Ambil 7
Ambil 7
TINJAUAN PUSTAKA
kuantitatif, yang bersifat progresif dari perubahan yang teratur dan koheren
a. Faktor Genetik
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
anak. Termasuk faktor bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin,
suku bangsa.
b. Faktor Lingkungan
sosial dan perilaku antara lain perilaku atau pola pengasuhan anak, misal
stimulasi dari ibu ke anak. Faktor lingkungan secara garis besar dibagi
lahir (Satoto,1990)
dan bila telah berhasil kemudian dibiakkan dalam rahim organisme. Anak
tuanya. Bahkan memiliki keunggulan yang tidak dipunyai orang tuanya serta
gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan saraf pusat,
saraf tepi dan otot. Dimulai dari gerakan-gerakan kasar yang melibatkan bagian-
bagian besar dari tubuh dalam fungsi duduk, berjalan, berlari, melompat dan
selama periode anak usia 3-5 tahun menyiapkan anak sebelum masuk sekolah.
Anak bisa mengontrol sistem tubuh, kemampuan untuk berinteraksi dengan anak
bagian anak usia 3-4 tahun, untuk memperbaiki tugas-tugas yang sudah dikuasai
kasar bila gerakan yang dilakukan melibatkan sebagian besar bagian tubuh dan
Anak dapat mengendarai roda tiga, dapat melompat dari langkah dasar,
mereka dapat berdiri pada satu kaki untuk beberapa detik, anak dapat
Anak aktif dan terampil memanjat, berayun dan meluncur, mampu untuk
melompat, meloncat pada satu kaki. Mereka dapat menangkap bola dengan
Anak dapat melompat dan meloncat pada kaki bergantian, melempar dan
menangkap bola denagn baik. Mereka dapat berjalan dengan tumit dan jari
kaki dapat melompat dari ketinggian 12 inci dan bertumpu pada ibu jari kaki.
dilakukan otot-otot kecil. Hal ini tidak memerlukan tenaga serta koordinasi yang
cermat.
berleher sempit.
mengikat talinya, anak dapat menjiplak garis silang dan menambah tiga
sangat baik. Dalam menggambar anak meniru gambar permata dan segitiga,
menambah tujuh sampai Sembilan bagian dari gambar garis, mereka dapat
Jumlah perbendaharaan kata kira-kira 900 kata, kalimat lengkap dari 3-4
merek mengulang kalimat dari 6 sampai suku kata dan mengajukan banyak
pertanyaan.
lagu sederhana, sedikit tidak sopan bila berhubungan dengan anak yang lebih
menyebutkan koin misal nikel dan perak dan dapat menggambarkan gambar
5. Perkembangan sosial
Anak bisa berpakaian sendiri hampir lengkap bila di bantu dengan kancing
sereal dan susu dingin, dapat membantu mengatur meja, dapat mengeringkan
piring tanpa pecah. Dapat mengetahui jenis kelamin sendiri dan jenis
b. Umur 4 tahun
Anak sangat mandiri cenderung untuk keras kepala dan tidak sabar. Mereka
seterbuka dan terjangkau dalam hal pikiran dan perilaku seperti pada tahun-
C. Pola Pengasuhan
nilai-nilai yang dimiliki keluarga (Supartini, 2002). Pola asuh merupakan proses
dari tindakan yang mempunyai tujuan untuk dicapai sedang masa tersebut dimulai
dari masa kehamilan (Wong, 2003). Menurut kamus Bahasa Indonesia asuh adalah
dengan nilai agama dan budaya yang diyakininya. Kemampuan orang tua atau
keluarga menjalankan peran pengasuhan ini tidak dipelajari secara formal melainan
berdasarkan pengalaman dalam menjalankan peran tersebut secara trial dan error
Menurut Strewart dan Koch (1983) dalam Tarmudji (2001) ada tiga bentuk
Pola asuh otoriter adalah suatu gaya pengasuhan yang membatasi dan
Menurut Stewart dan Koch (1983) dalam Tarmudji (2001) orang tua
tegas, suka menghukum dan kurang kasih sayang. Orang tua memaksa anak-
anak untuk patuh terhadap nilai-nilai dan peraturan mereka. Dalam memberikan
peraturan itu tidak ada usaha untuk menjelaskan kepada anak mengapa ia harus
patuh pada peraturan itu (Hurlock, 1999). Anak dari orang tua yang otoriter
cenderung bersifat curiga pada orang lain dan merasa tidak bahagia dengan
tetapi mereka juga bersikap resposif (Desmita, 2005). Menurut Stewart dan
Koch (1983) dalam Tarmudji (2001) bahwa orang tua yang demokratis
memandang sama kewajiban dan hak antara anak dan orang tua. Secara bertahap
perkembangan motorik terhadap pola asuh demokratis yaitu rasa harga diri yang
bahwa pola asuh permisif anak dituntut sedikit sekali tanggung jawab tetapi
mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa. Anak diberi kebebasan untuk
mengatur dirinya sendiri dan orang tua tidak banyak mengatur anaknya.
Dalam pola asuh ini diasosiasikan dengan kurangnya kemampuan
pengendalian diri anak karena orang tua yang cenderung membiarkan anak
mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan dan akibatnya anak selalu
dalam pola asuh permisif bimbingan terhadap anak kurang dan semua keputusan
lebih banyak dibuat oleh anak daripada orang tuanya. Dalam pola asuh ini sikap
acceptance orang tua tinggi tnggi namun tingkat kontrolnya rendah (Yusuf,
2001). Dampak dari perkembangan motorik terhadap pola asuh permisif yaitu
kurang percaya diri, pengendalian diri yang buruk dan rasa harga diri yang
rendah.
kepercayaan serta kepribadian orang tua. Selain itu dipengaruhi pola asuh yang
tidak dapat lepas begitu saja dari proses pengasuhan difase-fase sebelumnya
(Yusuf, 2004).
pengasuhan. Apabila terlalu muda atau tua mungkin tidak dapat menjalankan
psikososial.
Kedekatan hubungan ibu dan anak sama pentignya dengan ayah dan
anak walaupun secara kodrati akan ada perbedaan. Didalam rumah tangga
nafkah tetapi dapat pula bekerja sama dengan ibu dalam melakuan
interaksi.
merawat anak akan lebih siap menjalankan pengasuhan dan lebih relaks.
orang tua dan merawat serta mengasuh anak dengan penuh rasa bahagia
karena satu sala lain dapat saling memberi dukungan dan menghadapi segala
sehingga tercapai kondisi optimal. Pada umumnya terdapat pola-pola tertentu dlam
keseluruhan yang dapat diukur hanyalah gejala atau tanda-tanda tertentu dsri
Interpretasi :
1. Kemajuan / Advance
Bila anak lulus melakukan yang terletak disebelah kanan garis umur,
Bila anak gagal melakukan tugas yang terletak disebelah kanan garis umur
dinilai normal, karena umur anak lebih dari 25% anak normal yang dapat
melakukan tugas.
Bila anak lulus, gagal melakukan tugas yang diterjang garis umur dimana 25-
75% anak normal dapat mlakukannya pada umur yang lebih muda dinilai
normal.
3. Peringatan / Caution
Bila anak gagal atau menolak melakukan tugas yang diterjang garis umur
dimana 75-90% anak normal dapat melakukannya pada umur yang lebih muds
dinilai sebagai peringatan ditandai dengan C pada sebelah kanan balok tugas.
4. Keterlambatan / Delay
Bila anak gagal atau menolak melakukan tugas yang terletak disebelah kiri garis
umur dimana 90% anak normal dapat melakukannya pada umur yang lebih
5. Tidak / No opportunity
suatu tugas dinilai nol. Namun tidak dimasukkan dalam interpretasi tes secara
keseluruhan.
a. Abnormal
1) Bila didapatkan dua atau lebih keterlambatan pada dua sektor atau lebih
2) Bila dalam satu sektor atau lebih didapatkan dua atau lebih
keterlambatan plus satu sector atau lebih dengan satu sektor atau
keterlambatan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada
b. Meragukan
2) Bila pada satu sector didapatkan 1 keterlambatan dan pada sector yang
sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis
vertical usia.
atau meragukan
d. Normal
Apabila tidak ada keterlambatan, paling banyak 1 perhatian. Tes ini mudah
dan cepat (15-20 menit ), dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang
fungsinya dengan baik maka orang tua perlu memahami tingkat perkembangan
anak, menilai pertumbuhan dan perkembangan anak serta mempunyai motivasi yang
kuat untuk memajukan tumbuh kembang anaknya dengan cara memberi pola
Gerakan motorik terdiri dari tiga komponen besar yaitu reseptor sensorik,
otak dan alat gerak. Tiap rangsangan yang diterima oleh reseptor diteruskan ke otak
melalui saraf sensorik setelah itu otak mengambil suatu keputusan untuk melakukan
yang berlebihan (Hurlock, 1999). Adapun pola asuh yang ideal atau pola asuh yang
baik adalah pola asuh demokratis dimana anak mempunyai hak untuk mengetahui
pendapatnya sendiri bila ia menganggap bahwa peraturan itu tidak adil (Hurlock,
1999). Setiap orang tua mencoba menghargai kemampuan anak secara langsung
1. Stimulasi
hal yang sangat penting bagi kehidupan anak karena tiga tahun pertama otak
merupakan organ yang sangat pesat pertumbuhan dan perkembangan. Menurut
perkembangan anak, karena anak yang mendapatkan stimulasi yang terarah akan
berkembang lebih cepat dan baik dibanding dengan anak yang kurang atau sama
perkembangan anak, termasuk perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Peran
baik. Sedangkan orang tua yang sibuk bekerja mempunyai waktu yang sedikit
Menurut Anwar (2002) peran keluarga atau orang tua dalam mengasuh
berantakan atau orang tua yang bercerai, pertumbuhan dan perkembangan anak
menjadi terhambat. Orang tua disini adalah orang tua kandung maupun
pengasuh pengganti orang tua, yakni orang-orang yang mendapat tugas untuk
2. Gizi
terutama pada usia 3-4 tahun. Pada masa ini pertumbuhan berlangsung sangat
cepat sehingga memerlukan konsumsi protein dan zat pengatur seperti vitamin
akan berhenti atau mencapai taraf sempurna pada usia 4-5 tahun. Makanan
memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang
3. Kecerdasan
H. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Dalam penelitian ini sebagai variable independen adalah pola asuh. Pola asuh
2. Variabel Dependen
anak, variable tersebut dipengaruhi atau yang menjadi akibat variable bebas
(Nursalam, 2003).
I. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan motorik anak
usia prasekolah.