Anda di halaman 1dari 3

KASUS DHF, MALARIA, DAN LEPTOSIROSIS

No Kasus
1. Nn. DE berusia 17 tahun, MRS dengan diagnosis medis Febris, Trombositopenia Suspect DHF. Keluhan
utama masuk rumah sakit yaitu pusing dan demam. Data antropometri yaitu BB=42,3 kg dan TB=153
cm. Data biokimia yaitu Hb : 9,5 gr/dl (N= 11.00-16.00 gr/dl), hematokrit : 27,1% (N= 32.00-44.00%),
Leukosit : 1,15.10^3/Ul (N= 4,0-10,5.10^3/Ul), trombosit : 67.10^3/Ul (N= 150-450.10^3/Ul). KU=
sadar, CM, tensi = 90/70 mmHg, t = 39OC (N=36-370C), gigi lengkap, tidak mengalami kesulitan
mengunyah, tidak mengalami kesulitan menelan. pasien mengalami perubahan pengecapan. Frekuensi
makan 3x/hr. Makan pokok(nasi) 3x sehari 1 ctg. LH: ayam goreng 1 ptg sdg 2x/mgg, telur ayam goreng
2x/hr 2 ptg sdg. LN: tahu, tempe goreng 2x/hr 2 ptg. Sayur: tumis kangkung, tumis sawi selang-seling
setiap hari 1 sdk sayur sdg. Pasien menyukai sop/sayur bening bayam 1x/hr 1 sdk sayur sdg. Buah:
Jambu air setiap hari 1 bh sdg, Mangga 1x/mgg 1 bh sdg. Hasil Recall 24 Jam : Energi 2002,3 kkal,
Protein 81,865 gram, Lemak 69,99 gram, Karbohidrat 283,58 gram. Susunlah asuhan gizi dan konseling
untuk pasien tersebut!
2. Tn. I dengan usia 24 tahun, MRS dengan diagnosis Obs Febris Susp.DHF. BB=57,6 kg, LLA=28,5 cm,
dan RL=168 cm. Leukosit = 3,7 (N=4-11) rb/ml, Eritrosit = 6,08 (N= 4,5-5,5) jt/ml, Eosinofil = 1 (N=
2-4) %, Trombosit = 126 (N=150-400) rb/ml. Tensi = 100/60 mmHg, suhu 37,80C, nadi 88x/mnt,
panas/demam, lemas, muntah, pusing. Riwayat makan yaitu makanan pokok: nasi 3x/hari (1
piring), lauk hewani: ayam, telur 3x/mg (1 potong), lauk nabati: tahu, tempe 3x/mg (1 potong), sayur:
sayur sup, sayur bayam (1 mangkuk), buah : pisang 3x/mg (1 buah). Nafsu makan pasien berkurang.
Recall 24 jam asupan E=58%, P=18%, L=26%, KH=49%. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk
pasien tersebut!
3. Tn. S berusia 44 tahun, MRS dengan diagnosis medis Dengue Haemorrhagic Fever, Pansitopenia
dalam pelacakan. Data antropometri yaitu BB=51,9 kg dan TB=165 cm. Pemeriksaan laboratorium
yaitu Hb = 4 g/dl (N=12-16g/dl), Trombosit = 130 103/ul (N=150-450.103/ul), Eritrosit=1,02.106/ul
(N=3,9-5,5.106/ul), Leukosit = 2,45. 103/ul (N= 4,5-6. 103/ul). KU= sadar, CM, Tensi = 120/80 mmHg,
N= 82 x/m (N= 60-100 x/m), RR=18x/m (N= 20-30 x/m), dan suhu = 36,50C (N=36-370C). Riwayat
makan yaitu makan pokok(nasi) 3x sehari 1 ctg, lauk hewani: ikan mujahir, lele goreng 2-3x/mg @1
ekor, telur dadar, semur 1x/mg@1 btr, ayam bacem 3x/mg@1 ptg, lauk nabati: tahu, tempe
goreng/bacem 2x/mg@ 1 ptg, sayur: bening bayam, santan daun singkong, lodeh 2-3x/mg @2-3 sdk
sayur, buah: pisang uter, kepok, ambon 2-3 bh kadang-kadang, rambutan setiap musim rambutan @5
bh, minuman: air putih 8-10 gls/hr, susu dancow 2x/hr, jamu 1x/mg dulu, makanan selingan: biskuit
roma kelapa, emping jagung, kacang telur, kacang atom. Hasil recall 24 jam yang lalu E: 1614,8 kkal
(79,45%), P: 66,01 gr (63,59%), L: 76,91 gr (136,24%) dan KH:182,26 gr (65,73%). Susunlah asuhan
gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
4. Seorang An. AP, berusia 3 tahun 9 bulan, berjenis kelamin perempuan. MRS dengan keluhan utama
demam tinggi, menggigil, dan diare 5x/hari, muntah 3x/hari. BB anak yaitu 8,9 kg, TB anak 89 cm.
Hasil pemeriksaan biokimia yaitu Hb=9,7 g/dl (N=11,5-13,5 g/dl), trombosit=107.103/uL (N= 150-
450.103/uL). Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) positif. Keadaan fisik klinis yaitu RR=36
x/mnt, Nadi=100 x/mnt, dan Suhu=390C. Kebiasaan makan pasien yaitu makanan utama: 3x/hari,
selingan: 2-3/hari. Makanan pokok : nasi ½ centong @ 50 gram/x makan, Lauk hewani : telur 1 butir
3x/minggu, ikan 2-3x/minggu. Lauk nabati : tempe 1 ptg sdg 2x/hari, tahu 1 ptg sdg 1-2x/hari. Sayur :
wortel, kentang, brokoli, bayam 2-3x/hari. Buah : jeruk 1 buah/hari, pepaya 1 ptg sdg 1-2x/hari.
Selingan : biskuit 4 keping 2-3x/minggu, roti basah ½ ptg/hari, susu 1 gls 4x/hari. Persentase asupan
yaitu energi : 76.77%, protein : 51.68%, lemak : 69.3%, karbohidrat : 52.66%. Dokter mendiagnosis
An. AP menderita Malaria. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
5. Tn. M, berusia 55 tahun. Pasien mengeluh demam sudah 4 hari, demam terus menerus meski telah
diobati, pasien merasa mual dan nyeri pada ulu hati, demam, menggigil, berkeringat dingin. Riwayat
penyakit dahulu yaitu pernah menjalani operasi usus buntu. Pasien tinggal bersama dengan istri dan
kedua anaknya. Pasien bekerja sebagai petani, mengerjakan sawah sendiri. Aktivitas sehari-hari yaitu
bekerja kurang lebih selama 9 jam. 5 HSMRS terkena ujung cangkul, ditutup kain, tetap bekerja
mencangkul di sawah. Pasien memiliki jumlah jam tidur sekitar 7jam/hari. Berat badan tidak dapat
diukur karena sangat lemah. Rentang lengan 166 cm. LLA 27 cm. Pemeriksaan Eritrosit darah 3,75
juta/uL (N=4,5-5,5 juta/uL), Hematokrit 38% (N=40-48%), Trombosit 63 ribu/uL (N=150-450 ribu/uL),
bakteri + leptospira. Tekanan darah 110/80 mmHg, RR 16-20 x/mnt, Nadi 67 x/mnt, suhu 380C. Pola
makan 3x sehari. Nasi 3x/hari, 1 -2 centong, saat demam atau selama 4 hari tidak mau makan hanya
minum air putih, teh manis dan roti kering. Telur ayam 2-3x/ minggu, 1 butir (digoreng, disemur,
direbus). Daging ayam 4-5 x/minggu, 1 ptg sdg (digoreng, diterik, digulai). Ikan (bandeng,tongkol,nila),
1-2x/minggu, digoreng 1 ptg sdg. Tahu dan tempe 2-3x/ hari (selang-seling), 1 ptg sdg (digoreng,
dibacem, dioseng). Tumis kacang, 1-2x/minggu, 1 sdk sayur. Tumis buncis, 1x/minggu, 1sdk sayur.
Sup brokoli+wortel, 1-2x/minggu, 1 sdk sayur. Pisang ambon 1-2x/minggu, 1 bh sedang. Pepaya 1-
2x/minggu, 1 ptg sdg. Teh manis, 1-2x/hari 1gls dengan gula pasir 1 sdm. Air putih 8 gls/hari. Persentase
asupan E=10,14%, P=2,49%, L=2,25%, KH=16,09%. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien
tersebut!
KASUS HIV AIDS

No Kasus
1. An. HS, anak perempuan umur 3 tahun 1 bulan, masuk rumah sakit dengan diagnosa Acquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS) dengan Pneumocytic Carnii Pneumonia (PCP) dan Otitis Media Superative Kronik (OMSK).
Anak terdiagnosa HIV sejak usia 1 tahun berdasar hasil HIV RNA kuantitatif. Anak terdiagnosa TB sejak usia 2
tahun, dan menjalani pengobatan selama 6 bulan. Informasi dari orang tua, anak batuk-batuk dalam 1 tahun terakhir.
Lima hari SMRS demam (+), batuk (+), keluar cairan telinga berbau (+), dan mendapat terapi obat paracetamol dan
tetes telinga dari puskesmas. Tiga hari SMRS kontrol ke poli rawat jalan karena anak mengeluh sesak (+), batuk (+),
demam (+), cairan telinga berbau (+), dan diberikan obat dari dokter : kotri 3x ½, metilpned 3x4 mg, tarrind 2x4 tb,
dan dirujuk untuk cek lab + terapi foto x ray. Pasien masuk RS karena batuk semakin menjadi, cairan telinga berbau
(+), dan kondisi anak bertambah sesak, sedangkan BAK, BAB (+) konsistensi normal. Riwayat penyakit keluarga:
Ayah AIDS DO ARV dan Ibu AIDS ARV. Riwayat Sosial ekonomi : ayah bekerja sebagai kondektur bus dan ibu:
ibu rumah tangga. Data antrophometri pasien BB : 10 kg, TB : 86 cm. Pemeriksaan laboratorium terhadap pasien Hb
: 11,5 g/dl (12 – 14 g/dl), SGOT : 27 IU/L (10 – 42 IU/L), SGPT : 12 IU/L (10 – 40 IU/L), CD-4 : 232 cell/uI (400
– 1500 cell/uI). Pemeriksaan penunjang : Foto Thorax, kesan: Broncho pneumonia, Besar Cor normal. Pemeriksaan
fisik/klinis : keadaan umum : lemah, compos mentis (sadar penuh), nadi : 120x/menit (80-100x/menit), respirasi :
24x/menit (20 - 30x/menit), 20- 30x/menit : 37,2oC (36 - 37oC). Data riwayat gizi : makan utama: 3x/hari (pagi,
siang, sore), makanan pokok: nasi (3x/hari, 4 sdm), mie instan (1 bks/hari), lauk hewani: putih telur (3 btr/hari), lauk
nabati : tahu, tempe (3x/hari, 1/3 ptg), sayur : wortel, buah:pepaya, semangka (1/2 ptg/hari), minum: susu dancow/
bendera (6 sct/hari). Pasien mulai mengenal makan setelah usia 10 bulan, dan pada usia 0 sampai dengan 10 bulan
pasien hanya mengkonsumsi ASI saja. Pada usia lebih dari 1 tahun, pasien mulai diberi makan nasi dan pada usia >
2 th baru dikenalkan dengan buah (pepaya dan semangka). Pasien hampir tidak pernah makan sayuran, dan lauk
hewani yang suka dikonsumsi hanya putih telur saja. Hasil recall asupan 24 jam : kalori : 982,5 kkal, protein : 19,8
gram, lemak : 29, 475 gram, karbohidrat : 170,3 gram. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
2. Ny. M, IRT berusia 33 tahun, didiagnosis 𝐺2 𝑃1 𝐴0 37+6 minggu inpartus skala I fase laten dengan B-24. Keluhan
utama yaitu nyeri pada perut, mual, dan muntah. BB sebelum hamil 47 kg, BB setelah hamil 60 kg, LLA=25,5 cm
dan TB=152 cm. Hasil pemeriksaan biokimia antara lain leukosit 17.850 (N=4.800-10.800), hematokrit 35% (N=37-
47%), segmen 74,8% (N=40-70%), limfosit 13,1% (N=25-40%), dan monosit 9,5% (N=2-8%). KU baik,
composmentis, TD 110/70 mmHg, RR 20x/mnt, nadi 84x/mnt, dan suhu 36,50 C. Makan 3x sehari, makanan pokok
nasi @100 gr 3x /hari, lauk hewani ayam @50 gr 2x/minggu ; ikan laut 1x/hr, lauk nabati tahu @50 gr, tempe @25
gr 3x/mggu, sayur : kangkung 2-3x/mggu ; bayam, wortel 2x/mnggu, buah : pisang 4x/minggu, dan susu : prenagent
2x/hr. Hasil recall 24 jam di rumah sakit yaitu E=567,53 kkal, P=25,43 gram, L=27,90 gram, KH=54,42 gram.
Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
3. An.DS, laki-laki berusia 4 tahun. MRS dengan diagnosis medis Obs Febris, B-24. Keluhan utama yang dirasakan
saat MRS adalah demam, mual, muntah. Riwayat penyakit keluarga yaitu ayah dan ibu positif B-24. Memiliki BB=15
kg dan TB=103 cm. Kadar Hb=8,6 g/dl (N=11.5-13.5 g/dl), leukosit 2540/uL (N=4.800-10.800/uL), Ht=23% (N=37-
47%), eritrosit 2,4.106/uL (N=4,2-5,4.106/uL), trombosit=72.000 /uL (N=150.000-450.000/uL), MCH=35,4 pg
(N=27-31 pg), MCHC=37,6% (N=33-37%), RDW=17% (N=11,5-14,5%), MPV=12,1 £L (N=7,2-11,1£L),
Eosinofil=0% (N=2,0-4,0%), dan Batang=0,4% (N=2,0-5,0%). KU sedang, TD=110/80 mmHg, RR=24x/mnt,
nadi=100x/mnt, suhu=390C. Riwayat makan yaitu makanan pokok : nasi 3x/hari, lauk hewani : ayam 2-3x/mggu,
telur 2x/mggu, lauk nabati : tempe 5x/mggu, tahu 5x/mggu, sayur : terong, sayur sop (wortel, labu) 3x/mggu, dan
susu : susu bubuk fullcream 2x/hr. Hasil recall 24 jam yaitu E=600 kkal, P=16 gram, L=20 gram, dan KH=100,5
gram. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
4. Ny. Su, berusia 21 tahun MRS dengan diagnosis 𝐺1 𝑃0 𝐴0 H-39 minggu CPD. Keluhan utama yaitu nyeri ulu hati,
kenceng-kenceng, nyeri perut post ops. BB sebelum hamil yaitu 39 kg, BB saat ini 51 kg. LLA 23 cm, dan TB 147
cm. Kadar Hb=12,3 g/dl (N=11.5-13.5 g/dl), leukosit 13.510/uL (N=4.800-10.800/uL), Ht=35% (N=37-47%),
eritrosit 4,3.106/uL (N=4,2-5,4.106/uL), trombosit=214.000 /uL (N=150.000-450.000/uL), MCH=28,9 pg (N=27-31
pg), Eosinofil=0,4% (N=2,0-4,0%), dan Limfosit=15,0% (N=25,0-40,0%). KU composmentis, TD=110/50 mmHg,
RR=20x/mnt, nadi=76x/mnt, suhu=36,50C. makan 3x sehari, makanan pokok nasi @150 gr 3x /hari, lauk hewani
ayam @50 gr 1x/minggu ; telur 3x/hr, lauk nabati tahu @50 gr, tempe @25 gr 3x/mggu, sayur : kangkung 2-3x/mggu
; bayam, wortel 2x/mnggu, buah : pisang 4x/minggu. Hasil recall 24 jam adalah E=528,26 kkal, P=26,52 gram,
L=11,41 gram, dan KH=79,83 gram. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
5. Tn. E, tukang bangunan umur 31 tahun. BB=30 kg dan TB=150 cm. MRS dengan keluhan diare sejak 2-3 minggu
yang lalu. Saat ini mengalami diare dengan frekuensi >5 x sehari. Berat badan pasien berkurang sejak 1 bulan yang
lalu. Nafsu makan menurun disebabkan karena adanya bercak putih pada lidah (candidiasis). Terdapat abses di
sekitar dubur. Suhu tubuh meningkat dalam satu minggu terakhir yaitu 1-20C. Kebiasaan sehari-hari, pasien merokok
2 batang/hari. Sejak usia 20 tahun terbiasa melakukan sex bebas dengan PSK. Obat-obatan yang biasa diminum
adalah entrostop 2 tablet setiap kali diare. Hasil uji laboratorium yaitu Hb=9,4 g/dl, kalium=3,31 mEq/L, albumin=2,5
g/dl, tes HIV +, tes lidah kotor berbecak. Kebiasaan makan sehari 2x, berupa nasi rames pada pagi hari (nasi 3 centong
dan lauk ayam 1 potong) dan nasi padang pada malam hari (nasi 3 centong, ayam kuah santan 1 potong, daun
singkong 1 sdm, dan sambal cabe hijau 1 sdm). Setiap hari sebelum masuk RS mengonsumsi STMJ (Susu Telur
Madu Jahe) 1 gelas sdg. Hasil recall 24 jam yaitu E=587,65 kkal, P=17,9 gram, L=28,9 gram, dan KH=141,5 gram.
Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
KASUS TBC PPOK
1. Ny. S berusia 65 tahun masuk rumah sakit dengan diagnosis medis Penyakit Paru Obstruksi Kronis exaserbasi akut.
Keluhan utama MRS yaitu lemas, mual, sesak nafas. Sehari-hari tinggal dengan anak, menantu, dan cucunya, memiliki
kebiasaan tidur ±9 jam per hari. Data antropometri : BB=42,6 kg dan TB=149 cm. Pemeriksaan laboratorium yaitu Hb
= 10,7 g/dl (N=12-16g/dl), Hematokrit= 31,1 % (N= 37-47%), Trombosit = 117 103/ul (N= 150-450)103/ul, RDW=
44,6 fl (N= 11,5-14,7) fl, dan GDS = 227 mg/dl (N= <200) mg/dl. KU= sedang, sesak nafas, Tensi = 130/70 mmHg, N=
92 x/m (N= 60-100 x/m), RR= 25x/m (N= 20-30 x/m), dan Suhu = 360C (N=36-370C). Riwayat makan pasien sebagai
berikut : Makan pokok(nasi) @1/2 ctg 3x/hr. LH: ikan tongkol goreng, balado @1/2-1 ptg 1x/mg, telur ceplok 1 btr/mg,
opor dg ayam @1ptg/mg. LN: tahu, tempe goreng/bacem/santan 1-3x/hr @1/2 ptg. Sayur: sayur kluwih, santan jipang,
santan terong, sayur asem-asem 1-3x/mg. Suka sayur santan. Buah: jeruk manis !ibh/mg, pisang raja 1-5x/bln@1bh,
pepaya 1 ptg 1-2x/mg. Minuman: air putih 500 ml, teh manis 1 gls/hr setiap pagi. Makanan selingan: growol 1 ptg 1-
2x/mg, roti roma kelapa 3 kpg 1-2x/mg, singkong rebus 1x/2mg. Hasil recall 24 jam yang lalu E: 417,6 kkal (20,86%),
P:7,845 gr (6,9%), L: 10,32 gr (16,44%) dan KH:89,03 gr (28,64%). Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien
tersebut!
2. An. VC, laki-laki berusia 3 tahun 7 bulan. Data antropmometri yaitu BB=13 kg dan TB=95 cm. Pemeriksaan biokimia
yaitu Limfosit :38% (Normal : 45-65%), Hematokrit: 37,0% (Normal : 42,0 – 52,0%), GDS: 53 mg/dl (N : 80 – 200
mg/dl). Kondisi fisik clinis yaitu RR=36x/mnt dan suhu 38,90C. Sering mengalami sesak nafas dan rewel saat makan.
Pasien selalu makan 3x/hari dengan porsi nasi dalam dan selalu terdapat sayur, lauk hewani atau nabati dalam setiap
makan. Pasien jarang mengkonsumsi buah, buah biasanya 1 minggu sekali dan biasanya pisang, karena anak hanya
menyukai pisang, sedangkan buah yang lainnya anak kurang suka. Anak masih mengkonsumsi susu formula dan
biasanya 1 hari bias menghabiskan 3 botol susu. Hasil recall 24 jam yaitu energy 724,85 kkal, protein 34,43 gram, lemak
27,35 gram, dan karbohidrat 87,77 gram. Diagnosis dokter yaitu anak menderita Pneumonia. Susunlah asuhan gizi dan
konseling untuk pasien tersebut!
3. An. J, laki-laki berusia 5 tahun. MRS dengan keluhan demam tinggi dan batuk. Data antropometri yaitu BB=18,6 kg dan
TB=110 cm. Pemeriksaan biokimia Leukosit 4,1 x 10 3/UL (N=5-14,5 x 103/UL), Limfosit 19,9% (N=25-40%), dan
Basofil 2,4% (N=0-1%). KU Pasien sedang. Suhu 390C, nadi 120x/m, RR=32x/m, batuk-batuk dengan frekuensi sering.
Dokter mendiagnosis An. J menderita TBC. Kebiasaan makan di rumah yaitu nasi 3x/hr 1 centong, mie 1x/mgg, ayam 1
ptg 3x/mgg, telur 1 btr/hr, tempe 1 ptg 2-3x/hr, tahu 1 ptg 2-3x/hr, bayam 1 sendok sayur setiap hari, daun singkong 1
sendok sayur, pear 1x/mgg, pisang 3x/mgg 1 bh, air putih 3x/hari 1 gls belimbing. Asupan oral untuk E=998,8 kkal,
P=41,9 kkal, L=48,5 gram, KH=101,2 gram. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
4. Tn. SM, 50 tahun. Pasien merupakan seorang tukang kayu berusia 60 tahun dengan penghasilan per bulan adalah Rp.
500.000,00. Pasien masuk Rumah Sakit dengan jaminan BPJS PBI. Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan nyeri
perut kiri bawah dan terasa kaku. Selama di Rumah Sakit pasien sulit menelan dikarenakan sesak napas yang dialami.
Selama dirumah pasien setiap pagi selalu jalan santai selama 30 menit. Berat badan pasien mengalami penurunan dalam
1 bulan terakhir sebanyak 2 kg. Pasien memiliki kebiasaan merokok, tetapi sudah berhenti 5 tahun yll. Pasien didiagnosis
dokter Penyakit Paru Obstruksi Kronis. BB=37,5 kg dan TB=150 cm. Hb=13,5 g/dl, Ht=39,2%, Chlorida=100,8 mmol/l.
TD=120/90 mmHg, nadi=80 x/mnt, RR=24x/mnt, suhu 36,5 0C, dengan KU sedang Composmentis. Kebiasaan makan
pasien nasi @1 centong 3x/hari, bubur @1 irus sdg 1x/hari, lele goreng @1 ekor kcil 5x/mgg, telur goreng @1 butir
3x/mgg, ayam bacem (bag paha) @1 ptg 2x/mgg, ayam goreng (bag paha) @1 ptg 2x/mgg, belut goreng @2 ptg sdg
1x/mgg, tempe bacem @1 ptg 2x/mgg, tahu bacem @1 ptg 3x/mgg, tempe goreng @1 ptg 2x/mgg, bobor bayam @1
irus 1x/mgg, lodeh (tempe+pepaya) @1 irus 1x/mgg, jeruk palem @1 buah 3x/mgg, pisang raja @1 buah 3x/mgg, pisang
ambon @1 buah 3x/mgg, teh manis @1 gls belimbing/hari kopi @1 gls belimbing 1x/hari, tahu susur 2 ptg 1x/hari,
tempe benguk @1 ptg/hari, growol @1 iris/ hari, pisang kepok goreng @2 buah/hari. Hasil recall 24 jam yaitu E=537,65
kkal, P=17,04 gram, L=15,66 gram, KH=89,55 gram. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk pasien tersebut!
5. An. E, laki-laki berusia 4 tahun 3 bulan. MRS dengan keluhan utama batuk berdahak keluar lendir dengan frekuensi
sering, demam tinggi, dan KDS (Kejang Demam Sederhana). BB=13,2 kg dan TB 88 cm. Hb=11,3 g/dl (N=12–14 g/dl),
Hematokrit=32,8% (N=36.0– 44.0%), Leukosit=16,5% (N=5-14,5%), Limfosit = 45% (N=25-40%), Uji tuberculin =
81% (N=78%). KU = baik, CM, kejang, nafsu makan turun, diare > 2x (berampas), batuk berdahak keluar lendir, suhu
400C, nadi = 110x/menit. Saat di rumah sakit, nafsu makan sangat kurang, makanan RS tidak pernah habis, hasil recall
24 jam sebagai berikut : E=581,44 kkal, P=16,85 gr,L=14,41 gr,KH=93,31 gr. Susunlah asuhan gizi dan konseling untuk
pasien tersebut!

Anda mungkin juga menyukai