A. PEMBUKAAN :
Acara dibuka oleh Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kab. Buleleng (Ir. Nyoman
Genep, MT) dan dilanjutkan oleh Kadis Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Drs Ida
Bagus Suarjana)
B. PERKENALAN FASILITATOR
Definisi Fasilitator
# Fasilitator adalah orang yang membantu sekelompok orang dalam memahami
tujuan bersama dan menyusun renvcana untuk meraih tujuan, tanpa
mengambil posisi penentu.
# Fasilitator berusaha membantu kelompok dalam mencapai konsensus, agar
tindakan dimasa depan mempunyai landasan yang kuat.
=========
NOTULENSI
C. PEMAPARAN MATERI :
Pembiayaan Sanitasi:
- Tanggung jawab semua : Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Daerah - Swasta dan Masyarakat – CSR.
Peran Pokja:
- Koordinator pembangunan sanitasi
Fungsi Pokja:
- Menyusun buku putih sanitasi
- Menyusun Strategi Sanitasi Kab/Kota
- Koordinasi pembangunan sanitasi
- Melakukan upaya penyadaran pentingnya sanitasi
- Menyampaikan keputusan Pokja ke kepada SKPD
- Mengawal pembanguan sanitasi ke depan
Keanggotan Pokja:
- Eksekutif SKPD-SKPD terkait
- Legislatif komisi kesehatan dan penyehatan lingkungan, panitia
anggaran.
- Masyarakat tokoh masyarakat, perguruan tinggi, LSM, Pers, PKK, dll.
Aktivitas Pokja (Aktivitas Teknis dan Strategis)
- Pelaksanaan Survey Sanitasi
- Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota
- Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kota
- Integrasi Program dan Kegiatan Sanitasi dalam proses Musrenbang
- Implementasi Program dan Kegiatan Pembangunan Sanitasi Kota
- Monev Program dan Kegiatan Pembangunan Sanitasi Kota.
Struktur Pokja
- Kepala Daerah – Tim Pengarah – Tim Teknis/Pelaksana
a. Buku Putih:
Hakekat dan Kegunaan:
- Hakekat : gambaran sanitasi masyarakat saat ini
- Kegunaan : baseline data kondisi sanitasi
Substansi SSK:
- Visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi
- Zona dan sistem layanan sanitasi
- Isu-isu strategis
- Strategi pembangunan sanitasi
- Program dan kegiatan
IV. TAMBAHAN
D. DISKUSI
- data sekunder
- data primer
- persepsi SKPD
Ada badan yang memfasilitasi di tiap SKPD
a. Keanggotaan Pokja yang ditunjuk harus mempunyi waktu (mau) serta mampu
dan berkomitmen
Tujuan Lokakarya
- Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan khususnya pada
level pengambil keputusan demi kelancaran pekerjaan Tim Pokja
Sanitasi Kabupaten Buleleng, pekerjaan akan tidak terasa semakin
berat manakala segala potensi yang ada bisa dimanfaatkan
- Segala macam dukungan akan diberikan kepada Pokja baik
berupa Buku-buku manual, Rapat-rapat dan pertemuan rutin
secara periodik demi pemahaman kepada Pokja dalam
penyusunan buku Putih dan Penilaian serta Pemetaan situasi
Sanitasi Kabupaten.
- Pembagian Tugas adalah sangat penting diantara para Tim Pokja,
karena disamping kesibukan tugas sehari-hari di masing-masing
SKPD agar Focus penyelesaian penyusunan Buku Putih dan SSK
bisa lebih Efektif dan efisien
Hasil Yang diharapkan
- Pokja mampu memberikan advokasi kepada SKPD terkait dengan
pembangunan sanitasi sehingga dukungan terhadap kerja Pokja
akan semakin meningkat
- Pokja bisa memahami bahwa Dalam penyusunan Buku Putih dan
SSK perlu mengutamakan Suatu tahapan Proses yang nyata,
sehingga dengan adanya kondisi yang betul-betul awal atau asli (
Existing ) maka isu-isu sanitasi akan terwujud
- Setiap anggota pokja bisa menjadi representatif dari Instansinya
MATERI SELANJUTNYA
Peserta menuliskan diatas kertas Meta Plan dan Ditempel di Kertas CD
Plano di depan kelas tentang HARAPAN terhadap PPSP dan
KEKHWATIRAN terhadap PPSP
Presentasi Kompilasi dan Analisa awal Data Sekunder tentang : Aspek Umum,
Teknis Sanitasi, dan Aspek pendukung untuk pemetaan kondisi sanitasi
Kabupaten
2. Kec Seririt
- Jumlah Peenduduk : 75.969
- Luas Wilayah : 111.78 Km2
- Jumlah KK : 20.963 KK
- Kepadatan Penduduk : 680
3. Kec Gerogak
- Jumlah Penduduk : 78.782
- Luas Wilayah : 356.57 Km2
- Jumlah KK : 22.099 KK
- Kepadatan Penduduk : 221
4. Kec Sawan
- Jumlah Penduduk : 66.521
- Luas Wilayah : 92.52 Km2
- Jumlah KK : 17.587 KK
- Kepadatan Penduduk : 719
RKTL
1. Pasca Lokakarya, Pokja akan melakukan pertemuan dengan Pemerintah
Kecamatan dan Kelurahan / Desa untuk melibatkan kader2 yang ada
dalam study EHRA
2. Akan melakukan pertemuan secara periodik minimal seminggu sekali
antara anggota Pokja dalam rangka penyusunan Buku Putih dan
melakukan studi studi lapangan
3. Akan mulai dalam penyusunan BAB I dan BAB II buku Putih dalam
Minggu kedua bulan Mei 2010
4. Akan merumuskan untuk menambah anggaran Operasional Pokja dalam
Rapat di APBD
NOTULENSI
E. PEMBUKAAN :
Acara dibuka dan dipandu oleh Kabid Ekonomi dan Penanaman Modal Bappeda, Kab.
Buleleng (Gede Suardika, SE).
F. PEMAPARAN MATERI :
G. DISKUSI/MASUKAN
Beberapa masukan yang diberikan dalam rapat ini adalah :
Dinas PU:
Daerah beresiko prioritas di Kabupaten Buleleng:
I. Celukanbawang
II. Kampung Baru, Kampung Anyar, Kaliuntu, Baktiseraga, Pemaron.
Kasubid Pengembangan Dunia Usaha dan Penanaman Modal Bappeda Kab.
Buleleng:
- Pada waktu lokakarya sudah pernah ada kesepakatan daerah beresiko
berdasarkan kesepakatan anggota rapat.
- Dana untuk jumlah daerah beresiko yang dipilih apakah mencukupi?
DKP:
Kesepakatan hari kumpul/pertemuan anggota Pokja secara periodik.
H. KESIMPULAN:
Kesimpulan akhir dari rapat ini adalah:
Kesepakatan lokasi daerah beresiko di Kabupaten Buleleng yaitu:
I. Kecamatan Buleleng, meliputi: 29 Desa/Kelurahan
II. Kecamatan Seririt, meliputi: Kel. Seririt, Desa Bubunan, Desa Pengastulan.
III. Kecamatan Gerokgak, meliputi: Desa Celukanbawang
IV. Kecamatan Sawan, meliputi Desa Sangsit.
Kekurangan data sekunder akan dikoordinasikan ke masing-masing SKPD.
Koordinasi penyusunan Buku Putih (Bab 3 – Bab 6)
Bab 3 dikoordinir oleh DKP
Bab 4 dikoordinir oleh Dinas PU
Bab 5 dikoordinir oleh Dinas Kesehatan
Bab 6 Semua SKPD
Masing-masing Bab, anggotanya mencakup seluruh Pokja.
Untuk pertemuan anggota Pokja secara periodik tetap akan disampaikan lewat
surat.
Data Primer (Studi EHRA) akan dirembugkan pada pertemuan selanjutnya.
NOTULENSI
I. PEMBUKAAN :
Acara dibuka oleh Kepala Bappeda Kab. Buleleng (Ir. Gde Darmaja, M.Si) yang
mengawali dengan pemaparan gambaran pekerjaan sanitasi secara keseluruhan
sampai proses pekerjaan penyusunan Buku Putih dan SSK yang sedang berjalan di
Kabupaten Buleleng.
K. KESIMPULAN:
Kesimpulan akhir dari rapat ini adalah:
Kesepakatan area beresiko di Kabupaten Buleleng : 26 Desa/Kelurahan.
Kesepakatan Indikator Area Beresiko Sanitasi : 9 indikator
Kesepakatan Pembobotan dari anggota Pokja
Pertemuan selanjutnya, anggota Pokja sudah memmbawa data-data sekunder
yang masih kurang.
NOTULENSI
L. PEMBUKAAN :
Acara dibuka oleh Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kab. Buleleng (Ir. Nyoman
Genep, MT) menjelaskan tentang proses-proses yang sudah dilakukan dalam
penyusunan Buku Putih dan memaparkan proses-proses selanjutnya yang akan
dilakukan.
M. DISKUSI
1. KLH 3 1 3 2
2. DPU 3 2 3 2
3. Diskes 1 2 2 1
4. DKP 3 2 2 2
5. KBPP 2 2 3 2
6. BPMPD 2 2 2 2
7. Bappeda 3 2 2 1
8. Kominfo 3 2 2 1
9. Distanak 2 2 1 1
10. Hukum 3 2 2 2
11. Hutbun 3 2 2 2
12. Ekbang 3 3 2 1
Score 3: 8 1 3 -
Score 2: 3 10 8 7
Socre 1: 1 1 1 5
Kesimpulan: Score 3 Score 2 Score 2 Score 2
Ket:
Score 3 : Resiko Sanitasi Menengah
Score 2 : Sanitasi kurang beresiko
Score 1 : Sanitasi tidak beresiko
N. PENUTUP:
Pertemuan selanjutnya, masing-masing anggota Pokja sudah membawa hasil data
persepsi SKPD yang sudah dilakukan pembobotan.
-----------
NOTULENSI
O. PEMBUKAAN :
Acara dibuka oleh Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kab. Buleleng (Ir. Nyoman
Genep, MT) yang mengawali dengan pemaparan singkat proses Penyusunan Buku
Putih yang sudah berlanjut pada pertemuan sebelumnya. Dan kemudian menjelaskan
bahwa tenaga enumerator yang akan dipakai dalam study EHRA kemungkinan akan
menggunakan tenaga Penyuluh Lapangan KB yang sudah ada di SKPD Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB-PP) serta diberitahukan
kepada anggota Pokja yang belum mengumpulkan data persepsi SKPD agar segera
mengumpulkannya.
PEMAPARAN MATERI:
Fasilitator memaparkan materi tentang Study EHRA dari pengertian, tujuan dan
manfaat, apa yang akan disurvey serta pembahasan kusioner yang memuat
mengenai aturan/tata cara bertanya yang bagus dalam pelaksanaan survey di
lapangan (Studi EHRA).
Penentuan sampling didasarkan atas 1 Kelurahan/Desa terdiri dari 8 RT yang
diambil 40 responden. Sehingga untuk wilayah Kabupaten Buleleng yang terdiri
dari 26 Desa/Kelurahan terpilih, membutuhkan 1.040 responden.
1 Kelurahan/Desa terdiri dari 2 orang tenaga enumerator, sehingga jumlah tenaga
enumerator yang dibutuhkan untuk 26 Desa/Kelurahan yaitu 52 orang.
Data entry terdiri dari 5 orang dengan asumsi 1 orang menginput ± 200 kuisioner
Kebutuhan waktu untuk pelaksanaan study EHRA ± 52 hari.
DISKUSI:
Penentuan sampling responden apakah bisa ditentukan dari data yang ada di
BPS?? Agar lebih obyektif dalam menggambarakan kondisi eksisting sanitasi di tiap
desa/kelurahan yang akan disurvey?
Penentuan sampling responden didasarkan atas penilaian kepala desa/lurah tetapi
ditentukan yang memenuhi kriteria.
Responden diharapkan merata terutama mata pencahariannya/pekerjaannya
sehingga mempermudah dalam pelaksanaan survey.
Jika ada Kelurahan/Desa yang kurang dari 8 Lingkungan, penentuan samplingnya
seperti apa? Minimal 1 Desa/Kelurahan terdiri dari 40 responden.
Tahapan kegiatan studi EHRA bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
lapangan?
Di akhir materi dan diskusi, tenaga fasilitator meminta kepada anggota Pokja untuk
memetakan permasalahan sanitasi yang ada di Kabupaten Buleleng dari segi teknis,
ekonomi, lingkungan, finansial, kelembagaan, sosial, kebijakan dan tata ruang.
Q. PENUTUP
Dalam pelaksanaan pelatihan enumerator dan data entry untuk studi EHRA,
tenaga pelatih harus didampingi ( ± 2 orang).
Koordinasi persiapan-persiapan untuk pelaksanaan study EHRA serta membentuk
Tim Panitia Kecil.
Kesepakatan penggunaan tenaga penyuluh lapangan KB sebagai tenaga
enumerator.
Tahap selanjutnya mengundang kepala desa/kelurahan untuk menentukan
responden.
=========
NOTULENSI
R. PEMBUKAAN :
Acara dibuka oleh Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kab. Buleleng (Ir. Nyoman
Genep, MT) yang memaparkan perkenalan singkat tentang Program PPSP (Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman) di Kabupaten Buleleng kepada Kepala
Desa/Lurah pada lokasi terpilih di Kabupaten Buleleng.
PEMAPARAN MATERI:
Pemaparan tentang Program PPSP (gambaran sanitasi dan responden yang dipilih)
kepada Kepala Desa/Lurah di 26 Desa/Kelurahan terpilih di Kabupaten Buleleng, yang
mencakup:
- Perkenalan singkat tentang PPSP yang mencakup 3 subsektor yaitu subsektor air
limbah, persampahan dan drainase.
- Sasaran PPSP yang mencakup:
Stop Air Besar (BAB) Sembarangan
Pengurangan timbulan sampah
Pengurangan genangan
- Pelaksanaan PPSP dengan penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi
Kota (SSK).
- Penyusunan Buku Putih Sanitasi yang merupakan gambaran karakteristik dan
kondisi sanitasi eksisting yang dicatat dari hasil pengamatan baik langsung dan tak
langsung. Pengamatan tak langsung dari data sekunder dan persepsi SKPD
(mengacu pada Tupoksi SKPD terkait tentang pembangunan SKPD). Pengamatan
langsung dengan menggunakan data primer dari Studi EHRA ( Environmental and
Health Risk Assessment)
- Survey EHRA menggunakan kuisoner/lembar pertanyaan seputar kondisi
sanitasi rumah tangga, dengan responden utama ibu rumah tangga usia, 18 - 60
tahun. Survey EHRA mencakup 26 Desa/Kelurahan di Kabupaten Buleleng yang
mencakup Kecamatan Buleleng: 20 Desa/Kelurahan, Kecamatan Seririt: 3
Desa/Kelurahan, Kecamatan Gerokgak: 1 Desa, dan Kecamatan Sawan: 2 Desa.
Responden dipilih secara acak/random, dengan kriteria umum memiliki
pengetahuan yang cukup baik tentang kondisi sanitasi di lingkungan rumah
tangganya serta kooperatif dan jujur dalam menjawab setiap pertanyaan. 1
Kelurahan/Desa terdiri dari 40 responden yang tersebar merata di Desa/Kelurahan
tersebut.
- Oleh sebab itu maka dibutuhkan partisipasi dan kerjasama dari Kepala Desa/Lurah
yang terpilih untuk memilih responden yang betul-betul mewakili sehingga
diperoleh gambaran kondisi sanitasi di wilayah tersebut secara merata.
DISKUSI:
- Kelurahan Kaliuntu:
Apakan tenaga pencacah disiapkan dahulu sebelum menentukan responden?
- Kelurahan Kampung Singaraja:
Sebaiknya ada surat untuk menentukan/menunjuk responden sebagai tertib
administrasi serta ada kriteria untuk menunjuk responden.
- Kelurahan Penarukan:
Responden yang tidak mau dicacah tolong dilaporkan ke kelurahan.
- Kelurahan Kampung Baru:
Kriteria responden dari tingkat pendidikannya bagaimana? Apakah bisa diacak?
- Pemimpin Rapat:
Tenaga Pencacah sudah disiapkan dari tenaga PL-KB dari Badan KB-PP.
Responden yang ditunjuk harus bisa mewakili kondisi sanitasi di wilayahnya.
Karena keterbatasan waktu maka langsung saja ditentukan responden
berdasarkan kesepakatan/penjelasan dalam rapat ini.
Responden bisa diacak tetapi yang betul-betul bisa mewakili kondisi sanitasi di
wilayah tersebut.
T. PENUTUP
Diminta kepada masing-masing Kepala Desa/Lurah untuk memilih 40 responden
yang bisa mewakili kondisi sanitasi di wilayahnya sehingga mendapatkan data
kondisi sanitasi yang valid.
Kesepakatan dalam pengumpulan data responden yang menyangkut nama, alamat
dan no telepon, diserahkan paling lambat Kamis, 22 Juli 2010, di Sekretariat
(Bappeda).
=========
NOTULENSI
U. PEMBUKAAN :
Acara dibuka oleh Kabid Sosbud Bappeda Kab. Buleleng (Sri Ambarawati) yang
memaparkan proses/kegiatan PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman)
di Kabupaten Buleleng yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Buleleng, mulai dari
pembentukan Pokja, pemaparan mengenai program PPSP, pengumpulan data
sekunder dan persepsi SKPD, pemaparan mengenai Studi EHRA sampai pada
pengumpulan responden dan tenaga enumerator untuk studi EHRA.
PEMAPARAN MATERI:
Pemaparan materi oleh Pokja Pusat (Bapak Dang Uro) yang memaparkan tentang :
Koordinasi KMW-Pokja Sanitasi
Gambaran tentang kegiatan PPSP, yaitu tentang kegiatan yang sudah
dilaksanakan PPSP (lokakarya penjaringan minat PPSP 2010, Pelatihan EHRA,
advokasi dan klinik PPSP di City Sanitation Summit VII di Bukit Tinggi) serta
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Orientasi hasil PPSP yaitu ownership, kualitas proses, dan kualitas produk yang
merupakan satu kesatuan.
DISKUSI:
Setelah memaparkan materi tentang PPSP maka selanjutnya dilakukan kegiatan
diskusi yang pada intinya lebih banyak merupakan sharing tentang program sanitasi
yang dilakukan tiap anggota Pokja (di SKPD).
Diskes : contoh buku putih yang masuk kriteria dan pengolahan limbah secara
komunal?
LSM : teknis rapat (pertemuan rutin)
DKP: kegiatan sanitasi yang sudah dilakukan di Kab. Buleleng (persampahan yang
sudah menerapkan konsep 3R, pegolahan limbah sanimas)
Bappeda: penggunaan data-data yang valid (akurat) ?
Kantor LH : program Adi Wiyata yang sudah dilakukan bekerjasama dengan Dinas
Pendidikan implementasi, serta air limbah IRT dan swasta yang belum ada
penanganan tempat pengolahan?
Diskopdagprin : sarana sanitasi untuk industri RT sudah pernah ada kajian
lingkungan, seperti industri tahu tempe di Kel. Kampung Baru limbah langsung
dibuang ke laut.
Bag. Hukum informasi tentang kebutuhan payung hukum.
W. PENUTUP
Acara diskusi ditutup, selanjutnya dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan oleh
anggota Pokja bersama-sama dengan Pokja Pusat dan fasilitator kabupaten dan
provinsi yaitu ke Tempat Pengomposan Sampah di Jagaraga, TPA di Bengkala,
IPAL di Bengkala, Sanimas di Kelurahan Br. Bali, lokasi genangan di Jalan Anggrek
serta permukiman kumuh di Kampung Bugis.
Kesimpulan dari pertemuan ini, Pokja pusat lebih banyak memberi masukan dan
arahan untuk kesempurnaan Buku Putih Sanitasi sehingga Buku Putih Sanitasi di
Kabupaten Buleleng yang dihasilkan layak untuk “dijual”.
=========
NOTULENSI
Acara Pelatihan dibuka oleh Kabid Sosbud Bappeda Kab. Buleleng (Sri Ambarawati)
yang memaparkan tentang gambaran umum tentang program PPSP di Kabupaten
Buleleng serta kegiatan yang sudah berjalan dan dilanjutkan dengan pemaparan
gambaran singkat pelatihan yang akan dilakukan oleh Tenaga Enumerator.
Y. PELATIHAN
Materi Pelatihan yang disampaikan pada Hari I :
1. KONTRAK BELAJAR
Disampaikan oleh Fasilitator Kabupaten (Bpk. Budi Rianto) yang memaparkan
mengenai:
Narasumber pelatihan
Kepanitiaan Pokja PPSP
Tata Tertib Pelatihan yang memuat kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan
peserta pelatihan .
Pembentukan Slogan EHRA : Energik, Humoris, Ramah dan Agresif.
Pada sesi ini juga diadakan sesi diskusi mengenai kondisi sanitasi secara umum pada
cakupan wilayahnya masing-masing.
------------
Sebelum dilakukan riview pembelajaran pada Hari I maka terlebih dahulu dilakukan
pembagian Supervisor masing-masing Tenaga Enumerator.
Setelah itu maka dilakukan riview pembelajaran Hari I yang menyangkut point-point
materi yang diterima pada pelatihan Hari I yaitu seputar aturan bertanya kuisioner.
C. PENUTUP
Acara pelatihan ditutup oleh Kepala Bappeda dengan penyampaian
beberapa kata penutup untuk tenaga enumerator serta penyerahan
sombolis surat tugas dan perelengkapan survey kepada wakil dari tenaga
enumerator.
Pembagian surat tugas dan perlengkapannya kepada tenaga enumerator
yang lainnya.
=========
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
LAPORAN
6. untuk PPSP di Kabupaten Buleleng, Tim Pokja Sanitasi sekarang ini dalam tahap
penyusunan Buku Putih.
Demikian beberapa hal yang dapat kami laporkan mohon petunjuk Bapak lebih
lanjut.
An Pelapor,
Acara Pelatihan dibuka oleh Kabid Ekonomi Bappeda Kab. Buleleng (Bpk. Gede
Suardika) yang memaparkan tentang latar belakang dan tujuan pelatihan yang akan
dilaksanakan oleh Anggota Pokja serta kegiatan tambahan yang berupa Review Buku
Putih Sanitasi Kabupaten Buleleng.
B. KEGIATAN
1. Review Buku Putih Sanitasi Kabupaten Buleleng.
Sebelum dimulai dengan acara pelatihan maka terlebih dahulu dilakukan
kegiatan Review Buku Putih Sanitasi Kabupaten Buleleng dengan
pembentukan kelompok-kelompok untuk membahas beberapa bab yang
masih belum fiks seperti:
- Bab III dikoordinir oleh DKP
Anggota : - BPMPD
- Kominfo
- Ekbang
- Bab IV dikoordinir oleh Diskes
Anggota : - PU
- KBPP
- Hutbun
- Bab V dikoordinir oleh Diskopdagprin
Anggota : - Distanak
- LH
- Bab VI dikoordinir oleh Bappeda
C. PENUTUP
Setelah acara diskusi selesai maka, pelatihan pada hari I ditutup yang selanjutnya
materi pelatihan akan dilanjutkan besoknya.
NOTULENSI
D. PEMBUKAAN :
Rapat dibuka oleh Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kab. Buleleng (Bpk. Nyoman
Genep) yang memaparkan tentang proses yang akan dilakukan selanjutnya dalam
penyusunan Buku Putih.
E. MATERI
1. Pembentukan Tim Penanggung Jawab Studi PMJK dan SSA dengan pembagian
sebagai berikut:
- Studi PMJK : BPMPD, Diskes, Dinas PU
- Studi Media Komunikasi : Diskominfo
- Keterlibatan Sektor Swasta : Diskopdagprin, Ekbang, KB-PP
2. Pembahasan bahan/kuisioner untuk Studi PMJK yang meliputi pembahasan kriteria
untuk studi PMJK seperti:
- Pemberdayaan Masyarakat:
Seberapa jauh program bisa memberdayakan masyarakat:
- Ada sosialisasi program
- Ada musyawarah membentuk program
- Pada saat pelaksanaan melibatkan masyarakat
- Ada penerima manfaat
- Tim pengelola dari masyarakat
- Ada swadaya masyarakat
Siapa yang diberdayakan dan apa tujuannya:
- Ibu Rumah Tangga/anak sekolah masyarakat miskin
- Meningkatkan derajat kesehatan pemetaan sanitasi
Apakah hanya gotong royong atau lebih dari itu
- kontribusi
Tahap apa saja masyarakat dapat berperan:
- Semua tahapan
Bagiamana kontribusi masyarakat dari program itu
- 0 < 25% : rendah
- 2 < 50% : sedang
- > 50% : tinggi
Bagaimana keberlanjutan program itu:
- Ada tujuan
- Ada kontribusi
- Ada administrasi
- Pelibatan Jender
Laki-laki dan perempuan telah diberdayakan dan dapat memberikan atau
menyampaikan pendapatnya secara seimbang:
- Prosentase kehadiran masyarakat mulai dari pelaksanaan >
30% dari undangan
- Struktur organisasi melibatkan kelompok perempuan
- Dari semua tahapan diikutsertakan.
- Pelibatan MBR/Kemiskinan
Akses, pengaruh, manfaat yang diperoleh rumah tangga miskin
- Keterlibatan masyarakat (MBR) dalam berbagai kegiatan
- Sarana dan prasarana tidak berfungsi
- Ya/tidak (prosentase kehadiran)
- Daftar hadir kerja
A. PENUTUP
Pelaksanaan studi PMJK direncanakan di Kelurahan Kampung Baru yang memiliki
program Sanimas.
Studi SSA yang melibatkan sektor swasta dilakukan melalui wawancara dengan
pengepul sampah yang berada di Kelurahan Kampung Anyar dan Penarukan.
=========
NOTULENSI
NOTULENSI
F. PEMBUKAAN :
Rapat dibuka oleh Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kab. Buleleng (Bpk. Nyoman
Genep) yang memaparkan agenda rapat yang akan dilakukan serta riview kegiatan
yang sudah dilakukan Pokja sebelumnya.
G. AGENDA RAPAT
Pada acara ini dilakukan penyempurnaan Buku Putih Sanitasi dengan
pengumpulan data-data yang masih kurang sesuai dengan hasil riview dari KMW,
diantaranya data-data:
- dana untuk sanitasi
- kualitas udara
- data persampahan (pengelola)
- data limbah cair
- masterplan drainase
- rumah potong hewan
- sentra industri kecil dan menengah
- dll
B. PENUTUP
Anggota Pokja diharapkan mengumpulkan data-data yang masih kurang sesuai
dengan bagian-bagiannya untuk penyempurnaan Buku Putih Sanitasi.
=========
NOTULENSI
H. PEMBUKAAN :
Rapat dibuka oleh Kabid Fisik dan Prasarana Bappeda Kab. Buleleng (Bpk. Nyoman
Genep) yang memaparkan agenda rapat yaitu perumusan visi dan misi sanitasi serta
persiapan konsultasi regional yang akan dilakukan di Denpasar.
I. AGENDA RAPAT
Perumusan visi dan misi kabupaten dengan penjaringan visi dan misi dari semua
anggota Pokja yang hadir, seperti:
Visi:
Dinas Komunikasi dan Informatika
Terwujudnya layanan sanitasi yang berwawasan lingkungan dengan
mengedepankan pola budaya hidup bersih dan sehat
Dinas Kesehatan
Terwujudnya lingkungan Kabupaten Buleleng yang sehat melalui
pembangunan berwawasan lingkungan yang partisipatif berlandaskan falsafah
Tri Hita Karana
Misi:
Dinas Komunikasi dan informatika
Mendorong ketersediaan sarana dan prasarana dalam mendukung layanan
sanitasi.
Dinas Kesehatan
Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui penjaringan aspirasi,
pemberdayaan kesehatan jender dan kebersamaan dalam pembangunan
sanitasi
Meningkatkan ualitas lingkungan melalui pembangunan sarana prasarana
air bersih, air limbah, sampah dan drainase.
Kesepakatan:
Visi: “Terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat berdasarkan falsafah Tri
Hita Karana”
Misi:
1. Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan
2. Meningkatkan cakupan pelayanan air limbah
3. Meningkatkan cakupan pelayanan drainase
C. PENUTUP
a. Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten dimasukkan dalam Buku Putih Sanitasi di Bab IV
b. Rapat Konsultasi Regional rencananya akan dilakukan Senin, 28 Nopember 2010
=========
NOTULENSI
A. PEMBUKAAN :
Rapat dibuka oleh PPTK Kegiatan PPSP (Ibu Era Oktarini) yang memaparkan agenda
rapat mengenai hasil konsultasi regional (pembahasan Buku Putih Sanitasi).
B. AGENDA RAPAT
Pembahasan bab-bab dalam Buku Putih Sanitasi yang perlu direvisi dan
pembagian tugas untuk tiap-tiap anggota Pokja dalam merevisi. Tiap bab
dikoordinir oleh satu anggota Pokja, seperti:
Bab 1 – Bappeda
Bab II – Bappeda
Bab III – DKP
Bab IV – Dinas Kesehatan
Bab V – Diskopgaprin
Bab VI – Bappeda
Masing-masing Bab ini tetap dibantu oleh anggota Pokja yang lain.
Pembahasan mengenai penyusunan SSK
Penyusunan SSK dikoordinir oleh anggota Pokja dari Dinas PU dan dibantu ioleh
angota Pokja yang lainnya.
D. PENUTUP
Mengingat waktu yang sangat singkat dalam pengumpulan Buku Putih maka revisi
Buku Putih Sanitasi dan penyusunan SSK harus dilaksanakan secepatnya oleh anggota
Pokja sesuai dengan pembagian tugas yang telah diputuskan bersama.