Anda di halaman 1dari 2

MATERI PENYULUHAN KEGIATAN PROLANIS DIABETES MELITUS

KOMPLIKASI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS


PKL CIPINANG CEMPEDAK SELASA 10 APRIL 2018

Kadar gula darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf,
dan organ tubuh. Diabetes termasuk penyakit kronis yang berkembang secara bertahap, hingga
akhirnya bisa memicu sejumlah komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Berikut adalah
sejumlah komplikasi yang umumnya dialami oleh penderita diabetes.

 Penyakit kardiovaskular. Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk


terkena penyakit jantung, stroke, aterosklerosis, dan tekanan darah tinggi.
 Kerusakan saraf atau neuropati. Kadar gula darah yang berlebihan dapat merusak saraf
dan pembuluh darah halus. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya sensasi kesemutan
atau perih yang biasa berawal dari ujung jari tangan dan kaki, lalu menyebar ke bagian
tubuh lain. Neuropati pada sistem pencernaan dapat memicu mual, muntah, diare,
atau konstipasi.
 Kerusakan pada organ kaki. Neuropati atau terhambatnya aliran darah pada kaki
penderita diabetes berkemungkinan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan kaki yang
biasanya terlambat disadari. Sekitar 10 persen penderita diabetes mengalami infeksi
serius akibat luka atau goresan kecil pada kaki. Gejala komplikasi kaki yang harus
diwaspadai adalah pembengkakan, kulit yang terasa panas saat disentuh, serta luka yang
tidak kunjung sembuh.
 Kerusakan mata, khususnya retina. Retinopati muncul saat terjadi masalah pada
pembuluh darah di retina yang dapat mengakibatkan kebutaan jika dibiarkan. Glaukoma
dan katarak juga termasuk komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita diabetes.
 Kerusakan ginjal. Ginjal memiliki jutaan pembuluh darah halus yang menyaring limbah
dari darah. Jika pembuluh darah halus tersebut tersumbat atau bocor, kinerja ginjal Anda
bisa menurun. Kerusakan parah pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal yang
membutuhkan dialisis (proses cuci darah) atau bahkan transplantasi ginjal.
 Disfungsi seksual. Kerusakan pembuluh darah halus serta saraf pada para penderita
diabetes pria (terutama perokok) dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Pada penderita
diabetes wanita, komplikasi ini mungkin berupa kepuasan seksual yang menurun,
kurangnya gairah seks, vagina yang kering, atau gagal mencapai orgasme.
 Gangguan kulit. Diabetes akan membuat penderitanya rentan terkena penyakit kulit
seperti infeksi jamur maupun bakteri.
 Keguguran atau kelahiran mati. Kadar gula darah yang tinggi dapat membahayakan sang
ibu dan janin. Risiko keguguran dan kelahiran mati akan meningkat jika diabetes
gestasional tidak segera ditangani. Kadar gula darah yang tidak terjaga pada awal
kehamilan juga bisa mempertinggi risiko cacat lahir. Ibu hamil yang menderita diabetes
dianjurkan untuk memantau kadar gula darahnya secara teratur.
MATERI PENYULUHAN KEGIATAN PROLANIS HIPERTENSI
KOMPLIKASI PADA PENDERITA HIPERTENSI
PKL CIPINANG CEMPEDAK RABU 11 APRIL 2018

Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain dalam tubuh. Jika
dibiarkan dan tidak segera diobati, tekanan darah tinggi bisa menimbulkan penyakit-penyakit
serius, seperti:

 Aterosklerosis. Tekanan darah tinggi memicu pengerasan arteri, yang kemudian disertai
dengan penimbunan lemak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini disebut aterosklerosis.
Aterosklerosis ini dapat menimbulkan serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri
perifer.
 Kehilangan penglihatan. Kondisi ini terjadi karena penebalan dan penyempitan pembuluh
darah di mata.
 Terbentuk aneurisma. Tingginya tekanan darah bisa memicu pembuluh darah melemah
dan melebar. Jika kondisi ini terus berlanjut, pembuluh darah bisa pecah dan
menyebabkan kematian.
 Gagal ginjal. Tekanan darah tinggi bisa memicu penyempitan pembuluh darah di ginjal.
Ada dua jenis kelainan ginjal akibat hipertensi, yaitu nefrosklerosis benigna dan
nefrosklerosis maligna. Nefrosklerosis benigna terjadi pada hipertensi yang sudah
berlangsung lama sehingga pengendapan pada pembuluh darah akibat proses menua. Hal
ini menyebabkan permeabilitas dinding pembuluh darah berkurang. Sementara itu,
nefrosklerosis maligna merupakan kelainan ginjal yang ditandai dengan naiknya tekanan
diastole diatas 130 mmHg.
 Gagal jantung. Tingginya tekanan darah membuat jantung bekerja lebih berat untuk
memompa darah ke seluruh tubuh dan menyebabkan pembesaran otot jantung kiri
sehingga jantung mengalami gagal fungsi.
 Demensia vaskuler. Hipertensi bisa menyebabkan gangguan pada aliran darah ke otak.
 Penyakit Stroke : Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan otak yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya kasus ini terjadi
secara mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (complete
stroke).

Anda mungkin juga menyukai