Anda di halaman 1dari 39

BAB 5

RENCANA PENATAAN RUANG


KAWASAN PERKOTAAN
Bab ini membahas mengenai tujuan penataan ruang, rencana struktur kabupaten, rencana
sistem perkotaan dan lingkup pelayanan hirarki, rencana pembentukan pusat perkotaan,
rencana pola ruang, rencana jaringan transportasi, rencana jaringan prasarana, rencana
kawasan prioritas dan rencana program.

5.1 Tujuan Penataan Ruang

Tujuan Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Manonjaya ini dilakukan berdasarkan


hasil analisis SWOT, maka dirumuskan tujuan penataan ruang Kawasan Perkotaan
Manonjaya adalah
“ mewujudkan Wilayah Pengembangan Manonjaya sebagai Wilayah Penyangga di
bagian Wilayah Timur Kabupaten Tasikmalaya yang berbasis pada Potensi Daerah
melalui Pengembangan Kegiatan Perdagangan dan Jasa, Transportasi Lokal-Regional,
Agrobisnis serta Pusat Pendidikan Pesantren, yang Berkelanjutan dan Lestari”
Dengan prinsip penataan wilayah perkotaan Manonjaya adalah sebagai berikut :
1. Wilayah Pengembangan Manonjaya adalah wilayah yang terdiri 4 kecamatan,
Kecamatan Manonjaya, Kecamatan Cineam, Kecamatan Gunungtanjung dan
Kecamatan Karangjaya) dengan pusat PKLp yaitu Perkotaan Manonjaya.
2. Wilayah Penyangga adalah kawasan yang dikembangkan untuk mendukung
kegiatan pusat PKL Singaparna sebagai Ibukota Kabupaten.
3. Secara geografis Wilayah Pengembangan Manonjaya berada di Bagian Timur
Wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang berbatasan langsung dengan Kota
Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, dilalui oleh Jalan Provisi dan Jaringan
Kereta Api yang menjadikan Wilayah Pengembangan Manonjaya ini
berpotensi sebagai pintu gerbang pengembangan ekonomi di Bagian Timur
Kabupaten Tasikmalaya.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-1

PT. Daya Cipta Dianrancana


4. Berbasis pada Potensi Daerah, Perdagangan dan Jasa, Transportasi Lokal-
Regional, Agrobisnis serta Pusat Pendidikan Pesantren yang Berkelanjutan
dan Lestari yaitu mengembangkan kegiatan-kegiatan ekonomi sesuai dengan
potensi alam dan sumberdaya manusia yang dimiliki dari Wilayah
Pengembangan Manonjaya, dan mendorong pertumbuhan ekonomi
sekunder dan tersier dalam rangka mempersiapkan peluang investasi dan
lapangan pekerjaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Serta
mendukung dan mengembangkan sarana pendidikan mulai dari tingkat dasar
sampai akademi/perguruan tinggi termasuk sekolah kejuruan dan sekolah
agama (pesantren dan madrasah) sebagai salah satu potensi unggulan
Kawasan Perkotaan Manonjaya.

5.2 Rencana Struktur Ruang


5.2.1 Rencana Struktur Kabupaten

A. Sistem Perkotaan
Rencana pengembangan sistem perkotaan adalah rencana susunan kawasan
perkotaan sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten yang menunjukkan
keterkaitan saat ini maupun rencana yang membentuk hierarki pelayanan dengan
cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten. Sedangkan kawasan
perkotaan dalam hal ini adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, rencana
pengembangan sistem pusat kegiatan perkotaan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya
terdiri atas:
1. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan. Sistem perkotaan
PKL merupakan sistem perkotaan yang ditetapkan oleh RTRW Provinsi (sesuai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 16/PRT/M/2009).
PKL ditentukan dengan kriteria:

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-2

PT. Daya Cipta Dianrancana


a. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan;
dan/atau
b. kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
Sesuai dengan RTRW Provinsi Jawa Barat (Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun
2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029), PKL di wilayah
Kabupaten Tasikmalaya berada di :
1) Perkotaan Singaparna, sebagai PKL Perkotaan
2) Perkotaan Karangnunggal, sebagai PKL Perdesaan
2. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)
PKLp adalah Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari
ditetapkan sebagai PKL. Pusat kegiatan yang dapat ditetapkan menjadi PKLp
hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan Pusat kegiatan tersebut harus
ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program
pembangunannya di dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar
pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL. Jika penetapan
PKL adalah kewenangan Pemerintah Provinsi dalam RTRWP-nya, maka untuk
penetapan PKLp merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten dalam RTRW
Kabupatennya. PKLp yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Tasikmalaya
adalah Perkotaan Manonjaya dan Perkotaan Ciawi. Selain itu di bagian selatan
Kabupaten Tasikmalaya, selain Karangnunggal yang telah ditetapkan sebagai
PKL, perkotaan Cikatomas juga dapat didorong untuk menjadi PKLp.
Pertimbangan untuk penentuan PKLp dalam rencana tata ruang (sistem pusat
kegiatan) Kabupaten Tasimalaya, diantaranya:
1) Perkotaan Manonjaya di bagian timur Kabupaten Tasikmalaya, sebagai pusat
pelayanan kegiatan perkotaan di wilayah timur kabupaten. PKLp Manonjaya
sendiri meliputi 6 (enam) desa, yaitu ; Desa Manonjaya, Kalimanggis,
Pasirpanjang, Margaluyu, Kamulyan, dan Desa Cilangkap.
2) Perkotaan Ciawi di bagian barat Kabupaten Tasikmalaya, sebagai pusat
pelayanan kegiatan perkotaan di wilayah barat kabupaten. PKLp Ciawi
meliputi 6 (enam) desa, yaitu ; Desa Ciawi, Pakemitan, Pakemitan Kidul,
Kurniabakti, Sukamantri, dan Pasirhuni.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-3

PT. Daya Cipta Dianrancana


3) Perkotaan Cikatomas di bagian selatan Kabupaten Tasikmalaya, sebagai
pusat pelayanan kegiatan perkotaan di wilayah selatan kabupaten. PKLp
Cikatomas meliputi 3 (tiga) desa, yaitu Desa Cogreg, Desa Pakemitan dan
Desa Linggalaksana.
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan
perkotaan Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah
kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan
atau beberapa desa.
Penetapan ibukota kecamatan lainnya yang tidak termasuk dalam PKL dan PKL p
di wilayah Kabupaten Tasikmalaya sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK),
meliputi:
1) PPK Rajapolah meliputi 4 (empat) desa, yaitu Desa Rajapolah, Desa
Manggungjaya, Desa Manggungsari, dan Desa Sukaraja
2) PPK Taraju meliputi 2 (dua) desa, yaitu Desa Raksasari dan Desa Singasari
3) PPK Cipatujah meliputi 2 (dua), yaitu Desa Cipatujah dan Desa Sindangkerta
4) PPK Cibalong meliputi 3 (tiga) desa, yaitu Desa Singajaya, Desa Cibalong, dan
Desa Parung
5) PPK Cineam meliputi 4 (empat) desa, yaitu Desa Cineam, Desa Madiasari,
Desa Ciampanan dan Desa Cijulang
6) PPK Salawu meliputi 3 (tiga) desa, yaitu Desa Neglasari, Desa Karangmukti
dan Desa Tanjungsari
7) PPK Cikalong meliputi 1 (satu) desa, yaitu Desa Singkir
8) PPK Pancatengah meliputi 1 (satu) desa, yaitu Desa Pancawangi

B. Sistem Perdesaan
Rencana pengembangan sistem perdesaan adalah rencana susunan kawasan
perdesaan dalam wilayah pelayanannya sebagai wilayah yang memiliki kegiatan
utama pertanian termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkampungan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Rencana pengembangan sistem perdesaan di Kabupaten Tasikmalaya diwujudkan
dalam Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). PPL adalah pusat permukiman yang

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-4

PT. Daya Cipta Dianrancana


berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. PPL memiliki fungsi utama
sebagai pusat permukiman dengan skala kegiatan antar desa. Distribusi permukiman
perdesaan di Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan keberagaman yang tinggi, yakni
ada yang terpusat, terpencar,maupun berdekatan dengan Kota Tasikmalaya. Adapun
rencana pengembangan kawasan perdesaan di Kabupaten Tasikmalaya dengan
menetapkan 1 (satu) dan atau beberapa desa yang berpotensi sebagai pusat
pertumbuhan pada masing-masing wilayah kecamatan sebagai Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL).
Tabel 5. 1 Rencana Sistem Pusat Kegiatan di Kabupaten Tasikmalaya
Sistem Pusat Kegiatan
No Kecamatan
Sistem Perkotaan Sistem Perdesaan
1. Ciawi PKLp
2. Kadipaten PPL
3. Pagerageung PPL
4. Sukaresik PPL
5. Jamanis PPL
6. Sukahening PPL
7. Rajapolah PPK
8. Sukaratu PPL
9. Cisayong PPL
10. Singaparna PKL
11. Sariwangi PPL
12. Leuwisari PPL
13. Cigalontang PPL
14. Salawu PPK
15. Mangunreja PPL
16. Tanjungjaya PPL
17. Sukarame PPL
18. Sukaraja PPL
19. Padakembang PPL
20. Taraju PPK
21. Puspahiang PPL
22. Bojonggambir PPL
23. Sodonghilir PPL
24. Manonjaya PKLp
25. Jatiwaras PPL
26. Cineam PPK
27. Karangjaya PPL

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-5

PT. Daya Cipta Dianrancana


Sistem Pusat Kegiatan
No Kecamatan
Sistem Perkotaan Sistem Perdesaan
28. Salopa PPL
29. Gunungtanjung PPL
30. Karangnunggal PKL
31. Cipatujah PPK
32. Cibalong PPK
33. Parungponteng PPL
34. Bantarkalong PPL
35. Bojongasih PPL
36. Culamega PPL
37. Cikalong PPK
38. Desa Singkir PPL
39. Pancatengah PPK
40. Desa Pancawangi PPL

41. Cikatomas PKLp


Sumber: Penyusunan Revisi RTRW Kabupaten Tasikmalaya 2011-2031, TA 2016

5.2.2 Rencana Sistem Perkotaan dan Lingkup Pelayanan Hirarki

A. Konsep Sistem Perkotaan Manonjaya


Rencana pengembangan sistem perkotaan adalah rencana penyusunan kawasan
perkotaan sebagai pusat kegiatan dalam wilayah yang akan menunjukkan keterkaitan
serta akan membentuk hierarki pelayanan dengan cakupan didominasi fungsi
tertentu dalam kawasan perkotaan. Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan
Perkotaan Manonjaya ini terdiri dari:
1. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)
PKLp adalah pusat kegiatan yang dipromosikan untuk kemudian hari
ditetapkan sebagai PKL. Pusat kegiatan yang dapat ditetapkan menjadi PKLp
hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan Pusat kegiatan tersebut harus
ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan
program pembangunannya di dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar
pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL. Sehingga
perkotaan Manonjaya juga dapat didorong untuk menjadi PKLp.
Pertimbangan untuk penentuan PKLp dalam rencana tata ruang (sistem pusat
kegiatan) Kawasan Perkotaan Manonjaya.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-6

PT. Daya Cipta Dianrancana


Perkotaan Manonjaya ini merupakan wilayah penyangga di bagian timur
ibukota Kabupaten Tasikmalaya, sebagai pusat pelayanan kegiatan perkotaan
di bagian timur kabupaten. PKLp Manonjaya ini melayani 4 (empat)
Kecamatan, yaitu Cineam, Gunungtanjung dan Karangjaya.

2. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)


Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disingkat menjadi PPK adalah
kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan
atau beberapa desa, yaitu meliputi Kecamatan Cineam, Desa Gunungtanjung
(Kecamatan Gunungtanjung) dan Desa Karangjaya (Kecamatan Karangjaya).
3. Desa Pusat Pertumbuhan (DPP)
Desa Pusat pertumbuhan ini membangun dan mengembangkan pendekatan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa serta meningkatkan dsa
secara terpadu yang dapat memberikan pelayanan yang nyaman, berkeadilan
sosial dan ekonomipun sejahtera. Desa Pusat Pertumbuhan di Manonjaya ini
meliputi:
 Desa Pasirpanjang melayani Desa Cihaur dan Desa Batusumur
 Desa Margahayu melayani Desa Gunajaya
 Desa Kalimanggis melayani Desa Cihaur
 Desa Cilangkap melayani Desa Pasirbatang dan Desa Ancol
 Desa Tanjungsari melayani Desa Bojongsari
 Desa Gunungtanjung melayani Jatijaya
 Desa Cinunjang melayani Desa Giriwangi dan Desa Malatisuka
 Desa Madiasari melayani Desa Rajadatu
 Desa Ciampanan melayani Desa Nagaratengah
 Desa Cineam melayani Desa Cijulang, Desa Cikondang, Desa Pasirmukti
dan Desa Cisaura
 Desa Sirnajaya melayani Desa Citalahab
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.1 Arahan Struktur Ruang, Gambar 5.5
Skema Arahan Struktur Ruang dan Gambar 5.3 Peta Arahan Struktur Ruang.

Tabel 5. 2 Arahan Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-7

PT. Daya Cipta Dianrancana


Kecamatan Desa Fungsi Hirarki Arahan Pengembangan

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-8

PT. Daya Cipta Dianrancana


Manonjaya Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Regional
Margaluyu Pusat Akademik
Kamulyan Pusat Transportasi Lokal-Regional
Margahayu Pusat Wisata Cagar Budaya
PKLp
Cilangkap Pusat Pelayanan Kesehatan
Pasirpanjang Pusat Pengolahan Agro Industri
Manonjaya Pusat Koleksi dan Distribusi Hasil Pertanian
Kalimanggis
Perkebunan dan Perikanan
Pusat Permukiman Perkotaan dan
Gunajaya
Permukiman Pedesaan
Cibeber
Cihaur
Batusumur
Pasirbatang
Cineam Pusat Perbelanjaan Skala Kecamatan
PKLp Manonjaya

Distribusi Komoditas Perkebunan Buah-


Madiasari
buahan
Cijulang Pengembangan Industri Agro
Pemeliharaan Situs-situs Peninggalan
Cineam Cikondang PPK Zaman Dulu
Nagaratengah Pusat Kerajinan Industri
Ciampanan
Rajadatu
Ancol
Gunungtanjun Cabang Giro Perjalanan Bus 'Budiman' Skala
g Regional
Cinunjang Distribusi Komoditas Pertanian
Gunungtanjung Giriwangi PPL Pasar Kecamatan
Tanjungsari Perkebunan Aren
Jatijaya Perkebunan Albasiah
Bojongsari Pengolahan Hasil Produksi Perkebunan
Karangjaya Pusat Hasil Kehutanan
Sirnajaya Pusat Distribusi Komoditas Pertanian
Karangjaya PPL
Karanglayung Pusat Perkebunan Karet
Citalahab
Sumber: Hasil Rencana, 2017.

5.2.3 Rencana Pembentukan Pusat Perkotaan


Berdasarkan Standar Nasional Indonesia Nomor 03-1733-2004 tentang Tata Cara
Perencanaan Lingkungan mengenai standar untuk kawasan PKLp (Pusat Kegiatan
Lokal Promosi) kebutuhan sarana pada unit Kecamatan (120.000 jiwa penduduk)
yaitu:

PT. Daya Cipta Dianrancana 5-9

PT. Daya Cipta Dianrancana


1. Kantor Kecamatan

2. Kantor Polisi

3. Pemadam Kebakaran

4. Kantor Pos Pembantu

5. Stasiun Telefon Otomat

6. Balai Nikah

7. Telepon Umum

8. Parkir Umum

9. Akademik

10. Terminal Tipe C

11. Rumah Sakit Tipe C

12. Taman Wilayah (Stadion/ Sarana Olahraga)

13. Ruang Terbuka Hijau

14. Mesjid Wilayah/ Tempat Ibadah Lain

15. Pasar Skala Kecamatan

16. Rekreasi: Bioskop, Gedung Pertemuan

17. Pusat Perbelanjaan dan Niaga

18. Tempat Pemakaman Umum (TPU)

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 10

PT. Daya Cipta Dianrancana


19. Perkantoran Pemerintahan
Gambar 5. 1 Konsep Arahan Struktur Ruang
Sumber: Hasil Analisis, 2017

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 11

PT. Daya Cipta Dianrancana


Gambar 5. 2

5 - 12

PT. Daya Cipta Dianrancana PT. Daya Cipta Dianrancana


5.3 Rencana Jaringan Prasarana

5.3.1 Rencana Jaringan Jalan


Konsep struktur jaringan jalan di Wilayah Pengembangan Kawasan Perkotaan
Manonjaya dari Ibukota Kabupaten Tasikmalaya yaitu melalui Kota Tasikmalaya
dengan jaringan jalan arteri primer. Berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia)
mengenai tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan SNI 03-1733-
2004. Terdapat beberapa kententuan jalan ;
Jalan kolektor: jalur selebar ± 7 m yang melayani angkutan
pengumpulan/pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan
rata-rata sedang dengan jumlah jalan masuk dibatasi
Jalan lokal: jalur yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan
dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk dibatasi
Jalan lingkungan: jalur serlebar ± 4 m yang ada dalam satuan permukiman
atau lingkungan perumahan
Jalan lokal sekunder: jalur selebar ± 3 – 7 m yang merupakan jalan proses
perumahan menghubungkan jalan arteri/kolektor/lokal dan pusat lingkungan
permukiman
Jalan lokal sekunder II dan III: jalur selebar ± 3 – 6 m pengubung jalan
arteri/kolektor/lokal dengan pusat kegiatan lingkungan permukiman, menuju
akses yang lebih tinggi hirarkinya.
Jalan lingkungan I: jalur selebar ± 1,5 – 2 m pengubung pusat permukiman
dengan pusat lingkungan I atau pusat lingkungan I yang lainnya atau menuju
lokal sekunder III
Jalan lingkungan II: jalur dengan lebar ± 1,2 m penghubung pusat lingkungan I
ke II menuju pusat lingkungan II yang lain dan akses yang lebih tinggi
hirarkinya.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 11


Gambar 5. 3 Hirarki Jalan
Sumber: SNI 03-1733-2004

Tabel 5. 3 Rencana Jaringan Prasarana berdasarkan RTRW Kabupaten Tasikmalaya 2011-2031


di Kawasan Perkotaan Manonjaya
Rencana Jaringan Prasarana Berdasarkan
No Lokasi
RTRW Kabupaten Tasikmalaya 2011-2031
I Jaringan Jalan
1 Jaringan Jalan Nasional
Jalan Kolektor Primer 1  Ruas Jalan Cibeureum – Manonjaya
2 Jaringan Jalan Provinsi
Jalan Kolektor Primer 2 Pengembangan termasuk peningkatan dan pemeliharaan
pada ruas Jalan Provinsi Manonjaya - Salopa
3 Jaringan Jalan Kabupaten
a Jalan Kolektor Primer 3  Ruas jalan Cineam – Sirnajaya – Citalahab
 Ruas jalan dalam kota Manonjaya
 Ruas jalan Manonjaya - Salopa
b Jalan Lokal Pemeliharaan jalan lokal (kewenangan kabupaten)
sebanyak 176 ruas jalan
c Pembangunan dan penggantian jembatan - Jembatan Betmen yang berada di ruas jalan
Benteng – Manonjaya
- Jembatan Manonjaya
II Terminal penumpang
1 Pembangunan terminal penumpang tipe C Kecamatan Manonjaya
2 Optimalisasi Terminal Barang Kecamatan Cineam
III Jalur Kereta Api Jalur Kereta Api Manonjaya – Awipari
Stasiun Stasiun Manonjaya
Sumber: RTRW Kabupaten Tasikmalaya, 2011-2031.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 12


Gambar 5. 4

5 - 11

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.3.2 Rencana Jaringan Air Bersih

Dalam analisis prasarana air bersih perhitungan yang dilakukan adalah menghitung
proyeksi kebutuhan air bersih domestik dan non domestik pada tahun 2018, 2023,
2028, 2033 dan 2038. Kebutuhan total air bersih pada masing-masing kecamatan yang
ada di Wilayah Pengembangan Manonjaya diperoleh dari penjumlahan kebutuhan air
domestik. Kebutuhan air non domestik. dan total kebutuhan air bersih. Untuk lebih
jelasnya berikut akan dijelaskan mengenai proyeksi air bersih di Wilayah
Pengembangan Manonjaya yang dapat dilihat pada Tabel Kebutuhan Air Bersih
Wilayah Pengembangan Manonjaya
Tabel 5. 4 Kebutuhan Air Bersih Wilayah Pengembangan Manonjaya
Q
Jumlah Q Non No
Penduduk Domestik (lt/dt) Q Domestik Domesti n Ke
Q
Keca (Jiwa) k Do hi-
Ta Tot
- m la-
hu al
mat Jml ng
n Ju Total JUM (lt/
an Pdd an
m- SR KU SR+K -LAH (lt/ dt)
k JPT SR KU (lt/hr) Air
lah (lt/hr) (lt/hr) U (lt/d dt)
(Jiw
KK (lt/hr) t)
a)
Man 201 58.7 11.7 52.91 37.0 15.87 4.814.8 476.19 5.291. 1.058.201 12, 14, 73,4
61,24
on- 8 89 58 0 37 3 19 1 010 ,93 25 70 9
jaya 20 59.9 11.9 53.9 37.7 16.18 4.909. 485.51 5.394. 62,4 1.078.92 12, 14, 74,
23 40 88 46 62 4 086 4 600 4 0,00 49 99 93
20 61.0 12.2 54.9 38.4 16.4 5.003. 494.8 5.498. 63,6 1.099.65 12, 15, 76,
28 92 18 83 88 95 429 45 274 4 4,75 73 27 36
20 62.2 12.4 56.0 39.21 16.8 5.097.7 504.16 5.601. 64,8 1.120.374 12, 15, 77,8
33 43 49 19 3 06 02 8 870 4 ,00 97 56 0
20 63.3 12.6 57.0 39.9 17.11 5.192.0 513.49 5.705. 66,0 1.141.107, 13, 15, 79,2
38 95 79 55 39 7 39 8 538 4 57 21 85 4
Gun 201 27.7 5.5 24.9 17.45 7.48 2.269.2 224.43 2.493. 28,8 498.743, 5,7 6,9 34,
ung- 8 08 42 37 6 1 85 5 720 6 94 7 3 63
tanj 20 26.9 5.3 24.2 16.9 7.28 2.208.1 218.38 2.426. 28,0 485.306, 5,6 6,7 33,7
ung 23 61 92 65 86 0 43 8 530 8 09 2 4 0
20 26.21 5.2 23.5 16.51 7.07 2.147.0 212.34 2.359. 471.868, 5,4 6,5 32,7
27,31
28 5 43 93 5 8 00 1 341 24 6 5 7
20 25.4 5.0 22.9 16.0 6.87 2.085. 206.29 2.292. 26,5 458.430, 5,3 6,3 31,8
33 68 94 22 45 6 858 4 152 3 39 1 7 4
20 24.7 4.9 22.2 15.57 6.67 2.024.7 200.24 2.224. 25,7 444.992, 5,1 6,1 30,
38 22 44 50 5 5 16 7 963 5 54 5 8 90
Cine 201 34.0 6.8 30.6 21.4 9.19 2.788.0 275.74 3.063. 35,4 612.766, 7,0 8,5 42,5
am 8 43 09 38 47 2 88 5 833 6 70 9 1 5
20 34.2 6.8 30.8 21.57 9.24 2.804. 277.40 3.082. 35,6 616.451,8 7,1 8,5 42,
23 47 49 23 6 7 856 3 259 7 6 3 6 81
20 34.4 6.8 31.0 21.70 9.30 2.821.6 279.06 3.100. 35,8 620.137, 7,1 8,6 43,
28 52 90 07 5 2 23 2 685 9 02 8 1 07
20 34.6 6.9 31.19 21.83 9.35 2.838.3 280.72 3.119.1 36,1 623.822,1 7,2 8,6 43,
33 57 31 1 4 7 91 0 11 0 8 2 6 32
20 34.8 6.9 31.37 21.9 9.41 2.855.1 282.37 3.137. 627.507, 7,2 8,7 43,
36,31
38 62 72 5 63 3 58 8 537 34 6 2 58
Kara 201 12.42 2.4 11.18 7.82 3.35 1.017.6 100.64 1.118.3 223.665, 2,5 3,1 15,5
12,94
ng- 8 6 85 3 8 5 77 9 26 27 9 1 3
jaya 20 12.35 2.4 11.11 7.78 3.33 1.011.8 100.07 1.111.9 222.389, 2,5 3,0 15,4
12,87
23 5 71 9 4 6 74 5 49 86 7 9 4
20 12.28 2.4 11.05 7.73 1.006.0 1.105. 12,8 221.114,4 2,5 3,0 15,3
3.317 99.502
28 4 57 6 9 71 572 0 5 6 7 6
20 12.21 2.4 10.9 7.69 3.29 1.000.2 98.92 1.099. 219.839, 2,5 3,0 15,2
12,72
33 3 43 92 4 8 68 8 195 05 4 5 7
20 12.14 2.4 10.9 7.65 3.27 994.46 98.35 1.092. 218.563, 2,5 3,0 15,1
12,65
38 2 28 28 0 8 5 4 818 64 3 4 8
Sumber: Hasil Analisis, 2017
Ket : 1 KK = 5 orang

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 14


PT Penduduk Terlayani (90% dari jumlah penduduk total)
SR Saringan Rumah (70% dari PT); kebutuhan 130 l/o/h
KU Kran Umum (30% dari PT) ; kebutuhan 30 l/o/h
Non Domestik 20% dari kebutuhan domestik

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 15


Gambar 5. 5

5 - 11

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.3.3 Rencana Jaringan Air Limbah
Analisis prasarana air limbah menghitung banyaknya air limbah yang dikeluarkan oleh
masyarakat pada setiap harinya, dimana air limbah terdiri dari grey water dan black
water. Grey water adalah air limbah yang berasal dari air cucian, air kamar mandi dan
lainnya. Sementara black water ialah limbah tinja yang dihasilkan pada 1 rumah.
Analisis mengenai air limbah menggunakan data jumlah kepala keluarga (KK) proyeksi
pada tahun 2018, 2023, 2028, 2033 dan 2038. Proyeksi buangan air limbah grey water
dilakukan dengan memperhitungkan proyeksi volume air bersih yang dikeluarkan.
Berikut adalah gambaran mengenai proyeksi air limbah di Wilayah Pengembangan
Manonjaya dalam Tabel Timbulan Limbah Wilayah Pengembangan Manonjaya.

Tabel 5. 5 Timbulan Limbah Wilayah Pengembangan Manonjaya


Jumlah Penduduk
Kapasita Kebutuhan Septic Tank (Unit)
(Jiwa)
s Limbah
Q
Keca Air Non
Total Rumah Rumah Rumah
ma- Tahun Bekas : Rumah
Jumlah (lt/dt Sederhana Menengah Besar
tan Jumla 80% x Air Tangga
Pendudu ) (1 unit (1 unit (1 unit
h KK Bersih (0.03 x
k (Jiwa) untuk 3 untuk 1 untuk 1
(lt/dt) Septicta
rumah) rumah) rumah)
nk RT)
Man 2018 58. 11. 100,2 3.5
80 2.352 1.176 211,64
on- 789 758 8 27
jaya 2023 59. 11. 3.5
111,12 89 2.398 1.199 216
940 988 96
2028 61. 12. 115,2 3.6
92 2.444 1.222 220
092 218 8 66
2033 62. 12. 119,4 3.7
96 2.490 1.245 224
243 449 5 35
2038 63. 12. 123,6 3.80
99 2.536 1.268 228
395 679 2 4
Gunu 2018 27. 5. 129,0 1.6
103 1.108 554 100
ng- 708 542 7 62
tanju 2023 26. 5. 134,4 1.61
108 1.078 539 97
ng 961 392 3 8
2028 26. 5. 139,7 1.5
112 1.049 524 94
215 243 9 73
2033 25. 5. 145,1 1.52
116 1.019 509 92
468 094 5 8
2038 24. 4. 150,5 1.4
120 989 494 89
722 944 0 83
Cinea 2018 34. 6. 30,5 2.0
24 1.362 681 123
m 043 809 9 43
2023 34. 6. 2.0
31,87 25 1.370 685 123
247 849 55
2028 34. 6. 2.0
33,15 27 1.378 689 124
452 890 67
2033 34. 6. 34,4 2.0
28 1.386 693 125
657 931 2 79
2038 34. 6. 35,7 2.0
29 1.394 697 126
862 972 0 92

Karan 2018 12. 2. 36,5 7


29 497 249 45
g-jaya 426 485 5 46
2023 12. 2. 38,0 30 494 7 247 44

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 16


Jumlah Penduduk
Kapasita Kebutuhan Septic Tank (Unit)
(Jiwa)
s Limbah
Q
Keca Air Non
Total Rumah Rumah Rumah
ma- Tahun Bekas : Rumah
Jumlah (lt/dt Sederhana Menengah Besar
tan Jumla 80% x Air Tangga
Pendudu ) (1 unit (1 unit (1 unit
h KK Bersih (0.03 x
k (Jiwa) untuk 3 untuk 1 untuk 1
(lt/dt) Septicta
rumah) rumah) rumah)
nk RT)
355 471 7 41
2028 12. 2. 39,5 73
32 246 44
284 457 9 491 7
2033 12. 2. 73
41,12 33 489 244 44
213 443 3
2038 12.1 2. 42,6 72
34 486 243 44
42 428 4 9
Sumber: Hasil Analisis, 2017

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 17


Gambar 5. 6

5 - 11

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.3.4 Rencana Jaringan Energi/ Kelistrikan
Dalam penghitungan analisis proyeksi kebutuhan listrik di Wilayah Pengembangan,
menggunakan satuan watt untuk memproyeksikan kebutuhan listrik dalam satu
rumah (KK). Sama halnya dengan perhitungan prasarana lainnya, pada perhitungan
proyeksi kebutuhan listrik pada 20 tahun yang akan datang berdasarkan proyeksi
jumlah penduduk dan jumlah KK. Dalam analisis prasarana ini dihitung pula kebutuhan
listrik untuk penerangan jalan umum. Penentuan jumlah watt PJU dihitung
berdasarkan kebutuhan listrik domestik pada masing-masing kecamatan yang ada di
Wilayah Pengembangan Manonjaya. Untuk lebih jelasnya dalam melihat proyeksi
kebutuhan listrik di Wilayah Pengembangan Manonjaya pada beberapa tahun
mendatang, dapat dilihat dalam tabel Kebutuhan Listrik Wilayah Pengembangan
Manonjaya sebagai berikut:
Tabel 5. 6 Kebutuhan Listrik Wilayah Pengembangan Manonjaya
Kebutuhan Total
Jumlah Kebutuhan Rumah
Sarana Kebutuha Gardu
Tah Pendud Tangga
Kecamatan Lingkungan n
un uk
Jumlah Daya
(Jiwa) (Volt) (Volt) Buah
KK (Volt)
201 58. 11.758 26.455. 10.58
8 789 048 2.019 37.037.06 185
8
202 59. 11.988 26.973. 10.78
3 940 000 9.200 37.762.200 189
202 61. 12.218 27.491. 10.99
Kecamatan
8 092 369 6.548 38.487.91 192
Manonjaya
6
203 62. 12.449 28.009 11.20
3 243 .350 3.740 39.213.090 196
203 63. 12.679 28.527. 11.41
8 395 689 1.076 39.938.76 200
5
201 27. 5.542 12.468. 4.98
8 708 598 7.439 17.456.038 87
202 26. 5.392 12.132. 4.8
85
3 961 652 53.061 16.985.713
Kecamatan 202 26. 5.243 11.796. 4.71
Gunungtan 8 215 706 8.682 16.515.388 83
jung 203 25. 5.094 11.460. 4.58
3 468 760 4.304 16.045.06 80
4
203 24. 4.944 11.124. 4.44
8 722 813 9.925 15.574.739 78
Kecamatan 201 34. 6.809 15.319 6.12
Cineam 8 043 .167 7.667 21.446.834 107

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 18


Kebutuhan Total
Jumlah Kebutuhan Rumah
Sarana Kebutuha Gardu
Tah Pendud Tangga
Kecamatan Lingkungan n
un uk
Jumlah Daya
(Jiwa) (Volt) (Volt) Buah
KK (Volt)
202 34. 6.849 15.411. 6.16
3 247 296 4.519 21.575.815 108
202 34. 6.890 15.503. 6.2
8 452 425 01.370 21.704.796 109
203 34. 6.931 15.595 6.23
3 657 .555 8.222 21.833.776 109
203 34. 6.972 15.687. 6.27
8 862 684 5.073 21.962.757 110
201 12. 2.485 5.591. 2.23
8 426 632 6.653 7.828.284 39
202 12. 2.471 5.559 2.22
3 355 .747 3.899 7.783.645 39
Kecamatan 202 12. 2.457 5.527. 2.21
Karangjaya 8 284 861 1.145 7.739.006 39
203 12. 2.443 5.495. 2.19
38
3 213 976 8.390 7.694.367
203 12. 2.428 5.464. 2.18
38
8 142 091 5.636 7.649.727
Sumber: Hasil Analisis, 2017
Keterangan: Asumsi 1KK=5 org
SNI 03-1733-2004
Gardu listrik luas lahan min. 30 m2

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 19


Gambar 5. 7

5 - 11

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.3.5 Rencana Jaringan Persampahan
Analisis persampahan di Wilayah Pengembangan Manonjaya menggunakan data-data
jumlah proyeksi penduduk pada tahun 2018, 2023, 2028, 2033 dan 2038. Dari data
mengenai jumlah penduduk tersebut, dikalikan dengan 2 lt/org/hr pada perhitungan
sampah domestic dan 1 lt/org/hr untuk perhitungan sampah non domestik yang
didapatkan dari standar SNI. Fungsi dari menghitung proyeksi persampahan ini adalah
untuk mengetahui dan memproyeksikan volume sampah yang akan timbul pada 20
tahun kedepan di Wilayah Pengembangan Manonjaya. Selain itu. perhitungan
mengenai persampahan ini juga untuk mengetahui jumlah Gerobak sampah dan TPS
yang harus disediakan di Wilayah Pengembangan Manonjaya. Setelah menghitung
kebutuhan sampah domestik, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan
sampah non domestic yang didapatkan dari sampah-sampah non rumah tangga,
seperti sampah pasar, perdagangan, dan lain-lain. Perhitungan sampah non domestik
ini menggunakan sekitar 35% dari perhitungan sampah domestic. Untuk lebih jelasnya
mengenai analisis persampahan, dapat dilihat dalam Tabel Analisis Kebutuhan
Prasarana Persampahan Wilayah Pengembangan Manonjaya.
Tabel 5. 7 Analisis Kebutuhan Prasarana Persampahan Wilayah Pengembangan Manonjaya
Jml Pddk
Timbulan Sampah Kebutuhan peralatan
(Jiwa)
Contain
Jml To TPS
Kecam Tahu Non Gerobak er TPS Tipe I
Pdd Dome tal 10
atan n Jml Dome Total Sampah Pengang melayani
k s-tik (m m3
KK s-tik (l/h) 1 m3 kut 25 500 kk
(Jiw (l/o/h) 3/h (Uni
(l/o/h) (unit) m3 (unit)
a) ) t)
(unit)
Manon- 2018 58.7 11.75 146.9 73.48 220. 22 2
jaya 22 9
89 8 72 6 459 0 20 24
2023 59.9 11.9 149.8 74.92 224.7 22 2
22 9
40 88 50 5 75 5 25 24
2028 61.0 12.21 152.73 76.36 229.0 22 2
23 9
92 8 0 5 95 9 29 24
2033 62.2 12.4 155.6 77.80 233. 23 2
23 9
43 49 08 4 411 3 33 25
2038 63.3 12.6 158.4 79.24 237. 23 2
24 10
95 79 87 4 731 8 38 25
Gunun 2018 27.7 5.54 69.27 34.63 103. 10 1 10 4
g- 08 2 0 5 905 4 04 11
tanjun
2023 26.9 5.39 67.40 33.70 101. 101 1 10 4
g
61 2 4 2 105 01 11
2028 26.21 5.24 65.53 32.76 98.30 98 9 10 4
5 3 7 9 6 8 10
2033 25.4 5.09 63.67 31.835 95.50 96 9 10 4
68 4 1 6 6 10
2038 24.7 4.94 61.80 30.90 92. 93 9 4
22 4 5 2 707 93 10
Cineam 2018 34.0 6.80 85.10 42.55 127. 12 12 13 5

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 20


Jml Pddk
Timbulan Sampah Kebutuhan peralatan
(Jiwa)
Contain
Jml To TPS
Kecam Tahu Non Gerobak er TPS Tipe I
Pdd Dome tal 10
atan n Jml Dome Total Sampah Pengang melayani
k s-tik (m m3
KK s-tik (l/h) 1 m3 kut 25 500 kk
(Jiw (l/o/h) 3/h (Uni
(l/o/h) (unit) m3 (unit)
a) ) t)
(unit)
43 9 6 3 660 8 8 14
2023 34.2 6.84 85.61 42.80 128. 12 12 13 5
47 9 8 9 427 8 8 14
2028 34.4 6.89 86.13 43.06 129. 12 12 13 5
52 0 0 5 195 9 9 14
2033 34.6 6.93 86.64 43.321 129. 13 13 13 5
57 1 2 963 0 0 14
2038 34.8 6.97 87.15 43.57 130. 131 1 13 5
62 2 4 7 731 31 14
Karang 2018 12.42 2.48 31.06 15.532 46. 47 5 2
-jaya 6 5 5 597 47 5
2023 12.35 2.47 30.88 15.44 46.33 46 4 5 2
5 1 7 4 1 6 5
2028 12.28 2.45 30.71 15.355 46. 46 4 5 2
4 7 0 066 6 5
2033 12.21 2.44 30.53 15.267 45.80 46 4 5 2
3 3 3 0 6 5
2038 12.14 2.42 30.35 15.178 45. 46 4 5 2
2 8 6 534 6 5
Sumber: Hasil Analisis, 2017

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 21


Gambar 5. 8

5 - 11

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.3.6 Rencana Prasarana Lainnya
1) Konsep sistem jaringan telekomunikasi;
Untuk meningkatan kebutuhan dan pelayanan masyarakat perlu dilakukan
peningkatan jumlah dan mutu telematika pada tiap wilayah, melalui:
a) Penerapan teknologi telematika berbasis teknologi modern
b) Pembangunan teknologi telematika pada wilayah - wilayah pusat
pertumbuhan
c) Membentuk jaringan telekomunikasi dan informasi yang
menghubungkan setiap wilayah pertumbuhan.
d) Mengarahkan untuk memanfaatkan secara bersama pada satu tower BTS
untuk beberapa operator telepon seluler dengan pengelolaan secara
bersama pula
2) Sistem Jaringan Drainase Pengembangan Drainase
a) Drainase lingkungan: memanfaatkan sungai-sungai yang ada di
Kabupaten Tasikmalaya.
b) Drainase wilayah mengikuti jaringan jalan dengan sistem campuran
antara terbuka dan tertutup. Drainase wilayah dialirkan ke drainase
lingkungan.

5.4 Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang merupakan rencana distribusi subzona peruntukan yang antara
lain meliputi zona hutan lindung, zona yang memberikan perlindungan dibawahnya,
zona perlindungan setempat, zona cagar budaya, zona RTH, Zona perumahan, zona
perdagangan dan jasa perkantoran, zona industri, Zona RTNH, zona pelayanan umum
kedalam blok-blok yang diarahkan peruntukannya.
Rencana pola ruang berfungsi sebagai :
a. Alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi
b. Dasar penerbitan izin bangunan
c. Dasar penyusunan RTBL
d. Dasar penyusunan rencana jaringan prasarana
Rencana pola ruang dirumuskan berdasarkan:
a. daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam WP; dan

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 22


a. perkiraan kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi
dan
b. pelestarian fungsi lingkungan.
Rencana pola ruang dirumuskan dengan kriteria:
b. mengacu pada rencana pola ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW;
c. memperhatikan rencana pola ruang bagian wilayah yang berbatasan;
d. memperhatikan mitigasi dan adaptasi bencana pada WP, termasuk dampak
perubahan iklim; dan menyediakan RTH dan RTNH untuk menampung
kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.

Rencana pola ruang di Kawasan Perkotaan Manonjaya meliputi rencana pola ruang
kawasan lindung dan rencana pola ruang kawasan budidaya. Berikut adalah
uraiannya.
Tabel 5. 8 Pola Ruang Wilayah Pengembangan Perkotaan Manonjaya
N Pemanfaatan Ruang Luas(Ha)
o
A Kawasan Lindung
1 Kaw. Rawan Gerakan Tanah 8.824,03
2 Sempadan Sungai 365,11
Total Kawasan Lindung 9.189,14
B Kawasan Budidaya
1 Hutan Produksi Terbatas 3.577,40
2 Hutan Produksi Tetap 105,77
3 Kaw. Permukiman Pedesaan 3.234,08
4 Kaw. Permukiman Perkotaan 727,11
5 Perdagangan dan Jasa 99,46
6 Kaw. Pertanian Lahan Basah 1.551,95
7 Kaw. Pertanian Lahan Kering 267,11
8 LP2B 968,04
9 Perkebunan 1.363,59
Total Kawasan Budidaya 11.894,51
Total Luas Pemanfaatan Ruang 21.083,65
Sumber: Hasil Analisis, 2017.

5.4.1 Kawasan Lindung


Kawasan lindung yang berada di Wilayah Pengembangan (WP) Perkotaan Manonjaya
yaitu kawasan gerakan tanah dengan luas sebesar 8.670,24 Ha, kawasan resapan air

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 23


dengan luas 1.796,47 Ha, dan kawasan sempadan sungai dengan luas sebesar 365,11
Ha.
Tabel 5. 9 Pola Ruang Kawasan Lindung Wilayah Pengembangan Perkotaan Manonjaya
N Luas(Ha
Pola Ruang Kecamatan
o )
1 Kaw. Rawan Gerakan Tanah Kecamatan Manonjaya 850,30
Kecamatan Gunungtanjung 2.921,50
Kecamatan Cineam 2.918,15
Kecamatan Karangjaya 297,36
Total Luasan 8.824,03
2 Sempadan Sungai Kecamatan Manonjaya 171,60
Kecamatan Gunungtanjung 15,41
Kecamatan Cineam 112,13
Kecamatan Karangjaya 65,97
Total Luasan 365,11
Sumber: Hasil Analisis, 2017.

5.4.2 Kawasan Budidaya


Kawasan budidaya yang berada di Wilayah Pengembangan (WP) Perkotaan
Manonjaya yaitu kawasan hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, kawasan
permukiman pedesaan, kawasan permukiman perkotaan, kawasan pertanian lahan
basah, kawasan pertanian lahan kering, kawasan LP2B, dan kawasan perkebunan
mengenai luasannya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 5. 10 Pola Ruang Kawasan Budidaya Wilayah Pengembangan Perkotaan Manonjaya


N Luas(Ha
Pola Ruang Kecamatan
o )
1 Hutan Produksi Tetap Kecamatan Cineam 105,72
Kecamatan Karangjaya 0,04
Total Luasan 105,77
2 Hutan Produksi Terbatas Kecamatan Gunungtanjung 418,48
Kecamatan Cineam 1.486,44
Kecamatan Karangjaya 1.672,48
Total Luasan 3.577,40
3 Kaw. Permukiman Pedesaan Kecamatan Manonjaya 1.193,66
Kecamatan Gunungtanjung 255,13
Kecamatan Cineam 1.435,64
Kecamatan Karangjaya 349,65
Total Luasan 3.234,08
4 Kaw. Permukiman Perkotaan Kecamatan Manonjaya 613,83
Kecamatan Cineam 111,50
Kecamatan Karangjaya 1,78

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 24

Sumber: Hasil Analisis, 2017.


N Luas(Ha
Pola Ruang Kecamatan
o )
Total Luasan 727,11
5 Kaw. Pertanian Lahan Basah Kecamatan Manonjaya 503,49
Kecamatan Gunungtanjung 374,84
Kecamatan Cineam 376,25
Kecamatan Karangjaya 297,36
Total Luasan 1.551,95
6 Kaw. Pertanian Lahan Kering Kecamatan Manonjaya 48,40
Kecamatan Gunungtanjung 58,76
Kecamatan Cineam 77,89
Kecamatan Karangjaya 82,06
Total Luasan 267,11
7 LP2B Kecamatan Manonjaya 318,29
Kecamatan Gunungtanjung 304,40
Kecamatan Cineam 215,07
Kecamatan Karangjaya 130,29
Total Luasan 968,04
8 Perkebunan Kecamatan Manonjaya 501,52
Kecamatan Gunungtanjung 419,19
Kecamatan Cineam 372,23
Kecamatan Karangjaya 70,64
Total Luasan 1.363,58
9. Perdagangan dan Jasa Kecamatan Manonjaya 79,80
Kecamatan Gunungtanjung 7,77
Kecamatan Cineam 6,97
Kecamatan Karangjaya 4,93
Total Luasan 99,47
Sumber: Hasil Analisis, 2017.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 25


Gambar 5. 9

5 - 11

PT. Daya Cipta Dianrancana


5 - 12

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.5 Rencana Kawasan Prioritas

Penetapan kawasan prioritas bertujuan untuk mengembangkan, melestarikan,


melindungi, memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan, dan/atau
melaksanakan revitalisasi di kawasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki
prioritas tinggi dibandingkan sub-sub WP yang lainnya. Penetapan kawasan prioritas
ini ditetapkan berdasarkan:
1. Tujuan Penataan Ruang WP;
2. Struktur dan Pola Ruang yang ditetapkan pada Revisi RTRW Kabupaten
Tasikmalaya;
3. Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya dalam RDTR
Kawasan Perkotaan Manonjaya;
4. Nilai penting dari bagian-bagian WP yang ada;
5. Kondisi ekonomi, sosial-budaya serta lingkungan yang ada dikawasan
prioritas; dan
6. Kondisi daya dukung dan daya tampung kawasan prioritas.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bagaimana arahan pengembangan kawasan
prioritas yang ada di Perkotaan Manonjaya, untuk lebih jelasnya dimana titik-titik
kawasan prioritas tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut.

5 - 27
PT. Daya Cipta Dianrancana

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.5.1 Kawasan Prioritas Pusat Perdagangan dan Jasa

Gambar 5. 10 Pusat Perdagangan dan Jasa

Arahan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa adalah sebagai berikut:


- Kawasan ini dilalui oleh jalan regional, sehingga perkembangan dan dinamika
pembangunan di kawasan ini relatif lebih pesar dibandingkan kawasan lainnya di
Wilayah Pengembangan Manonjaya.
- Kawasan ini akan mencakup zona-zona yang lainnya yang akan dikembangkan
dalam rangka mendorong pertumbuhan kawasan perkotaan, adanya zona pasar
tradisional sebagai pusat perdagangan hasil pengolahan pertanian di Wilayah
Pengembangan Manonjaya. Serta diperuntukan juga untuk mall/ pusat perbelanjaan
skala regional, pusat perdagangan dan jasa, sarana-sarana penunjang untuk hasil
produksi yang lainnya.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 28

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.5.2 Kawasan Prioritas Pusat Pendidikan dan Agro Industri

Gambar 5. 11 Pusat Pendidikan dan Agro Industri

Akademi yang ada dalam zona ini diantaranya:


- Akademi Perhutanan untuk memaksimalkan potensi perhutanan
- Akademi Pertanian untuk memaksimalkan potensi pertanian
- Akademi Perkebunan untuk memaksimalkan potensi perkebunan

Industri yang dimaksud adalah untuk mengolah hasil produksi petani dari potensi
pertanian dan perkebunan, sebagai sarana penunjang pengembangan industri agro.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 29

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.5.3 Kawasan Prioritas Sosial Budaya

Gambar 5. 12 Pusat KSK – Sosial Budaya Pesantren

- Adanya potensi Pondok Pesantren Miftahul Huda, yang menjadi salah satu
Kawasan Strategis Kabupaten Tasikmalaya dari sudut pandang kepentingan
sosial budaya.
- Adanya Mesjid Agung Kecamatan Manonjaya sebagai potensi cagar budaya
yang patut untuk dilestarikan.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 30

PT. Daya Cipta Dianrancana


5.5.4 Kawasan Prioritas Penataan Perumahan

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 31

PT. Daya Cipta Dianrancana


Gambar 5. 13 Program-Program Utama Penataan Prioritas Perumahan

Program-program utama penataan prioritas perumahan:


- Program pembangunan perumahan skala regional dengan fasilitas sosial dan
fasilitas umum yang berkualitas.
- Program peningkatan kualitas fasilitas sosial dan fasilitas umum perumahan
eksisting.

5.6 Rencana Program

Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota merupakan upaya perwujudan yang


dijabarkan ke dalam indikasi program utama pentaan/pengembangan kota dalam
jangka wakto perencanaan 5 (lima) tahun sampai akhir tahun perencanaan 20 (dua
puluh) tahun. Arahan pemanfaatan ruang wiilayah kota berfungsi :
a. Sebagai acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pemograman
penataan/pengembangan kota
b. Sebagai arahan untuk sektor dalam penyusunan program
c. Sebagai dasar estimasi kebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahunan
d. Sebagai dasar estimasi penyusunan program tahunan untuk setiap jangka 5
(lima) tahunan
e. Sebagai acuan bagi masyarakat dalam melakukan investasi

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.11 tentang Indikasi Program berikut.

PT. Daya Cipta Dianrancana 5 - 32

PT. Daya Cipta Dianrancana

Anda mungkin juga menyukai