Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

TERAPI BERMAIN “KETERAMPILAN MELUKIS” PADA ANAK


USIA 3-6 TAHUN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN
HOSPITALISASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS
DI RUANG MELATI 2 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Oleh:
Elsa Hariyani (070118A013)
Lailatus Syarifah (070118A026)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
LAPORAN KEGIATAN
TERAPI BERMAIN “KETERAMPILAN MELUKIS” PADA ANAK
USIA 3-6 TAHUN UNTUK MENGURANGI KECEMASAN
HOSPITALISASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS
DI RUANG MELATI 2 RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

A. PENDAHULUAN
Telah dilakukan terapi bermain di ruang terapi bermain anak Melati 2
Rumah Sakit Dr. Moewardi, dengan permainan melukis dan merangkai hasil
lukisan menjadi hiasan jendela. Terapi bermain dilaksanakan hari Sabtu
tanggal 06 Juli 2019 dan dilakukan selama kurang lebih 60 menit.
Daftar anak yang mengikuti terapi bermain
NO. Nama Umur
1. An. Dena 4 tahun
2. An. Khumairah 3,5 tahun
3. An. Revanya 3 tahun

Anak yang mengikuti terapi bermain sebanyak 3 anak. Terapi bermain


berjalan sesuai dengan rencana kegiatan.
1. Anak Dena berusia 4 tahun mampu mengikuti terapi bermain dengan baik.
Sebelum terapi bermain dimulai anak Dena berani untuk memperkenalkan
diri. Selama proses terapi bermain anak Dena cukup aktif, dapat terlihat dari
sebelum melukis bunga anak Dena mengambil kuas. Kemudian anak Dena
mampu mengikuti prosedur saat diberi contoh melukis menjadi bentuk
bunga. Selanjutnya anak Dena menggambar bunga di kertas yang sudah
disediakan agar terlihat seperti bunga. Dan tahap terakhir, hasil melukis
anak Dena tidak fokus karena tidak sesuai prosedur hasilnya acak-acakan.
2. Anak Khumairah usia 3,5 tahun mengikuti terapi bermain dengan baik.
Sebelum terapi bermain dimulai anak Khumairah memperkenalkan diri
tanpa ragu. Selama terapi bermain anak Khumairah sangat antusias dan
aktif. Saat diberi contoh melukis bunga, anak Khumairah sangat teliti pada
setiap tahap melukis agar hasilnya rapi. Saat melukis bunga pun anak
Khumairah sempat menegur kami karena terlalu cepat memberi contoh.
Saat hasil melukis bunga selesai, dengan inisiatif anak Khumairah menulis
namanya sendiri pada bagian kertas kecil yang ada diatas lembar lukisan..
Sehingga hasil terakhir milik anak Khumairah terlihat lebih rapi. Selama
bermain anak Khumairah terlihat mandiri tanpa didampingi ibunya
3. Anak Revanya usia 3 tahun sangat antusias sebelum mengikuti terapi
bermain. Sebelum permainan dimulai, anak Revanya tidak berani
memperkenalkan dirinya. Saat permainan dimulai, anak Revanya memilih
warna kertas untuk memulai melukis sesuai keinginan. Namun saat baru
diberi contoh membuat bentuk daun, anak Revanya tidak mengikuti
prosedur, tampak banyak diam tidak banyak bicara. Didampingi kakaknya
Revanya masih saja tidak fokus untuk melukis bunga.
Dari ketiga anak tersebut sudah sangat baik dalam mengikuti terapi
bermain. Perbedaan dari ke 3 anak yang mengiuti permainan yaitu
ketidakfokusan dari tiap anak. Dena kadang terlihat tidak fokus dan konsentrasi
karena melukis dengan corat coret tidak sesuai prosedur. Khumairah lebih
terlihat fokus karena ingin hasil lukisannya terlihat rapi. Revanya sebenarnya
sangat antusias saat mengikuti terapi bermain, namun Revanya tidak fokus dan
mulai bosan saat permainan dimulai llebih banyak diam, didampingi
kakaknyapun Revanya tetap tidak fokus. Tetapi hal tersebut tidak menjadi
masalah besar pada kelompok kami dalam melaksanakan terapi bermain
“keterampilan melukis” dan dapat berjalan dengan lancar

B. ACARA
1. Pembagian Tugas
a. Leader : Lailatus Syarifah
b. Fasilitator : Elsa Hariyani
2. Kegiatan
Kegiatan terapi bermain ini dimulai pada pukul 10.45-11.30 WIB dengan
acara persiapan yaitu menyiapkan ruangan, menyiapkan alat, menyiapkan
anak. Kemudian prosesnya dimulai dengan membuka terapi bermain
dengan mengucap salam dan memperkenalkan diri satu persatu,
menjelaskan kepada anak dan keluarga tentang tujuan dan manfaat
bermain, menjelaskan cara bermain, mengajak anak bermain,
mengevaluasi respon anak dan keluarga. Kemudian penutupan diisi
dengan menyimpulkan dan mengucapkan salam.

C. KEKURANGAN
Pada pelaksanaan terapi bermain keterampilan melukis kelompok tidak
bisa memfokuskan karena sesekali anak melihat ke arah televisi. Sehingga
tidak semua anak fokus selama proses terapi bermain
Pada pelaksanaan terapi bermain keterampilan melukis kelompok lupa
membawakan tissu utuk membersihkan kuas yang kotor, dan kelompok tidak
membawakan apron untuk alat pelindung diri anak-anak agar tidak terkena
cairan lukisan.

D. KELEBIHAN
1. Leader mampu memimpin pelaksanaan terapi bermain dengan baik dan
mampu mengkondisikan suasana
2. Fasilitator dapat mengajak anak bermain dengan baik
3. Peserta terapi bermain antusias dalam melaksanakan keterampilan melukis
bunga menjadi hiasan jendela.

E. EVALUASI
1. Peserta mengikuti bermain dengan aktif
2. Struktur secara berlangsung tidak sesuai perencanaan karena kami hanya
mendapatkan 3 peserta
3. Peserta sangat antusias dan kooperatif selama permainan
4. Mahasiswa dapat menyediakan media sesuai dengan yang dibutuhkan

.DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai