DISUSUN OLEH
PUSPITA 12100111038
PRESEPTOR
DR. H. DADAN SUSANDI, SpOG
Presentasi bokong atau yang lebih dikenal dengan letak sungsang merupakan
kelainan presentasi yang paling sering ditemukan. Angka kejadiannya sekitar 3-4 %
dari kehamilan(2). Letak sungsang banyak terdapat pada kehamilan muda dan lebih
banyak pada primigravida. Letak sungsang merupakan salah satu penyebab terjadinya
persalinan yang sulit yang ditandai adanya hambatan kemajuan dalam persalinan (1).
Scheer&Nubar melaporkan 16% kejadian letak sungsang pada usia kehamilan 32
minggu, menurun hingga 7% pada usia kehamilan 38 minggu dan 5% pada usia
kehamilan 40 minggu(3).Sembilan puluh tujuh persen dari bayi aterm dilahirkan
dengan kepala dahulu. Umumnya, saat parturien, fetus yang telah mempunyai
presentasi kepala akan menetap hingga lahir, bila terjadi letak sungsang, kemungkinan
untuk berputar masih mungkin namun pada beberapa penelitian, sekitar 80% akan
menetap letak sungsang.
Kematian anak pada letak sungsang kurang lebih 14% (1). Kematian perintal
meningkat 2-4 kali lipat pada letak sungsang tanpa dipengaruhi oleh cara persalinan. .
Letak sungsang mempunyai morbiditas dan mortalitas yang tinggi, karena resiko
untuk prematuritas, malformasi congenital dan asfiksia neonatal dan trauma sangat
tinggi. Letak sungsang mempunyai kesulitan dalam penanganan dan harus
diinformasikan pada tindakan prenatal, intrapartum dan neonatal.
BAB II
PERSENTASI BOKONG
2.1 Definisi
Persentasi bokong didefinisikan sebagai letak memanjang dengan bokong
(1)
sebagai bagian yang terendah . Saat kehamilan janin dikatakan letak sungsang bila
janin tersebut mempunyai presentasi bokong atau kaki pada bagian terbawah dari
uterus dan kepala berada di fundus dari uterus.
2.2 Klasifikasi
persentasi dibagi menjadi(3) :
1. Persentasi bokong murni (frank breech), yaitu paha dalam posisi fleksi dan
tungkai bawah dalam keaadaan ekstensi di depan badan.
2. Persentasi bokong kaki (complete breech), yaitu paha fleksi di abdomen dan
tungkai bawah terletak di atas paha.
3. Letak kaki (footling breech/incomplete breech), yaitu salah satu atau kedua
kaki terletak sebagai bagian yang terendah. Variasi persentasi bokong dapat
dilihat pada gambar 2.1.
2.4 Diagnosis
2.4.1 Pemeriksaan Luar
Letak sungsang dapat ditemukan pada pemeriksaan prenatal oleh dokter atau
bidan saat memeriksa abdomen ibu. Kepala bayi terasa didaerah fundus uterus
dirasakan keras, bulat, dan melenting kesana kemari diantara tangan pemeriksa. Dari
anamnesis juga dapat ditemukan ibu merasakan gerakan bayi lebih sering dibawah
pelvis atau bahkan dekat rektum atau kandung kemih.
Berdasarkan pemeriksaan Leopold akan teraba bagian keras, bundar, dan
melenting pada fundus uteri. Punggung anak dapat diraba pada salah satu sisi perut
dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Di atas simfisis, akan teraba
bagian yang kurang bundar dan lunak. Bunyi jantung terdengar pada punggung anak
setinggi pusat(1). Gambar pemeriksaan leopold dapat dilihat pada gambar 2.2.
Pada pemeriksaan dalam, jika pembukaan sudah besar dapat teraba tiga
tonjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os sacrum, sedangkan os
scrum dapat dikenal sebagai tulang yang meruncing dengan deretan prosesus spinosus
ditengah-tengah tulang tersebut(1).
Antara tiga tonjolan tulang tadi dapat diraba anus dan genitalia anak.
Persentasi bokong harus dibedakan dari muka karena pada letak muka jika caput
succedaneum besar, muka dapat disangka bokong karena kedua tulang pipi dapat
menyerupai tubera ossis ischii, dagu menyerupai ujung os sacrum, sedangkan mulut
di sangka anus. Yang menentukan ialah bentuk os sacrum yang mempunyai deretan
prosesus spinosus yang disebut krista sakralis medialis (1). Akan tetapi petunjuk yang
lebih tepat bisa diperoleh berdasarkan lokasi sakrum dan prosesus spinosus.3
Pada letak bokong kaki, teraba kaki di samping bokong. Perbedaan kaki dan
tangan(1) :
1. Pada kaki ada calcaneus, jadi ada tiga tonjolan tulang, yaitu mata kaki dan
calcaneus, sedangkan pada tangan hanya ada mata dipergelangan tangan.
2. Kaki tidak dapat diluruskan terhadap tungkai, selalu ada sudut.
3. Jari kaki jauh lebih pendek dari telapak kaki.
2.5 Penatalaksanaan
2.5.1 Penatalaksanaan antepartum
Apabila telah ditegakkan diagnosis sungsang, seorang ibu harus diobservasi
apakah terjadi versi spontan menjadi presentasi kepala. Apabila posisi sungsang tetap
bertahan diatas usia kehamilan 36 minggu maka perlu dipertimbangkan untuk
dilakukan versi luar.
Tabel. Kriteria persalinan pervaginam atau seksio sesaria pada letak sungsang
Persalinan Pervaginam Seksio Sesaria
- Letak sungsang bokong murni - Berat janin >3500 gr
- Umur kehamilan >=34 minggu - Ukuran pelvis yang sempit atau
Perbatasan
- Taksiran berat badan janin 2000 – - Kepala janin yang defleksi atau
3500 gr Hiperekstensi
- Kepala janin fleksi - Pecah ketuban yang lama
- Ukuran pelvis yang memadai - Bagian bawah janin yang tidak
Engaged
- Tidak ada indikasi ibu maupun anak - Primi tua
untuk seksio sesaria
- Janin yang preamatur (umur
kehamilan 25-34 minggu)
- Presentasi kaki
Selain kriteria diatas, kita juga perlu menilai skor Zatuchni-Andros yang berisi
penilaian dari 6 variabel klinis yang dibuat pada saat pasien masuk rumah sakit untuk
prediksi keberhasilan letak sungsang pervaginam
Tabel Zatuchni Score
Faktor Skor
0 1 2
Paritas 0 1 -
Umur kehamilan (minggu) 39 38 37
Taksiran berat janin >3600 3000-3600 <3000
Persalinan sungsang terdahulu Tidak pernah 1 2 atau lebih
Dilatasi (cm) 2 3 4
Station -3 -2 -1
Mekanisme Persalinan
Sebagaimana persalinan normal pada posisi kepala, kontraksi uterus
terjadi secara teratur dan bertambah kuat akan menyebabkan serviks menjadi
tipis dan membuka. Pada letak sungsang bokong bayi adalah bagian terendah
yang akan turun ke rongga pelvis dan memasuki vagina. Pada awal persalinan,
bayi secara umum berada pada posisi oblique, menghadap ke arah kanan
maupun kiri dari punggung ibu. Sebagaima ukurang bokong bayi sama dengan
kepalanya. Penurunannya pun sama sehingga keterlambatan penurunan
merupakan tanda cardinal adanya kemungkinan keadaan bahaya. Untuk
memulai proses persalinan, dibutuhkan terjadinya rotasi internal.
2.6 Komplikasi
Anoksia
Kompresi dan prolaps pada tali pusat mungkin berhubungan dengan
persalinan letak sungsang terutama pada letak sungsang presentasi bokong-
kaki dan letak kaki. Kompresi dari tali pusat yang prolaps dapat terjadi selama
kontraksi uterus yang menyebabkan deselerasi yang sedang sampai berat dari
denyut jantung yang pada akhirnya akan menyebabkan anoksia atau kematian
janin.
Luka persalinan
Insidensi terjadinya trauma lahir selama persalinan letak sungsang
pervaginam 13 kali lebih tinggi dibanding presentasi kepala. Jenis luka
perinatal yang pernah dilaporkan selama persalinan sungsang diantaranya
robeknya tentorium cerebelum, sefal hematom, brachial palsy, fraktur tulang
panjang dan rupturnya otot sternocleidomastoideus. Persalinan sungsang
pervaginam juga penyebab utama perlukaan terhadap kelenjar adrenal, hepar,
anus, genital, tulang belakang dan sendi panggul bayi.
Prolaps tali pusat
Hal ini mungkin terjadi pada complete, footling maupun kneeling
breech. Hal ini disebabkan bagian terendah dari bayi tidak semua mengisi
ruangan saat pembukaan serviks. Saat cairan ketuban pecah, tali pusat akan
mudah turun dan terkompresi sehingga menyebabkan penurunan jumlah
oksigen yang masuk ke janin. Kejadian prolaps ini hanya 0,5% pada posisi
frank breech, 4-6% pada complete breech dan 15-18% pada incomplete
breech.
2.7 Prognosis
Bagi ibu pada letak sungsang tidak banyak berbeda dengan prognosis pada
letak kepala, mungkin ruptur perineum lebih sering terjadi. Sebaliknya, prognosis
bagi anak dengan letak sungsang lebih buruk terutama jika anaknya besar dan ibunya
seorang primigravida. Kematian anak dengan letak sungsang kurang lebih 14%, jika
kematian karena prematuritas dikurangi, kematian anak dengan letak sungsang tetap 3
kali lebih besar daripada kematian anak letak kepala.
2.6 Komplikasi
Anoksia
Kompresi dan prolaps pada tali pusat mungkin berhubungan dengan
persalinan letak sungsang terutama pada letak sungsang presentasi bokong-
kaki dan letak kaki. Kompresi dari tali pusat yang prolaps dapat terjadi selama
kontraksi uterus yang menyebabkan deselerasi yang sedang sampai berat dari
denyut jantung yang pada akhirnya akan menyebabkan anoksia atau kematian
janin. .(3)
Luka persalinan
Insidensi terjadinya trauma lahir selama persalina letak sungsang
pervaginam 13 kali lebih tinggi dibanding presentasi kepala. Jenis luka
perinatal yang pernah dilaporkan selama persalinan sungsang diantaranya
robeknya tentorium cerebelum, sefal hematom, brachial palsy, fraktur tulang
panjang dan rupturnya otot sternocleidomastoideus. Persalinan sungsang
pervaginam juga penyebab utama perlukaan terhadap kelenjar adrenal, hepar,
anus, genital, tulang belakang dan sendi panggul bayi. .(3)
2.7 Prognosis
Bagi ibu pada letak sungsang tidak banyak berbeda dengan prognosis pada
letak kepala, mungkin ruptura perineum lebih sering terjadi. Sebaliknya, prognosis
bagi anak dengan letak sungsang lebih buruk terutama jika anaknya besar dan ibunya
seorang primigravida. Mortalitas perinatal : kematian perinatal 13 kali lebih tinggi
daripada kematian perinatal pada presentasi kepala. Morbiditas perinatal : 5-7 kali
lebih tinggi daripada presentasi kepala.
Kematian anak dengan letak sungsang kurang lebih 14%, jika kematian karena
prematuritas dikurangi, kematian anak dengan letak sungsang tetap 3 kali lebih besar
daripada kematian anak letak kepala. Gambaran ini dipengaruhi usia kehamilan, berat
janin dan jenis presentasi bokong. Sebab utama kematian perinatal pada presentasi
bokong : hipoksia, trauma persalinan, prematuritas dan kelainan kongenital. Kelainan
kongenital terdapat 6-18% pada presentasi bokong, dibandingkan 2-3% pada
presentasi kepala.
Penyebab kematian anak pada letak sungsang :
1. Setelah tali pusat lahir, kepala anak mulai masuk kedalam rongga panggul,
sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga,
bahwa kepala harus lahir dalam 8 menit setelah tali pusat lahir, supaya
anak dapat lahir selamat.
2. Pada letak sungsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan
dengan cepat.
3. Dapat terjadi kerusakan tulang belakang karena tarikan badan anak.
4. Pada letak sungsang lebih sering terjadi tali pusat menumbung, karena
bagian depan anak kurang baik menutup bagian bawah rahim.
Selain itu, angka kesakitan pada bayi juga tinggi, karena mungkin
terjadi fraktur dari humerus atau clavicula pada waktu melahirkan lengan,
paralisis lengan karena tekanan atau tarikan pada pleksus brachialis pada
waktu melahirkan kepala dengan cara Mauriceau. .(1)
2.8 Versi
Versi merupakan prosedur yang digunakan untuk mengubah letak bokong
menjadi letak kepala atau sebaliknya.