Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

TIM PROMOSI KESEHATAN


PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Diare adalah perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi
buang air besar (Departemen Kesehatan RI, 2010). Diare sampai saat ini
masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit untuk
ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit
yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi. Menurut data World Health
Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian
kedua pada anak dibawah 5 tahun di seluruh dunia terutama di negara-
negara berkembang, jumlah nya mendekati satu dalam lima orang. Hampir
1 triliun dan 2,5 milyar kematian karena diare dalam dua tahun pertama
kehidupan. Tercatat 1,8 milyar orang meninggal setiap tahun karena
penyakit diare (termasuk kolera), banyak yang mendapat komplikasi
seperti malnutrisi, retardasi pertumbuhan, dan kelainan imun (World
Health Organization, 2009).
Angka prevalensi diare di Indonesia masih berfluktuasi. Berdasarkan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi diare klinis
adalah 9,0% (rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%)
dan terendah di D.I. Yogyakarta (4,2%). Beberapa provinsi mempunyai
prevalensi diare klinis >9% (NAD, Sumatera Barat, Riau, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tengara Timur,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo,
Papua Barat dan Papua). Sedangkan menurut data Riskesdas pada tahun
2013 angka prevalensi mengalami penurunan sebesar (3,5%) untuk semua
kelompok umur.
Kontrol penyakit diare sendiri telah lama diupayakan oleh pemerintah
Indonesia untuk penekanan angka kejadian diare. Upaya-upaya yang sudah
dilakukan oleh pemerintah seperti adanya program-program penyediaan air
bersih dan sanitasi total berbasis masyarakat. Masih banyak upaya – upaya
yang dapat di lakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan seperti
di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Apotek, Posyandu salah satunya
dengan promosi kesehatan.
Promosi kesehatan merupakan serangkaian proses yang meliputi
kegiatan dari berbagai disiplin ilmu untuk mencapai keadaan fisik, mental
dan kesejahteraan sosial yang lebih baik di mana individu atau kelompok
harus mampu mengetahui dan mampu mewujudkan keinginan, memenuhi
kebutuhan dan mengubah atau mengatasi permasalahan dalam
lingkungannya yang berkorelasi dengan kesehatan (Maulana, 2009).. Hal
ini sesuai dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia nomor 6 yang
menyebutkan bahwa seorang Apoteker harus mampu berkontribusi dalam
upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat (Anonim, 2016).
Berdasarkan hal tersebut, maka Apoteker Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo merasa perlu melakukan penyuluhan
kesehatan dengan tema “DIARE” untuk meningkatkan kesehatan bagi
masyarakat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo,
menanggulangi dan mencegah terjadinya penyakit diare yang meluas, dan
menurunkan angka morbiditas akibat diare.
BAB II
PROSES KEGIATAN

2.1. TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA


a. Tempat : Tempat tunggu poli rawat jalan RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo
b. Waktu kegiatan : Rabu, 09 Mei 2018, pukul 09.00 – 09.30 WIB
c. Peserta : Pasien poli rawat jalan RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
d. Pelaksana : Apoteker Muda PSPA Universitas Islam Indonesia

2.2. METODE PENYULUHAN


Penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan informasi singkat mengenai
diare pada pasien poli rawat jalan.

a. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1. Pembukaan  Memberi salam  Pasien menjawab
(3 menit)  Memperkenalkan salam
diri  Pasien memahami
 Menyampaikan maksud dan
tujuan penyuluhan tujuan
2. Pelaksanaan  Menyampaikan  Pasien
(25 menit) materi memperhatikan
 Sesi tanya jawab dan
mendengarkan
materi
penyuluhan yang
disampaikan
 Pasien bertanya
3. Penutup  Menyampaikan  Pasien memberi
(2 menit) rencana dan tindak masukan terhadap
lanjut kedepan acara penyuluhan
berikutnya
BAB III
PENUTUP

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah ‫ ﷻ‬atas


rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
kegiatan penyuluhan ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Besar Muhammad ‫ ﷺ‬beserta keluarga dan para sahabat, amin.
Penyuluhan kesehatan mengenai Diare dilakukan di Ruang tunggu
poli RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, pada tanggal 09 Mei 2018,
peserta merupakan pasien poli rawat jalan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terkait sehingga penyuluhan kesehatan dapat
terlaksana dengan baik. Semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2016). Standar Kopetensi Apoteker Indonesia. Jakarta : Pengurus Pusat


Ikatan Apoteker Indonesia.
Departemen Kesehatan R.I. (2010). Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare.
Jakarta : Ditjen PPM dan PL. Diakses tanggal 11 Mei 2018.
Maulana, Heri. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2007). Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Depkes RI; 2008.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2010). Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Depkes RI; 2011.
World Health Organization. (2009). Diarrhoeal Disease. Website :
http://www.who.int/ diakses pada tanggal 11 Mei 2018.
LAMPIRAN 1. Daftar Hadir
LAMPIRAN 2. Dokumentasi Kegiatan
LAMPIRAN 3. Leaflet

Anda mungkin juga menyukai