Dosen Pengampu:
Dra. Rina Melani .,Apt
Di susun oleh :
Risalandi Nugroho. S (155020036)
Vigi marna I (155020037)
Ismawati (155020035)
B. Rumusan masalah
Berdasarkan hal tersebut maka menjadi masalah adalah obat apa
saja yang digunakan untuk luka bakar dan swamedikasi yang diberikan
pada pasien?
C. Tujuan Makalah
Tujuan Makalah ini adalah untuk mengetahui :
a) Defenisi Luka Bakar, etiologi dan patofisiologinya
b) Jenis obat yang digunakan untuk mengobati Luka bakar
c) Swamedikasi yang diberikan kepada pasien untuk mengobati Luka
bakar
BAB II
PEMBAHASAN
a) Defenisi
Luka bakar adalah kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti air, api, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
Luka bakar akan mengakibatkan tidak hanya kerusakan kulit, tetapi juga
amat memengaruhi seluruh sistem tubuh (Nina, 2008).
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan
yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi (Wim de Jong. 2005).
b) Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal yang terjadi akibat
sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas
api secara langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi dari
matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat
membakar (asam kuat, basa kuat) (Wim de Jong. 2005).
Bahan kimia yang dapat menyebabkan luka bakar adalah Asam
kuat atau basa kuat acids atau bases. Luka bakar akibat bahan kimia
umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan
dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida], silver nitrate, dan
bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).
Asam hidroflorik dapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis
kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.
Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan
mempunyai peranan dalam homeostasis. Kulit merupakan organ terberat
dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh,
pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter
persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung
dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata,
penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit
tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan
bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda,
lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari
ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah
dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat (David, S.
2008).
Akibat pertama luka bakar adalah syok karena kaget dan kesakitan.
Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan permeabilitas
meninggi. Meningkatnya permeabilitas menyebabkan oedem dan
menimbulkan bula yang banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan
berkurangnya volume cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka
bakar menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan yang berlebihan,
masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat dua dan
pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat tiga. Bila luas luka
bakar kurang dari 20%, biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih bisa
mengatasinya, tetapi bila lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolemik
dengan gejala yang khas, seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi
kecil, dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urin berkurrang.
Pembengkakkan terjadi pelan-pelan, maksimal terjadi setelah delapan jam
(James M Becker 118-129)
F. Contoh Sunscreen
1. Parasol 33
Komposisi: Octyl methoxycinnamate, Oxybenzone, Microtitanium
dioxide, Methyl benzilidene camphor, Butyl methoxy
dibenzoil methane, Cetil alcohol, Tocopherol acetate, Red
ion oxide, Cl No. 77492, Sodium lauryl
sulphate, Propyl paraben, Methyl paraben, Aloe vera,
Purified water.
Kegunaan: Krim pelindung terhadap sinar matahari yang mengandung
Aloe Vera dan Vitamin E, bekerja melindungi kulit akibat
pengaruh buruk sinar matahari sekaligus menjaga
kelembaban kulit sehingga tetap lembut, halus.dan tidak
kering. Dapat dipakai sebagai alas make up yang baik.
Cara Pemakaian: Sebelum bepergian keluar kena sinar matahari, oleskan
krim tipis-tipis pada bagian kulit yang akan dilindungi.
Pastikanlah bahwa seluruh kulit tersebut telah tertutupi dan
bila mana perlu ulangi pemakaian untuk memastikan suatu
perlindungan yang cukup. Hilangkan krim pada waktu
malam hari dengan memakai krim/susu pembersih atau
dengan sabun dan air dan pakailah kembali waktu pagi hari.
Perhatian: a. Individu-individu yang diketahui peka terhadap salah satu
komponen krim ini hendaknya tidak memakai sediaan ini.
b. Hindari kontak dengan mata atau mulut.
c. Pemakaian dihentikan bilamana timbul iritasi atau kemerah-
merahan pada kulit.
Kemasan: Pemakaian dihentikan bilamana timbul iritasi atau kemerah-
merahan pada kulit.
2. Solare
Kandungan : Oktil metoksisinamat 7,5%, benzopfenon-3 3%, pemutih.
Indikasi: Tabir surya yang mengandung pelembab dan pemutih,
berfungsi melindungi kulit dari reaksi terbakar sinar
matahari, proses penuaan dini, flek hitam dan kanker kulit,
membantu memutihkan wajah.
Perhatian: Hindari kontak dengan mata, bila timbul kemerahan pada
kulit, hentikan pemakaian.
Dosis: Oleskan merata pada kulit 30 menit sebelum terkena sinar
matahari.
Kemasan: Botol plastik 100ml.
3. Intersun
Komposisi: Per mililiter lotion Vit E, aloe vera, ethylhexyl
methoxycinnamate, benzophenone-3.
Indikasi: Tabir surya & pelembab.
Kemasa: Lotion SPF 30 x 100 ml.
Dosis: Gunakan pada area kulit yang perlu dilindungi dari sinar
matahari 30 menit sebelum pemaparan terhadap sinar
matahari.
Pabrik: Interbat.
4. Rossolare Lation
Komposisi: Oktil Metoksisinnamat / octyl methoxycinnamate 7,5 %,
Benzofenon-3 3 %.
Indikasi: Tabir surya, pelembab
Kemasan: Lotion 100 mL.
Dosis: Gunakan 30 menit sebelum terpapar sinar matahari.
Pabrik: Yupharin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau
kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin
yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya dan radiasi.
Swamedikasi hanya dapat diberikan untuk luka bakar ringan dan
preventif pada luka bakar berat yang akan dirujuk ke rumah sakit
Swamedikasi pada luka bakar ringan dapat diberikan sulfadiazin dan
bioplacenton sebagai pencegah penyebara infeksi.
B. SARAN
Perlu adanya pemecahan masalah klinis dalam pemecahan kasus
dalam memberikan terapi obat dengan swamedikasi.
Disarankan untuk merawat kulit, bisa menggunakan/ memakai
payung, topi lebar, baju lengan panjang, celana panjang, serta pemakaian
bahan-bahan kimia yang melindungi kulit dengan jalan memantulkan sinar
yang mengenai kulit, misalnya Titan dioksida, Zinc oksida, kaolin,
kalsium karbonat, magnesium karbonat, talkum, silisium dioksida dan
bahan-bahan lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam dasar bedak
(foundation) atau bedak.
DAFTAR PUSTAKA
Nina, R. 2008. Efek Penyembuhan Luka Bakar Dalam Sediaan Gel Ekstrak Etanol
70% Daun Lidah Buaya (Aloe Vera L.) pada Kulit Punggung Kelinci New
Zealand. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wim de Jong. 2005. Bab 3 : Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2.
EGC. Jakarta. p 66-88