Abstrak
Semakin berkembangnya radikalisme beragama di tengah masyarakat menjadi ancaman
bagi kesatuan bangsa Indonesia. Salah satu upaya strategis menangkal radikalisme
beragama di Indonesia adalah melalui program pendidikan karakter di sekolah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter
semangat kebangsaan dan cinta tanah air di sekolah berlatar belakang islam di Kota
Pasuruan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif termasuk
dalam jenis penelitian studi kasus. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, para guru
dan para siswa di beberapa sekolah berlatar belakang islam di Kota Pasuruan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa telah terdapat komitmen pada ketiga pimpinan sekolah yang
berlatar belakang Islam di Kota Pasuruan untuk melaksanakan pendidikan karakter
semangat kebangsaan dan cinta tanah air namun penyediaan sarana prasarana yang
menunjang masih minim, evaluasi dan tindak lanjut keberhasilan pendidikan karakter juga
masih belum dilaksanakan.
Kata Kunci: pendidikan karakter, semangat kebangsaan, cinta tanah air
2.Memperkuat dan membangun prilaku bangsa dokumen. Analisis data dilakukan dengan
yang multikultur (memperkuat perilaku yang langkah-langkah reduksi data, kategorisasi, cek
sudah baik). 3.Meningkatkan peradaban bangsa keabsahan data, penafsiran dan penyimpulan.
yang kompetitif dalam pergaulan Untuk pengecekan keabsahan data dengan
dunia.(penyaring budaya yang kurang sesuai dg menggunakan trianggulasi sumber dan
nilai – nilai luhur Pancasila). Pembangunan trianggulasi teknik.
karakter dilakukan dengan pendekatan Subjek dalam penelitian ini adalah
sistematik dan integratif dengan melibatkan kepala sekolah, para guru dan siswa di tiga
keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, sekolah berlatar belakang islam di Kota
masyarakat sipil, anggota legislatif, media Pasuruan. Dalam penelitian ini subjek dipilih
massa, dunia usaha dan dunia industri sehingga secara selektif agar dapat menggambarkan
satuan pendidikan adalah komponen yang pokok bahasan yang diteliti. Berdasarkan
penting dalam pembangunan karakter yang karakteristik yang ada, maka diperoleh dua
berjalan secara sistemik dan integratif bersama belas orang subyek penelitian, yang meliputi
dengan komponen lainnya. Dalam rangka dua orang kepala sekolah, lima orang guru dan
mewujudkan fungsi tersebut, perlu lima orang siswa.
diimplementasikan nilai karakter semangat Teknik - teknik pengumpulan data yang
kebangsaan dan cinta tanah air (Kemdikbud, digunakan dalam penelitian ini adalah
2011). wawancara, observasi dan studi dokumen.
Nilai nilai pendidikan karakter di Dalam penelitian ini jenis wawancara yang
Indonesia teridentifikasi berjumlah 18 nilai, dilakukan adalah wawancara mendalam.
yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya Wawancara mendalam berusaha mengumpulkan
dan tujuan pendidikan nasional yaitu: 1. informasi berupa opini, perasaan, nilai dan sikap
Religius, 2. Jujur, 3.Toleransi, 4. Disiplin, dari subyek penelitian. Wawancara ini
5.Kerja keras, 6. Kreatif, 7. Mandiri, 8. dilaksanakan dengan menggunakan pedoman
Demokratis, 9. Rasa Ingin Tahu, 10. Semangat wawancara (protokol wawancara), yaitu
kebangsaan, 11. Cinta tanah air, 12. Menghargai petunjuk secara garis besar tentang proses dan
prestasi, 13. Bersahabat/komunikatif, 14. Cinta isi wawancara untuk menjaga agar pokok –
damai, 15.Gemar membaca, 16. Peduli pokok yang direncanakan dapat tercakup
lingkungan, 17. Peduli sosial dan 18. Tanggung seluruhnya. Adapun jenis wawancara yang
jawab (Kemdikbud, 2011). dilakukan pada subjek adalah wawancara semi
Semakin berkembangnya radikalisme terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini
beragama di tengah masyarakat menjadi adalah untuk menemukan permasalahan secara
ancaman bagi kesatuan bangsa Indonesia. Salah lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
satu upaya strategis menangkal radikalisme wawancara dimintai pendapat dan ide – ide nya
beragama di Indonesia adalah melalui program (Sugiyono, 2009).
pendidikan karakter semangat kebangsaan dan Dalam observasi dalam penelitian ini,
cinta tanah air di sekolah berlatar belakang peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari
islam. orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian. Dengan
METODE PENELITIAN observasi partisipatif ini, maka data yang
Pendekatan penelitian yang digunakan diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai
adalah pendekatan kualitatif termasuk dalam mengetahui pada tingkat makna dari setiap
jenis penelitian studi kasus. Subyek penelitian perilaku yang nampak (Neuman, 1999).
ini adalah kepala sekolah, para guru dan para Adapun jenis partisipasi yang dilakukan adalah
siswa di beberapa sekolah berlatar belakang partisipasi aktif, dimana peneliti datang di
islam di Kota Pasuruan, antara lain: SD Islam tempat kegiatan subyek yang diamati, tetapi
Terpadu Bina Insan Cendekia, SMP Islam tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Terpadu Fasihul Qur’an dan SMK Bayt Al Dokumen yang digunakan dalam
Hikmah Kota Pasuruan. Alat pengumpul data penelitian ini adalah dokumen resmi dan
adalah wawancara, observasi dan studi
11 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 9-15
dokumen pribadi. Dokumen resmi berupa arsip mempunyai makna apapun, memilih yang
atau surat yang dikeluarkan oleh lembaga, penting sehubungan dengan penelitian dan
sedangkan dokumen pribadi yaitu catatan atau mengumpulkan yang punya makna. Tahap
keterangan seseorang tentang tindakan, kategorisasi, maksudnya adalah menyusun
pengalaman dan kepercayaannya (Zainudin, kategori dengan cara memilah-milah setiap
2000). satuan data ke dalam kelompok – kelompok
Beberapa tahapan-tahapan penelitian data yang memiliki kesamaan. Langkah
kualitatif yang diterapkan dalam penelitian ini selanjutnya adalah membaca kembali hasil
antara lain tahap pra lapangan, tahap pekerjaan analisis data secara umum untuk mendapatkan
lapangan dan tahap analisis data. Dalam tahap sebuah kesimpulan (Sugiyono, 2009).
pra lapangan, ada enam tahap kegiatan yang Adapun teknik pemeriksaan keabsahan
harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini data yang digunakan pada penelitian ini adalah
ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik.
dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Enam Trianggulasi sumber adalah pengecekan
tahapan tersebut adalah 1) Menyusun rancangan keabsahan data dengan cara mengecek data
penelitian, 2) Memilih lapangan penelitian, 3) yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Mengurus perizinan, 4) Menjajaki dan menilai Sumber yang digunakan sebagai trianggulasi
lapangan, 5) Memilih dan memanfaatkan sumber dalam penelitian ini adalah a) karyawan
informan, 6) Menyiapkan perlengkapan sekolah, b) guru ekstrakulikuler dan c) orang tua
penelitian. siswa. Trianggulasi teknik adalah pengecekan
Pada tahap pekerjaan lapangan, dibagi keabsahan data dengan cara mengecek data
atas tiga bagian yaitu: 1) Memahami latar kepada sumber yang sama dengan teknik yang
penelitian, dan persiapan diri. Dalam hal ini, berbeda. Dalam penelitian ini teknik yang
pokok-pokok yang harus diperhatikan adalah; a. digunakan sebagai trianggulasi adalah teknik
Pembatasan latar dan peneliti, b. Penampilan, c. wawancara, observasi dan studi dokumen yang
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, dan dilakukan pada subyek.
d. Jumlah waktu studi. 2) Memasuki lapangan,
ketika memasuki lapangan maka hal yang perlu HASIL DAN PEMBAHASAN
diperhatikan adalah; a. Keakraban hubungan, b. Hasil
Mempelajari bahasa, c. Peranan peneliti sebagai Sekolah berlatar belakang islam di Kota
pengumpul informasi. Yang terakhir adalah 3) Pasuruan yang dimaksud dalam penelitian ini
Berperan serta sambil mengumpulkan data, adalah sekolah yang mengedepankan
dalam bagian ini hal yang harus diperhatikan penanaman nilai-nilai islam pada anak didiknya,
adalah; a. Pengarahan batas studi, b. Mencatat contohnya: baca, tulis dan pemahaman Al-
data, c. Petunjuk tentang cara mengingat data, d. Quran, penerapan amalan ibadah wajib dan
Kejenuhan, ketelitian dan istirahat, e. Meneliti sunnah serta penerapan adab islami dalam
suatu latar yang didalamnya terdapat kehidupan sehari-hari. Seperti pada umumnya
pertentangan dan f. Analisis lapangan (Nasir, sekolah islam, SD Islam Terpadu Bina Insan
1999). Cendekia, SMP Islam Terpadu Fasihul Quran
Tahap analisis data dalam penelitian ini dan SMK Bayt Al Hikmah Kota Pasuruan juga
adalah dengan proses induksi, reduksi dan memiliki kebijakan tersendiri mengenai proses
kategorisasi. Tahap induksi, dalam hal ini pembelajaran yang diberikan kepada anak-anak
maksudnya adalah ketika peneliti didiknya, baik pelajaran formal maupun yang
mengumpulkan dan menyajikan tumpukan data bersifat nonformal, terkait dalam penanaman
pada tahap awal. Peneliti menyajikan data nilai-nilai keislaman di dalamnya. Namun
berupa kutipan langsung dari pandangan subyek demikian sebagai sekolah yang berada di bawah
dalam bahasa atau kalimat subyek yang naungan Dinas Pendidikan, mereka harus
bersangkutan. Tahap reduksi data, maksudnya mengikuti dan melaksanakan aturan-aturan
adalah membuang data-data dari hasil Dinas Pendidikan setempat dalam hal
wawancara dan observasi yang tidak pendidikan siswa-siswinya baik secara formal
maupun non formal.
Aji Bagus Priyambodo, Implementasi Pendidikan Karakter Semangat Kebangsaan Dan… 12
Ketiga sekolah berlatar belakang islam di Petugas pengibar bendera dilaksanakan oleh
Kota Pasuruan ini memberikan karakter islami para siswa secara bergantian.
yang lebih kental dibandingkan dengan sekolah- Selain upacara bendera setiap hari Senin,
sekolah reguler lainnya, namun mereka tidak di sekolah berlatar belakang islam di Kota
melupakan penanaman karakter-karakter lain Pasuruan juga melaksanakan upacara pada hari
yang mengacu pada kecintaannya kepada besar nasional seperti Hari Pendidikan dan Hari
Negara Indonesia sehingga akan menumbuhkan Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus.
semangat berkebangsaan. Selain upacara bendera, para siswa di SDIT
Penanaman karakter kebangsaan pada Bina Insan Cendekia dan SMK Bayt Al Hikmah
para siswa salah satunya diberikan melalui mata juga mengikuti serangkaian kegiatan peringatan
pelajaran umum dan muatan lokal (mulok) di Hari Kemerdekaan Indonesia seperti sepeda
sekolah. Buku-buku mata pelajaran umum dan hias, karnaval mobil hias, lomba baris, gerak
mulok di sana menggunakan buku yang sama jalan dan kegiatan lainnya.
dengan sekolah-sekolah negeri di Kota Ketiga sekolah berlatar belakang islam di
Pasuruan, hanya saja penyampaian materi Kota Pasuruan juga telah memfasilitasi
palajaran tersebut dikaitkan dengan nilai-nilai implementasi pendidikan karakter semangat
keislaman. Misalnya saja pada pelajaran kebangsaan melalui kegiatan ekstrakulikuler
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), siswa- yang terkait, seperti Pramuka, OSIS dan
siswi SDIT Bina Insan Cendekia diperkenalkan pemilihan Duta Karakter. Kegiatan
lambang Negara Indonesia serta wajib ekstrakulikuler Pramuka berjalan dengan baik di
menghafalkan isi dari Pancasila. Selain itu juga ketiga sekolah tersebut. Setiap hari Sabtu para
pada pelajaran tersebut ditanamkan nilai-nilai siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan
semangat kebangsaan yang diambil dari Pramuka di sekolah, meliputi pemahaman
keteladanan para pahlawan melalui kisah-kisah materi kepramukaan, baris-berbaris, tata apel
perjuangannya. Dari sisi keislaman yang bisa dan upacara serta dinamika kelompok. Dalam
dimunculkan adalah kisah para pahlawan kegiatan Pramuka ini, para siswa diajarkan
muslim yang ikut berperang melawan penjajah tentang cinta tanah air dan nasionalisme, yang
demi kemerdekaan Indonesia. Siswa-siswi di ini merupakan salah satu poin penting dalam
SMPIT Fasihul Quran juga diwajibkan Dasa Dharma Pramuka. Di SDIT Bina Insan
menghafal lagu-lagu nasional sebagai bagian Cendekia dan SMPIT Fasihul Quran terdapat
dari program pembelajaran karakter. Lagu-lagu program Pemilihan Duta Karakter Sekolah.
nasional juga diberikan pada mata pelajaran Dalam program ini, sekolah menetapkan kriteria
SBK (Seni Budaya dan Kesenian). Dengan perilaku yang merupakan bentuk implementasi
mengenal kisah-kisah dan lagu-lagu nasional, karakter positif yang wajib dijalankan oleh
diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan semua siswa. Semangat kebangsaan atau
siswa-siswi di sekolah-sekolah tersebut terhadap nasionalisme juga merupakan salah satu
tanah air Indonesia. karakter yang diimplementasikan. Pelaksanaan
Selain karakter kecintaan terhadap tanah perilaku-perilaku tersebut dievaluasi secara
air Indonesia, sekolah berlatar belakang islam di berkelanjutan kemudian di akhir semester akan
Kota Pasuruan juga menanamkan karakter dipilih beberapa siswa yang terbaik dalam
semangat kebangsaan kepada siswa-siswinya, mengimplemntasikan karakternya dan
salah satunya adalah kegiatan rutin upacara dinobatkan sebagai Duta Karakter Sekolah.
bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin. Di Namun kendati demikian, penyediaan
ketiga sekolah tersebut, setiap peserta didik sarana prasarana yang menunjang masih sangat
diwajibkan mengikuti upacara bendera setiap minim, evaluasi dan tindak lanjut keberhasilan
hari Senin kecuali terdapat izin berhalangan pendidikan karakter juga masih belum
yang dapat dibenarkan (udzur syar’i) seperti dilaksanakan. Hal ini menyebabkan nilai-nilai
sakit atau tidak masuk sekolah karena suatu semangat kebangsaan dan cinta tanah air masih
kepentingan keluarga, dan udzur syar’i lainnya. belum membudaya di sekolah-sekolah tersebut.
13 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 9-15
DAFTAR RUJUKAN