Anda di halaman 1dari 15

CHAPTER 10

LIABILITIES

Liabilities adalah hutang perusahaan, baik itu hutang jangka pendek/current liabilities maupun hutang
jangka panjang/non current liabilities

 Hutang Jangka Pendek/Current Liabilities


Hutang Jangka Pendek/Current Liabilities adalah hutang yang harus dibayar dalam jangka waktu
kurang dari 1 tahun. Contoh Current Liabilities: Notes Payable, Sales Tax Payable, Unearned
Revenue, Current Maturities of Long-Term Debt, Statement Presentation and analysis.
1. Notes Payable
Wesel Bayar adalah note payable yaitu janji tertulis tanpa syarat yang ditandatangani oleh
seseorang untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan
dalam surat wesel tersebut.
- Jurnal Saat Meminjam Uang Dengan Notes Payable
Cash .............................. xxx
Notes Payable ............... xxx
- Jurnal Saat Adjusting Entry
Interest Expense ……………………. xxx
Interest Payable ……………………. xxx
- Saat Pelunasan Notes Payable
Notes Payable …………… xxx
Interest Payable ……….. xxx
Cash …………………………. Xxx
2. Unearned Revenue
Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak awalnya dicatat sebagai utang
(kewajiban), tetapi akan menjadi pendapatan di kemudian hari. Pendapatan ini timbul
karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu pekerjaan, tetapi belum
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
- Jurnal Saat Biaya Jasa Telah Dibayarkan
Cash ……………………………………… xxx
Unearned Revenues ……..……. xxx
- Jurnal Saat Jasa Dilaksanakan/Sedang Terjadi
Unearned Revenue ………………..… xxx
Service Revenue …………………….. xxx
3. Sales Tax Payable
Pajak yang terutang pada suatu saat, masa pajak, dalam tahun pajak.
- Untuk Mencatat Daily Sales dan Sales Taxes

1
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
Cash ………………………………………. xxx
Sales …….………………………………. xxx
Sales Taxes Payable ……..………. xxx
4. Current Maturities of Long-Term Debt
Jumlah uang yang akan diterima setelah kewajiban telah dibayar terhadap nilai pokok
pinjaman.
 Non Current Liabilities/Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi
dalam waktu lebih dari satu tahun. Terdapat perbedaan yang cukup jelas dengan hutang jangka
pendek mengenai waktu pelunasan atau jatuh temponya. Hutang jangka pendek jatuh
temponya kurang dari satu tahun, sedangkan hutang jangka panjang jatuh temponya lebih dari
satu tahun. Contoh Non Current Liabilities: Bond Basics, Accounting for Bond Issues, Accounting
for Bond Retirements, Accounting for Long-Term Notes Payable, Statement Presentation and
Analysis.
 Tiga (3) Kondisi Penerbitan Bonds
1. Premium (contractual Interest Rate > Market Rate)
2. Face Value (Contractual Interest Rate = Market Rate)
3. Discount (Contractual Interest Rate < Market Rate)
- Jurnal Saat Penerbitan Bonds
Cash ………………………………….. xxx
Bonds Payable …..……………. xxx
- Jurnal Saat Membayar Bunga
Bonds Interest expense ……………….. xxx
Cash ……………………….……………………. xxx
- Jurnal Saat Amortisasi
Bonds Interest Expense …………………….. xxx
Bonds Payable ………..………………………… xxx
- Jurnal Saat Adjusting
Bonds Interest Expense ………………………… xxx
Bonds Interest Payable …..…………………… xxx
 Redeeming Bonds
Penebusan kembali bonds yang telah diterbitkan sebelumnya.
Jangka waktu penebusan dibagi menjadi 2 yaitu, saat jatuh tempo dan sebelum jatuh
tempo.
1. Jurnal saat jatuh tempo
Bonds Payable …………………………………. xxx
Cash …………………..…………………………… xxx
2. Jurnal saat sebelum jatuh tempo
a. Jurnal saat gain
Bonds Payable ………………………………………………….. xxx

2
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
Gain On Bond Redemption …….……………………… xxx
Cash ……………………………..………………………………… xxx
b. Jurnal saat loss
Bonds Payable ………………………………………………… xxx
Loss On Bonds Redemption ……………………………. xxx
Cash ………………………………………………………………. Xxx
 Amortisasi
Pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain,
secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi.
Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban amortisasi terhadap akun aktiva.
Ada 2 metode yang digunakan untuk menghitung Amortisasi, Straight Line Method dan
Efective Interest Method.
1. Straight Method
a. Jurnal pembayaran saat diskon
Bonds Interest Expense ………………………… xxx
Bonds Payable ………………….………………….. xxx
Cash …………………………..…………………………. xxx
b. Jurnal saat Adjusting Diskon
Bonds Interest Expense …………………………. xxx
Bonds Payable ……………….……………………… xxx
Bonds Interest Payable …………………………. Xxx
c. Jurnal saat Premium
Bonds Interest Expense ……………………………… xxx
Bonds Payable …………………………………………….. xxx
Cash …………………………………………………………… xxx
2. Efective Interest Methode
a. Jurnal pembayaran bunga saat diskon
Bonds Interest Expense ……………………………….. xxx
Bonds Payable ………………..…………………………… xxx
Cash …………………………………………………………….. xxx
b. Jurnal saat Adjusting Diskon
Bonds Interest Expense ………………………………… xxx
Bonds Payable ……………………………………………….. xxx
Cash ………….………………………………………………….. xxx
c. Jurnal Saat Premium
Bonds Interest Expense ………………………………… xxx
Bonds Payable ……………………………………………….. xxx
Cash ……………………………………………………………… xxx

3
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
CHAPTER 11
COORPORATION
 Definisi Coorporation/Perusahaan
Perusahaan adalah sutu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga
kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan.
Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis
perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan
perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi: perusahaan
perseorangan dan persekutuan (perseroan).

Coorporation: Organization, Share


Transaction, Dividends, and Retained
Earnings

Corporate Organization and Dividends Retained Earnings Statement Presentation and


Share Transactions Analysis

 Corporate form of  Cash Dividends  Retained earnings  Presentation


organization  Share dividends restrictions  analysis
 Ordinary share  Share splits  Prior period
issues adjustments
 Treasury share  Retained earnings
 Preference share statement

4
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
 Jenis-jenis Perusahaan
a. Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh satu orang pemilik.
Pemilik umumnya merangkap juga sebagai manajer. Contoh perusahaan perorangan adalah
usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah) seperti bengkel, binatu (laundry), salon
kecantikan, rumah makan, persewaan komputer dan internet.
b. Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh dua orang atau lebih
untuk menyelenggarakan usaha dengan nama bersama. Perusahaan persekutuan yang banyak
dijumpai dalam dunia bisnis di Indonesia adalah Firma dan CV.
c. Perusahaan perseroan (korporasi) adalah perusahaan yang modalnya terdiri atas saham-saham.
Setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan. Pemegang saham dapat perorangan atau
perusahaan lain. Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan
hukum yang terpisah dari pemiliknya. Pemegang saham bertanggung jawab terbatas sebesar
saham yang dimilikinya.
Perusahaan perseroan dibedakan menjadi dua yaitu perseroan tertutup (PT) dan perseroan
terbuka (PTbk). Perbedaaan kedua perseroan adalah dapat tidaknya saham perusahaan tersebut
diperjual-belikan secara umum melalui pasar sekuritas (Bursa Efek).
 Karakteristik dari sebuah perusahaan
a. Adanya pemisah antara pemilik dan penyelenggara perusahaan
b. Tanggung jawabnya terbatas
c. Hak kepemilikan sahamnya boleh dipindah tangankan
d. Kemampuan untuk mengakuisisi modal
e. Hidup keberlanjutan
f. Manajemen perusahaan
g. Peraturan pemerintah
h. Tambahan pajak
 Keuntungan dan Kerugian dari sebuah perusahaan
Keuntungan
1. Separate legal existence
2. Limited liability of share holders
3. Transferable ownership rights
4. Ability to aquire capital
5. Continous life
6. Corporation management – Profesional managers
Kerugian
1. Corporation management – separation of ownership and management
2. Government regulation
3. Additional taxes
 Retained Earnings/Laba ditahan

5
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
Laba ditahan (retained earnings) adalah laba bersih yang tidak dibayarkan sebagai dividen tetapi
diakumulasikan selama masa usaha perusahaan dan dilaporkan pada bagian kekayaan
bersih atau ekuitasdalam neraca.

Laba ditahan digunakan untuk investasi kembali dalam bisnis atau untuk melunasi kewajiban
keuangan dan bisa bersaldo negatif jika terjadi kerugian.

Jurnal untuk menutup net income adalah

Income Summary ……………………. xxx

Retained Earnings ………….………. xxx

 Penerbitan Saham

Salah satu cara perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah dengan menerbitkan
saham. Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang
mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan saham itu sendiri terbagi 2 yaitu saham biasa
Ordinary) dan saham preferen ( khusus ). Berikut adalah perbedaan dari karakteristik saham biasa
dan saham preferen:

1. Saham Biasa (Ordinary Share)


Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan
suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan
mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan
serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan.

Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham
yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara
yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.

Karakteristik Saham Biasa (Ordinary Share)

- Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris


- Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
- Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
2. Saham Khusus (Preferen)

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik
saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki
hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi

6
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan
pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.

Karakteristik Saham Preferen

- Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda


- Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa
dalam hal pembagian dividen
- Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada
periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
- Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham
dan organisasi penerbit terbentuk
 Jenis Penerbitan saham]
1. Par Value
Harga yang tercetak/tertera pada lembar saham itu sendiri atau harga Nominal.

Jurnal saat penerbitan sesuai par value


Cash ………………………………………………. xxx
Share Capital Ordinary …………………. Xxx

Jurnal saat penjualan atas par value

Cash ………………………………………………………. Xxx

(harga saat penjualan x jumlah lembar saham )

Share Capital – Ordinary ………………………. Xxx

( Par Value x jumlah lembar saham )

Share Premium – Ordinary …………………... xxx

2. No Par Value

harga yang tidak tercantum disertifikat saham dan apabila nilainya ditentukan oleh perusahaan
disebut stated value namun jika nilainya ditentukan dipasaran disebut market value.

 Manfaat lain dari penerbitan saham

Manfaat lain dari penerbitan saham adalah untuk membayar beban usaha atau untuk pembelian
asset.

7
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
a. Jurnal saat saham digunakan untuk membayar beban usaha
Organization Expense ……………………………………….. xxx
Share Capital – Ordinary ………………………………….. xxx
Share Premium – Ordinary …………………………….... xxx
b. Jurnal saat saham digunakan untuk membeli asset seperti tanah
Land ………………………………………………………….. xxx
Share Capital – Ordinary ………………………….. xxx
Share Premium – Ordinary ……………………..… xxx
 Treasury Share

Treasury stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk sementara
waktu. Alasan pembelian kembali saham yang beredar:

a. Untuk menaikan harga pasar saham


b. Akan dijual kembali pada karyawan perusahaan
c. Akan dibagikan sebagai dividen
d. Untuk menukar surat-surat berharga perusahaan lain dll.

Pencatatan Transaksi Treasury Stock

Ada dua metode pencatatan treasury stock:

1. Metode nilai nominal


Pembelian treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran sebagian saham yang
beredar. Jika treasury stock dijual lagi maka penjualannya dianggap mencari pemegang saham
baru.
Treasury stock yang dibeli dicatat dengan cara:
a. Mendebet rekening modal saham
b. Mendebet rekening treasury stock dan saldonya mengurangi modal yang beredar dalam
neraca.
- D  Modal saham atau Treasury stock sebesar nilai nominal saham yang dibeli.
- Rekening agio / disagio saham yang timbul pada saat penjualan dihapus.
- Selisih antara harga beli saham dengan nilai saham yang dibeli dicatat dalam rekening
agio saham ( K) atau laba tidak dibagi (D).
- Jika tresury stock dijual kembali pencatatannya sama seperti pengeluaran saham biasa.
2. Metode harga perolehan.

Pembelian treasury stock dipandang sebagai tambahan terhadap elemen modal yang belum
ditentukan penyelesaiannya (bisa dijual kembali / tidak). Treasury stock yang dibeli dianggap
sebagai elemen modal yang negatif dan tidak usah diidentifikasikan dengan elemen modal yang
ada.

8
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
 Treasury stock yang dibeli dicatat dalam rekening treasury stock sebesar harga belinya /
biaya perolehannya.
 Jika belum dijual dalam neraca treasury stock mengurangi jumlah modal.
 Jika harga jual treasury stock lebih tinggi dari biaya perolehannya selisihnya dicatat dalam
rekening agio saham (K).
 Jika harga jual treasury stock lebih rendah dari biaya perolehannya selisihnya dicatat dalam
rekening laba tidak dibagi (D).

- Jurnal saat perusahaan membeli kembali sahamnya


Treasury shares ………………………. xxx
Cash …………………………………….… xxx
- Jurnal saat perusahaan menjual kembali sahamnya di atas harga pembelian ( Above cost )
Cash …………………………………………………. xxx
Treasury Shares ……………………………... xxx
Share Premium – Treasury ……………... xxx
- Jurnal saat perusahaan menjual kembali sahamnya di bawah harga pembelian ( Below cost )
Cash ………………………………………………….. xxx
Treasury Shares ……………………………….. xxx
Share Premium – Treasury ……………….. xxx
 Dividends
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang
dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tapi
distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
Dividen memiliki 3 tahapan yaitu: Deklarasi, Pencatatan, Pembayaran
- Jurnal saat Deklarasi
Cash Dividends ……………………………. xxx
Dividends Payable ………………….…. xxx
- Jurnal Saat pencatatan
No Entry
- Jurnal Saat Pembayaran
Dividends Payable ……………………. xxx
Cash …………………………………..….. xxx
 Pembayaran Dividend dengan Saham
Cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, biasanya dihitung
berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki. Contohnya, setiap 100 saham yang
dimiliki, dibagikan 5 saham tambahan. Metode ini mirip dengan stock split karena dilakukan dengan
cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak mengubah
kapitalisasi pasar.

9
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
- Jurnal saat pendeklarasian pembayaran dividend dengan saham
Share Dividends ………………………………. xxx
Ordinary Share Dividends ………………. xxx
Share Premium – Ordinary ………..….. xxx
- Jurnal saat Pembayaran Dividend dengan saham
Ordinary share dividends distribuatable …………….. xxx
Share Capital – Ordinary …………………………………… xxx
 Stock split
Stock split merupakan salah satu bentuk corporate action yang dilakukan emiten, dengan cara
memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih banyak. Hal ini akan secara otomatis juga memecah
harga saham, baik harga nominal dan harga pasar. Perbandingan stock split pada umumnya, 1 : 2, 1 :
5, 1 : 3 dsb.
Ilustrasi dari stock split seperti ini, misalkan ; sebelum split: perusahaan A memiliki 5 juta lembar
saham dengan harga nominal Rp 1000. Pada saat perusahaan mengumumkan akan melakukan stock
split 1 : 2, harga saham di market menunjukkan harga Rp 2000. Setelah split, perusahaan A akan
memiliki 10 juta lembar saham (5 juta x 2) dengan harga nominal Rp 500 (Rp 1000/2) sedangkan
harga pasar menjadi Rp 1000 (Rp 2000/2).
- Dampak bagi investor :
Andaikata anda sebagai investor perusahaan A memiliki 5.000 saham sebelum split, maka nilai
investasi anda di perusahaan A sebesar Rp 10 juta (5000 x Rp 2000). Sesudah split, anda akan
memiliki 10.000 lembar saham A dengan harga Rp 1000 sehingga total nilai investasi anda Rp 10
juta (10.000 x Rp1000), atau dengan kata lain stock split tidak membawa perubahan pada nilai
investasi anda.
- Alasan perusahaan melakukan stock split :
1. Agar sahamnya lebih attractive bagi investor. Karena secara psikologis, investor lebih
tertarik membeli saham yang harganya lebih murah. Dengan semakin banyak investor
tertarik pada saham ini, kemungkinan harga akan naik lebih besar, walaupun tidak ada
jaminan untuk itu.
2. Jumlah saham beredar menjadi lebih banyak sehingga relatif lebih marketable dan likuid.

10
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
BAB 12
INVESTMENT

 Investasi merupakan suatu bentuk pengorbanan kekayaan di masa sekarang untuk mendapatkan
keuntungan di masa depan dengan tingkat resiko tertentu.
- Jenis-jenis Investasi Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut: (Bodie,
Zvi, Alex Kane & Alan J. Marcus, Essentials of Investment, 2nd edition, Richard D. Irwin Inc, US,
1995, Hal. 3 )
1. Investasi dalam bentuk aset riil (real assets)
Yaitu investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan sebagainya.
2. Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas (marketable securities financial assets)
Yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim
atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu lembaga/perorangan tertentu.
- Pemilikan aktiva finansial dalam rangka investasi pada sebuah institusi/perusahaan dapat
dilakukan dengan dua cara:
1. Investasi langsung (direct investing)
Diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu
institusi/perusahaan tertentu yang secara resmi telah di go public dengan tujuan
mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden dan capital gain.
2. Investasi tidak langsung (indirect investing)
Terjadi apabila suatu surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan
investasi yang berfungsi sebagai perantara. Kepemilikan aset secara tidak langsung
dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai
perantara. Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, pedagang perantara
mendapatkan deviden seperti halnya dalam investasi langsung serta capital gain atau hasil
perdagangan portofolio yang dilakukannya.
 Resiko Investasi
Resiko investasi merupakan suatu kemungkinan yang terdiri dari berbagai faktor yang dapat
menyebabkan tidak kembalinya dana yang diinvestasikan pada suatu instrumen investasi tertentu
atau dengan kata lain, merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerugian dalam
suatu investasi.
Semua jenis investasi selalu punya resiko, tidak ada investasi yang bebas resiko, resiko selalu
melekat pada tiap investasi besar atau kecil dan juga dapat dikatakan bahwa hasil yang tinggi
resikonya juga tinggi sehingga diperlukan pemahaman atas resiko yang berkaitan dengan alternatif
sarana investasi yang dapat terdiri dari resiko likuiditas, ketidakpastian hasil, kehilangan hasil,
penurunan nilai investasi sampai resiko hilangnya modal investasi tersebut.
- Jenis-jenis resiko yang umumnya dihadapi perusahaan dalam investasi yaitu: (Id., Hal. 70)
1. Business Risk (Resiko Bisnis)

11
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
Adalah bervariasinya penjualan perusahaan dan kemampuan untuk menjual produk
tersebut. Hal tersebut dihubungkan dengan laporan keuangan dan dikaitkan dengan
perubahan selera konsumen dan perubahan kondisi makroekonomi.
2. Financial Risk (Resiko Finansial)
Dikaitkan dengan pendapatan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi resiko bisnis dan
struktur finansial perusahaan dan dihubungkan dengan financial leverage perusahaan.
3. Inflation Risk/Purchasing Power Risk (Resiko Inflasi/Penurunan Daya beli)
Dikaitkan dengan kemungkinan tingkat pengembalian investasi tidak dapat mengimbangi
peningkatan biaya hidup.
4. Interest Rate Risk (Resiko Suku Bunga)
Dikaitkan dengan perusahaan akibat kerugian nilai portofolio akibat perubahan suku bunga.
5. Social Risk (Resiko Sosial)
Dikaitkan dengan kondisi sosial yang terjadi dalam masyarakat yang akan mempengaruhi
kebijakan pada suatu perusahaan.
6. Foreign Exchange Risk (Resiko Nilai Tukar)
Dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya kerugian akibat perubahan secara relatif nilai
mata uang dunia. Resiko nilai tukar akan mengurangi return dari investasi.
7. Political Risk (Resiko Situasi Politik)
Dikaitkan dengan kemungkinan pemerintah luar negeri ikut campur dalam kegiatan
perusahaan maupun kondisi dalam negeri yang tidak kondusif bagi dunia usaha.
 Debt Investment
Bentuk investasi di pemerintahan dan obligasi pemerintahan, memiliki beberapa tahapan yaitu
Perolehan ( akuisisi ), Penerimaan bunga, Penjualan.
- Perolehan ( akuisisi)
Pada perolehannya akuisisi dicatat sebesar cost ( sebesar fair value saat pembeliaan). Yang
termasuk cost adalah bentuk pengeluaran dalam rangka perolehan investment.
Misalnya : Harga beli + komisi broker
a. Jurnal saat perolehan
Debt Investment ……………… xxx
Cash ………………………………. Xxx
b. Jurnal Penerimaan bunga
Cash ………………………………………….. xxx
Interest revenue …………………..…. xxx
Pada akhir periode ( biasanya pada akhir 31 Desember ) perusahaan membuat jurnal
penyesuaian
Jurnalnya :
Interest Receivable ………………………. xxx
Intrest revenue …………………………… xxx

12
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
c. Penjualan

Ada 2 kondisi penjualan yaitu penjualan saat Gain dan pada saat loss

- Jurnal saat gain ( harga jual investment > cost pembelian )


Cash ………………………………………………………………… xxx
Debt Investment ……………………………………………..xxx
Gain on sale of debt Investment ………………….… xxx
- Jurnal saat loss ( harga jual investment < cost pembelian )
Cash ……………………………………………………………………. xxx
Debt Investment ………………………………………………..…… xxx
Gain on sale of debt Investment …………………….… xxx
 Share Investment
Yaitu adalah investasi di perusahaan lain, share investment diklasifikasikan berdasarkan jumlah
kepemilikan saham, diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
a. Kurang dari 20 %
Pengaruh terhadap perusahaannya tidak signifikan dan jenis pencatatan yang digunakan adalah
Cost Method
- Jurnalnya saat pembelian saham
Share Investments ………………. xxx
Cash ………………………………..… xxx
- Jurnalnya saat Penerimaan Dividen
Cash …………………………………… xxx
Dividend revenue …………….. xxx
- Jurnal saat pencatatan net income :
No Entry
- Jurnal penjualan saat gain ( harga jual investment > cost pembelian )
Cash …………………………………………………………. xxx
Debt Investment …………………………………….. xxx
Gain on sale of debt Investment …………….. xxx
- Jurnal penjualan saat loss ( harga jual investment < cost pembelian )
Cash …………………………………………………….. xxx
Debt Investment ………………………………….. xxx
Gain on sale of debt Investment ………... xxx
b. Kepemilikan antara 20 % - 50 %
Pengaruhnya terhadap perusahaan signifikan dan jenis pencatatan yang digunakan adalah
equity method.
- Jurnalnya saat pembelian saham
Share Investments ……………. xxx
Cash …………………………….…. xxx

13
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
- Jurnalnya saat Penerimaan Dividen
Cash …………………………………. xxx
Share Investment …………………. Xxx
- Jurnal saat pencatatan net income :
Share Investment …………………………………. xxx
Revenue from investment ………………….. xxx
- Jurnal penjualan saat gain ( harga jual investment > cost pembelian )
Cash ………………………………………………………. xxx
Debt Investment ………………………………….. xxx
Gain on sale of debt Investment …………... xxx
- Jurnal penjualan saat loss ( harga jual investment < cost pembelian )
Cash …………………………………………………….. xxx
Debt Investment ……………………………….…. xxx
Gain on sale of debt Investment ………... xxx
c. Kepemilikan Lebih dari 50 %
Memiliki hak untuk mengatur perusahaan dan jenis pencatatan yang digunakan adalah
Consolidates Financial Statement.
 Penilaian dan pencatatan Debt Investment pada Financial Statements
Untuk tujuan penilaian dan pencatatan Debt Investment pada Financial Statements, debt dan share
investment dibagi menjadi 3 kategori :
1. Fair Value Through Profit Loss ( FVPL ) Securities
Sekuritas yang dibeli untuk dijual kembali dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan dalam FVPLS,
dicatat Unrealized Gain or Loss.
Unrealized Gain or Loss adalah perbedaan dari total cost sekuritas dengan fair valuenya.
Disebut Unrealized karena sekuritas belum dijual. Unrealized Gain or Loss dicatat pada setiap
akhir periode ( biasanya 31 Desember )
- Jurnal saat gain :
Market adjustment – FVPL …………………….. xxx
Unrealized Gain – Income ………………….… xxx
- Jurnal saat loss :
Unrealized loss – income ……………………. xxx
Market adjustment – FVPL ……………….. xxx
Market adjustment – FVPL Balance dilaporkan dalam Statement of Financial Position, dalam
account “ investment “ dengan menambahkan balancenya. Sedangkan Unrealized Gain or
Loss dilaporkan dalam Income Statement di other income and expense.
2. Available For Sale ( AFS ) Securities
Sekuritas yang dibeli untuk dijual pada masa yang akan dating (dalam kurun waktu satu tahun)
- Jurnal saat gain :
Market adjustment – AFS ……………… xxx
Unrealized Gain ………………………..… xxx

14
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003
- Jurnal saat loss :
Unrealized loss – equity ………………………… xxx
Market adjustment – AFS ………………….… xxx
Dalam AFS perusahaan membawa saldo Unrealized Holding Gain or Loss ke periode berikutnya.
3. Held to Maturity (Jangka Panjang)
Sekuritas yang dibeli untuk dimiliki sampai tanggal jatuh tempo

15
Nama : Kadek Elda Primadistya NIM : 022125003

Anda mungkin juga menyukai