Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organitation (WHO), menjelaskan orang

yang sehat jiwanya merupakan orang yang dapat melakukan,

diantaranya menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan,

meskipun kenyataan itu buruk, merasa bebas secara relative dari

ketegangan dan kecemasan, memperoleh kepuasan dari usahanya dan

perjuangan hidupnya, merasa lebih puas untuk memberi dari pada

menerima, berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan

saling memuaskan, mempunyai daya kasih sayang yang besar,

menerima kekecewaan untuk digunakan sebagai pelajaran dikemudian

hari, mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan

konstruktif (dianti, 2016).

Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2010, mengatakan

jumlah gangguan jiwa di Indonesia mencapai 2,5 juta dari 150 juta

populasi orang dewasa di Indonesia. Berdasarkan data Departemen

Kesehatan (DEPKES) ada 1,74 juta orang mengalami gangguan mental

emosional. Sedangkan 4 % dari jumlah tersebut terlambat berobat dan

tidak tertangani, akibat kurangnya layanan untuk penyakit kejiwaan ini.

(depkes, 2010).

1
2

Di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi (RSKD) Provinsi Sulawesi

Selatan sendiri, berdasarkan data Medical Record pada periode januari

sampai Desember 2016 jumlah penderita Isolasi Sosial sebanyak 1.890

orang (Medical Record RSKD prov Sul-Sel 2016).

Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian Medical Record

RSKD Provinsi Sulawesi Selatan pada periode Januari sampai Desember

2017 jumlah penderita Isolasi Sosial sebanyak 1.878 orang penderita

(Medical Record RSKD Prov Sul-Sel 2017).

Berdasarkan jumlah pencatatan jumlah penderita yang mengalami

gangguan jiwa di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) provinsi Sulawesi

selatan adalah sebanyak 14.361 orang yang diantaranya terdapat

penderita isolasi sosial sebanyak 1.878 orang (RSKD Sul-Sel).

Melihat data tersebut jika pasien dengan Isolasi sosial tidak diatasi

akan menyebabkan munculnya perilaku halusinasi yang diakibatkan dari

perasaan tidak berharga yang dialami oleh pasien yang latar

belakangnya penuh dengan permasalahan, dapat menyebabkan pasien

makin sulit mengembangkan hubungan sosial dengan orang lain dan

lingkungan, tidak memperlihatkan kebersihan diri seperti personal

hygiene, nutrisi,dan aktivitas motorik kurang.

Melihat kasus diatas, penulis tertarik dan berminat untuk

membahas kasus “Asuhan Keperawatan Gangguan Isolasi Sosial di

Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan”


3

B. Rumusan Masalah

“Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan

Isolasi Sosial Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan ?’’

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk Menerapkan Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial pada pasien di

Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk melaksanakan pengkajian keperawatan yang diberikan

pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan

b. Untuk menegakkan diagnosa keperawatan yang diberikan pada

pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan

c. Untuk menerapkan perencanaan asuhan keperawatan yang

diberiakn pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Khusus

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

d. Untuk Melaksanakan implementasi keperawatan yang diberikan

pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan
4

e. Untuk mengevaluasi hasil tindakan asuhan keperawatan yang

diberikan pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Khusus

Daerah Provinsi Sulwesi Selatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pasien

Dalam hal ini diharapkan pasien mendapatkan manfaat yang

nyata dan dapat membantu dalam proses penyembuhan

2. Bagi Mahasiswa

Sebagai pengalaman bagi mahasiswa dalam melakukan studi

kasus dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan

dalam sebuah studi kasus yang nyata serta hasil ini dapat digunakan

oleh penulis selanjutnya untuk melakukan studi kasus yang lebih baik.

3. Bagi Institusi

Dapat dijadikan sebagai media pembelajaran oleh mahasiswa

dan bisa dijadikan sebagai referensi untuk mengerjakan tugas.

4. Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan

informasi sehingga masyarakat dapat mengenali dan mengetahui

mengenai isolasi sosial dan penanganannya sehingga dapat

meningkatkan kualitas dan produktivitas, pendidikan dan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai