Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sesuai dengan program pendidikan tiga tahun di sekolah menengah kejujuran (SMK) , maka
siswa siswi diwajibkam untuk melaksanakan praktek kerja industry (Prakerin) . kegiatan ini
dapat dikatakan utuk menguji pengetahuan dan keterampilan siswa/i serta sikap dalam
menghadapi dunia kerja yang nyata. Dengan adanya praktek kerja industry ini siswa/i diharapkan
dapat mewujudkan hakikat dari tujuan pendidikan tiga tahun , yaitu menghasilkan lulusan yang
terampil, tangguh, siap pakai, mandiri dan bertanggung jawab.

Dengan adanya PRAKERIN siswa siswi dapat mengetahui situasi dan kondisi kerja dalam
bidang industry atau dunia usaha yang sebenarnya. Maka kelak jika para siswa siswi akan
mencari pekerjaan mereka sudah memiliki pengalaman kerja. Selain tujuan tersebut, praktek
kerja industry ini juga memiliki latar belakang menambah materi atau keilmuan yang belum
tersampaikan di sekolah

1
BAB II

PEMBAHASAN

I.1 Pengertian sistem kopling

Kopling adalah salahsatu bagian mutlak yang diperlukan pada mobil-mobil bensin, diesel dan
jenis lain nya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam Cylinder
mesin

I.2 Fungsi sistem kopling

.untuk memutus dan menghubungkan putaran dari flywheel ke poros input transmisi

.untuk memperlembut perpindahan gigi (1.2.3.4.5.R)

.untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling tidak
pada posisi netral.

1.3 Jenis-jenis sistem kopling

Menurut konstruksi dan cara kerjanya, kopling pada automobile dapat di bedakan menjadi
beberapa macam antara lain :

1. Kopling Gesek (fraction Cluth)

2. Kopling Gesek Plat Tunggal (Single Plate Cluth)

Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut.

1. Driven plate

Juga dikenal sebagai piringan koplinng, pelat kopling atau friction disc / piringsn gesek, atau
kanvas kopling. Plat kopling bagian tengah nya berhubungan slip dengan poros transmisi .
sementara ujunag luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya di keeling

2. pressure plate (plat penekan) dan rumahnya,

Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi perpindahan
tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh
pegas kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan
diafragma atau orang umum menyebutnya sebagai matahari.

2
3. Clutch Release Atau Throwout Bearing

Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate lever dan
menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate lever untuk pegas
coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung keujung pegas. Bantalan tekan ini ada tiga
macam.

4. Throwout Lever/Clutch Fork/Plate Lever

Berfungsi untuk menyalurkan tenaga pembebas kopling. Konstruksi di atas berarti plat tekan
bersama rumahnya dipasang menggunakan baut pada fly wheel. Sementara plat kopling dipasang
diantara fly wheel dengan pelat tekan, dan bagian tengahnya dihubungkan dengan poros
transmisi dengan sistem sliding. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya kopling gesek
dengan plat tunggal yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat ini.

1. Kopling Gesek Plat Ganda

Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan seperti sepeda motor dan
dalam kerjanya Tercelup di dalam oli mesin.

Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu plat gesek dan plat
kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari logam. Sedangkan plat kopling pada
bagian yang bersentuhan dengan plat gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah
dan lebar plat sangat ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.

Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan yang ditekan oleh 4 sampai 6 buah pegas
kopling.terdapat 4 buah plat gesek dan 4 buah plat kopling yang dijepit oleh plat tekan. Plat
kopling dipasang pada rumah yang disambungkan dengan roda gigi yang berhubungan dengan
transmissi. Sementara plat gesek dipasang pada dudukan plat gesek yang disambungkan dengan
roda gigi primer yang berhubungan dengan poros engkol.

Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan menekan/menjepit plat kopling
dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke
plat gesek, pindah ke plat kopling, dan Keroda gigi yang berhubungan dengan transmisi.

2. Kopling Fluida

Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua poros. Kopling
Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya
adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan.
Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih. Penggerak mula tidak akan terkena momen
yang akan melebihi batas kemampuan.

3
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini
dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi
maksimal dan terarah.

Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk
diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem
kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan
melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke
cakram.

1.4 Komponen Utama Kopling

1. Roda Penerus

Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir
seluruh komponen kopling

2. Pelat Kopling

Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat
kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan
dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).

3. Pelat Tekan

Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir
sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat
kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat
halus, sisi ini akan menekan plat dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.

4. Unit Plat Penekan

Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas
spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk memberikan
tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan)
disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

1.5 Cara Kerja Kopling

Prinsip dan Sistem Kerja Kopling Mekanis (Manual Clutch)- Kopling mekanis adalah kopling
yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling, dimana pembebasan dilakukan dengan cara
menarik handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat pada
crankshaft (poros engkol/kruk as) dan ada yang berkedudukan pada as primer (input/main shaft)

4
Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu a) mekanisme handel terdiri atas:
handel, tali kopling (kabel kopling), tuas (batang) dan penpendorong. b) mekanisme kopling
terdiri atas (gambar 7.2): gigi primer kopling (driven gear), rumah (clutch housing), plat gesek
(friction plate) plat kopling (plain plate), per (coil spring), pengikat (baut), kopling tengah (centre
clutch), plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep penjamin dan batang
penekan/pembebas (release rod).

Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main shaft) yaitu poros yang
menggerakkan semua roda gigi transmisi . Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros utama,
artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Pada bagian luar rumah
kopling terdapat roda gigi (diven gear) yang berhubungan dengan roda gigi pada poros engkol
sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar.

Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utama dipasang
hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling deng hub kopling digunakan
dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain plate) dan pelat gesek (clutch drive
plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadap hub kopling, tetapi tidak bebas
terhadap rumah kopling. Sedangkan pelat tekan dapat bebas bergerak terhadap rumah kopling,
tetapi tidak bebas pada hub kopling.

1.5 Cara kerja kopling mekanis adalah sebagai berikut:

Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik)maka pelat tekan dan pelat gesek
dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas kopling sehingga tenaga
putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.

Sedangkan bila handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik
alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (pushrod) atau
release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke
arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan
saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau hanya
memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.

5
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa dan
siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai keahlian masing-
masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa
yang akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang
kerja dan kesempatan kerja.

Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya
memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.

Pada praktek kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama penulis melaksanakan
Prakerin (Praktek Kerja Industri), penulis merasa bangga bisa mendapatkan Ilmu yang belum
pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.

Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan yang luas bagi siswa
dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya. Adapula tempat yang disukai yakni
diruangan pemilahan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis
dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.

Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program keahlian masing-masing
tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang telah
bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri)
dan bersedia mendampingi penulis selama Prakerin berlangsun

Saran – saran

Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan sampai
tertukar.

2. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm keselamatan
kerja, dan kotak P3K.

3. Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak – plak masuk kelobang
baut

6
DAFTAR PUSTAKA

SMK IT AL-I’TIHAD 29 JANUARI 2019 – 20 APRIL 2019. Buku Panduan Pelaksanaan Praktik
Kerja Industri (Prakerin). T. nangsi

Modul kkpi sebagai pendukung yang kuat untuk melaksanakan prakerin untuk mempermudah
pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai