Bab III Profil Wilayah

Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi Di Kelurahan Laporan
Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Akhir
Bab
Gambaran Umum Wilayah 3
3.1 Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan

Juhut Kabupaten Pandeglang
Kawasan Karang Tanjung bagian dari wilayah Kecamatan Karang Tanjung. Wilayah
Kecamatan Karang Tanjung secara geografis terletak antara 6°17' Lintang Selatan dan
10608’ Bujur Timur dengan luas daerah 19,07 km² atau sebesar 0,7 % dari luas
Kabupaten Pandeglang.
3.1.1 Lokasi Permukiman Kumuh Berdasarkan SK Bupati
Berdasarkan Surat Keterangan (SK) Bupati Kabupaten Pandeglang Nomor 660/Kep.145-

Huk/015 tentang Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kabupaten
Pandeglang, pada tanggal 03 Maret 2015 ditetapkan Lokasi Perumahan dan Permukiman
Kumuh yang berjumlah 17 (tujuh belas) lokasi salah satunya berada di Kampung Cinyurup
Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung Kabupaten Pandeglang. Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
1|Bab III Profil Wilayah

Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh Berdasarkan

SK Bupati Pandeglang Nomor 660/Kep.145-Huk/015 Tahun 2015
Luas
No Lokasi Kawasan Keterangan
(Ha)
Desa Panimbangjaya, Kecamatan
1 32,26 Kawasan permukiman nelayan
Panimbang
Kampung Cikadu, Desa Tanjungjaya,
2 12,00 Kawasan permukiman penunjang pariwisata
Kecamatan Panimbang
Kampung Cinyurup, Kelurahan Juhut,
3 14,00 Kawasan permukiman penunjang peternakan
Kecamatan Karangtanjung
4 Desa Banjarmasin, Kecamatan Carita 10,37 Kawasan permukiman nelayan
5 Desa Carita, Kecamatan Carita 12,00 Kawasan permukiman nelayan
6 Desa Labuan, Kecamatan Labuan 3,35 Kawasan permukiman nelayan
7 Desa Teluk, Kecamatan Labuan 10,86 Kawasan permukiman nelayan
8 Desa Cigondang, Kecamatan Labuan 3,12 Kawasan permukiman nelayan
9 Desa Caringin, Kecamatan Labuan 1,93 Kawasan permukiman nelayan
10 Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan 12,00 Kawasan permukiman penunjang pariwisata
11 Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran 12,00 Kawasan permukiman penunjang pertanian
12 Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi 16,57 Kawasan permukiman nelayan
13 Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang 29,45 Kawasan permukiman penunjang pertanian
14 Desa Sobang, Kecamatan Sobang 4,01 Kawasan permukiman penunjang pertanian
15 Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik 12,00 Kawasan permukiman nelayan
16 Desa Tanjungan, Kecamatan Cikeusik 1,70 Kawasan permukiman penunjang pariwisata
17 Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik 14,00 Kawasan permukiman penunjang pertanian
Total Luas Kawasan Kumuh Pandeglang 201,62
Sumber: SK Bupati Pandeglang Nomor 660/Kep.145-Huk/015 tentang Lingkungan Perumahan dan Permukiman
Kumuh di Kabupaten Pandeglang
Gambar 3.1
Kawasan Kumuh Kabupaten Pandeglang Berdasarkan SK Bupati Pandeglang
Sumber: Hasil Survei Instansional, 2018

Gambar 3.2
Grafik Luas Kawasan Permukiman Kumuh Pandeglang
Sumber: Tim Penyusun, 2018
3.1.2 Orientasi Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Kampung Cinyurup berada di Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten

Pandeglang. Kampung Cinyurup dilintasi oleh jalan kabupaten yang menghubungkan
Kampung Cinyurup dengan pusat Kabupaten Pandeglang. Jalan lokal dan jalan lingkungan
di Kampung Cinyurup berfungsi menghubungkan antar RT.
Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut memiliki lokasi strategis yang dekat dengan pusat
Kota Pandeglang dan Ibukota Provinsi Banten sebagai berikut.
 Jarak antara Kampung Cinyurup dengan pusat Kota Pandeglang adalah 3,3 Km
 Jarak antara Kampung Cinyurup dengan Ibukota Provinsi Banten adalah 27,7 Km
 Jarak antara pusat Kota Pandeglang dengan Ibukota Provinsi Banten adalah 24,4 Km
Selengkapnya mengenai kawasan perencanaan dapat dilihat pada Gambar 3.3 dan
Gambar 3.4.

Gambar 3.3
Peta Orientasi Perencanaan

Gambar 3.4
Peta Sebaran Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup Berdasarkan SK Bupati

3.1.3 Tipologi Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Kawasan kumuh Kampung Cinyurup, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung,

Kabupaten Pandeglang berada di perbukitan Gunung Karang. Tipologi kawasan kumuh
yang berada di kawasan perbukitan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh sebagai berikut.
Tabel 3.2
Kriteria Tipologi Kawasan
No Tipologi Batasan
Perumahan kumuh dan
Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di
1 permukiman kumuh di atas
atas air, baik daerah pasang surut, rawa, sungai ataupun laut.
air
Perumahan kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di
2 permukiman kumuh di tepi tepi badan air (sungai, pantai, danau, waduk, dsb) namun
air berada diluar Garis Sempadan Badan Air.
Perumahan kumuh dan
Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di
3 permukiman kumuh di
daerah dataran rendah dengan kemiringan lereng < 10%
dataran
Perumahan kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di
4 permukiman kumuh di daerah dataran tinggi dengan kemiringan lereng > 10% dan <
perbukitan 40%
Perumahan kumuh dan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang terletak di
5 permukiman kumuh di daerah rawan bencana alam, khususnya bencana alam tanah
daerah rawan bencana longsor, gempa bumi dan banjir
Sumber: Lampiran 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018
tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
3.1.4 Proses Verifikasi Kawasan Kumuh
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh, maka tahapan verifikasi yang dilakukan untuk
menentukan kawasan kumuh Kampung Cinyurup adalah sebagai berikut:
I. Bagan Alir Penetepan Lokasi
Proses penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh terdiri dari
identifikasi lokasi kumuh yang kemudian akan diberikan penilaian lokasi kawasan
termasuk kumuh atau tidak. Identifikasi lokasi kumuh didasarkan pada identifikasi
satuan perumahan dan permukiman, identifikasi lokasi kekumuhan, identifikasi
legalitas tanah, dan identifikasi pertimbangan lain. Selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 3.3.

II. Prosedur Pendataan
Prosedur pendataan dilakukan dengan melibatkan instansi kecamatan/distrik,

kelurahan/desa, hingga rukun wilayah (RW), dan masyarakat pada lokasi yang
terindikasi sebagai perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Partisipasi masyarakat dalam pendataan dilakukan dengan melakukan pengisian

format isian identifikasi lokasi yang disebarkan dan dikumpulkan oleh ketua RW.
Setelah dilakukan pengisian, format isian identifikasi lokasi dikumpulkan dan
dilakukan rekapitulasi pada tingkat RW, dilanjutkan dengan rekapitulasi pada tingkat
kelurahan/desa, rekapitulasi pada tingkat kecamatan/distrik, hingga rekapitulasi
pada tingkat kabupaten/kota. Dengan prosedur pendataan seperti ini diharapkan
hasil pendataan akan memiliki validitas dan akurasi yang tepat. Secara skematis,
prosedur pendataan perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagaimana telah
dijelaskan di atas dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5
Skema Penetapan Lokasi
Sumber: Lampiran 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh

Gambar 3.6
Prosedur Pendataan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Sumber: Lampiran 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2018
tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Untuk mendukung prosedur pendataan, pemerintah daerah menyiapkan prosedur

pendataan dan format isian identifikasi lokasi perumahan kumuh dan permukiman
kumuh.
III. Identifikasi Lokasi
Proses identifikasi lokasi diawali dengan

mengidentifikasi lingkup perumahan dan
permukiman dengan menentukan Satuan
Perumahan dan Permukiman. Penentuan satuan
perumahan dan permukiman formal dan
penentuan satuan perumahan dan permukiman
swadaya dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut:
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan

berdasarkan formula penilaian tersebut di atas,
selanjutnya lokasi perumahan kumuh dan
Gambar 3.7 Ilustrasi Perumahan
permukiman kumuh dapat dikelompokkan dalam dan Permukiman Formal serta
Perumahan dan Permukiman
berbagai klasifikasi sebagaimana ditunjukkan Swadaya
Sumber: Lampiran 2 Permen PUPR No.
dalam tabel berikut.
14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan
dan Peningkatan Kualitas Terhadap
Tahap verifikasi permukiman kumuh pada Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
prinsipnya merupakan proses konfirmasi terhadap

data yang diperoleh dari hasil komparasi data hasil survei dan pengolahan data
permukiman kumuh dengan data/profil permukiman kumuh berdasarkan SK
penetapan lokasi permukiman kumuh, sehingga dapat dipastikan akurasi informasi
yang dicantumkan ataupun melengkapi data dan informasi lain yang belum ada tetapi
diperlukan terkait pemutakhiran dan pendetailan profil permukiman kumuh.
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Pandeglang Nomor 660/Kep.145-Huk/015 tentang
Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kabupaten Pandeglang, pada
tanggal 03 Maret 2015 ditetapkan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh yang
berjumlah 17 lokasi, salah satunya berada di wilayah perencanaan Kampung Cinyurup
Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung Kabupaten Pandeglang.
Untuk mengetahui permasalahan kumuh yang telah ditetapkan oleh SK Bupati, maka
dilakukan survei secara langsung untuk mengidentifikasi kondisi kawasan kumuh dan
pengolahan data hasil survei. Hasil dari kegiatan survei dan pengolahan data kumuh
ini akan menjadi basis informasi awal untuk verifikasi permukiman kumuh yang telah
ditetapkan didalam SK Bupati. Selanjutnya pengolahan basis data permukiman yang
ada menjadi profil permukiman kumuh (salah satu basis data yang bisa dimanfaatkan
diantaranya adalah baseline, dan profil permukiman kumuh yang terbaru).
Adapun rincian data berdasarkan form survei dan baseline dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 3.3
Baseline Kawasan Kumuh Kampung CInyurup Kelurahan Juhut
No Kriteria/Indikator Parameter Nilai Satuan
A FISIK
Jumlah Keteraturan Bangunan Hunian 95,00 unit rumah tangga
Keteraturan
1 Persentase Keteraturan Bangunan
Bangunan Hunian 34,79 persentase
Hunian
Luas permukiman ….Ha 14,00 Ha
Kepadatan
2 Jumlah total bangunan ……unit 273,00 Unit
Bangunan Hunian
Tingkat kepadatan bangunan …..unit/Ha 19,00 Unit/Ha
Jumlah Bangunan hunian memiliki luas
123,00 unit rumah tangga
lantai ≥ 7,2 m2 per Orang
Persentase Bangunan hunian memiliki
45,05 Persentase
luas lantai ≥ 7,2 m2 per Orang
Kelayakan Jumlah Bangunan hunian memiliki
3
Bangunan Hunian kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai 127,00 unit rumah tangga
persyaratan teknis
kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai 46,52 persentase
persyaratan teknis
Panjang Total Jaringan Jalan Lingkungan
6.250,00 Meter
yg ada
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5
4.375,00 Meter
Aksesibilitas meter
4
Lingkungan Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5
4.375,00 Meter
meter yang permukaannya diperkeras
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan
90,00 Presentase
yang layak


Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5
meter yang permukaannya diperkeras 3.500,00 Meter
dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5
meter yang dilengkapi 875,00 Meter
sal. samping jalan
Jalan Sesuai Persyaratan Teknis 80,00 Presentase
Luas Area permukiman tidak terjadi
12,60 ha
genangan air/banjir
Persentase Kaw asan permukiman tidak
terjadi genangan 90,00 persentase
air/banjir
Drainase Panjang Total Drainase 15.600,00 Meter
5
Lingkungan Panjang Kondisi jaringan drainase pada
lokasi permukiman memiliki kualitas 1.560,00 Meter
tidak rusak/berfungsi baik
Persentase Kondisi jaringan drainase
pada lokasi permukiman memiliki 10,00 persentase
kualitas minimum memadai
Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air
Minum untuk minum,mandi, dan cuci
( perpipaan atau non perpipaan 34,00 unit rumah tangga
terlindungi yang layak)
Persentase Masyarakat terlayani Sarana
Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci
Pelayanan Air 10,00 persentase
6 (perpipaan atau non perpipaan
Minum terlindungi yang layak)
Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan
air minum, mandi, cuci (minimal 0,00 unit rumah tangga
60liter/org/hari)
Persentase Masyarakat terpenuhi
kebutuhan air minum, mandi, cuci 0,00 persentase
(minimal 60liter/org/hari)
Jumlah Masyarakat memiliki akses
jamban keluarga / jamban bersama (5 34,00 unit rumah tangga
KK/jamban)
Persentase Masyarakat memiliki akses
jamban keluarga/jamban bersama (5 10,00 persentase
KK/jamban)
Jumlah Jamban keluarga/jamban
bersama sesuai persyaratan teknis
Pengelolaan Air (memiliki kloset leher angsa yang 34,00 unit rumah tangga
7.
Limbah terhubung dengan
septic-tank)
Persentase Jamban keluarga/jamban
bersama sesuai persyaratan teknis
10,00 persentase
(memiliki kloset leher angsa yang
terhubung dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah
tangga terpisah dengan saluran drainase 0,00 persentase
lingkungan
Jumlah Sampah domestik rumah tangga
di kawasan permukiman terangkut ke 0,00 unit rumah tangga
TPS/TPA min. dua kali seminggu
Pengelolaan
8 Persentase Sampah domestik rumah
Persampahan
tangga di kaw asan permukiman
0,00 persentase
terangkut ke TPS/TPA min. dua kali
seminggu
Pengamanan Persentase Kaw asan permukiman
9. Bahaya memiliki prasarana/sarana 0,00 persentase
Kebakaran proteksi kebakaran
B NON FISIK
1 Legalitas Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB 0,00 unit rumah tangga
10 | B a b I I I P r o f i l W i l a y a h

0,00 persentase
IMB
Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki
pendirian SHM/ HGB/ Surat yang diakui 177,00 unit rumah tangga
bangunan pemerintah
Persentase Lahan bangunan hunian
memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui 65,00 persentase
pemerintah
Kepadatan penduduk …..jiw a/Ha
(=jumlah penduduk dibagi luas wilayah 122,00 jiw a/Ha
Kepadatan
2 RT)
penduduk
Jumlah penduduk 1.706,00 Jiwa
Luas w ilayah RT 14,00 Ha
Pertanian,perkebunan, kehutanan,
222,00
peternakan
Perikanan/nelayan -
Pertambangan/galian -
Mata pencarian
3 Industri/pabrik - rumah tangga
penduduk
Konstruksi/bangunan 51,00
Perdagangan/jasa (guru, tenaga
33,00
kesehatan, hotel, dll)
Pegaw ai pemerintah 36,00
<450 Watt 153,00
900 Watt 95,00
Penggunaan 1300 Watt 25,00
4 rumah tangga
Daya Listrik ≥ 2200 Watt -
Menumpang/tidak punya meteran
-
sendiri/dll
Rumah Sakit -
Praktik dokter/poliklinik -
Fasilitas
Puskesmas/Pustu 342,00
5 Pelayanan rumah tangga
Dukun/Pengobatan tradisional -
Kesehatan
Bidan/mantri -
Tidak pernah -
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama 290,00
Luar kecamatan 34,00
Fasilitas
Di kota lain -
6 Pelayanan rumah tangga
Tidak sekolah 18,00
Pendidikan
Tidak ada anggota rumah tangga usia w
-
ajib belajar
Sumber: Hasil Analisis Tim, 2018
Berdasarkan data hasil survei dan baseline, maka dilakukan rekapitulasi data pada
masing-masing kawasan berdasarkan 7 aspek yang menjadi kriteria penilaian
kawasan kumuh. Berikut tabel rekapitulasi hasil survei dan pengolahan data kawasan
permukiman kumuh di Kampung Cinyurup.
Tabel 3.4
Rekapitulasi Survei dan Pengolahan Data
Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut
Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Kelurahan : Juhut
Kecamatan : Karangtanjung
Kabupaten : Pandeglang
Luas Kawasan : 14,00 Ha
Koordinat : 10605’0” BT – 6017’0” LS
Jumlah RT : 6 RT
Kondisi
No Aspek Parameter Data
Jml Sat %
Bangunan/rumah yang tidak memiliki keteraturan 178,0 Unit 65,0
Bangunan memiliki kepadatan tidak sesuai
ketentuan (luas kawasan dengan kepadatan ≥ 250
164,0 Ha 60,0
Bangunan unit/Ha untuk kota besar dan ≥ 200 unit/Ha untuk
1
Gedung kota sedang /Kecil)
Bangunan yang tidak memenuhi syarat teknis
bangunan (kecukupan luas, keamanan, 191,0 Unit 70,0
kenyamanan, kesehatan,kemudahan)
Luas area yang belum terlayani prasarana jalan
lingkungan (jalan lingkungan atau gang dengan 1,4 Ha 10,0
Jalan struktur beton/paving/aspal)
2
lingkungan
Panjang jalan dengan pemukaan jalan rusak (yang
875,0 Meter 20,0
sudah terstruktur aspal/paving block/beton)
Penduduk yang tidak terakses air minum yang
308,0 Jiwa 90,0
Penyedian air berkualitas (air bersih tidak berbau dan tercemar)
3
minum Penduduk yang belum terpenuhi kebutuhan air
342,0 jiwa 100,0
minum secara kualitas (60 liter/hari)
Luas area yang terkena genangan (Genangan
1,4 Ha 10,0
dengan >30 cm, >2 jam, > 2x per tahun)
Luas area yang tidak terlayani/tidak tersedia
13,1 Ha 9,3
saluran/drainase lingkungan
Panjang saluran drainase yang tidak tersedia 15.450,0 Meter 99,0
Drainase
4 Panjang saluran drainase yang tidak terhubung
lingkungan 15.600,0 meter 100,0
dengan sistem drainase kota
Panjang saluran drainase yang tidak dipelihara
15.600,0 meter 100,0
(drainase lingkungan kotor dan berbau)
Panjang saluran drainase dengan kualitas
15.600,0 meter 100,0
konstruksi buruk
Luas area yang sistem pengolahan air limbahnya
14,0 Ha 100,0
Pengelolaan tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku
5
air limbah Luas area yang prasarana dan sarana pengolahan
14,0 Ha 100,0
air limbahnya tidak memenuhi persyaratan teknis
Luas area yg tdk memiliki sarpras persampahan
sesuai syarat teknis dengan pendekatan 3R (Reuse, 14,0 Ha 100,0
Reduce, Recyclcle
Luas area dengan sistem pengolahan sampah yang
Pengelolaan
6 tidak standar (pewadahan pengumpulan, 14,0 Ha 100,0
persampahan
pengangkutan dan pengolahan
Luas area yang sarana dan prasarana pengolahan
sampahnya tidak terpelihara baik melalui 14,0 Ha 100,0
pemeliharaan rutin maupun berkala
Luas area yang tidak memiliki sistem pengamanan
14,0 Ha 100,0
Proteksi secara aktif dan pasif
7
Kebakaran Luas area yang tidak memiliki pasokan air untuk
14,0 Ha 100,0
kebutuhan proteksi kebakaran
Sumber: Hasil Survei dan Pengolahan Data oleh Tim, 2018
Gambar 3.8
Hasil Identifikasi Lokasi Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Data basis berupa baseline dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi fisik dan
non fisik kawasan kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut. Berdasarkan hasil
pengolahan data baseline maka Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut termasuk ke
dalam kriteria kumuh sesuai yang telah ditetapkan oleh SK Bupati Pandeglang Nomor
660/Kep.145-Huk/015 tentang Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di
Kabupaten Pandeglang berdasarkan 7 (tujuh) kriteria kumuh.
Dalam proses verifikasi lokasi, tidak menutup kemungkinan ada proses pembentukan
kawasan (penggabungan spot-spot permukiman kumuh kedalam satu hamparan
deliniasi kawasan/clustering), dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:
a. Kesamaan karakteristik/ tipologi kumuh;

b. Lokasi dengan jarak yang berdekatan;
c. Pembentuk sistem/jaringan infrastruktur yang tidak dapat ditangani dalam bentuk
spot-spot kumuh; dan
d. Pertimbangan keterpaduan penanganan kawasan dan kemudahan penanganan
kawasan.
3.2 Profil Permukiman Kumuh Hasil Verifikasi

Profil permukiman kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut hasil verifikasi dapat
dilihat pada tabel dan gambar berikut.
Tabel 3.5
Hasil Verifikasi Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung Kabupaten Pandeglang
No Hasil Verifikasi Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Lokasi Kumuh Berdasarkan SK Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut Kecamatan
1
Bupati Karangtanjung Kabupaten Pandeglang dengan luas 14 Ha
Lokasi Kumuh Berdasarkan Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut Kecamatan
2
Verifikasi RP2KPKP Karangtanjung Kabupaten Pandeglang dengan luas 14 Ha
3 Status Perkotaan/Pedesaan Pedesaan
4 Berita Acara Hasil Verifikasi -
5 Kategori Kumuh Berat
Termasuk ke dalam Kawasan
6 Tidak
Prioritas
7 Peta SHP skala 1:5000 Tidak ada
8 Profil Permukiman Kumuh Belum ada
Profil permukiman kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung

Kabupaten Pandeglang berdasarkan 7 (tujuh) aspek kumuh diantaranya bangunan
gedung, jalan lingkungan, penyedia air minum, drainase lingkungan, pengelolaan Air
limbah, pengelolaan sampah, dan proteksi kebakaran. Selengkapnya dapat dilihat pada
gambar-gambar berikut.
Gambar 3.9
Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup Hasil Verifikasi
Gambar 3.10
Peta Batas RT Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.11
Profil Hasil Verifikasi Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.12
Profil Kondisi Bangunan Gedung Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018
Gambar 3.13
Kondisi Bangunan Gedung Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.14
Data RTLH RT 01 Kampung Cinyurup
Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2018
Gambar 3.15
Gambar 3.16
Gambar 3.17
Gambar 3.18
Gambar 3.19
Gambar 3.20
Profil Kondisi Jalan Lingkungan Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.21
Kondisi Jalan Lingkungan Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.22
Profil Kondisi Penyediaan Air Bersih Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.23
Kondisi Penyediaan Air Bersih Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.24
Profil Kondisi Drainase Lingkungan Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.25
Kondisi Drainase Lingkungan Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.26
Profil Kondisi Pengelolaan Air Limbah Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.27
Profil Kondisi Pengelolaan Air Limbah Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.28
Profil Kondisi Persampahan Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup
Gambar 3.29
Profil Kondisi Proteksi Kebakaran Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup

Bab III Profil Wilayah

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bab III Profil Wilayah

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pekerjaan DED Penanganan Kawasan Kumuh Kewenangan Provinsi Di Kelurahan Laporan

Juhut Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Akhir

Gambaran Umum Wilayah 3

3.1 Kawasan Permukiman Kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan

3.1.1 Lokasi Permukiman Kumuh Berdasarkan SK Bupati

Berdasarkan Surat Keterangan (SK) Bupati Kabupaten Pandeglang Nomor 660/Kep.145-

1|Bab III Profil Wilayah

Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh Berdasarkan

Sumber: Hasil Survei Instansional, 2018

2|Bab III Profil Wilayah

Sumber: Tim Penyusun, 2018

3.1.2 Orientasi Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup

Kampung Cinyurup berada di Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten

3|Bab III Profil Wilayah

Sumber: Tim Penyusun, 2018

4|Bab III Profil Wilayah

Sumber: Tim Penyusun, 2018

5|Bab III Profil Wilayah

3.1.3 Tipologi Kawasan Kumuh Kampung Cinyurup

Kawasan kumuh Kampung Cinyurup, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung,

3.1.4 Proses Verifikasi Kawasan Kumuh

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

I. Bagan Alir Penetepan Lokasi

6|Bab III Profil Wilayah

II. Prosedur Pendataan

Prosedur pendataan dilakukan dengan melibatkan instansi kecamatan/distrik,

Partisipasi masyarakat dalam pendataan dilakukan dengan melakukan pengisian

7|Bab III Profil Wilayah

Untuk mendukung prosedur pendataan, pemerintah daerah menyiapkan prosedur

III. Identifikasi Lokasi

Proses identifikasi lokasi diawali dengan

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan

8|Bab III Profil Wilayah

9|Bab III Profil Wilayah

No Kriteria/Indikator Parameter Nilai Satuan

No Kriteria/Indikator Parameter Nilai Satuan

Sumber: Tim Penyusun, 2018

a. Kesamaan karakteristik/ tipologi kumuh;

3.2 Profil Permukiman Kumuh Hasil Verifikasi

Profil permukiman kumuh Kampung Cinyurup Kelurahan Juhut Kecamatan Karangtanjung

Sumber: Hasil Analisis Tim, 2018

Sumber: Hasil Analisis Tim, 2018

Sumber: Hasil Analisis Tim, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Sumber: Hasil Analisis dan Observasi Lapangan, 2018

Anda mungkin juga menyukai