Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH MATCH FACTOR TERHADAP PRODUKSI BATUBARA

PADA PIT 4 MITRA PT. LAMINDO INTER MULTIKON SITE BUNYU


KABUPATEN BULUNGAN KALIMANTAN UTARA
Nur Dewi Alam Budiman Thamsi
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia Universitas Muslim Indonesia
Makassar, Indonesia Makassar, Indonesia
Nurdewi019@gmail.com

Sari— Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan penyimpanan sementara batubara atau disebut dengan Run Of
salah satu bahan energi nasional yang mempunyai peran besar dalam Mine (ROM)(5). Sebelum batubara dibawa menuju ROM,
pembangunan nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk batubara akan dimasukkan ke dalam alat
mengetahui pengaruh match factor terhadap produksi batubara. pengolahan/penghancur yang disebut Feeder Braker(6). Feeder
Adapun waktu edar yang didapatkan untuk alat gali muat yaitu, 0,31 Braker ini terhubung langsung dengan belt conveyor, batubara
menit dan untuk alat angkutnya 18,39 menit. Kemampuan produksi yang telah berukuran kecil akan disimpan di stockpile, akan
pada Excavator Doosan PC 500 LcV dengan efisiensi kerjanya 80% tetapi apabila kapal pengangkutan batubara telah siap maka
yaitu 424,224 ton/jam dan untuk Marcedes Benz Actros 4043 sebanyak
batubara akan langsung diangkut menuju ke pelabuhan atau jetty
7 unit dengan efisiensi kerja 80% yaitu 500,58 ton/hari. Faktor
menggunakan belt conveyor(7). Panjang belt conveyor yang
keserasian (Match Factor) alat mekanis yang digunakan pada
penambangan batubara dengan kombinasi menggunakan 7 unit alat
terdapat di PT. Lamindo Inter Multikon adalah ±800 meter dari
angkut dan 1 unit alat gali muat yaitu 0.83 (MF < 1) maka diketahui feeder braker ke stockpile, sedangkan dari stockpile ke
kerja alat gali muat kurang dari 100% dan faktor kerja alat angkut pengapalan mencapai ±1100(8).
100%. Jadi kemampuan alat gali muat lebih besar dari pada alat
angkutnya sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat gali muat sekitar
II. METODOLOGI
3,13 menit. A. Tahap Persiapan
Kata Kunci—Batubara; Match Factor; Efisiensi; Produksi; a. Persiapan Administrasi
Kombinasi Tahap persiapan administrasi merupakan tahap pengurusan
persyaratan untuk melakukan kegiatan penelitian yang
I. PENDAHULUAN
dilakukan di jurusan serta dilanjutkan pada fakultas sebelum
PT. Lamindo Inter Multikon (LIM) merupakan salah satu penyusunan proposal penelitian dan pengurusan surat izin
perusahaan swasta nasional yang bergerak diindustri rekomendasi penelitian sebelum berangkat ke lokasi penelitian.
pertambangan Indonesia. Mine Plan, Geology, dan Mine
Engineering merupakan salah satu departemen dari 10 b. Studi Literatur
departemen yang terdapat di PT. Lamindo Inter Multikon. Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi
Departemen Mine Plan, Geology, dan Mine Engineering dan bahan-bahan pustaka yang berhubungan dengan penelitian
berkantor di Site Bunyu, berbeda dengan departemen project baik berupa buku-buku, jurnal serta laporan penelitian yang
Business Manager yang berkantor di Jakarta(1). telah ada sebelumnya serta mengutip hal-hal yang dianggap
Penambangan batubara yang dilakukan di PT. Lamindo Inter penting dan dibutuhkan dalam penyusunan laporan.
Multikon menggunakan sistem penambangan dengan metode B. Tahap Pengambilan Data
tambang terbuka atau surface mining dengan metode open pit(2).
a. Sumber Data
Perusahaan memilih sistem tersebut dikarenakan letak lapisan
batubara yang tidak terlalu jauh dibawah permukaan tanah. Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari
Batubara yang terdapat di PT. Lamindo Inter Multikon perusahaan PT. Lamindo Inter Multikon pada Departemen
mempunyai ketebalan yang beragam mulai dari yang paling tipis Engineering khususnya pada kegiatan alat gali muat dan angkut.
yaitu 1 meter (seam C) sampai dengan yang paling tebal yaitu
20 meter (seam H)(3). b. Jenis Data

Pengambilan batubara dilakukan menggunakan alat gali Pada penelitian ini penulis menggunakan metode observasi
Excavator PC 500 LcV. Eksploitasi di PT. Lamindo Inter dengan cara melakukan pengumpulan data melalui pengamatan
Multikon dimulai pada tahun 2008 dan masih berlangsung langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi
sampai sekarang dan direncanakan sampai pada tahun 2037(4). penelitiaan dengan tujuan untuk mengetahui produktifitas alat
PT. Lamindo Inter Multikon bekerja sama dengan kontraktor gali muat dan angkut.
tambang dalam melakukan kegiatan pengupasan over burden Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data
sebelum melakukan coal getting. Batubara yang telah digali di primer dan data sekunder.
pit penambangan akan diangkut atau dibawa menuju ketempat
1.Data primer e. Waktu edar : 00:00:19 Detik (0,31 Menit)
a.Waktu mengisi dari alat gali muat Doosan PC 500 Lcv Waktu edar alat angkut meliputi :
Giant.
a. Waktu manuver isi : 00:00:41 Detik
b.Waktu efektivitas kerja alat muat Doosan PC 500 Lcv
Giant yaitu waktu delay (keperluan operator, pengisian b. Waktu mengisi : 00:04:50 Detik
bahan bakar, pindah tempat kerja, perapian loadingan, c. Waktu angkut isi : 00:08:57 Detik
pemeriksaan mesin). Waktu standby (terlambat kerja,
sebelum dan sesudah istirahat, cepat berakhir kerja). d. Waktu manuver dumping : 00:00:40 Detik
Waktu repair (perbaikan selama jam operasi). e. Waktu dumping : 00:00:38 Detik
c.Data alat mekanis seperti faktor pengisisan (fill factor ) dan f. Waktu kembali kosong : 00:02:53 Detik
faktor pengembangan / faktor pemuaian materi (swell
factor). g. Waktu edar : 00:18:39 Detik (18,39
Menit)
d.Waktu edar dari alat angkut Mercedes Benz
3.2 Produksi Alat Muat dan Alat Angkut
e.Jumlah pengisian bucket.
Swell factor
2.Data Sekunder
Faktor pengembangan material dapat dilihat dari tabel 2.3
Data Sekunder merupakan dokumen-dokumen penunjang bobot isi dan faktor pengembangan dari berbagai material pada
dalam menulis laporan ini, data tersebut berupa: halaman 15. Jadi setelah dilihat pada tabel 2.3, bahwa swell
a.Sejarah perusahaan factor dari batubara sebesar 0,74 atau 74%.

b.Data curah hujan


c.Kondisi lokasi penambagan Fill Factor
KB aktual
d.Spesifikasi alat angkut dan alat gali Ff = X 100 % ................................... (1)
KB (ketentuan )
muat kapasitas DT
KB nyata =
jumlah pengisian
C. Pengolahan Data dan Analisis Data
20
Adapun prosedur pengolahan data : =
7

1. Data-data yang diperoleh dari lapangan yang masih berupa = 2,85 m3


data acak dan data mentah selanjutnya diolah dengan 2,85
Ff = x 100%
menggunakan data statistik untuk mendapatkan nilai rata- 3,2
rata yang dapat mewakili data yang ada. = 89%
2. Apabila ditemukan data yang muncul setelah kegiatan Efisiensi Kerja
penambangan maka akan dilakukan evaluasi data Sehingga
dengan data baru tersebut dapat meminimalisir masalah Efisiensi Kerja Alat Gali Muat
yang muncul pasca penambangan. W
EU = x 100% .................................. (2)
W+R+S
3. Untuk data-data sekunder saya dapatkan dari pihak PT. 10
Lamindo Inter Multikon. EU = x 100%
10+1+1,5

III. HASIL = 80%


3.1Hasil Penelitian Kemampuan Produksi Alat Gali Muat dan Efisiensi Kerja Alat Angkut
Alat Angkut. Untuk mengetahui keserasian alat, waktu edar W
yang diperlukan ada 2 yaitu : EU = x 100% .................................. (3)
W+R+S
1. Waktu edar alat gali muat 10
EU = x 100%
10+1+1,5
2. Waktu edar alat angkut
= 80%
Waktu edar alat gali muat meliputi :
Produktivitas Alat Gali Muat Excavator
a. Waktu gali : 00:00:08 Detik
KB x 60 x Ff x EU x SF
Pm = .................................. (4)
b. Waktu Swing isi : 00:00:04 Detik CTM

c. Waktu Menumpah : 00:00:03 Detik


3,2 x 60 x 0,89 x 0,80 x 0,74
d. Waktu swing kosong : 00:00:04 Detik Pm =
0,31
= 326,326 m3/ jam = 424,224 ton/jam 0,31 x 7 x 7
MF =
18,39 x 1

= 0,83
Produksi per hari = produksi per jam x EU
MF < 1, artinya alat muat bekerja kurang dari 100%,
= 424,224 x 10 sedangkan alat angkut bekerja 100%, sehingga terdapat waktu
tunggu bagi alat muat.
= 4.242,24 ton/hari
Berdasarkan dari hasil diatas (MF < 1) maka diketahui kerja
Produksi per bulan = produksi per jam x total waktu kerja
alat gali muat kurang dari 100% dan faktor kerja alat angkut
per bulan
100%. Jadi, kemampuan alat gali muat lebih besar dari pada alat
= 424,224 x 280 angkutnya sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat. Lama
menunggu bagi alat gali muat untuk alat angkut sebanyak 7,
= 118.782,72 ton/bulan yaitu :
Produktivitas Alat Angkut Dump Truck TDM = (1-MF) x (Nm x CTa)
n x 60 x KB x Ff x EU x SF
Pa = .................................. (5) = (1-0,83) x (1 x 18,39)
CTA

Pa =
7 x 60 x 3,2 x 0,89 x 0,80 x 0,74 = 3,13 Menit (waktu alat muat menunggu)
18,39
3.4 Evaluasi Keserasian Alat
= 38,506 m3/jam = 50,058 ton/jam
Berdasarkan hasil perhitungan keserasian alat, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan alat pada kegiatan coal getting
Produksi per hari = Produksi per jam x EU di pit 4 Mitra belum serasi. Dimana terdapat waktu tunggu bagi
alat muat, sehingga perlu dilakukan evaluasi jumlah alat angkut
= 50,058 x 10 yang digunakan karena keserasian alat bisa mendekati atau sama
= 500,58 ton/hari dengan 1.
CTa
Produksi per bulan = Produksi per jam x total waktu kerja M = .................................. (7)
n x CTm
per bulan 18,39
M =
= 50,058 x 280 7 x 0,31

= 14.016,24 ton/bulan = 8.47 = 9 Unit

3.3 Keserasian Alat Jadi untuk menserasikan alat pada kegiatan coal getting di
pit 4 Mitra yaitu dengan menggunakan satu unit alat muat
Faktor keserasian merupakan faktor yang melayani Sembilan unit alat angkut. Setelah dilakukan
menunjukkan tingkat keserasian alat muat dan alat angkut dalam perhitungan evaluasi keserasian alat maka nilai faktor keserasian
suatu kombinasi kerja yang dinyatakan dalam faktor atau angka. alat muat dengan jumlah 1 dan alat angkut dengan jumlah 9
Faktor keserasian ditentukan berdasarkan data waktu edar dan sebagai berikut :
jumlah peralatan mekanis yang digunakan dalam setiap
rangkaian kerja yang ada. Faktor keserasian dihitung dengan Excavator Doosan Pc 500 LcV Giant, dump truck Mercedes
rumus sebagai berikut : Benz Actros 3 4043 As 36 :
CTm x n x Na Na = 9 unit
MF = .................................. (6)
CTa x Nm
Nm = 1 unit
Berdasarkan data yang didapat kandari pengamatan pada PT.
Lamindo Inter Multikon, setelah dilakukan perhitungan maka n = 7 kali pengisian
didapat besarnya nilai faktor keserasian alat muat dan alat CTm = 0,31menit
angkut sebagai berikut :
CTa = 18,39menit
0,31 x 7 x 9
MF =
Excavator Doosan Pc 500 LcV Giant, dump truck Mercedes 18,39 x 1
Benz Actros 3 4043 As 36 : = 1,05
Na = 7 unit MF = atau mendekati 1, artinya alat muat dan alat angkut
Nm = 1 unit bekerja 100%, sehingga tidak terdapat waktu tunggu bagi alat
muat dan alat angkut.
n = 7 kali pengisian
Berdasarkan dari hasil diatas (MF = atau mendekati 1). Lama
CTm = 0,31menit menunggu bagi alat angkut sebanyak 9, yaitu :
CTa = 18,39 menit TDM = (1-MF) x (Nm x CTa)
= (1-105) x (1 x 18,39) = 0,9Menit (54 Detik)

PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dilapangan
mengenai produksi alat gali muat dan alat angkut pada pit 4
Mitra, PT. Lamindo Inter Multikon maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Waktu edar yang di dapat untuk alat gali muat yaitu 0,31
menit dan waktu edar alat angkut yaitu 18,39 menit
2. Kemampuan produksi pada alat gali muat pada pit 4 Mitra
yang menggunakan Excavator Doosan Pc 500 LcV dengan
efisiensi kerja 80% adalah 424,224 ton/jam sedangkan
kemampuan produksi alat angkut Mercedes Benz Actros
4043 sebanyak 7 unit dengan jarak tempuh dari pit menuju
stock pile ± 3200 meter, serta efisiensi kerja 80% adalah
500,58 ton/hari.
3. Faktor keserasian (Match Factor) alat mekanis yang
digunakan pada penambangan batubara dengan kombinasi
menggunakan 7 unit alat angkut dan 1 unit alat gali muat
yaitu 0.83 (MF < 1) maka diketahui kerja alat gali muat
kurang dari 100% dan faktor kerja alat angkut 100%. Jadi
kemampuan alat gali muat lebih besar dari pada alat
angkutnya sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat gali
muat sekitar 3,13 menit.

DAFTAR PUSTAKA

(1) Endarto,D., 2005, Pengantar Geologi Dasar, LPP


UNS dan UNS Press : Surakarta

(2) Muchjidin, 2006, Pengendalian Mutu Dalam Industri


Batubara, Institute Teknologi Bandung : Bandung
(3) Partanto,2000, Pemindahan Tanah Mekanis, Bandung
: Institut Teknologi Bandung.

(4) Rostiyanti, 2008, Alat Berat untuk Proyek Kontruksi,


Jakarta : Rineka Cipta

(5) Standar Nasional Indonesia, 2011, Klasifikasi Sumber


daya, dan Cadangan Batubara, Badan Standarisasi
Nasional, Indonesia.

(6) Sudrajat, N., 2013, Teori dan Praktik Pertambangan


Indonesia, PustakYustisia : Yogyakarta

(7) Sukandarrumidi., 2004, Batubara dan Gambut, Gajah


Mada University Press : Yogyakarta

(8) Tenriajeng, 2003, Pemindahan Tanah Mekanis.


Jakarta : Gunadarm

Anda mungkin juga menyukai