Anda di halaman 1dari 13

No : 156/RSAC/III/2017 Gianyar,

Lampiran : 1(satu) Gabung Kepada

Hal : Surat Permohonan Ijin Yth, Bapak Perbekel Desa Mas

Di

Tempat

Dengan Hormat,
Bersama ini kami mohon ijin untuk menyelenggarakan penyuluhan kesehtan dengan
mengundang ibu-ibu PKK Desa Mas pada :
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Maret 2017
Waktu : Pkl. 09.00- selesai
Tempat : Balai Desa mas
Acara : Penyuluhan Kanker Servik
Demikian permohonan ijin kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.

Gianyar,

Ketua KB RS Ari Canti

dr. A.A. Raka Budayasa,Sp.OG (K)

Tembusan :

Arsip
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER SERVIK

Pokok Bahasan : Kanker Servik

Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Penyebab dan Cara Mencegah Kanker Servik

Sasaran : Ibu PKK Desa Mas

Jumlah Sasaran : 50 Orang

Tempat : Balai Desa Mas

Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Maret 2017

Waktu : 45 Menit

I. Latar Belakang
Kanker servik merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak diderita wanita
diatas usia 18 tahun. Kaknker leher Rahim atau kanker servik merupakan kanker yang
terjadi pada bagian servik uterus. Sel-sel sekita leher Rahim mengalami perubahan sifat
(metaplasia). Sel yang berubah sifat ini tumbuh dengan cepat kedalam ujung Rahim dan
membentuk bongkahan mirip kembang kola tau semacam borok di leher Rahim (Wijaya,
2010).
Kanker leher rahim hampir seluruhnya disebabkan oleh infeksi kuman Papilloma Virus
(HPV). Virus ini relative kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron. Ada
beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan kanker yaitu Tipe 16 dan 18 serta tipe lain
31,33,45 dan lain-lain (Anonim,2009).
Badan kesehatan dunia tahun 2008 memperkirakan 12,4 Juta penduduk menderita kanker
servik dan 7,6 juta orang meninggal karena penyakit kanker tersebut. Secara global
kejadian kanker leher Rahim ini menduduki urutan nomor 2 setelah kanker payudara.
Sekitar 500.000 wanita diseluruh dunia didiagnosa menderita kanker leher Rahim dan rata-
rata 288.000 orang meninggal tiap tahun. Di Asia Tenggara kanker leher Rahim menempati
urutan pertama diantara penderita kanker pada wanita, sedangkan di Indonesia diperkirakan
15.000 kasus kanker servik terjadi setiap tahunnya. Selain itu setiap harinya diperkirakan
terjadi 41 kasus baru kanker servik dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit
tersebut (Wijaya, 2010).
Kejadian kanker servik di Bali terus mengalami peningaktan sejak tahu 2009 yaitu
sebanyak 125 orang, tahun 2010 sebanyak 355 orang, dan tahun 2011 sebnayk 364 orang
(Anonim, 2011). Angka kejadian kanker servik di Bali adalah 41 per 100.000 penduduk
(0,89%). WHO memperkirakan angka prevalensi di Bali jauh lebih tinggi. Hal ini ditunjang
dengan data 10/100.000 orang terkena kanker servik melonjak mencapai 150/100.000
orang (Anonim, 2012).
Anemia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita keganasan (kanker).
Penyebab dan mekanismenya komplek dan multifactor. Sering kali tidak diikuti dengan
gejala adanya infiltrasi ke sumsum tulang atau adanya kehilangan darah, hemolysis,
kelainan ginjal, hati atau endokrin, ataupun adanya tanda-tanda defisiensi nutrisional.
Anemia disebabkan oleh kanker bias terjadi akibat efek langsung dari keganasan dapat juga
sebgai akibat dari produksi zat-zat tertentu yang dihasilkan oleh kanker, atau dapat juga
sebagai akibat dari pengobatan kanker itu sendiri. Pada waktu-waktu yang lalu anemia
yang tgerjadi pada pasien kanker selalu dihubungkan dengan anemia karena penyakit
kronik. Jenis anemia ini sekarang disebut sebgai anemia yang berhubungan dengan kanker
atau Cancer Related Anemia ( CRA). Efek ini dikenal dengan sindrom paraneoplastik.
Menurut Wiknjosastro (2008) terdapat gejala atau tanda-tanda dari kanker servik adalah
ssalah satunya terjadinya gagal ginjal. Kanker servik sebelum tingka akhir penderita
meninggal akibat perdarahan yang eksesif, kegagalan faal ginjal akibat infiltrasi tumor ke
ureter sebelum memasuki kandung kemih, yang dapat menyebabkan obstruksi total.

II. Tujuan
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan dengan kanker servik diharapkan ibu-ibu memahami dan
mengetahui berbagai hal mengenai kanker servik.

B. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit ibu dapat :
1. Memahami pengertian kanker servik
2. Memahami dan mampu menyebutkan penyebab kanker servik
3. Memahami dan mampu menyebutkan klasifikasi kanker servik
4. Memahami dan mampu menyebutkan cara mendeteksi kanker servik
5. Memahami dan mampu menyebutkan penanganan kanker servik

III. Materi
1. Pengertian kanker servik
2. Penyebab kanker servik
3. Klasifikasi kanker servik
4. Deteksi dini kanker servik
5. Penanganan kanker servik

IV. Pelaksanaan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Keterangan


1. 5 menit a. Pembukaan Pembawa acara
b. Memberi salam
c. Menyampaikan penyuluhan
2. 25 menit Penyajian materi Penyaji
3. 10 menit Diskusi dan Tanya jawab Moderator
4. 3 menit Pembagian bingkisan Panitia
5. 2 menit Penutup Pembawa acara

V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

VI. Media
1. Leaflet
2. Power point
VII. Alat
1. LCD
2. Layar proyektor
3. Kursi

VIII. Daftar Pustaka


Aminati, D. 2013, Cara Bijak menghadapi dan Mencegah Kanker Leher Rahim
( Servik), Yogyakarta : Brilliant Books.

Anonim, 2009, Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara,
tersedia di http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/bukusaku_
kanker.pdf. diakses tanggal 6 Maret 2017.

, 2011a, Data Penyakit Tidak Menular (PTM) Provinsi Bali, Denpasar :


Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

, 2012a, Kanker Serviks : Ratusan siswi di Denpasar Lakukan Vaksinasi,


tersedia di http://www.bali-bisnis.com/index.php/kanker-serviks-ratusan-siswi-di-
denpasar-lakukan-vaksinasi/ diakses tanggal 6 Maret 2017

Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar, 2004,


Prosedur Tetap bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP sanglah
Denpasar.

Jevuska, 2012, Gagal Ginjal Kronik atau CKD : Pengertian dan Klasifikasi,
http://www.jevuska.com/2012/10/27/gagal-ginjal-kronik-atau-ckd diakses tanggal
6 Maret 2017.

Mansjoer, A. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid satu. Edisi Ketiga, Jakarta:
Media Aesculapius FKUI.

Wijaya, D., 2010. Pembunuh Gans Itu Bernama Kanker Serviks, Yogyakarta: Sinar
Kejora.

Wiknjosastro, H., 2008. Ilmu Kandungan, Edisi 2 Cetakan 5. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
IX. Sasaran
Ibu-ibu PKK di Desa Mas

X. Waktu
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Maret 2017
Pukul : Pkl. 09.00 wita-selesai

XI. Tempat
Balai Desa Mas

XII. Pengaturan Tempat Penyuluhan

2 2 2 2

2 2 2 2

2 2 2 2

Keterangan :

1. Penyuluh
2. Sasaran
3. Media

XIII. Pengorganisasian
1. Ketua : dr. A.A Raka Budayasa, Sp.OG (K)
2. Penyaji : dr. A.A Raka Budayasa, Sp.OG (K)
3. Moderator : dr. Ni made Ariani, MM
4. Pembawa Acara : Ni Kadek Udianingsih, A.Md.Keb
5. Seksi Acara : Ni Wayan Karuni, S.Kep
6. Konsumsi : Ni Kadek Purwati
7. Dokumentasi : Ns. Komang Widiantara, S.Kep

XIV. Rencana Evaluasi


A. Struktur
1. Persiapan Media
Media yang dipersiapkan disesuaikan dengan keadaan dan kondisi sasaran
yaitu leaflet dan poser point yang mempermudah penyampaian materi.
2. Persiapan Alat
Alat yang disediakan adalah LCD, kursi, layar proyektor.
3. Persiapan Materi
Materi yang telah disiapkan diperiksa kembali baik dari segi bahasa maupun
susunannya sehingga dapat mempermudah penerimaan dan pemahaman
informasi oleh sasaran.
4. Peserta Penyuluhan
Undangan telah disebarkan 3 hari sebelum penyuluhan kepada Bapak
Perbekel Desa mas yang akan diteruskan untuk ibu-ibu PKK Desa Mas.

B. Proses Penyuluhan
1. Proses penyuluhan di Balai Desa Mas berjalan lancer dan sasaran memahami
materi penyuluhan yang diberikan.
2. Pada saat proses penyuluha diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
sasaran.
3. Para undangan dan sasaran diharapkan hadir 80%.
4. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyuluh
dan tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai.
C. Hasil
1. Jangka Pendek
Ibu dapat menjelaskan tentang pengertian, penyebab, klasifikasi, deteksi dini
dan penanganan kanker servik.
2. Jangka panjang
Ibu dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya kanker servik.
D. Lampiran
Materi penyuluhan.
MATERI PENYULUHAN KANKER SERVIK

1. Pengertian
Kanker servik atau kanker leher Rahim merupakan kanker yang terjadi pada bagian
servik uterus. Sel-sel sekitar leher Rahim mengalami perubahan sifat (metaflasia). Sel yang
berubah sifat ini tumbuh dengan cepat kedalam ujung Rahim dan membentuk bongkahan
mirip kembang kola tau semacam borok di leher Rahim (Wijaya, 2010).
Kanker servik adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada servik, sehingga
jaringan disekitarnya tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya. Keadaan
tersebut biasanya disertai dengan adanya perdarahan dan pengeluaran cairan yang
abnormal. Penyakit ini dapat terjadi berulang-ulang ( Aminati, 2013).
2. Etiologi
Menurut protap RSUP Sanglah 2004 penyebab dari kanker servik adalah
a. Penyebab pasti belum ada yang diketahui
b. Bebrapa factor (multifactorial) yan diduga ;
1) Umur (40-60 tahun/ 20-30 tahun)
2) Paritas (≥4)
3) Koitus usia dibawah 16 tahun dan bergantian pasangan seksual dihubungkan
dengan sifat koplemen histon sperma dan alkalis semen.
4) Merokok aktif atau pasif.
5) Akseptor pil kontrasepsi
6) Status gizi, social ekonomi dan kultural
7) Status imunitas seperti penderita HIV/AIDS
8) Infeksi ; mikoplasma, klamidia dan virus herpes simplek tipe 2
9) Pajanan virus human papilloma onkogenik terutama tipe 16, 18, 33, 35, 45, 58.
c. Kanker berasal dari lesi prakanker yang dalam kurun waktu 5-15 tahun dapat
menjadi kanker servik invasive.

3. Klasifikasi
Stadium kanker adalah cara bagi paramedic untuk merangkum seberapa jauh kanker
telah menyebar. Salah satu cara yang digunakan pada umumnya untuk memetakan
stadium kanker servik yaitu system FIGO (Federasi International Gynekologi dan
Obstetri)

Tingkat Kriteria
Tumor primer tidak dapat diakses
Tidak ada bukti tumor primer
0 Karsinoma In Situ ( KIS)
I Karsinoma terbatas serviks
Ia Karsinoma hanya dapat didiagnosis secara mikroskopik
I a1 Invasi stroma dalamnya <3 mm dan lebarnya < 7 mm
I a2 Invasi stroma dalamnya 3-5 mm dan lebarnya < 7 mm
I b1 Secara klinis lesi < 4 cm
I b2 Secara klinis lesi > 4 cm
II Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar 2/3 bagian atas
vagina dan parametrium, tetapi tidak sampai dinding panggul
II a Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infitrat tumor
II b Penyebaran ke parametrum
III Tumor menginvasi sampai dinding pelvis dan atau menginfiltrasi dampai
1/3 distal vagina dan atau menyebabkan hidronefrosis atau gagal ginjal
III a Penyebaran sampai 1/3 bagian distal vagina
III b Penyebaran sudah sampai dinding panggul,
IV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mokusa
rektum dan atau vesika urinaria atau telah bermetastasi keluar panggul
ketempat yang jauh
IV a Proses sudah sampai mukosa rektum dan atau vesika urinaria atau sudah
keluar dari pangul kecil, metastasi jauh belum terjadi
IV b Telah terjadi metastasi jauh
4. Deteksi Dini Dan Diagnosa
Menurut Wiknjonosastro (2008), terdapat gejala atau tanda-tanda dari kanker servik
yaitu :
a. Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar dari vagina ini
makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan.
b. Perdarahan setelah senggama (perdarahan kontak ) yang kemudian berlanjut
menjadi perdarahan yang abnormal.
c. Bias terjadi hematuria karena infiltrasi kanker pada traktus urinarius.
d. Timbul gejala-gejala anemia sebagai akibat perdarahan pervaginam yang berulang.
e. Adanya rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut saraf.
f. Gejala yang lain dapat timbul adalah gejala-gejala yang disebabkan oleh metastase
jauh.
g. Sebelum tingka akhir penderita menninggal akibat perdarahan yang eksesif,
kegagalan faal ginjal akibat infiltrasi tumor ke uterus sebelum memasuki kandung
kemih yang menyebabkan obstruksi total.

Kriteria diagnose menurut protap RSUP Sanglah Denpasar 2004 :


a. Gejala klinis :
1) Keputihan
2) Perdarahan pervaginam abnormal
3) Perdarahan post koital
4) Perdarah paska menopause
5) Gangguan kencing dan defekasi
6) Nyeri daerah pelvis, pinggang/punggung dan tungkai
7) Keluhan-keluhan lain sesuai dengan penyebaran penyakit
b. Pemeriksaan fisik umum :
1) Pembesaran kelenjar limfe supraklavikula dan inguinal
2) Pembesaran liver, asites, dan atau lain-lain sesuai dengan organ yang terkena
3) Pemeriksaan ginekologi
a) Vagina toucher :
Vagina : fluor, fluksus dan tanda-tanda penyebaran/inflamasi pada vagina.
Porsio : berdungkul, padat, rapuh, dengan ukuran bervariasi eksofitik atau
endofitik.
Korpus Uteri : normal atau lebih besar, kalau perlu dilakukan sondase untuk
konfirmasi besar dan arah uterus apakah terjadi piometra atau hematometra.
Adneksa/parametrium : tanda-tanda penyebaran , teraba kaku/padat apakah
terdapat tumor.
b) Rectal toucher
Menilai penyebaran penyakit kearah dinding pelvis yaitu Cancer Free Spase
(CFS) merupakan daerah bebas antara tepi lateral servik dengan dinding
pelvis.
Kriteria : CFS 100% berarti belum ada tanda penyebaran.
CFS 25-100% berarti ada penyebaran tetapi belum mencapai
dinding pelvis.
CFS 0% berarti penyebaran mencapai dinding pelvis.
c) Pemeriksaan VT dan RT untuk menilai penyebaran ke organ sekitar kolon,
rectum dan vesika urinaria.
c. Pemeriksaan penunjang :
1. Pap Smear sebagai skrining
2. Biopsy dengan/tanpa tuntunan kolkoskopi
3. Konisasi
4. Tes fungsi ginjal, hati dan lain-lain
5. Pemeriksaan lain sesuai dengan keperluan : foto thorax, USG ginjal/abdomen,
IVP, Sitoskopi, CT scan, Retroskopi.

5. Penanganan
Penanganan pada kasus kanker servik dapat dilakukan dengan pengobatan. Pengobatan
akan lebih mudah ketika masih dalam tahap awal infeksi (prakanker). Saat ini telah
tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa
pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya
adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi melalui pembedahan,
antara lain konisasi, cryosurgery, bedah laser, Loop Electrosurgycal Excision
Procedure(LEEP), total histerktomi dan radikal histerktomi ( Wiajya, 2010)

Anda mungkin juga menyukai