Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
2
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
c. Bagi Puskesmas
Dengan adanya PKPA di puskesmas dapat membantu meringankan kerja
dari pegawai puskesmas dengan bantuan tenaga mahasiswa.
3
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
5
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
Pada awal pendiriannya, Puskesmas Beji hanya memiliki poli BP, gigi, dan
rawat jalan saja. Dan sebagai Kepala Puskesmas pertama yang menjalankan
kegiatan puskesmas adalah dr. Eko Wardoyo.
Kegiatan Puskesmas Beji pada awal pendiriannya mempunyai poli BP,
gigi, dan rawat jalan. Puskesmas Beji mulai menjadi Puskesmas rawat inap
walaupun dengan prasarana atau peralatan yang dirasa kurang.
1. Pimpinan/Kepala Puskesmas Beji tahun 1994-2000 dr.Eko Wardoyo
2. Pimpinan/Kepala Puskesmas Beji tahun 2007-2010 dr. Soehariono
3. Pimpinan/Kepala Puskesmas Beji tahun 2010-2017 dr.Y.B.Hardjono
Priyadi Soenardi, SH
Kesehtan Jiwa
PROMKES Termasuk UKS Pemeriksaan Umum Bidan Desa
Ika C., AMK Torongrejo
Anisa K.H., Amd. Keb., SKM Mustafiah, AMK
Yulia A, Amd.Keb
UKGM David, Amd.Kep
Kesehatan Gigi & Mulut
Susiati
drg. Margie B. 6
UGD
Kamid, Amd.Kep
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
UKS
Nina P., Amd.Keb Bidan Desa
Mojorejo
KESTRAD
KIA-KB Sunarti, Amd.Keb
Ika C., AMK Maftuh Z., Amd.Kep
Muth,ah, Amd.Keb
Gizi
Kesehatan Indra
Persalinan
Mustafiah, AMK PPD Desa
Iswadi, AMD
Jatu Permana, Amd.Keb
Beji
Lailatul, SKM
Laboratorium
Surveilans & Pend.
PERKESMAS JEJARING
Epidemiologi Suswanti A.
TERMASUK Maria M., S.Kep.Ners
Vivid, Amd.Kep
TB
PTM
Ani, S.Kep.Ners
Marta Ike, AMK
ISPA
Bencana Vivid, Amd.Kep
7
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN
R.FARMASI
Yulita Minggareni, S.Farm., Apt.
PELAKSANA
Yunita Arlini
PEMBANTU
PELAKSANA
Nila Sandia
2.5 Visi, Misi, Tata Nilai, Motto serta Janji Layanan Puskesmas Beji
2.5.1 Visi Puskesmas Beji
Puskesmas Beji menjadi puskesmas yang unggul, bermutu dan
berkembang bersama masyarakat yang mandiri dalam kesehatan dengan
berorientasi pada kepuasan pengguna.
2.5.2 Misi Puskesmas Beji
- Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
- Memberdayakan seluruh komponen pendukung pembangunan
kesehatan melalui kerjasama lintas sektor dan lintas program.
- Memberikan pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau di
puskesmas, polindes, dan ponkesdes untuk seluruh lapisan masyarakat.
- Menyelenggarakan sistem informasipuskesmas yang tepat dan bermutu.
8
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
9
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
10
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
11
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
12
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
13
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
14
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
molar 3 5.000
g. Tumpatan gigi sementara 15.000
h. Tumpatan gigi tetap dengan amalgam 75.000
i. Tumpatan gigi tetap dengan komposit 10.000
j. Perawatan syaraf gigi 10.000
k. Pembersihan karang gigi per regio
Tindakan medis/gawat darurat non operatif
a. Tindakan kecil 7.500
b. Tindakan sedang 30.000
c. Tindakan besar 50.000
Tindakan medis/gawat darurat operatif
5.
a. Tindakan kecil 60.000
b. Tindakan sedang 300.000
c. Tindakan sedang dengan keahlian khusu 1.000.000
d. Tindakan besar 1.500.000
e. Tindakan luka/jahitan 5.000
Pelayanan rawat sehari
6.
Pemeriksaan dan pengobatan tanpa tindakan 20.000
Persalinan normal ditolong tenaga bidan
Persalinan normal ditolong tenaga dokter 350.000
Persalinan normal ditolong tenaga dokter spesialis 450.000
Persalinan tak normal tanpa alat ditolong tenaga dokter 550.000
7.
600.000
spesialis
Persalinan tak normal dengan alat ditolong tenaga
750.000
dokter spesialis
8. Perawatan Neonatal
a. Kelas Utama
Perawatan Neonatal per hari 40.000
15
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
16
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
17
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
18
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
Setiap poli atau ruangan yang telah mendapatkan barang baru melakukan
pencatatan di buku sediaan farmasi
2.10.4 Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan
suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar aman
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap
terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar
mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.
20
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
21
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
22
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
Medis Habis Pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub
unit/satelit farmasi Puskesmas dan jaringannya.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi sub unit
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu,
jumlah dan waktu yang tepat. Sub-sub unit di Puskesmas dan jaringannya antara
lain:
a. Ruang farmasi
b. UGD
c. PONED
d. Poli KIA
e. Poli Gigi
f. Imunisasi
Pada Puskesmas Beji apabila ada permintaan dari puskesmas pembantu
atau ruang farmasi perihal obat atau BMHP maka akan melakukan dengan cara
menulis obat pada buku buku permintaan obat.
2.10.6 Pemusnahan dan Penarikan
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis
Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penarikan sediaan farmasi
yang tidak memenuhi standar/ketentuan peraturan perundang-undangan
dilakukan oleh pemilik izin edar berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM
(mandatory recall) atau berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar
(voluntary recall) dengan tetap memberikan laporan kepada Kepala BPOM.
Penarikan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan terhadap produk yang izin
edarnya dicabut oleh Menteri. Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai bila:
o Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
o Telah kadaluwarsa
o Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
atau kepentingan ilmu pengetahuan dan/atau
o Dicabut izin edarnya.
Tahapan pemusnahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
terdiri dari:
23
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
Membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
akan dimusnahkan.
Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan.
Mengkoordinasikan jadwal, metode, dan tempat pemusnahan kepada
pihak terkait.
Menyiapkan tempat pemusnahan
Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan
serta peraturan yang berlaku.
Pada Puskesmas Beji terhadap obat yang melebihi masa kadaluwarsa
atau rusak dilakukan pencatatan dan disimpan sementara di gudang khusus obat
kadaluwarsa yang ada di puskesmas dan diberi label “OBAT
KADALUWARSA”. Kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Batu dan
obat tersebut dimusnahkan oleh Dinas Kesehatan Kota Batu.
Untuk pemusnahan resep dikumpulkan setiap 5 tahun sekali. Pada resep
narkotika psikitropika cara pemusnahannya dihitung per resep, dibuat berita
acara, kemudian dikumpulkan ke Dinas Kesehatan Kota Batu. Untuk resep obat
keras di timbang semua lalu di kumpulkan ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
2.10.7 Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai
dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar. Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari:
a. Pengendalian persediaan
b. Pengendalian penggunaan
c. Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa
2.10.8 Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai, baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang diterima,
disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan
lainnya. Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
24
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
25
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
Tanda stiker lingkaran dengan warna orange yang berarti bahwa obat
tersebut dengan kategori mendekati 3 bulan dari masa kadaluwarsa.
Tanda stiker lingkaran dengan warna hijau yang berarti bahwa obat
tersebut dengan kategori mendekati 3 bulan dari masa kadaluwarsa.
26
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
27
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Tujuan dari PIO adalah untuk:
o Menyediakan informasi mengenai Obat kepada tenaga kesehatan
lain di lingkungan Puskesmas, pasien dan masyarakat
o Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang
berhubungan dengan Obat (contoh: kebijakan permintaan Obat oleh
jaringan dengan mempertimbangkan stabilitas, harus memiliki alat
penyimpanan yang memadai)
o Menunjang penggunaan Obat yang rasional
Kegiatan di PIO:
o Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara
pro aktif dan pasif
o Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui
telepon, surat atau tatap muka
o Membuat buletin, leaflet, label obat, poster, majalah dinding dan
lain- lain
o Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat
inap, serta masyarakat
o Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga kefarmasian
dan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai
o Mengoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan Pelayanan
Kefarmasian.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
o Sumber informasi Obat.
o Tempat
o Tenaga
o Perlengkapan
2.11.3 Konseling
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan
rawat inap, serta keluarga pasien. Tujuan dilakukannya konseling adalah
memberikan pemahaan yang benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga
pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama
28
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
29
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
30
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
31
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
32
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
33
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
34
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
BAB III
KEGIATAN PKPA
35
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
36
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
37
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
38
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
b. Diare
Pemateri penyuluhan disampaikan oleh Lina Fitrianidiah. Penyuluhan
dilakukan pada hari Selasa, 30 Oktober 2018 pada pukul 10.30 WIB dengan
target sasaran adalah siswa kelas IV SD Beji 1.
Metode yang digunakan adalah presentasi dan ada sesi tanya jawab.
Kemudian media yang digunakan adalah menggunakan Leafleat. Kegiatan
yang dilakukan yaitu:
Pembukaan (2 menit)
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Menyebutkan materi penyuluhan
Pelaksanaan (10 menit)
- Menjelaskan Pengertian Diare
- Menjelaskan satu per satu Penyebab Diare
- Menjelaskan Obat yang digunakan untuk Diare
Sesi Tanya Jawab (5 menit)
Kriteria Evaluasi dari penyuluhan tersebut adalah:
Evaluasi Proses
5. Siswa bersemangat & antusias terhadap penyuluhan yang
dilakukan
6. Peserta aktif bertanya kepada pemateri
7. Peserta aktif menjawab pertanyaan dari pemateri penyuluh
8. Pemateri penyuluhan menjawab pertanyaan
Evaluasi Hasil
Para Siswa mampu memahami tentang Penggunaan Obat Diare.
39
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
c. Diabetes Melitus
Pemateri penyuluhan disampaikan oleh Nuradria Nazala. Penyuluhan
dilakukan pada hari Jumat, 02 November 2018 pada pukul 06.30 WIB
dengan target sasaran adalah Prolanis yang mengikuti acara senam pagi di
Puskesmas Beji.
Metode yang digunakan adalah presentasi dan ada sesi tanya jawab.
Kemudian media yang digunakan adalah menggunakan Leafleat. Kegiatan
yang dilakukan yaitu:
Pembukaan (2 menit)
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Menyebutkan materi penyuluhan
Pelaksanaan (10 menit)
- Menjelaskan Pengertian Diabetes Melitus
- Menjelaskan Gejala Diabetes Melitus
- Menjelaskan Komplikasi yang timbul akibat Diabetes Melitus
- Menjelaskan Obat yang digunakan untuk diabetes Melitus
Sesi Tanya Jawab (5 menit)
Kriteria Evaluasi dari penyuluhan tersebut adalah:
Evaluasi Proses
1. Pasien prolanis bersemangat & antusias terhadap penyuluhan yang
dilakukan
2. Peserta aktif bertanya kepada pemateri
3. Peserta aktif menjawab pertanyaan dari pemateri penyuluh
40
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
41
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
42
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
43
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
Evaluasi Hasil
Pasien mampu memahami tentang Penggunaan Obat
44
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
c. Penggunaan Antibiotik
Pemateri penyuluhan disampaikan oleh Nuradria Nazala.
Penyuluhan dilakukan pada hari Senin, 29 Oktober 2018 pada pukul 08.30
WIB dengan target sasaran adalah pasien yang berada di ruang tunggu
Puskesmas Beji.
Metode yang digunakan adalah presentasi dan ada sesi tanya
jawab. Kemudian media yang digunakan adalah menggunakan Leafleat.
Kegiatan yang dilakukan yaitu:
45
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
Di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji Kota Batu
Program Studi Apoteker Universitas Muhammadiyah Malang
Pembukaan (2 menit)
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Menyebutkan materi penyuluhan
Pelaksanaan (10 menit)
- Menjelaskan mengenai Golongan Obat dan Logo Obat
- Menjelaskan satu per satu Penggunaan Obat yang baik dan Benar
Sesi Tanya Jawab (5 menit)
Kriteria Evaluasi dari penyuluhan tersebut adalah:
Evaluasi Proses
1. Pasien prolanis bersemangat & antusias terhadap penyuluhan yang
dilakukan
2. Peserta aktif bertanya kepada pemateri
3. Peserta aktif menjawab pertanyaan dari pemateri penyuluh
4. Pemateri penyuluhan menjawab pertanyaan
Evaluasi Hasil
Pasien mampu memahami tentang Penggunaan Antibiotik
46