 bulan
6) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a) Nutrisi.
(1) Kebiasaan sebelum hamil
(a) Pola makan nasi, ikan, tempe, tahu, sayur
dan buah.
(b) Nafsu makan baik.
(c) Minum : 6-8 gelas / hari.
(2) Kebiasaan Selama hamil
Semua makanan disenangi tidak ada makanan
pantangan terhadap makanan tertentu.
51
b) Kebutuhan eliminasi
(1) Kebiasaan sebelum hamil
(a) Frekuensi buang air kecil : 6-7 kali/hari
(b) Warna : kuning
(c) Frekuensi buang air besar : 2kali/hari
(d) Konsistensi : padat
(e) Warna : khas
2) Kebiasaan selama hamil
Selama hamil BAB berubah warna menjadi
kehitaman,BAK lebih sering
c) Kebutuhan personal hygiene
(1) Kebiasaan sebelum hamil
(a) Mencuci rambut 2-3 kali perminggu dengan
memakai shampo.
(b) Mandi 2 kali sehari dengan memakai sabun
mandi.
(c) Menggosok gigi 2x sehari, sudah sarapan
pagi dan sebelum tidur dengan pasta gigi.
(d) Membersihkan genetalia setiap selesai BAK
dan BAB.
(e) Memotong kuku sekali seminggu.
(f) Mengganti pakaian luar sekali sehari dan
pakaian dalam 2 kali sehari.
(2) Kebiasaan selama hamil
Tidak ada perubahan selama hamil.
d) Hubungan seksual
(1) Sebelum hamil :
(a) Frekuensi 3 x seminggu
(b) Tidak ada keluhan
52
7) Riwayat psikososial-spiritual
a) Riwayat Perkawinan :
(1) Status Perkawinan : Menikah, Umur waktu
menikah 16 tahun.
(2) Pernikahan ini yang ke 1, Sah, Lamanya ± 1
tahun.
(3) Hubungan dengan Suami : Baik
b) Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :
ibu, suami, dan keluarga mengharapkan dan sangat
senang dengan kehamilan ibu.
c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Dengan
cara bermusyawarah.
d) Ibu tinggal serumah dengan : suami,dan orang tua.
e) Pengambil keputusan utama dalan keluarga : Suami.
Dalam kondisi emergensi, ibu dapatmengambil
keputusan sendiri.
f) Orang terdekat ibu : Suami
Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : Suami,
kadang ibu sendiri.
g) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan
kehamilan : tidak ada.
h) Rencana tempat dan penolong persalinan yang
diinginkan : Ingin melahirkan di pelayanan kesehatan
dan ditolong oleh tenaga kesehatan (Bidan/Dokter).
i) Penghasilan Perbulan : Rp. 800.000 (tidak menentu)
j) Praktik agama yang berhubungan dengan kehamilan :
(1) Kebiasaaan puasa/apakah ibu berpuasa selama
hamil ini : Tidak
(2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan : ibu
dapat menerima segala bentuk pelayanan
54
7) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan
vena jugularis.
8) Payudara
Simetris kiri dan kanan nampak hiperpigmentasi pada
areola mammae, tidak ada nyeri tekan, puting susu
menonjol, bila dipencet tampak pengeluaran kolostrum kiri
dan kanan.
9) Abdomen
Tampak Strie livide, pembesaran perut sesuai umur
kehamilan, tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
saat palpasi.
10) Ekstremitas
Tampak tungkai simetris kiri dan kanan, tidak oedema pada
tungkai, tidak ada varises, tidak ada kekakuan Sendi, dan
refleks patella (+) kiri dan kanan.
c) Status Obstetrik
a) Inspeksi:
(1) Muka
Tampak oedema pada muka, tidak tampak cloasma
gravidarum, tidak pucat, dan ekspresi wajah tampak
cemas.
(2) Mammae
Nampak hiperpigmentasi pada areola mammae,
tidak ada nyeri tekan, puting susu menonjol, bila
dipencet tampak pengeluaran kolostrum kiri dan
kanan.
(3) Abdomen
Tampak Strie livide, pembesaran perut sesuai umur
kehamilan, dan tidak ada bekas operasi.
56
(4) Vulva
Tidak ada kelainan.
b) Palpasi :
(1) Leopold I : 3jrbpx , Teraba bagian bulat, keras dan
apabila digerakkan melenting, menandakan bahwa
kepala berada diatas fundus uteri.
(2) Leopold II : Teraba bagian keras, datar, dan
memanjang seperti papan disebelah kiri perut ibu
dan teraba bagian terkecil janin disebelah kanan
perut ibu.
(3) Leopold III: Teraba bagian bulat, lunak dan apabila
digerakkan tidak melenting, menandakan bokong.
(4) Leopold IV : Kedua ujung jari tangan masih saling
bertemu (Konvergen).
(5) TFU : 31 cm LP : 93 cm TBJ : 2.883gram
c) Auskultasi :
Terdengar di satu tempat, jelas, kuat dan teratur pada
kuadran kiri bagian atas perut ibu, dengan frekuensi 140 x
/ menit.
d) Pemeriksaan Laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
2. LANGKAH II: Identifikasi diagnose/masalah aktual
Diagnosa :GI P0 A0, Gestasi 35 minggu 6 hari, Punggung Kiri, BAP,
Intra Uterine, Tunggal, Hidup,dengan Presentasi Bokong,
A. GI P0 A0
1) Data Subjektif :
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama, dan tidak pernah
keguguran.
2) Data Objektif :
a) Tonus otot nampak tegang
57
C. Punggung Kiri
1) Data Subjektif :
Ibu mengatakan pergerakan janinnya lebih sering dirasakan
pada satutempat pada kuadran kanan bawah perut ibu.
2) Data objektif :
a) Leopold II : Teraba bagian keras, datar, dan memanjang
disebelah kiri perut ibu dan teraba bagian terkecil janin
disebelah kanan perut ibu (PUKI).
b) Auskultasi terdengar disatu tempat, jelas, kuat, dan teratur
pada kuadran kiri perut ibu.
3) Analisa dan Interpretasi Data :
Berdasarkan pernyataan ibu bahwa pergerakan janinnya
lebih sering dirasakan pada satutempat pada kuadran kanan
bawah perut ibu, pada pemeriksaan Leopold II : Teraba
bagian keras, datar, dan memanjang disebelah kiri perut ibu
dan teraba bagian terkecil janin disebelah kanan perut ibu
(PUKI), auskultasi terdengar disatu tempat, jelas, kuat, dan
teratur pada kuadran kiri perut ibu, sesuai teori palpasi
Leopold II teraba bagian keras, datar dan memanjang seperti
papan di sisi kiri perut ibu dan teraba bagian – bagian terkecil
janin disebelah kanan perut ibu, denyut jantung janin
terdengar jelas pada kuadran kiri perut ibu dan menandakan
bahwa janin punggung kanan, sehingga didapatkan diagnosa
Punggung Kanan (PUKI). (Prawirohardjo, 2014)
D. Bergerak Atas Panggul
1) Data Subjektif : -
2) Data Objektif :
Palpasi leopold IV : Kedua ujung jari tangan masih saling
bertemu (Konvergen).
59
4) Suhu : 36,5-37,5 0c
5) Djj : 120-160 x/I menit
d. Ekspresi wajah ibu tampak tenang
Intervensi :
a. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : Penyampaian dan penjelasan tentang hasil pemeriksaan
kepada ibu sangat penting agar ibu tidak cemas dengan
keadaannya setelah mengetahui perkembangan
kehamilannya. (Helen, 2007)
b. Beri dukungan psikologis dan spiritual pada ibu
Rasional : Agar ibu dapat menerima kehamilannya serta
menysukuri kehamilannya sebagai karunia Ilahi.
(Prawirohardjo, 2010)
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan posisi menunggingsetiap pagi
setelah bangun tidur selama 5 – 15 menit.
Rasional : Dengan posisi menungging bagian janin yang terkecil
akan menempati ruang yang lebih kecil dibagian bawah,
dimana bagian terkecil ini akan mengikuti gaya grafitasi
bumi. (Prawirohardjo, 2014)
d. Beri HE kepada ibu tentang :
1) Gizi ibu hamil
Rasional : Kebutuhan nutrisi meningkat pada ibu hamil
maka dianjurkan dibawah 30 gram/hari yang
digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin begitu pula dengan kalsium
dan zat besi. (Jannah, 2012)
2) Istirahat yang cukup
Rasional : Istirahat yang cukup dapat mengurangi beban
kerja jantung yang meningkat selama hamil,
istirahat juga dapat menghambat pemakaian
energi/kalori.( (Jannah, 2012)
64
6. LANGKAH VI : Penatalaksanaa/implementasi
TGL/BLN/
N
JAM TINDAKAN
THN
O
B. Pendokumentasian SOAP
Nama
Hari/Tanggal & Catatan Perkembangan
dan Paraf
Jam (SOAP)
Petugas
03/03/2019 S 1. Ibu merasakan pergerakan janinnya pada kuadran
Pukul 09.20 WITa kanan bawah perut Ibu.
2. Ibu sudah meminum obat penambah darah (Fe).
3. Ibu melakukan pergerakan sikap nungging setiap
pagi
4. Ibu sudah tidak merasa cemas dengan
kehamilannya
O 1. Kesadaran composmentis
2. Keadaan umum ibu dan janin baik
3. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Pernapasan : 22 x / menit
Suhu : 36,70C
DJJ : 138x/menit
4. Palpasi :
Leopold I : TFU 2 jrbpx, Teraba bagian bulat,
keras, dan apabila digerakkan
melenting yaitu kepala.
Leopold II :Teraba bagian keras, datar dan
memanjang seperti papan disebelah
kiri perut ibu dan teraba bagian-bagian
terkecil janin disebelah kanan perut
ibu, PU-KI.
Leopold III : Teraba bagian bulat, lunak dan
apabila digerakkan melenting yaitu
68
bokong.
Leopold IV : Kedua ujung jari masih saling
bertemu (Konvergen).
5. Denyut jantung janin (+) terdengar jelas, kuat dan
teratur pada sebelah kiri bagian atas perut Ibu.
S
69
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis akan menguraikan kesenjangan dan kesesuaian antara
teori dan hasil studi kasus pelaksanaan dan penerapan asuhan kebidanan pada Ny
“F” Gestasi 35 minngu 6 hari, dengan kasus Presentasi Bokong di Puskesmas
Banggae 1 Kabupaten Majene.
Dalam penerapan asuhan secara teoritis yang disusun dengan pendekatan
manajemen asuhan yang terdiri dari 7 Langkah yaitu : Langkah I : Pengkajian
dan pengumpulan data, Langkah II: Mengidentifikasi Dignosa/Masalah Aktual,
Langkah III: Mengindentifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial, Langkah IV :
Melaksanakan Tindakan Segera, Langkah V: Merencanakan Asuhan Kebidanan,
Langkah VI : Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan, Langkah VII :
Evaluasi Tindakan Kebidanan. Untuk memudahkan memahami kesenjangan dan
kesesuaian yang terjadi pada kasus tersebut, maka penulis uraikan dari langkah
satu sampai langkah ketujuh serta pendokumentasian dalam bentuk SOAP.
A. Langkah I : Identifikasi Data Dasar
Pengkajian dan pengumpulan data merupakan tahap pertama dalam
proses manajemen 7 langkah Varney. Pengkajian yang penulis lakukan
meliputi identifikasi data dasar, data biologis/fisiologis, psikologi dan
spritual. Melalui pengumpulan data yaitu anamnese, pemeriksaan fisik
(inspeksi,palpasi,auskultasi) mengadakan wawancara langsung dengan klien
serta data penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium.(Varney. H., 2007)
Berdasarkan teori dikatakan bahwa Presentasi Bokong adalah janin
terletak memanjang dengan kepala terletak di Fundus Uteri dan Bokong
menempati bagian bawah kavum uteri. Diagnosa kehamilan letak bokong
pada anamnesa ; pergerakan anak terasa oleh ibu di bagian perut bawah, ibu
sering merasa ada benda keras yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada
tulang iga karena kepala janin. Pemeriksaan abdominal; bagian terendah
teraba massa lunak, bulat dan tidak melenting yaitu bokong, dan bagian atas
teraba bulat, keras dan melenting yaitu kepala. Palpasi ; teraba bagian keras,
72
73
bundar dan melenting pada fundus. Punggung dapat teraba pada salah satu
sisi perut, bagian kecil pada sisi yang berlawanan, di atas symphisis teraba
bagian yang kurang bundar dan lunak.Auskultasi ; Denyut Jantung Janin
(DJJ) sepusat atau ditemukan paling jelas pada tempat yang lebih tinggi
(sejajar atau lebih tinggi dari pusat).(Rukiyah, 2010)
Berdasarkan asuhan yang diberikan pada Ny “F” langkah awal yaitu
Anamnesa meliputi : Alasan datang : Kunjungan ulang, Keluhan utama :
Pusing dan mual, Riwayat kesehatan : Tidak ada riwayat penyakit yang
pernah atau sedang diderita seperti; penyakit jantung, hipertensi, hepatitis,
malaria, DM, Penyakit Menular Seksual (PMS), dan lain-lain, Riwayat
obstetrik misalnya riwayat haid Menarche :14 Tahun, Siklus haid : 28 – 30
hari, Warna darah : Merah segar, Banyaknya : 20 cc, Lamanya : 5– 6 hari,
riwayat Kehamilan sekarang: HPHT tanggal 12 Juni 2018, TP tanggal 19
Maret 2019, Ibu mulai merasakan pergerakan janin sejak usia kehamilan 4
bulan (16 Minggu) yang lalu, frekuensi ± 6-7 kali dalam 12 jam, tidak ada
tanda bahaya kehamilan, Ibu menanyakan tentang kehamilannya, TT 1 : 26
November 2018, TT 2 : 24 Desember 2018, ANC : sudah 4x kunjungan.
pemeriksaan fisik : Keadaan umum : baik, Kesadaran : composmentis,
Tensi : 100/70 mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu /T : 36,5°c, RR: 20x/menit,
BB Sebelum/Sekarang : 49/56,5 kg, TB : 152 cm, LILA : 25 cm, Status
Obstetrik : Inspeksi: Muka : tampak oedema pada muka, tidak tampak
cloasma gravidarum, tidak pucat, dan ekspresi wajah tampak cemas,
Mammae : nampak hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak ada nyeri
tekan, puting susu menonjol, bila dipencet tampak pengeluaran kolostrum
kiri dan kanan, Abdomen : Tampak Strie livide, pembesaran perut sesuai
umur kehamilan, dan tidak ada bekas operasi, Vulva : tidak ada kelainan.
Palpasi : Leopold I : TFU 3 jrbpx, Teraba bagian bulat, keras dan apabila
digerakkan melenting, menandakan bahwa kepala berada diatas fundus
uteri, Leopold II : Teraba bagian keras, datar, dan memanjang disebelah kiri
perut ibu dan teraba bagian terkecil janin disebelah kanan perut ibu, Leopold
III: Teraba bagian bulat, lunak dan apabila digerakkan tidak melenting,
74
ibu untuk mengubah presentasi janin menjadi presentasi kepala, versi luar
sebaiknya dilakukan pada kehamilan antara 34 dan 38 minggu
Sedangkan kasus Ny“F” dilakukan posisi menungging (Knee Chest)
untuk merubah posisi janin yang letak bokong menjadi presentasi kepala.
Pada kasus Ny“F” tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik asuhan kebidanan.
F. Langkah VI: Penatalaksanaan/Implementasi
Sesuai tinjauan manajemen asuhan kebidanan melaksanakan rencana
tindakan harus efisien dan dijamin rasa aman klien. Pelaksanaan tindakan
yang dapat dikerjakan oleh bidan atau sebagian dilaksanakan oleh ibu sesuai
dengan tindakan yang telah direncanakan pada kasus Ny “F” dengan GI P0
A0, Gestasi 35 minggu 6 hari, Punggung KIRI, Presentasi Bokong, Bergerak
Atas Panggul, Intra Uterin, Tunggal, Hidup, Keadaan Ibu dan Janin Baik
dengan Masalah Kecemasan sedang. Semua tindakan yang direncanakan
sudah dilaksanakan seluruhnya dengan baik tanpa ada hambatan karena
adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien.
G. Langkah VII : Evaluasi
Pada tinjauan asuhan kebidanan, evaluasi merupakan tingkat akhir dari
proses asuhan kebidanan. Berdasarkan teori pada kehamilan Presentasi
Bokong diharapkan kehamilan dan persalinan berlangsung normal dan
keadaan ibu dan janin baik.
Sedangkan evaluasi kasus Ny “F” didapatkan keadaan ibu dan janin
baik ditandai dengan tanda – tanda vital ibu dalam batas normal dan pada
janin Djj dalam batas normal.
1. Proses kehamilan berlangsung normal ditandai dengan :
1) Proses kehamilan sesuai Umur kehamilan : Tfu 31 cm
2) Tidak terdapat tanda-tanda bahaya kehamilan
f. Keadaan ibu dan janin baik ditandai dengan, Tanda-tanda Vital :
TD : 100/70 mmHg S : 36,5ºc
N : 84x/I P : 20x/menit
DJJ : 140 x/i
77
kiri perut ibu (PUKI), Leopold III : Teraba bagian bulat, lunak dan apabila
digerakkan melenting yaitu bokong, Leopold IV : Kedua ujung jari masih
saling bertemu (Konvergen).
79
BAB V
3. Bagi klien
a. Diharapkan semua ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
secara rutin sejak awal kehamilannya sampai ibu melahirkan
yaitu 1 kali pada Trimester I, 1 kali pada Trimester II dan 2 kali
pada Trimester III agar secara dini dapat ditemukan kelainan
pada ibu hamil sehingga petugas kesehatan/bidan dapat
memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
b. Diharapkan agar setiap anjuran atau pendidikan kesehatan yang
diberikan pada klien dapat dimengerti dan dilaksanakan.
4. Bagi institusi
Diharapakan pendidikan lebih meningkatkan mutu pendidikan
dalam proses pembelajaran baik teori maupun praktik, serta diharapkan
dapat memberikan gambaran dan informasi dalam pembelajaran.
82
DAFTAR PUSTAKA
RI, K. K. (2017). Buku Kesehatan ibu dan anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan
dan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency.
Rukiyah, d. (2010). Ilmu Asuhan Kebidanan IV. Bandung: Trans Info Media.
http://ebdosama.blogspot.com/2009/12/presentasi-bokong.html?m=1
83