TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN CKD
DI RUANG ICU RSUD Dr.R.SOETIJONO BLORA
3.1 Pengkajian
A. Identitas
1. Klien
Nama : Ny. B
Umur : 65 tahun
Tempat, Tanggal, Lahir : Jakarta, 25 Oktober 1953
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Tempelan 07/01 Blora
Tanggal Masuk : 18 April 2018
Tanggal Pengkajian : 18 April 2018
Waktu : 10.35 WIB
No. RM : 328303
Diagnosa Medis : CKD (Chronic Kidney Disease)
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. SM
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tempelan 07/01 Blora
Hubungan Keluarga : Anak
24
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Keluarga klien mengatakan klien mengeluh sesak nafas.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk rumah sakit melalui IGD pada tanggal 18 April 2018
dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari di rumah sebelum masuk rumah
sakit, sejak tadi malam demam, mual, muntah dari tadi malam sebanyak 5
kali, badan terasa lemah, terdapat edema pada ekstremitas bawah.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Keluarga klien mengatakan klien belum pernah dirawat di Rumah Sakit
sebelumnya. Dan klien mempunyai riwayat penyakit DM dan Hipertensi.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan keluarga klien ada yang mempunyai riwayat
penyakit DM yaitu ibu klien.
25
GENOGRAM
X X X X
Keterangan :
: Klien
C. Pengkajian Primer
1. AIRWAY (Jalan Nafas)
- sumbatan partial
2. BREATHING (Pernafasan)
- Takipnea
- tampak penggunaan otot-otot pernafasan tambahan
- RR 33x/mnt
3. CIRCULATION (Sirkulasi)
26
- Akral dingin
- Keringat dingin
- Conjungtiva tampak anemis
- Ektremitas bawah oedem
- Nadi cepat dan dalam 116x/mnt
- T : 180/100mmHg
- SPO2 = 94
4. DISABILITY
- GCS = E3V3 M3
D. Aktivitas Sehari-hari
1) Nutrisi
Kondisi Keterangan
Frekuensi 2x Sehari
2) Cairan
Kondisi Keterangan
3) Eliminasi
a. BAB
Kondisi Keterangan
27
Konsistensi Lunak
b. BAK
Kondisi Keterangan
Warna Jernih
4) Istirahat Tidur
Kondisi Keterangan
5) Personal Hygiene
Kondisi Keterangan
1. Mandi
- Frekuensi 2x sehari
- Alat mandi Sabun, sampo, anduk, sikat
gigi dan pasta gigi.
2. Gunting Kuku
- Frekuensi 1x seminggu
- Cara Gunting kuku
28
E. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Somnolen
- Respon Motorik : 3
- Respon Verbal : 3
- Respon Membuka Mata : 3
9
1) Tanda-Tanda Vital
Suhu : 36,7̊ C
Nadi : 116x/menit
Tekanan Darah : 180/100 mmHg
Pernafasan : 33x/menit
2) Head To Toe
Kepala
- Inspeksi : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam dipotong
pendek tampak rapih dan bersih, kulit kepala tidak ada lesi.
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Mata
- Inspeksi : Posisi mata simetris kanan dan kiri, mata cekung,
konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Telinga
- Inspeksi : Posisi telinga simetris kanan dan kiri, bersih tidak ada
serumen.
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Hidung
- Inspeksi : Posisi simetris dengan sumbu badan, tidak terdapat sekret.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Mulut
- Inspeksi : Bentuk bibir simetris atas dan bawah, mukosa bibir
lembab, mulut bersih, tidak ada pembesaran tonsil.
29
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Leher
- Inspeksi : Posisi simetris dengan sumbu tubuh, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran vena
jugularis.
- Palpasi : Tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan, reflek
menelan kurang baik.
Pemeriksaan Thorak dan Fungsi Pernafasan
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, pernafasan takipneu, tidak ada lesi.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
- Perkusi : Terdengar bunyi sonor.
- Auskultasi : Terdengar ronkhi di kedua paru.
Pemeriksaan Jantung
- Inspeksi : Bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, tidak ada lesi,
tidak terdapat benjolan.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
- Perkusi : Bunyi pekak.
- Auskultasi : Tidak ada suara jantung tambahan, S1(lub) dan S2(dub).
Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi : Bentuk perut simetris, acites, tidak ada lesi.
- Auskultasi : Terdengar peristaltik usus 12x/menit.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, turgor kulit >2 detik.
- Perkusi : Terdengar suara tympani, kembung.
Genitalia
- Inspeksi : Terpasang DC, tidak ada penonjolan anus.
Bagian Ekstremitas
- Inspeksi : Ekstremitas kanan atas terpasang infuse NaCl 0,9% 12
tpm, tidak ada deformitas dan lesi, oedema di kedua ekstremitas
bawah.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, akral dingin, capillary refill time >2
detik.
30
F. Data Sosial
Keluarga klien mengatakan klien suka berinteraksi dengan keluarga
dan tetangganya.
G. Data Psikologi
Keluarga klien mengatakan ia merasa sedih dengan kondisi klien saat
ini. Namun keluarga mengatakan klien sudah menerima kondisinya saat
ini.
H. Data Spiritual
Keluarga klien mengatakan klien biasa melakukan aktivitas
keagamaan seperti shalat dan berdo’a untuk kesembuhan penyakitnya.
I. Pemeriksaan Penunjang
J. Terapi Medis
Hari/
No Terapi Dosis
Tanggal
18 April Infus NaCl 0,9% 12 tpm makro
2018 Injeksi Furosemide 20 mg 2x20 mg
Injeksi Ondansetron 4 mg 3 x 4 mg
1 Injeksi Gastrofer 40 mg 1 x 40 mg
Injeksi Ceftriasone 1gr 1 x 2 gr
Infus metronidazole 500 mg 3 x 1 gr
31
3.2 Analisa Data
- Oedem di kedua
ekstremitas bawah
- Auskultasi paru terdengar
ronkhi
- Asites pada abdomen
32
3.4 Perencanaan Keperawatan
33
TD : >60th : 150/90 mmHg
Eunope ( pernafasan normal )
RR: 10-18 x/mnt
2 20-4-2016 NOC : NIC :
- Pengendalian cairan tubuh yang Manajemen Cairan :
berlebih terkontrol - Monitor TTV tiap 4 jam
- Keseimbangan cairan adequate - Monitor Intake dan output yang
- Keseimbangan elektrolit dan asam akurat dalam 24 jam
basa adequate - Observasi adanya oedem, efusi
- Fungsi ginjal efektif pleura, asites , peningkatan berat
Setelah dilakukan asuhan badan, sesak nafas, dispneu,
keperawatan selama 3 x 24 jam : ortopneu
- Tidak ada oedem, efusi pleura dan - Kolaborasi untuk konseling nutrisi
asites - Pantau hasil lab yang relevan
- Intake dan output seimbang terhadap retensi cairan :
- Sesak nafas, dispnea, ortopnea teratasi Perubahan elektrolit, peningkatan
/ berkurang BJ urine, peningkatan BUN,
- TTV dalam batas normal penurunan HCT
- Kolaborasi pemberian cairan,
34
diuretic dan tindakan HD.
Monitor Cairan
- Kaji oedem ekstremitas, gangguan
sirkulasi dan integritas kulit
- Monitor kenaikan berat badan ,
lingkar perut
- Monitor indikasi kelebihan/ retensi
cairan :
Ronkhi, peningkatan CVV, oedem,
distensi JVP, asites
- Ajarkan keluarga untuk
memperhatikan penyebab , cara
mengatasi oedem, pembatasan diet
dan efek samping pemberian obat
35
1.5 Implementasi
36
ortopneu Ekstremitas bawah masih oedem
- Melakukan kolaborasi untuk A : Masalah belum teratasi
konseling nutrisi P : Lanjutkan intervensi
- Memantau hasil lab yang relevan
terhadap retensi cairan
- Melakukan kolaborasi dalam
pemberian cairan, diuretic dan
tindakan HD.
- Memberikan injeksi furosemide
2amp
37
keluarga dan pasien tentang A : Masalah belum teratasi
pembatasan pemberian cairan P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan injeksi furosemide
2amp
38
1.6 Catatan Perkembangan
Tanggal No. Dx Perkembangan TTD
15 April 1 S: Ibu mengatakan
2017 bahwa teman-
temannya masih
terlihat kesal
karena perilaku
anak saat bermain
sehingga anak
masih belum
mempunyai teman
dekat.
O: Anak masih
terlihat hiperaktif
dan belum bisa
mengontrol emosi
dan kecemasan.
A: Masalah teratasi
sebagian
39
P: Lanjutkan
intervensi.
I:
- Memonitor TTV.
- Mengidentifikasi
kesiapan anak
untuk menggali
masalah-masalah
yang telah
teridentifikasi
dan
mengembangkan
strategi untuk
berubah.
- Menyediakan
kenyamanan
fisik sebelum
mulai
berinteraksi.
40
- Menciptakan
suasana hangat
dan penuh
penerimaan.
- Menyampaikan
pengakuan atau
pujian terhadap
prestasi anak
selama
berinteraksi.
E : Anak tampak
cemas namun
sudah mulai
kooperatif.
15 April 2 S:
2017 - Ibu klien
mengatakan
bahwa frekuensi
tidur anak sudah
41
membaik ±6-7
jam.
- Anak
mengatakan
tidak lagi
terbangun di
tengah malam
saat tidur.
O : - Lingkaran
hitam di sekitar
mata sedikit
hilang.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan
Intervensi.
I:
- Mengingatkan
pada ibu klien agar
duduk/
42
mendampingi anak
saat anak akan
tidur sampai anak
tertidur.
- Memastikan
makanan/minuman
yang mengandung
kafein dihilangkan
dari diet anak.
E : Setelah dilakukan
intervensi anak
tampak membaik
dengan kondisi
bugar.
15 April 3 S:
2017 - Ibu klien
mengatakan
bahwa anak
masih tidak kenal
43
lelah.
- Ibu klien
mengatakan
bahwa anak masih
sering bergerak
dan berlari-lari..
- Anak mengatakan
masih tidak
mampu
berkonsentrasi
pada suatu
aktifitas.
O : Anak tampak
tidak mau diam
saat dikaji dan
terlihat sangat
hiperaktif.
A: Masalah teratasi
sebagian.
44
P : Lanjutkan
intervensi.
I:
- Mengobservasi
perilaku anak.
- Mengobservasi
perilaku-perilaku
yang mengarah
pada tindakan
yang
membahayakan.
- Mengingatkan ibu
klien untuk
menyingkirkan
semua benda-
benda yang
berbahaya dari
lingkungan.
- Mencoba untuk
45
mengarahkan
perilaku kekerasan
fisik untuk
ansietas anak (mis
: latihan tinju,
jogging, bermain
sepak bola.)
- Mengingatkan ibu
klien agar
mengusahakan
untuk bisa tetap
bersama anak jika
tingkat
kegelisahan dan
tegangan anak
mulai meningkat.
E : Anak masih
terlihat hiperaktif.
46